The Ezgardian (Prototype)

By RamaBagus9

16.5K 1.7K 483

Cerita tentang Indra Solikhin yang seorang warga Indonesia biasa yang kehilangan sahabatnya yaitu Utsman kare... More

Prolog: Nasi berkat 40 hari
[Volume 1] Chapter 1: Pengalaman tempur
[Volume 1] Chapter 2: pengalaman tempur (2)
[Volume 1] Chapter 3: 16th Infantry Division
[Volume 1] Chapter 4: Kharkov dan Stalingrad
[Volume 1] Chapter 5: From Kursk to Rome
[Volume 1] Chapter 6: Ace Pilot Dadakan
[Volume 1] Chapter 7: Menjelang Akhir WWII
[Volume 1] Chapter 8: Wehrmacht Heer Flying Ace
[Volume 1] Chapter 10: no title
[Volume 1] Chapter 11: Pertempuran Surabaya
[Volume 1] Chapter 12: 10 November 1945
[Volume 1] Chapter 13: Keluar dari Indonesia
[Volume 1] Ova: Raymond Westerling
[Volume 2] Chapter 1: Isekai
[Volume 2] Chapter 2: Tugas pertama
[Volume 2] Chapter 3: Teknik Sihir
[Volume 2] Chapter 4: Pengembangan Alutsista
[Volume 2] Chapter 5: Masa Bersiap
[Volume 2] Chapter 6: Badai Dalam Tembok
[Volume 2] Chapter 7: Usaha Diplomasi
[Volume 2] Chapter 8: Holy Kingdom Rubersa
[Volume 2] Chapter 9: Aliansi Militer
[Volume 2] Chapter 10: Perang pertama
[Volume 2] Chapter 11: Penyerangan
[Volume 2] Chapter 12: 1 Minggu Invasi
[Volume 2] Chapter 13: Bresden
[Volume 2] Chapter 14: Unimaginable V
[Volume 2] Chapter 15: Tomcat
[Volume 2] Chapter 16: Irene
[Volume 2] Chapter 17: Farest
[Volume 2] Chapter 18: Adrus
Info negara di Isekai
[Volume 2] Chapter 19: Pelatihan ulang
[Volume 2] Chapter 20: Waktu damai?
[Volume 2] Chapter 21: Sekertaris baru
[Volume 3] Chapter 1: Misi dunia lain?
[Volume 3] Chapter 2: Desert Storm Air Battle
[Volume 3] Chapter 3: Misi 100 Jam
[Volume 3] Chapter 4: Indonesia 2006
[Volume 3] Chapter 5: Pandemi
[Volume 3] Chapter 6: Intervensi Osea

[Volume 1] Chapter 9: No title

518 55 16
By RamaBagus9

26 April 1945
Mindanao, Filipina
Kawasan udara bagian utara 
20.13pm

Di malam hari yang di selimuti oleh kegelapan dan menampakkan kilatan-kilatan cahaya di darat yang memperlihatkan para prajurit yang berjuang untuk negara mereka bertempur semaksimal yang mereka mampu. Pesawat Focke Wulf Fw 190 A-8 terbang di atas pertempuran tersebut dan kilatan-kilatan muncul di sekitar pesawat tersebut.

Indra yang mengoperasikan pesawat tersebut melihat beberapa pesawat P-51D Mustang dan P-40 Warhawk terbang ke arahnya. Indra menaikkan pesawatnya yang membuat beberapa pesawat sekutu melalui Indra begitu saja lalu melakukan manuver yang membuat pesawatnya meluncur lurus ke bawah dan saat salah satu pesawat P-51D Mustang terbang di bawah Indra, pesawat Indra yang mengahadapkan moncong senapan mesinnya ke arah bawah langsung menembaki pesawat tersebut yang berhasil membunuh sang pilot pesawat. 

Setelah menembak satu pesawat, Indra menarik tuas kendalinya sekuat tenaga sebelum menghantam tanah dan pesawatnya sedikit menyerempet menara pengawas pasukan sekutu yang membuat menara tersebut roboh. Indra kembali melakukan dogfight dengan pesawat-pesawat sekutu dengan pandangan yang terbatas pada malam hari dan memperkirakan posisi pesawat hanya dengan kilatan cahaya dari tracer bullet saat mereka menembak.

