Fajri and Family

By Arhamunnisa

8.4K 1.4K 610

Minimal masih tetap vote walaupun cerita nya sudah end #shanfenji STAN# More

1. perkenalan
Chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
chapter 28
chapter 30
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
chapter 47
info
pemberi tahuan

chapter 29

151 31 27
By Arhamunnisa

~author

Kini Fajri sudah terbangun dari tidurnya namun nampak nya sensasi pusing malah melanda nya kembali kini suasana sudah munujukan pukul 00:00 malam ia tidak dapat membuka mata nya berlama lama karna yg dia lihat hanya berputar putar tak henti, namun ia tidak tau harus berbuat apa dan bagaimana lagi, kini ia mencoba bangun dari posisi baring menjadi duduk kemudian mencoba meraba raba mencari keberadaan obat nya yg tadi siang di belik Oleh Fiki dan zweitson di apotek pas jalan pulang, namun nampak nya obat itu tidak ia temukan kemudia ia mencoba berdiri namun sensasi pusing makin menjadi jadi alhasil membuat nya tersungkur kelantai

"Aaaaawwwwwww, SAKIT BANGET"

**
Fenly dia sedang mengerjakan tugas kuliah nya ia belum bisa tidur kalau tugas itu belum jugak selesai di karenakan besok ia harus mengumpulkan nya, di sela sela ia mengerjakan tugas nya tiba tiba ada suara teriakan dari kamar Fajri membuatnya bingun dan bertanya ²

" mengapa dia berteriak padahal udah malam gini" gumah fenly heran

"Coba gue ngintip ah daripada penasaran" lanjut nya lagi

Alhasil fenly mencoba mengintip saja membuka pintu kamar Fajri pelan pelan supaya tidak ada yg tau aksinya mengintip

"Hah, dia kenapa tidur di lantai ya?" Gumah fenly heran

"Ah biarin aja lah, ngapain jugak gue pikirin" ucap fenly lalu menutup kembali pintu kamar Fajri kemudian bergegas pergi

***
Keesokan harinya, Fajri terbangun dari tidurnya, ternyata semalam ia tertidur di lantai kini ia memaksakan diri untuk kesekolah karna kalau tidak ia akan dicurigai oleh orang rumah.
Sesampainya ia dibawah, ia memutuskan untuk tidak bergabung dengan mereka, karna ia sudah tahu apa yang ia dapat dari hal itu, hanya sebuah rasa canggung dan tidak dianggap, ia memutuskan untuk langsung pergi, tapi tak lupa mengucapkan salam

"Assalamualaikum" ucap nya singkat lalu langsung pergi bukan apa dia tidak menyalamin papa, Shandy dan jugak fenly karna ia tau pasti mereka bakalan mengacu nya jadi lebih baik ia mengucapkan salam saja terserah mau menjawab nya atau tidak

"Waalaikum salam" ucap shandy lirih sambil melirik sekilas jarak fajri, dapat terlihat kalau Fajri selalu memegangi area perutnya.
Shandy cukup khawatir, tapi apalah daya, dia sekarang berada disituasi yang cukup terjepit, namun fenly dapat melihat jelas kalau kakaknya ini sedang khawatir pada orang yang ia tidak sukai itu membuat fenly semakin kesal saja

***
Tidak berselang lama kini Fajri pun telah sampai kearea sekolah, dia datang cukup pagi jadi ia bisa pergi kekantin untuk mengisi perutnya terlebih dahulu

***
^Di kampus fenly^

Mereka tengah berada dikantin kampus, karna mereka memiliki sif siang, sedangkan mereka datang pagi karna ingin menghabiskan waktu bersama, jika dirumah maka mereka berdua tentu saja bosan, karna dirumah mereka sama-sama sunyi,Fenly tengah bermain Handphone sambil men scroll² IG tiba-tiba melihat akun sosmed sekolah fajri, yah karna fenly alumni SMA Pratama jugak jadi wajar kalau ia bisa sesekali melihat informasi sekilas itu ya, dan betapa terkejutnya ia melihat postingan itu, bahwa disana telihat dengan jelas foto fajri dan temannya yang telah memenangkan sebuah pertandingan basket, ia pun tersenyum licik, membuat gilang disebelahnya heran.
Karna melihat ekspresi temnaya ini, fenly pun mencetitakan, bahwa fajri telah melanggar perintah papanya, dan ia tidak akan tinggal diam dan akan memberitahu sang papa agar fajri menerima konsekuensinya

Mendengar penuturan tersebut, gilang langsung shok, entah mengapa temanya ini slalu menginginkan penderitaan adiknya

"Lo serius fen,,, gue rasa lo udah keterlaluan fen" Ucapnya

"Lebih baik biarkan saja ini menjadi urusan dia, lo jangan jadi kompor mulu" Lanjut gilang memnjelaskan

"Hm,,, berisik lo, lagian ini salah dia sendiri, ngapain coba ngelakuin hal yang jelas-jelas dilarang, dan lo ngapain peduli sama tu anak" Jelas fenly

Gilang yang mendengar betapa cueknya fenly, dan betapa ia ingin kesengsaraan slalu mengahantui adiknya itu, membuat gilang sedikit emosi. Pasalnya bisa-bisanya sahabat nya ini malah menyia²kan adiknya itu, dan alhasil Gilang langsung memukul meja didepannya dan langsung berdiri dan berucap

