ATLANA

By Chikyciki

1K 216 71

"Kak Atlan, ngapain?" "Naik Na! Jangan banyak tanya, nurut sama gue." Dengan ragu Anna mengangguk lalu menai... More

PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CASE FRIEND'S ATLANA
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9

CHAPTER 6

60 13 3
By Chikyciki

🍂HAPPY READING🍂

"Ada apa?" tanya Atlan,

"Lima menit lagi gerbang asrama tutup kak, aku harus pulang sekarang." Anna memohon kepada Atlan dengan memasang wajah mengiba, membuat pria itu langsung bangkit dari duduknya.

"Ayo, gue anterin."

"Gak usah kak, aku bisa pulang sendiri."

"Nurut sama gue, ini perintah." tegas Atlan, pria itu lalu menarik tangan Anna.

Bukannya ke asrama, Atlan malah membawa Anna memasuki Mini market.

Anna memberontak, raut wajahnya terlihat kusut. Ia sangat khawatir jika gerbang asrama ditutup ia akan tidur di mana malam ini.

"Kak, ngapain malah bawa aku ke sini sih. Aku mau pulang," gerutu Anna, sambil terus mencoba melepaskan cekalan tangan Atlan.

Akan tetapi, Atlan tetap menarik tangan gadis itu ke dalam minimarket, di dalam Atlan membeli segala keperluan dapur, ditambah snack yang begitu banyak memenuhi dua keranjang yang ia bawa.

"Lo mau sesuatu?" tanya Atlan, sambil melirik Anna yang masih setia berada di sisinya.

Anna menggeleng membuat Atlan mendengus kesal.Ia langsung membawa dua troli itu ke kasir dan membayar semuanya.

"Semuanya berapa mbak?"

"650.000." jawab Mbak kasir.

Atlan langsung mengambil dompetnya dan membayar semuanya, ia juga menenteng dua plastik besar belanjaannya yang kedua isinya sama. Pria itu hanya mengambil satu plastik, yang satunya di titipkan dan akan ia ambil nanti.

Setelah selesai belanja, Atlan kembali menarik tangan Anna untuk mengantarkan gadis itu pulang.

Sial, jam sudah menunjukan pukul 07.20 Gerbang asrama sudah ditutup.

"Tuhkan, Kak. Aku udah telat, gimana bisa masuk kalo gerbangnya dikunci seperti ini."

Tampak raut wajah Anna terlihat begitu khawatir. Padahal ia sudah berjanji pada Zea akan pulang sebelum pukul 06.00. Ia takut kedua sahabatnya itu cemas karena dirinya belum pulang.

"Lo tenang aja." Setelah mengatakan itu Atlan langsung mengambilnya gawai di kantong celananya, tampak pria itu sibuk dengan benda pipih berlogo apel itu.

Alx.

Atlan
All
Gimana caranya agar bisa masuk ke asrama putri?

Alex
Kamu nanya?
Kamu bertanya tanya?

Atlan
Gue tendang ke neraka lo.

Alex
Oke

Mengetik...

Atlan
Lama.

Atlan menyugar rambutnya kasar, bisa bisanya temannya mengajak becanda padahal keadannya benar-benar darurat. Pria itu menatap ke arah Anna yang seperti menggigil kedinginan. Baru saja ia ingin bicara ponselnya langsung berbunyi, tanda notif pesan.


Ting!

Alx.
Kalo lo mau, lo bisa lewat belakang asrama, di sana ada tembok yang gak terlalu tinggi. Loh tinggal loncat, abis itu di belakang jendela asrama ada tangga.

Atlan
Ok.

Alex
Minta tolong elit, makasih sulit.

Atlan
MAKASIII

Alex
TELAT.

Tidak ingin berlama-lama membuang waktu, Atlan kembali menarik tangan Anna dengan sebelah tangannya memegang plastik belanjaan tadi. Anna yang merasa Atlan semakin semena-mena padanya langsung menghempaskan tangan pria itu.

"Kakak mau bawa aku kemana lagi?"

"Nurut sama gue, gue gak akan ngapa-ngapain, lo."

Sesuai yang dikatakan Alex, Atlan langsung membawa Anna kebelakang asrama. Ternyata benar di sana ada tembok yang tidak terlalu tinggi, tapi apakah Anna bisa loncat. Atlan langsung jongkok di depan tembok itu membuat sang gadis di belakangnya kebingungan.

"Kak Atlan, ngapain?"

"Naik Na! Jangan banyak tanya, nurut sama gue."

Dengan ragu Anna mengangguk lalu menaikan kakinya ke bahu Atlan, hingga akhirnya Anna dan Atlan bisa masuk ke asrama itu.

"Ikut gue."

Atlan menarik tangan Anna ke belakang asrama, ia menemukan tangga yang di katakan Alex.

"Mana kamar lo?" tanya Atlan

"Ini Kak!" Anna menunjuk jendela kamar yang terbuka di depan mereka.

"Hah? Yang ini." Atlan menatap tak percaya ke arah Anna, sedangkan Anna hanya mengangguk ia tidak tau apa yang dipikirkan Atlan.

"Kenapa mereka ngebiarin jendela kamar tetap terbuka, gimana kalo ada yang masuk?"