"Sial, aku tidak bisa melihat dengan jelas. Aku menginginkan sebuah kemampuan pengelihatan malam yang membuatku bisa melihat jelas di malam hari seperti di siang hari." Indra

Pengelihatan Indra yang sebelumnya hanya melihat kondisi malam secara samar-samar perlahan menjadi sangat cerah hingga ia bisa melihat pesawat-pesawat sekutu yang terbang di belakangnya dengan sangat jelas dari warna pesawatnya, bendera pada ekor, hingga wajah sang pilot. 

Dengan pengelihatnannya yang sangat jelas dan tajam, Indra mulai melakukan manuver-manuver rumit yang berkamuflase dengan kegelapa dan Indra dengan cepat hilang dari pantauan pilot sekutu karena manuvernya yang sangat menipu. 

{Where's him?}

{I lost him.}

{Me too.}

Para pilot sekutu mencoba untuk tetap terbang secara berdekatan supaya apabil ada serangan mereka bisa dengan cepat menangkalnya. Setelah beberapa menit yang sangat senyap, sebuah tembakan muncul dari belakang pesawat sekutu bersama dengan beberapa serangan roket di udara yang membuat para pilot sekutu mengira kalau beberapa pesawat Jepang telah tiba untuk membantu pesawat Jerman yang mereka kejar sebelumnya. 

Sebelumnya, Indra mensummon beberapa roket untuk meluncur dari titik yang berbeda untuk memberikan kesan kalau pesawat Jepang telah datang membantu padahal tidak. Indra melihat pesawat-pesawat sekutu yang menyebar. Indra segera menembak salah satu pesawat yang akan melakukan manuver.

Drrrrt

Boom

Pesawat P-40 Warhawk yang ditembak oleh Indra pada bagian sayapnya dengan senapan mesin kaliber 20 mm langsung terbakar dan jatuh ke lautan yang memperlihatkan sebuah parasut muncul segera setelah pesawat tersebut jatuh. Indra melanjutkan perburuannnya di malam hari hingga ia berhasil menembak jatuh 7 pesawat sekutu dalam waktu 48 menit yang terasa sangat lambat bagi Indra.

Setelah menembak jatuh pesawat yang menghadangnya selama lebih dari 1 jam, Indra melakukan misinya yaitu menjatuhkan sebuah bom seberat 250 kg di salah satu pelabuhan pulau Mindanao yang menjadi tempat persinggahan kapal-kapal konvoi pasukan sekutu. Para awak kapal sekutu yang sedang bersantai karena mereka menyerahkan urusan penaklukan sepenuhnya kepada pasukan darat dikejutkan oleh kedatangan suara nyaring dari bom yang dibawa oleh pesawat Fw 190 A-8.

Ngiiiiiiing

Para awak kapal sekutu langsung bersiap di posisi mereka dan persenjataan anti-udara di kapal penjaga telah memulai pencarian dan lampu-lampu kapal juga bergerak kesana-kemari untuk mencari asal suara nyaring tersebut. Tak lama kemudian, terlihat sebuah pesawat yang terbang secara vertikal dengan sangat cepat. Para awak kapal sekutu menembaki pesawat tersebut dengan usaha keras karena mereka merasa kalau telinga mereka sangat sakit akibat suara yang memekakkan telinga.

Indra menjatuhkan bomnya tepat di kargo yang dibawa oleh salah satu pesawat konvoi yang membawa amunisi senapan untuk pasukan sekutu. Bom tersebut meledak setelah menghantam muatan tersebut dan amunisi yang ada di dalamnya ikut meledak yang menghasilkan sebuah ledakan besar dan berantai.

Boom

Boooom

Karena kargo yang ada di sekitar kargo amunisi juga membawa benda-benda yang menyimpan bahan peledak, seluruh kargo yang ada di kapal meledak hingga kapal konvoi tersebut terbakar hebat yang juga menyebabkan beberapa kapal konvoi di sekitarnya ikut terbakar. Ratusan pelaut sekutu terbunuh dalam satu misi pengeboman tersebut yang membuat para perwira US Navy mengukir ciri-ciri pesawat Fw 190 tersebut di ingatan mereka karena besarnya potensi ancaman yang di bawa oleh Indra dan pesawatnya.

