XIANO ALFIPTO [HIATUS]

By peyyenlove

13.2K 307 7

PERJODOHAN. Berkisahkan dua sejoli yang awalnya terpaksa menerima perjodohan yang sudah direncanakan oleh ked... More

C A S T
1 | PINDAH
2 | MULAI
3 | MAKAN MALAM
4 | PERNIKAHAN
6 | FIRA BERULAH
7 | XIANO & GLADIS
8 | XIANO & GLADIS (2)
9 | INDAHNYA PANTAI
VISUAL!! [1]
10 | REUNIAN?
11 | TIBA - TIBA?
12 | SIAPA?
13 | YANG SEBENARNYA
akun.

5 | ORANG LAMA?

833 14 0
By peyyenlove

                          HAIII HAIII

                  KETEMU LAGI NIH

               GIMANA HARINYAA??
                 BAIK SELALU YAA!!

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM BACA!!

                  HAPPY READING!!
_____________________________________________

Hari Sabtu, setelah pernikahan Xiano dan Gladis, keduanya menolak untuk meminta izin libur karena keduanya menikah. Toh juga besok Minggu libur kan? Jadi, mereka memutuskan untuk berangkat sekolah untuk melaksanakan ekskul disekolah, lagi pula setelah ekskul sudah bisa pulang.

drtt drtt

Ponsel Gladis berbunyi menandakan ada telepon masuk. Gladis menjawabnya tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"JIHAN!! GUA KANGEN!!" Ucap seseorang dari sebrang sana.

Gladis yang mendengar suara itu, matanya langsung membulat tak percaya. Ia kira Reza sudah lupa dengannya, ternyata salah. Benar! Yang menelpon Gladis adalah Reza, teman motornya saat di Surabaya.

"WOII!! GUA PINDAH KE BANDUNG JUGA!! lo sekolah di SMA Grafisa Stars kan? Ga mau tau, nanti lo harus berangkat bareng gue" ucap Reza, jangan heran jika Reza berbicara begitu pada Gladis, ia adalah teman terdekat Gladis saat di Surabaya.

Gladis yang mendengarnya tak percaya, apakah ia sudah gila?

"LO GILA?!" pekik Gladis tak percaya, membuat suaminya terbangun dari tidurnya, jam masih menunjukkan pukul dua pagi, tetapi ia sudah dibuat gila dengan pernyataan dari sahabatnya itu.

"Ga, pokoknya nanti lo sharelock aja, nanti gua jemput" ucap Reza setelah itu mematikan sambungan teleponnya.

Gladis kaget, karena suaminya terbangun karenanya. Ia juga kaget dengan perkataan Reza tadi. Bisa gila ia sekarang.

"Tidur lagi kak" ucap Gladis lalu menenggelamkan dirinya dibawah selimut untuk berpura pura tidak kaget.

"Siapa?" Ucap Xiano sembari mendekat dengan Gladis.

Gladis sengaja tidak ingin mereapon pertanyaan suaminya itu, ia takut pasalnya ia tadi berbicara pakai lo-gue.

Dia ga aneh-aneh kan? JANGAN LAH COK! calm, batin Gladis, ia tau Xiano mendekat dengan nya.

"Minggir," ucap Xiano semakin dekat dengan Gladis.

Sontak saja, Gladis yang mendengarnya bergeser ke sisi kanan ranjangnya.

"Gue tidur disini, gausah takut, ada guling ditengah" ucap Xiano merebahkan tubuhnya diranjang milik Gladis.

"Tidur lagi, sayang" bisik Xiano tepat ditelinga Gladis, Gladis yang mendengarnya hanya membulat, apakah ini mimpi?.

                     ~~Pukul 06.00~~

"Huam..." Gladis yang baru bangun sontak kaget, ada tangan kekar yang melingkar di perut kecilnya. Guling yang menjadi pembatas keduanya entah hilang kemana.

Jujur saja, Gladis tidak ingin dijodohkan. Tapi mengapa ada saja yang membuat ia baper dengan tingkah suaminya?

Gladis mengelus halus tangan kekar suaminya dengan tulus. Ia tidak ingin membangunkan suaminya. Tapi Xiano yang terbangun karna ada yang mengelus tangannya.

"Udah bangun?" Tanya Xiano membiarkan tangannya tetap dielus lembut dengan Gladis.

"Eh, kak-" baru saja ingin memberhentikan tangannya untuk berhenti mengelus, Xiano lebih dulu menggenggam tangan Gladis erat.

"Lima menit lagi, jangan bangun dulu"

Apakah ini suaminya? Apakah ini mimpi? Ada apa dengan Xiano? Pipi Gladis sudah panas sekali, hingga pipinya merah merona karna tingkah suaminya.

"Aduh kak, aku kebelet mau buang air kecil" alibi Gladis, ia tidak mau ketahuan pipinya sudah memerah karna tingkah Xiano.

"Yaudah, sekalian mandi" ucap Xiano.

"Iya, kak" jawab Gladis langsung meninggalkan Xiano yang masih memejamkan matanya karna masih mengantuk.

