Hai.
•••
"Jadi kalau ada soal kaya gini, pakai rumus yang baru aja kakak ajarin ya. Itu beneran cara tercepat deh! Asal kalian teliti sama rumusnya, " jelas Isa ke 6 anak di depannya.
Ada Juna, Hyuka, Tian, Galang, Sky, Ryuna dan Yuna. Mereka murid les nya Isa, harusnya ada Rachel sama Kevin juga tapi mereka berdua absen soalnya lagi ada acara.
"Gimana? Hasil uas kemarin memuaskan apa gak?" Tanya Isa terus ikut duduk di bawah sama mereka semua.
"Punya ku 87!" Kata Juna.
"Hehe aku sama Yuna nilai nya 88 kak, " kata Ryuna.
"Mentang-mentang kembar nilainya sama gitu?" Tanya Sky kesel.
"Aku dapat 84, " kata Hyuka pelan.
"Tian sama Galang udah nyusun strategi buat nilai 99 tapi malah mepet kkm, " ledek Yuna.
"Bacot! Yang penting usaha sendiri. Untung masih 80, bukan 70," kata Galang.
Isa cuma geleng-geleng dengernya. Dia pernah di posisi mereka sih, jadi wajar aja.
"Sky berapa nilanya?" Tanya Isa ke anak yang paling minim ekspresi itu.
"95, " jawab Sky singkat.
Semuanya langsung noleh ke Sky dengan tatapan shock.
"BISA-BISANYA?!" Tanya Juna ngegas.
"KOE NGANGGO JURUS OPO TO COK? KOK ISONE??" Tanya Ryuna.
"Wah gak iso di menengke iku. KONSPIRASI?!"
"Aku kan gak ribut koyo koe kabeh. Ape garap 1 soal sambat, nomer 2 sambat, yo kapan rampunge?" Tanya Sky julid.
"Aih udah-udah! Nilai kalian semua bagus, itu kan usaha kalian sendiri. Yang merasa belum puas, ditambah lagi semangat nya ya. Matematika gak semengerikan itu kok, tinggal gimana kalian jalanin nya aja, " kata Isa menengahi.
"Ada kenaikan kan? Kalian masih inget gak pas pts kemarin pada anjlok semua? Sekarang dengan usaha kalian, target nilai kalian bisa terpenuhi. Yang belum puas gak apa-apa, masih ada kesempatan buat memperbaiki kok!" Kata Isa.
Semua sontak ngangguk setuju. Jam udah nunjukin pukul 5 sore. Harusnya mereka pulang, tapi katanya mau di sini dulu nemenin Isa sembari nunggu Han pulang.
"Kak Isa, kak Isa!" Panggil Yuna semangat.
"Kenapa Yuna?" Tanya Isa.
"Bayi nya kak Isa sekarang udah 7 bulan ya berarti??" Tanya nya.
Isa ngangguk, terus senyum. "Sebentar lagi kalian punya ponakan, di panggil om sama Tante deh~"
"Pokoknya dedek kak Isa kalau manggil aku harus om ganteng, " kata Juna.
"Dedek nya cowok apa cewek kak?" Tanya Sky.
"Apa aja yang dikasih, itu sebuah berkah Sky, " jawab Isa lembut.
"Aku mau elus perut kak Isa! Boleh gak?" Tanya Yuna.
"Aku juga mau!" Sahut yang lain.
Isa terkekeh pelan, terus dia ngangguk. Semuanya sontak rebutan siapa yang mau elus duluan tapi akhirnya Juna, Tian sama Hyuka dulu.
Tapi waktu bagian si kembar Ryuna dan Yuna, mereka ngerasa ada gerakan samar di telapak mereka berdua. Mata Ryuna dan Yuna membulat kaget, mereka senyum lebar banget.
"Adik bayi nya nendang! Ih lucu banget, cepet-cepet keluar ya adik bayi. Nanti ketemu sama kak Yuna cantik, " katanya.
"Aku cantik juga ya!" Sahut Ryuna.
"Kalian berdua cantik kok, oh Galang dan Sky juga, " kata Isa yang buat empat orang itu salah tingkah.
"Ka-kak Isa apasih?" Tanya Sky sambil alihin wajahnya ke arah lain.
Sebenernya, cowok-cowok di sana emang pernah taruh suka ke Sky. Cowok super jutek, judes dan savage itu punya kharisma nya sendiri. Plus ada nilai lucu dan cantiknya.
"Sa, aku pulang. "
Dari luar, Han copot sepatunya dan dia masuk. Ah masih ada anak-anak bimbingan les nya Isa ternyata.
"Kak Han, " panggil mereka.
"Hai semua. Apa kabar?" Tanya Han.
"Baik kak!" Jawab mereka serentak.
"Itu bagus, kakak ke belakang dulu ya, "
"Uh kita mau pulang aja ya kak. Kak Han udah di rumah soalnya, kita sebenernya nemenin kak Isa biar gak sendirian, " kata Galang.
"Oh gitu? Makasih ya udah nemenin kak Isa. Semangat les nya semua!"