Setelah melakukan misi, Indra mendarat di Balikpapan untuk memarkirkan pesawatnya dan pergi ke musholla terdekat untuk melaksanakan sholat Isya.

~~~~

Keesokan harinya, tepat di pagi hari pukul 5, Indra mendapatkan perintah untuk bergabung dengan pesawat-pesawat A6M Zero yang akan terbang ke kawasan Filipina untuk menghancurkan beberapa basis udara sekutu di beberapa pulau kecil Filipina yang telah mereka rebut. Indra menjadi satu-satunya pesawat Luftwaffe yang terbang di sana sehingga ia mendapatkan perhatian lebih. Belum lagi ia diberitakan telah mencetak 7 pembunuhan hanya dalam satu kali misi di teater Pasifik.

Pesawat-pesawat Axis terbang dan mereka bertemu dengan puluhan pesawat F6F Hellcat yang terbang untuk menghadang mereka. Pesawat-pesawat A6M Zero dan Fw 190 menggunakan kemampuan manuver mereka yang sangat lincah untuk menghindari serangan pesawat F6F Hellcat. Karena pesawat F6F Hellcat dirancang untuk menghadapi pesawat A6M Zero menybabkan banyak pesawat A6M Zero yang ditembak jatuh dalam waktu 19 menit saja dan pesawat-pesawat F6F Hellcat kesulitan untuk menghadapi pesawat Fw 190 milik Indra yang kualitasnya sedikit lebih tinggi dibandingkan pesawat F6F Hellcat yang menyebabkan Indra mampu untuk menembak jatuh beberapa pesawat F6F Hellcat dalam waktu yang sama yaitu 19 menit.

Ditambah dengan kemampuan Indra dan pangalaman milik Erich Hartmann membuat Indra menjadi sangat merepotkan bagi pesawat-pesawat sekutu. 8 pesawat F6F Hellcat di tembak jatuh oleh Indra dengan sangat mudah meskipun pesawat F6F Hellcat merupakan pesawat dengan lapisan baja paling tebal dibandingkan dengan pesawat era ww2 lainnya. Pesawat-pesawat sekutu yang terbang terus bertambah yang secara perlahan membuat Indra kewalahan karena ia harus menghadapi 13 pesawat sekutu sendirian karena ia terpaksa terpisah dari formasinya.

"Kenapa mereka semuanya mengejarku?! Apakah kalian tidak punya target lainnya selain aku?! Aku digangbang anjir, kalau begitu aku harus melakukan sedikit kecurangan minimla supaya aku bisa melompat ke daratan Indonesia sebelum terlambat. Lalu, rasanya aku adalah MC cerita yang selalu memancing masalah di hidupku sendiri." Indra 

Indra menggunakan pesawat-pesawat sekutu yang mengelilinginya untuk memancing pembunuhan kawan di atara pesawat-pesawat sekutu. Indra yang saat ini dikejar oleh 2 buah pesawat Hawker Hurricane menembaki pesawat Indra dengan peluru .303 yang tidak berdampak besar pada pesawat Indra. Indra memancing kedua pesawat itu untuk menembak jatuh salah satu pesawat P-51D Mustang yang melalui bagian depan Indra dan Indra melepaskan tembakan saat ada pesawat yang lewat di depannya.

Drrrrrt drrrrrt drrrrt

Boom

Boom

2 buah pesawat jatuh dan tak lama kemudian sebuah peluru 12,7 mm yang ditembakkan dari sebuah pesawat P-47 Thunderbolt mengenai bagian pelindung mesin pesawat Indra yang menyebabkan pesawatnya mengeluarkan asap dan Indra merasakan kaki kanannya basah karena bahan bakar yang bocor. Memperkirakan rekasi yang akan ditunjukkan oleh pilot pesawat sekutu kalau Indra menggunakan sihir di siang bolong secara terang-terangan, Indra memutuskan untuk melompat ke wilayah Sabah.

Indra membuka kaca kanopinya dan ia mengambil sepucuk senapan Arisaka Type 99 yang diberikan oleh Jepang kepadanya serta mengambil tas parasutnya. Setelah itu, Indra melompat dan membuka parasutnya di tengah-tengah terjangan peluru pesawat sekutu. Para pilot pesawat sekutu melihat kalau mereka telah menembak jatuh pesawat tempur Jerman yang diperintahkan untuk dengan berapapun harganya oleh perwira mereka.

Sebelumnya, saat pesawat-pesawat Jepang terbang di atas Filipina, salah seorang perwira Amerika Serikat melihat pesawat Focke Wulf Fw 190 yang terbang diantara pesawat-pesawat Jepang dan belasan hingga puluhan pesawat dikerahkan untuk menghadapi pesawat tempur Jepang tersebut dengan target utama adalah satu-satunya pesawat Jerman yang ada di sana karena pesawat tersebut adalah pesawat yang sama dengan pesawat yang mengebom kapal konvoi.

Indra mendarat di kawasan Sabah di tangkap oleh beberapa prajurit Jepang yang mengira kalau ia adalah pilot pesawat Amerika yang ditembak jatuh. Akan tetapi, Indra menunjukkan sebuah lencana militer Jerman yang membuatnya dibebaskan 2 setelah di tawan dan menghadapi siksaan yang kejam dari prajurit Jepang.