Gladis keluar dari kamar mandi sudah siap dengan seragam sekolahnya. Seragam khusus untuk yang ikut ekskul biola.

"Aku buatin sarapan ya kak, mau makan apa?" Tanya Gladis sembari menyisir rambutnya dan mengikat rambutnya ala buntut kuda.

"Mau roti aja, tapi dipanggang ya" jawab Xiano bersiap untuk mandi.

"Oke," ucap Gladis sembari berjalan ke arah dapur untuk membuatkan sarapan sesuai keinginan Xiano tadi.

Xiano sudah keluar dengan baju basket timnya. Betul! Xiano ikut ekskul basket, padahal ia kapten basket disekolahnya, dan bisa dibilang juga ia sudah mahir bermain basket, ia ikut ekskul untuk mengawasi Gladis.

"Ini kak, isinya coklat sama keju, soalnya cuma ada rasa itu" ucap Gladis memberi roti panggang untuk Xiano. Xiano kaget karna Gladis benar membuatnya, padahal tadi ia hanya mengarang.

"Cuma satu?" Tanya Xiano yang hanya melihat satu roti saja.

"Aku makan pakai sereal aja, lagi ga mood makan roti" jawab Gladis membuka kulkas dan mengeluarkan susu untuk kuah serealnya.

Candra dan Tika sudah pergi sejak jam lima subuh tadi, keduanya pergi keluar kota karna bisnis keduanya yang lumayan besar, dan banyak tawaran kerja sama untuk keduanya.

drtt drtt

Telepon Xiano berbunyi menandakan ada telepon masuk. Ia tau siapa yang menelpon, jadi ia langsung mengangkat sambungan teleponnya.

"Xi, rumah lo dimana? Tadi gue udah nanya Fero, terus pas gue samperin alamatnya katanya Xiano ga ada" ucap seseorang dari seberang sana.

"Ck, nanti gue sharelock, lo mau dateng pagi buta begini?" Ucap Xiano berdecak kesal, bisa-bisanya ada yang menganggu momen berduanya.

"Iya, temen gue dari sekolah lama gue seleb amat, susah ditelpon" ucap seseorang itu.

"Yaudah, nanti gue sharelock" jawab Xiano langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Kenapa kak? Mukanya keliatan kesel gitu" tanya Gladis yang melihat Xiano dengan tatapan malas setelah mematikan teleponnya.

"Engga, lanjutin makannya"

"Kak, aku boleh nanya ga?"

"Boleh, tanya aja"

"Kenapa banyak yang suka sama kakak? Sampai - sampai, kakak lewat aja disoraki gitu" tanya Gladis penuh penasaran.

Ini Gladis yang gimana apa gimana sih, dia nanya ke orangnya langsung? YAAMPUN GLADIS 😭😭

"Kenapa? Lo cemburu?" Bukannya menjawab, Xiano malah menggoda Gladis.

"Engga sih, soalnya aku juga banyak yang suka" jawab Gladis tak mau kalah.

"Siapa yang suka sama cewe pendek kaya lo?" Tanya Xiano membuat Gladis menatapnya malas.

Apa katanya? Pendek? Ga salah? Pendek-pendek gini pinter loh, batin Gladis bersombong diri, ia tak berani menyampaikan pada Xiano, bisa saja langsung ditubruk dengan prestasi Xiano yang tak kalah dengan Gladis.

"Cih, emang dasarnya semua cowo sama aja ya?" Ucap Gladis menyudahi makannya, ia langsung mencuci mangkuk serealnya tadi. "Udah selesai blum? Biar sekalian" sambung Gladis.

"Si pendek ngambek ceritanya?" Tanya Xiano menaruh piring rotinya tadi di wastafel membiarkan Gladis mencucinya, sedangkan yang ia lakukan hanya memeluk Gladis dari belakang. Xiano kangen dipeluk oleh wanita yang ia sayang, pasalnya bunda Xiano sudah pergi saat umurnya yang masih terbilang muda.

"Lepasin" ucap Gladis yang masih fokus pada piring kotornya.

"Emang kenapa? Kita udah jadi suami istri padahal" jawab Xiano membiarkan dirinya memeluk Gladis sangat erat.

Ting tong~

"Bukain pintunya sana" ucap Gladis.

"Ganggu aja," ucap Xiano melepaskan pelukannya, langsung berjalan menuju pintu utama.

"Masuk, za" ucap Xiano menyilahkan Reza masuk ke dalam rumah.

Reza Gionino Zalex, anggota inti geng motor yang diketuai oleh Xiano, ia dulunya sekolah di SMA Grafisa Stars, namun pindah ke SMA Pelita karna ada kerjaan yang harus dikerjakan oleh orang tuanya, kini ia pindah lagi ke SMA Grafisa Stars karna orang tuanya sudah selesai dengan kerjaannya.