"Jendela kamar ini bakal kebuka sampe jam 11.00 malem," ucap Atlan membuat gadis disampingnya melotot. Bagaimana bisa Atlan tau tenang semuanya, apa jangan-jangan.

"Gak usah berpikiran macem-macem, gue tau itu semua dari temen gue." Pria itu langsung menjawab tanpa Anna tanya, ia seperti tau apa yang ada dipikiran Anna tentang dirinya.

Atlan mengambil tangga dan menaruhnya di jendela kamar Anna."Naik." Perintah Atlan. Ia juga menyodorkan keresek besar yang sedari tadi ia bawa."Nih ambil, Nurut sama gue."

Anna hanya diam, ia mengambil keresek itu dan naik ke atas, sedangkan Atlan menundukan kepalanya sambil memegang tangga itu agar Anna tidak jatuh.

"Tutup jendelanya!" Teriak Atlan setelah melihat Anna yang sudah masuk ke dalam.

Pria itu lalu menaruh tangga ke tempat semula dan berlari meninggalkan tempat itu, sedangkan Anna hanya tersenyum menatap kepergian Atlan.

*****
Pukul 06.00 pagi, Anna sudah siap dengan seragamnya. Ia membuka kulkas dan mengambil keresek yang diberikan Atlan. Gadis itu melebarkan matanya menatap semua makanan dan cemilan yang diberikan padanya tadi malam.

Anna mengira Atlan adalah seorang pria yang dingin, tidak berperasaan. Tapi dengan semua sikapnya tadi malam, gadis itu langsung mengubah pandangannya pada Atlan.

"Lo beli makanan sebanyak ini dari mana, Na?"

Anna menoleh ke arah Zea, tampak gadis itu baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di kepalanya.

"Hm, ini dari temen. Iya temen, semalem dia ngasi semua makanan ini sebagai tanda terimakasi karena udah balikin bajunya." jawab Anna, lagi-lagi ia terpaksa berbohong.

"Aduh Na. Bilang aja dari Agatha."

"Agatha?" Anna menyeritkan dahinya.

"Gue tau, lo nganterin baju itu ke Agatha, kemaren dia udah jelasin kalo lo bakal pulang telat, makanya gue tidur duluan. Maaf yah, Na."

Anna hanya tersenyum miris, kenapa Agatha bisa tau kalo dirinya akan pulang telat, dan masih banyak lagi hal-hal yang ingin ia tanyakan pada gadis itu.

"Sory Ze, Hp aku lowbat semalem. Jadi gak bisa ngasi kabar."

"Gak papa Na, yang penting loh gak kenapa-napa," jawab Zea, gadis itu lalu naik ke ranjang atas untuk membangunkan Viona.

Di kamar mereka ada dua ranjang bertingkat, Zea tidur di ranjang bawah dengan Anna. Sedangkan Viona di ranjang atas, sebelah Viona kosong, akan tetapi ranjang atas gadis itu akan diisi jika Agatha menginap saja. Di kamar mereka juga sudah tersedia Ac, kulkas, dan televisi.

Pertama masuk ke sana gadis itu sudah terkesima dengan dekorasi kamar yang beda dari yang lain. Maklum saja, Viona dan Zea termasuk orang yang berada sama seperti Agatha. Hanya jarak yang jauh mengharuskan keduanya untuk menuruti kemauan orang tuanya agar mau tinggal di asrama.

****
Zea melihat Viona yang tampak beda hari ini, gadis itu terlihat malas untuk bangun dan masih bergelut dengan selimut miliknya.

"Ona, ayo bangun!" Zea menarik selimut Viona. Tapi nihil, gadis itu tetap tidak mau beranjak dari kasurnya.

"Gue izin gak masuk sekolah dulu."

"Loh sakit?" Zea langsung memegang dahi Viona pelan."Gak panas." Lirih gadis itu.

"Mau gue panggilin dokter gak?" tanya Zea yang langsung mendapat gelengan kepala dari Viona.

"Gue cuman butuh istirahat." lirih Viona.

"Viona, Zea ayok makan. Aku udah bikin nasi goreng nih," tiitah Anna, membuat Zea langsung turun dan duduk di sebelah gadis itu."

"Mana Ona?" tanya Anna.

"Katanya sakit tapi gak mau ke rumah sakit." jawab Zea sambil mencebikan bibirnya.

Anna hanya mengangguk lalu melirik ke tempat tidur gadis itu.

Viona bukan sakit fisik tapi sakit hati, Dokter bisa menyembuhkan lukanya tapi tidak hatinya.

Continue Reading

You'll Also Like

490K 23.6K 42
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] Cerita sebagian diprivate🚫 -Tak mungkin untuk bersama. Namun, terlalu indah jika bersama. *** Ravin Saga Samudera, ber...
133K 7.8K 52
⚠️DILARANG PLAGIAT! GUE VIRALIN, TUNTUT MAMPUS NNTI⚠️ "Kamu pernah bilang kalau kamu lautku Karang. Seperti namaku, Lara. Kita akan tetap bertemu dit...
510K 30.9K 44
Anak pungut sepertiku berharap apa dengan takdir? Benar katanya, aku tak pantas diperlakukan layaknya manusia, karena takdirku sudah terlanjur tengge...
981K 30.3K 42
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...