~~~~~

Mulai sekarang akan berbentuk Ringkasan dan selalu di skip karena selesainya volume 1 bulan depan kalau di buat lengkap.

Selama di Sabah, Indra menggunakan kembali seragam Wehrmacht heer miliknya dan bergabung dalam pertemuan Sabah melawan pasukan Australia. Dalam pertempuran Sabah, ia menjadi seorang penembak jitu yang membunuh sekitar 29 prajurit Australia dengan cara bergerak menggunakan taktik gerilya.

Indra memimpin beberapa prajurit Jepang untuk menyerang perbekalan tentara Australia di garis belakang dan Indra hampir tertangkap saat melakukan hal tersebut karena mayat dari salah satu prajurit Jepang yang gugur merosot saat terjadi pertempuran senyap di hutan yang mengungkapkan posisinya. Setelah dari Sabah, Indra bergerak ke Banjarmasin dan berhadapan dengan pasukan marinir Amerika serikat yang mengebom pinggiran kota Banjarmasin.

Dalam beberapa pertempuran di Kalimantan, Indra sendiri menjadi buruan bagi pasukan sekutu karena ia menjadi seorang sniper yang telah membunuh 97 prajurit sekutu yang memberikan 3,3% total korban pada pasukan sekutu saat operasi di Kalimantan.

Indra yang diburu secara habis-habisan karena Amerika serikat sampai menerjunkan pasukan elit yang ditugaskan secara khusus untuk menangkap seorang prajurit Jerman yang ada di Asia tenggara dalam keadaan hidup ataupun mati. Pertumbuhan Indra dalam pertempuran melebihi ekspektasi Indra sendiri karena ia sangat cepat dalam beradaptasi dengan keadaan yang membuatnya menjadi seorang prajurit yang sangat efektif dan efisien di darat ataupun di udara.

Pada awal bulan Agustus, Indra mundur ke pulau Jawa di kawasan Jakarta karena ia ingin melihat salah satu peristiwa terpenting dalan sejarah Indonesia yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia yang akan dibacakan oleh Ir Soekarno di halaman rumahnya alih-alih lapangan Ikada.

16 Agustus 1945
Jakarta, Hindia Belanda

Indra berjalan kaki dari pasar baru dengan mengenakan pakaian yang biasa-biasa saja karena ia akan sangat mencolok kalau ia menggunakan seragam Wehrmacht miliknya. Indra saat ini telah mendengar tentang rencana Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya dari seorang prajurit wajib militer PETA yang bertempur bersamanya di Banjarmasin.

Indra sudah tahu apa yang akan terjadi beritanya, karena itu ia berencana untuk melakukan satu misi yang sangat penting yaitu untuk melindungi 2 bersaudara asal Minahasa yang menjadi pemotret 3 foto legendaris dari momen proklamasi kemerdekaan Indonesia.