Reza juga teman Gladis saat di Surabaya, namun Xiano dan Gladis tidak ada yang tahu Reza berteman dengan keduanya, geng motor yang Gladis masuki itu geng motor yang diketuai oleh Xiano, namun saat itu yang menjadi pemimpin geng motor itu Fero, wakil ketua geng GOLDRA. GOLDRA nama geng motor itu.

Fero Putra Warino, adalah wakil ketua GOLDRA ia sahabat kecil Xiano hingga sekarang, orang terpercaya Xiano.

"Lo udah sarapan?" Tanya Xiano.

"Udah" jawab Reza, ia terus memperhatikan rumah yang Xiano tinggali, apakah Xiano tinggal sendiri? Itu yang ia pikirkan saat baru masuk kerumah itu.

"Lo tinggal sendiri?" Tanya Reza, ia memberanikan diri untuk menannyakan hal tersebut.

"Berdua, kenapa?" Jawab Xiano.

"Sama siapa? Keliatannya lo cuma sendiri"

"Istri gue," jawab Xiano santai, Reza yang mendengarnya hanya terkekeh.

"Kenapa?" Tanah Xiano.

"Lo bohong kan? Mana mungkin lo nikah pas masih sekolah" jawab Reza yang masih terkekeh mendengar jawaban Xiano.

"Terserah" jawab Xiano meninggalkan Reza yang masih terkekeh, ia menyusul Gladis yang masih mencuci piring.

"Siapa?" Tanya Gladis yang sadar Xiano memeluknya lagi dari belakang.

"Temen lama," jawab Xiano.

"Mau berangkat sekarang?" Tanya Gladis.

"JIHAN? LO KOK DISINI?" Pekik Reza kaget melihat temannya itu tinggal satu rumah dengan ketuanya.

Gladis yang mendengarnya langsung melihat ke sumber suara itu. Ia sangat kaget dengan keberadaan temannya itu.

"Jihan?" Tanya Xiano menatap Reza.

"Lepas dulu" ucap Gladis.

"Lo kenal sama istri gue, za?" Tanya Xiano melepaskan pelukannya, ia menatap serius Reza.

"Iya, temen gue di Surabaya, jadi lo nikah sama dia?" Tanya Reza.

"Loh, kak Ano kenal Reza?" Ucap Gladis heran, kejutan ini sama sekali tak lucu menurutnya, ia takut identitas samarannya terbongkar.

"Jelasin za" pinta Xiano serius.

"Jadi gini, si Jihan ini pernah masuk ke GOLDRA, pas pimpinannya dipegang Fero, lo lagi diluar negeri kan? Nah Jihan itu temen deket gue pas di Surabaya, dia bilang pindah ke Bandung karna ada urusan mendadak sama keluarganya, ternyata nikah sama lo" jawab Reza panjang x lebar x tinggi bagi sisi.

"Gini loh kak, aku itu di Surabaya sering dipanggil Jihan dibanding Gladis karna kedengarannya kaya culun gitu" jawab Gladis.

"Emang lo culun kalo disekolah, tapi pinter sih" ucap Reza.

"Tapi lo ga pacaran kan?" Tanya Xiano pada Reza. Reza hanya menggeleng sebagai jawabannya.

"Berangkat sekarang ada dah, gue kangen sama ayang Alva" ucap Reza.

"Lo masih punya baju basket lama ternyata" ucap Xiano yang melihat penampilan Reza.

"Gue mah setia Xi" jawab Reza.

"Sekarang panggil gue Gladis" bisik Gladis pada Reza, Reza yang mendengarnya hanya mengangguk.

"Udah buat ponakan untuk gue Xi?" Tanya Reza membuat keduanya melotot.

"Nanti malem apa ya?" Jawab Xiano, membuat Gladis menoleh padanya, menatap Xiano malas.

Benar-benar berbeda, Xiano didepan publik dengan Xiano yang berada bersama orang terdekatnya sangatlah berbeda.

"Siapin diri, dis. Olahraga dulu biar ga sakit" ucap Reza menatap Gladis tersenyum Pepsodent.

"Ngomongin soal apa?" Tanya Gladis tak tahu apa yang dibicarakan teman dan suaminya.

Jujur saja, Gladis emang gadis polos dengan paras cantik dan banyak prestasi yang dibanggakan oleh orang tuanya.

_________________TBC_________________

     GIMANA SAMA BAB KALI INI??

                            SERU??

                 JANGAN LUPA VOTE
                  KOMENNYA JUGA!!

                   LOVE YOUU❤️❤️❤️
______________________________________

               Reza Gionino Zalex

                  Fero Putra Warino
______________________________________

     XIANO ALFIPTO By peyyenlove

Continue Reading

You'll Also Like

151K 6.6K 25
Siddharth singh shekhawat is no·1 business tycoon he is a rude, arrogant,cold gaze men.everyone is talented but he is multi-talented.he knows everyt...
395K 14.2K 43
!Adult/Possessive and Asshole!
2.5M 76.8K 115
Previously called Older Brothers Part 1 Completed (Alternate version) part 2 Ongoing "T-trust me?" "Always." It was the promise that they were never...