"Iya kak. Kita pulang dulu ya, dadah!"
Akhirnya anak-anak itu pulang ke rumahnya masing-masing.
Isa senyum, dia tutup pintu rumah dan dia beresin buku-buku materinya. "Kamu mandi dulu ya Han, terus makan. Aku udah masak tadi, sebentar aku angetin dulu, " kata Isa setelah simpen buku materinya.
Grep
"Kamu udah capek banget, biar aku panasin sendiri ya. Mending kamu duduk aja, lihat kaki kamu agak bengkak. Pasti sakit. Apa aku pijitin dulu?" Tawar Han yang langsung ditolak mentah-mentah sama Isa.
"Aku gak apa-apa okay? Udah hush mandi sana, kamu bau asem ih, " kata Isa sambil dorong-dorong pundak suaminya itu pelan.
"Haha iya deh. Aku mandi nya sebentar!" Kata Han terus dia langsung ngibrit ke kamar mandi.
Isa cuma gelengin kepalanya pelan. Dia ke arah dapur dan nyalain kompor buat panasin masakannya. Kabar baiknya, Isa udah bisa masak sendiri loh! Ini semua berkat buk Irene. Ah 2 hari ini dia gak ketemu sama pemilik perumahan yang baik itu, soalnya masih belum pulang dari luar kota.
Juna sendirian di rumah, kadang juga kalau malem remaja cowok itu main ke rumah Han dan Isa bahkan nginep juga beberapa kali karena dia takut sendirian di rumah.
Setelah nunggu tumis ayam suwir nya panas, Isa langsung matiin kompor. Dia ambil handphone nya yang ada di atas meja makan karena dari tadi emang dia denger suara notifikasi berkali-kali.
Tapi karena lagi ngajarin anak-anak bimbingan nya, dia gak main handphone sama sekali. Waktu dia buka ternyata ada puluhan pesan dari keluarganya, bahkan Alexa juga.
Pertama, dia buka room chat nya kak Chris. Kakaknya itu tanya kabar Isa, dan yang lainnya. Kaya udah makan apa belum? Ataupun sekedar nanya lagi apa?
Lalu kak Elio. Dia kasih banyak wejangan ke Isa karena Elio tau ini bulan ke 7 Isa mengandung.
Dan terakhir Alexa, dia ternyata kirim foto dan banyak pesan. Di foto itu ada beberapa baju bayi yang sengaja Alexa beli dan dipaketin ke Malang. Isa protes awalnya, tapi karena Alexa kekeuh jadi dia cuma bisa terima aja apa mau Alexa.
Keluarganya, masih sangat peduli sama kehidupannya. Dia jadi ngerasa amat amat bersalah lagi sekarang karena mengecewakan semua keluarga nya. Tapi itu udah berlalu, kalaupun dia bisa kembali ke masa lalu, Isa gak bakal mengubah apapun.
"Gak sayang, mama gak nyesel ada kamu kok. Mama sayang kamu, mama sama sekali gak menyesal kamu hadir di kehidupan mama ok?" Gumam Isa sambil elus perutnya perlahan.
Han keluar dari kamar mandi setelahnya. Isa senyum lihat suaminya itu. Dia taruh nasi di masing-masing piring mereka, dan ambil lauknya juga.
"Uh kan aku bilang biar aku aja yang panasin masakannya, " kata Han.
"Ih udahhh. Ayo makan, gak usah berdebat masalah kecil kaya gini, " kata Isa terus ambil sendoknya.
Han cuma ngangguk. Dia duduk di depan Isa.
"Gimana hari nya?" Tanya Isa.
"Bagus, dan menurutku emang bener-bener bagus. Karena lagu yang aku tulis sesuai deadline dan semuanya suka. Kemungkinan lagu itu bakal dipakai musisi buat perilisan album baru nya, " kata Han.
"Wah itu bagus banget Han! Ah nama kamu bakal tertera di lagu nya dong. Hebat banget suami aku, " kata Isa riang.
"Makasih sayang, semua juga dengan dukungan kamu. Omong-omong gimana sama anak-anak bimbingan kamu tadi?"
"Aman terkendali. Nilai mereka semua di atas kkm kali ini, dan aku bangga sama usaha mereka buat jadi lebih baik kaya sekarang, " jawab Isa.
"Kamu juga tanpa mengeluh ajarin mereka. "
"Tentu, lagipula itu materi yang pernah aku pelajarin selama bertahun-tahun. Masa gak bisa sih?"
"Pasti anak kita bangga punya mama yang pintar ini, " kata Han gemas.
"Dia juga bangga kok punya ayah yang pekerja keras!"
Ya begitulah keseharian Han dan Isa selama ada di Malang. Memang berat awalnya, tapi sekarang mereka mulai ngerasa menerima keadaan dengan suka hati dan lapang dada.
Apalagi anak mereka hampir lahir. Ah penantian Han dan Isa hampir berakhir, mereka berdua jadi gak sabar. Kalian juga kan?
.・゜゜・
Sel, 17 Jan, 2023
To Be Continue