'Alex Mendur dan Frans Mendur. Mereka akan mendatangi jalan Pegangsaan timur no 56 pada dini hari secara diam-diam karena mereka yakin kalau proklamasi tersebut tidak akan dilakukan secara terang-terangan seperti yang dikabarkan di lapangan Ikada.' Indra

'Lalu kamera milik Alex Mendur akan dihancurkan oleh seorang prajurit Jepang yang membuntutinya hingga ke kantor berita Asia Raya. Berati aku harus menghabisi prajurit Jepang yang akan membuntuti Alex Mendur supaya foto-fotonya lengkap. Aku juga harus memperingatkan dirinya untuk menahan diri supaya tidak buru-buru untuk mencuci negatif fotonya dan menunggu waktu yang tepat.

Disaat itulah aku akan mencoba untuk mengalihkannya perhatian prajurit Jepang untuk menjauhi lokasi mereka mencuci negatif fotonya. Aku ingin tahu, bagaimana momen yang ditangkap oleh kamera Alex Mendur.' Indra

Indra menuju ke salah satu tempat yang sebenarnya tidak boleh ia datangi secara agama sebagai seorang muslim, yaitu lokasi pelacuran Jugun Ianfu yang ada di Jakarta. Akan tetapi, Indra tidak berniat untuk melakukan hal senonoh tersebut. Melainkan Indra ingin mendapatkan sebuah penginapan yang murah untuk beristirahat dan tempat sewa kamar disana adalah yang paling murah.

Sebelum memasukinya, Indra mengenakan seragam Wehrmacht miliknya terlebih dahulu sebagai tanda pengenal agar tidak dikirim kepada kampetai karena dicurigai sebagai prajurit sekutu. Indra mendatangi meja pembayaran.

(JPN):"Satu kamar untuk 2 jam." Indra

Sang pemilik tempat yang melayani bagian pembayaran, menatap Indra dengan sangat tajam. Lalu ia melihat simbol Swastika yang ada di bagian saku seragamnya, sang pemilik tahu kalau ia adalah prajurit negara sekutu mereka yang telah kalah yaitu Jerman.

(JPN):"Harganya 39 Yen. Ruangan no.6"

Indra membayarkan dan berjalan ke ruangan yang diberitahukan. Indra membuka pintu yang memperlihatkan seorang perempuan berwajah China ada didalamnya sedang terlihat ketakutan.

Indra mengabaikan perempuan tersebut dan mengunci pintunya lalu berbaring di kasur yang ada disana sembari membuka beberapa lembaran kertas yang ada di sakunya.

(CHN):"Apakah kau adalah orang China?" Indra.

(CHN):" Be...benar tuan." Balasnya dengan tergagap takut.

(CHN):"Aku tidak akan melakukan apapun kepadamu, jadi diam saja di pojokan sana dan biarkan aku beristirahat sampai waktunya habis." Indra

Perempuan China tersebut menuruti perkataan Indra dan ia berdiam diri di pojokan ruangan sampai waktu penyewaan habis.

*Tok tok tok

"Waktumu habis, keluarlah." Ujar seorang pria dengan bahasa Jepang dari balik pintu.

Indra memberikan isyarat kepada perempuan China tersebut untuk membuka pakaiannya supaya Indra terlihat telah melecehkannya padahal tidak. Indra membuka kunci pintu dan membiarkan prajurit Jepang yang mengantri tersebut masuk lalu Indra meninggalkan tempat kejahatan perang tersebut.

Selama di dalam ruangan tersebut, Indra menyalurkan beberapa idenya yamg berisi apa saja yang ingin ia ciptakan di isekai dengan sihir karena ia merasa tidak puas dengan anime atau cerita Isekai yang kebanyakan hanya berisikan sihir serangan atau pertahanan dengan sedikit melibatkan sains ataupun teori reaksi. Indra juga menulis selembar surat yang akan diberikannya kepada Ir Soekarno di rumah laksamana Tadashi Maeda.

Indra menggunakan pengetahuan sejarahnya yang ia pelajari saat sekolah dasar tersebut untuk memperlancar proses proklamasi kemerdekaan sekaligus mencari muka di sejarah Indonesia karena sebagai seorang penyuka sejarah sekaligus seorang otaku, Indra selalu menghalu kalau ia adalah seorang prajurit yang membantu kemerdekaan Indonesia secara aktif dan sejarahnya akan diceritakan oleh sejarawan di masa depan sebagai sosok pahlawan tersembunyi.

Impian tersebut adalah impian aneh yang dimiliki oleh Indra saat ia masih sekolah menengah pertama. Saat ia mulai keluar dari dunia kehaluan, Indra menyalurkan pengetahuan sejarahnya untuk bekerja sebagai seorang guru sejarah di sebuah sekolah setelah ia lulus dari universitas jurusan bahasa Jepang.

Indra mengajar selama 4 tahun saja sampai ia keluar dari dunia pendidikan karena ia tidak merasa cocok dengan pekerjaannya. Ia memutuskan untuk menjadi seorang pemandu wisata yang seringkali menyelipkan pembicaraan tentang sejarah suatu tempat yang dilewati oleh turis sebagai daya tarik tambahan akan negri Indonesia.

Itu adalah cerita tentang impian aneh Indra dan bagaimana ia melupakan impian anehnya secara perlahan. Sampai ia mengalami hal seperti saat ini. Indra jelas-jelas tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka ini dan mulai merancang rencananya di tempat pelacuran barusan.

Indra berjalan ke rumah laksamana Maeda dan ia melihat seorang agen Jepang sedang memata-matai rumah laksamana Maeda dari kejauhan di sebuah rumah berlantai tiga. Indra memasuki rumah tersebut secara diam-diam dan ia berjalan senyap atau lebih tepatnya melayang saat menaiki tangga menuju ke lantai agen Jepang tersebut.

Indra secara diam-diam melingkarkan tangannya di kepala agen yang sedang fokus tersebut dan langsung memutar kepalanya hingga mengeluarkan suara retakan yang berati Indra telah mematahkan tulang leher agen tersebut dan membuatnya tewas seketika.

Krek

"Pantesan laksamana Maeda bisa di tangkap oleh pasukan Jepang dan dihukum mati. Ada orang ini." Indra

Indra segera keluar dari ruang tersebut dan berbaur dengan kesunyian jalan lalu berakting seakan-akan ia tidak melakukan apapun. Saat hampir mencapai rumah laksamana Maeda, Indra bertemu dengan seorang perwira kriegsmarine yang sempat ia temui beberapa waktu lalu di Jakarta.

"Verds, apa yang kau lakukan disini?"

"Kandeler, untuk beberapa alasan aku menyadari keberadaan rencana yang terjadi di sana." Indra menunjuk rumah laksamana Tadashi Maeda.

"Lalu, apa yang kau lakukan kesana?" Indra

"Aku ingin mengambil mesin tik yang diambil sekertaris Maeda di sana. Omong-omong, apa yang akan lalu lakukan setelah ini? Karena blok poros telah sepenuhnya kalah dan kita juga terjebak disini untuk menunggu menjadi tahanan perang sekutu."

"Aku akan bergabung dengan para mantan PETA untuk bertempur, karena aku berhasil menghubungi seseorang untuk mengirimkan persenjataan secara rahasia ke sebuah pulau di negara ini. Seperti yang kau tahu, negara ini dulunya adalah koloni Netherland jadi Netherland tidak akan diam saja saat negara ini memproklamirkan kemerdekaannya.

Mereka pasti akan melakukan sebuah upaya militer untuk mengkolonialisasi mereka kembali dan aku akan bergabung dengan pejuang lokal untuk tetap berjuang melawan sekutu." Indra

Seseorang yang dimaksud Indra adalah rencana Indra yang membuat persenjataan yang ia summon nantinya seakan-akan adalah kiriman dari seseorang. Indra tidak ingin meninggalkan terlalu banyak jejak sihir di dunia ini karena itu, Indra memikirkan secara matang bagaimana cara untuk menyembunyikan unsur-unsur magis di dunia ini sebelum ia meninggalkannya.

"Aku mungkin akan melakukan hal yang sama karena aku tidak ingin menyerah begitu saja kepada sekutu yang telah membombardir tanah air kita seperti yang kau ceritakan. Aku akan mengajak bawahanku untuk berjuang bersama dengan para pejuang lokal nantinya."

Indra dan Kandeler tiba di depan pintu rumah laksamana Maeda. Kandeler mengetuk pintu rumah tersebut dan mereka harus menunggu selama beberapa saat untuk melihat seseorang yang membukakan pintu. Ia adalah sekertaris laksamana Maeda, Satsuki Mishima.

"Aku ingin mengambil kembali mesin tik yang kalian pinjam, apakah kalian sudah selesai menggunakannya?" Ujar Kandeler yang merujuk pada laksamana Maeda dan sekertarisnya.

"Kami sudah selesai menggunakannya, saya akan mengambilnya." Ujar Mishima.

Indra seperti orang tidak tahu sopan santun tiba-tiba memasuki rumah tanpa izin dan ia melihat laksamana Maeda yang menghadangnya dengan ekspresi yang barusan memperlihatkan sedikit ekspresi takut.

"Apa yang kau lakukan!? Apakah kau tahu sopan santun memasuki rumah orang begitu saja!?" Bentak laksamana Maeda.

"Aku hanya penasaran bagaimana hasil rumusan kalian karena aku baru saja membunuh seorang agen Jepang yang ada di rumah sana." Indra menunjuk sebuah atap rumah yang agak jauh.

"Aku mengetahui tentang kegiatan disini karena aku membaca sekilas catatan yang ada di tubuh agen Jepang tersebut. Lalu aku juga berinisiatif untuk berbicara dengan seseorang yang diakui sebagai presiden republik Indonesia untuk suatu bantuan udara kemerdekaan Indonesia." Ujar Indra dengan sangat yakin dan tenang.

"Bantuan apa?" Tanya laksamana Maeda.

"Bantuan persenjataan dan peralatan untuk membantu kalian mempertahankan kemerdekaan kalian karena negara yang baru merdeka cenderung tidak stabil dan banyak usaha serangan asing terutama Belanda yang ingin mengkolonialisasi Indonesia saat mereka tahu kalau koloni mereka menyatakan merdeka." Indra

Ir Soekarno dan beberapa tokoh perumusan kemerdekaan keluar dari tempat persembunyian mereka dan mereka menghampiri Indra dengan wajah yang kelihatan sedikit berharap.

"Apakah anda yakin akan memberikan bantuan kepada kami untuk merdeka?" Tanya Ir Soekarno agak tidak yakin karena ia merasa tidak nyaman dengan perasaannya yang berharap kepada seorang berdarah Eropa.

"Aku tidak akan mengatakan apapun kalau aku tidak yakin ataupun ingin membantu kalian. Dan laksamana Maeda, saya sarankan supaya anda segera pergi bersembunyi ke suatu tempat karena agen yang aku bunuh telah melaporkan kalau anda berkhianat dan anda akan diburu oleh rekan anda beberapa waktu setelah ini." Ujar Indra untuk meyakinkan para tokoh tersebut.

"Baiklah, untuk kali ini aku akan mempercayai seorang Londo karena rekanmu di Jerman adalah orang Jerman yang pernah menghancurkan tanah air Belanda." Ir Soekarno

"Umm aku adalah salah satu prajurit angkatan darat ke-6 Wehrmacht heer yang bertugas untuk menginvasi daratan Belanda dan menginvasi kawasan Prancis. Jadi, aku dan rekanku bertempur dengan pasukan Belanda saat tahun 1940." Indra

"Benarkah?" Tanya laksamana Maeda dengan agak terkejut.

"Itu benar, Drain von Verds juga menjadi seorang prajurit yang sangat merepotkan pasukan sekutu di kawasan Eropa karena ia membunuh ratusan prajurit sekutu termasuk 34 prajurit Belanda dengan senapan mesinnya seperti yang ia ceritakan kepada saya saya di kantor kriegsmarine." Balas Kandeler.

Pembicaraan berlangsung selama beberapa belas menit hingga bantuan Indra diterima dengan senang hati, Indra langsung menuju ke kawasan pulau sebatik yang saat itu merupakan bagian Hindia Belanda sepenuhnya dan saat saat itu, pulau sebatik sangat sepi hingga bisa dikatakan sebagai pulau yang tak berpenghuni.

Indra pergi ke ruangan khususnya terlebih dahulu untuk memodifikasi persenjataan yang akan ia berikan kepada Indonesia.

Ruangan khusus

Indra pergi ke sebuah ruangan yang menampakkan sebuah ruangan dengan furnitur modern hingga mencapai tingkat sci-fi. Indra mencari berbagai referensi terlebih dahulu dan ia menemukan sebuah persenjataan yang akan sangat sesuai untuk pemerintah Indonesia yang menjadi bekas jajahan Jepang. Yaitu adalah pesawat Antares fighter dari novel Nihonkoku Shoukan milik Gra Valkas Empire.

Karena desainnya adalah pesawat A6M Zero yang memperbaikinya seluruh kelemahan pesawat tempur A6M Zero termasuk memiliki ketebalan baja yang menyaingi lapisan baja pesawat F6F Hellcat. Indra mensummon pesawat tersebut dan mengganti persenjataannya supaya dipersenjatai dengan senapan mesin 12,7 mm seluruhnya agar lebih ringan dan mampu menampung lebih banyak amunisi.

Indra juga membesarkan bagian sayapnya agar bisa menampung lebih banyak amunisi untuk senapan mesin tambahan yang ada di bagian sayap pesawat. Selanjutnya, Indra mensummon sebuah pesawat P-51D Mustang yang memiliki cat dan simbol Luftwaffe dan Swastika untuk memberikan efek kejutan kepada pasukan sekutu yang tidak akan mengira kalau Luftwaffe akan menghadang mereka.

Indra mensummon 42.000 pucuk senapan Kar98k, 32.000 Lee Enfield No 4 Mk 1, 8.000 Gewehr 43, dan 27.000 M1 garand lengkap beserta amunisinya. Indra juga memodifikasi pesawat Antares yang ia namai sebagai A6M Zero ID yang dilengkapi dengan bendera merah putih di bagian roundel dam ekor pesawat.

Selain itu, Indra juga mensummon 25 pesawat me 262 yang memiliki performa mesin jet sama seperti jet modern yang menggunakan mesin turbofan jenis low bypass air. Pesawat tersebut dilengkapi dengan meriam MK 108 kaliber 30 mm seperti yang asli tapi dengan Laras yang lebih panjang untuk meningkatkan akurasi tembakan. Indra berencana untuk mendominasi kawasan udara Indonesia karena kekalahan Indonesia dalam agresi militer Belanda adalah karena bombardir dan berondongan peluru dari pesawat Belanda.

Di darat, Indonesia sangat terlatih hingga berhasil merepotkan pasukan Inggris karena kemampuan Indonesia yang sangat cepat dalam beradaptasi. Indra juga mensummon 10.000 senapan PTRS-41 supaya pasukan Indonesia bisa menghadapi tank dan kendaraan lapis baja Belanda.

Total persenjataan yang di summon oleh Indra adalah:

109.000 senapan infanteri
13.000 senapan anti material
80 pesawat Antares fighter
25 unit pesawat me 262
1 buah P-51D Mustang untuk dirinya sendiri.

"Dengan ini Indonesia akan mampu menyaingi angkatan udara Belanda di udara Indonesia dan mengurangi korban akibat bombardir dan serangan udara." Indra

=======================================

Continue Reading

You'll Also Like

26.1K 3.4K 48
Aku, Amakusa mati dan tiba-tiba bereinkarnasi ke dunia SAO dengan tubuh Astolfo? "Tunggu! Ini salah! Aku seharusnya pria tampan dan keren, namun kena...
1.5M 79.6K 41
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
4.6K 366 111
novel terjemahan .....buat baca sendiri author : Akato Midori sinopsis : Suatu hari, ketika saya ditabrak truk dan mati, saya berubah menjadi wa...
1.2M 104K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...