"Gue ngak habis pikir ya sama jalan pikiran lo, lo emang orang yang ngak punya hati, lo udah berusaha memisahkan fajri dengan orang yang menjadi penyanggah dia dan sekarang apa lo ingin  merusak mentalnya jugak ha! " Bentak gilang tanpa sadar

"Kok lo ngegas gini sih, santai dong, lo ngak tahu apa-apa, lo ngak tahu apa yang dia perbuat sehingga gue,,, bisa jadi kayak gini" Ucap fenly yg ikut berdiri

Dan lo,,, lo yang slalu memberi semangat terus ke gue kalau gue butuh support, tapi apa? Apa sekarang? Lo belain anak yang membawa petaka dihidup gue" Lanjut fenly

"Cukup!! " Bentak gilang emosi

"Lo cuma mikirin kalau cuma lo yang menderita selama ini, tapi lo lupa kalau ada orang yang menderita juga sama kayak lo, Bahkan lebih dari lo, untuk sakarang ini" Lanjut gilang

"Gue ngak peduli penderitaan siapapun itu, yang penting gue ingin slalu membuat dia lebih menderita dari gue selama ini" Balas fenly cukup emosi

"Oke, kalau lo mau itu, tapi ingat satu hal, KACA YANG TELAH RETAK, TIDAK BISA DI KEMBALIKAN LAGI" Tegas gilang dengan akhir kalimat yang penuh penekanan, lalu iapun pergi meninggalkan fenly yang masih berdiri dengan muka memerah menahan emosi

***
^Kantor sandy^

Dia tidak fokus hari ini bekerja entah mengapa ia merasa ada yang aneh di adiknya,
Seseorang datang dan membuyarkan lamunanya, siapa lagi kalau bukan sohibnya, ricky

"Wey bro,,,, mikirin apaan sih shan?, kayak banyak utang aja" Tanya ricky sambil menepuk pundak temanya itu

"Hm,,, gue kepikir fajri, entah mengapa dia keliatan aneh tadi pagi" Jawab Shandy

"Yaelah pantes aja si fenly buat lo jauh dari dia, orang yg ada di otak lo cuma dia, ngak ada kata fenly nya" Kata farhan tiba yang ternyata datang bersama ricky namun ia tadi pergi ketoilet sebentar

"Lo bisa diam ngak han, dan lo shan emang ada apa sama fajri tadi pagi" Tanya ricky ingin menghentikan topik farhan

"Hmm,,, tadi pagi dia keluar kamar, trus pergi naik motor, tapi dia slalu pegang perutnya kayak kesakitan gitu" Jelas shandy yang masih fokus menatap kearah jendela luar

"Yaelah itu tandanya dia lapar kali, lebay lo" Kata farhan yang langsung dipelototi ricky

Mendengar ucapan farhan shandy pun berpikir, apa memang ia yang terlalu lebay, atau ini memang benar kalau fajri kenapa-napa, hal itu terus berputar diotaknya hingga ia memijit pelan diatas pelipisnya itu

"Yaudah ngak usah dipikirin, soal fajri, gue bakalan bantu lo kok, gue bakal cari tahu nanti, lo tenang ya" Ucap ricky memberi semangat

"Dih ngapain? Mending lo cari tahu fenly jam segini ngapain, atau lo lebih dalam mempelajari sikap dan kebiasaanya, jangan fajri mulu yang ada dipikirin lo" Balas farhan tanpa dosa

***
^ balik ke Fajri lagi ^

Fajri disekolah tidaklah bersemangat, rasa perih itu masih sedikit menghantuinya, namun apalah daya, dia harus melewati hari ini dan berharap rasa nyeri ini cepat usai.

"Eh ji sini kunci motor lo, biar gue aja yang bawak" Tawar zwei yang diangguki fiki

"Benar tu, lo belum sehat tapi maksa sekolah, jadi las kan lo" Timpal fiki.

Fajri yang kalah itu merasa lemas tidak membantah pemintaan temannya itu. Ia pasrah dan mengikuti apa yang temanya katakan.

Selang beberapa saat nampak fajri dan dua temanya tiba dirumah fajri, fajri kaget mengapa mobil ayahnya ada, padahal biasanya ayahnya slalu pulang malam atau bahkan tidak pulang sama sekali

"Eh ji ini mobil bokap lo kan? " Tanya fiki memastikan

"Hm " Jawab fajri singkat, karna ia yakin kalau ada sesuatu yang akan terjadi

"Wah,,  berarti sekarang kita masuk aja langsung, trus kita suruh bokap lo telpon dokter" Timpal zweit

"Gak usah, mending kalian langsung pulang aja ya, gue lemes mau istirahat" ucap fajri
Bukan nya ia ingin mengusir sahabat-sahabat nya ini tapi firasat ia menyatakan bahwa bakalan ada kejadian sesuatu nanti nya, entah lah
ia tak kuasa untuk memikirkan nya

"Ada saatnya kita tidak punya pilihan lain, selain terdiam dan mencoba menerima nya"~fajri


"Bocoran chapter selanjutnya adalah
Kita bakal membuat fenly merasa bahagia, nah kira² apa ya yg membuat fenly merasa bahagia? Tunggu di chapter berikutnya"😊


Jangan lupa vote dan komen
Supaya saya bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini,
thanks you


Chapter ini collab dengan
ShopieOktapiani

Continue Reading

You'll Also Like

159K 4.5K 5
*ੈ✩‧₊˚ Lovey-Dovey Universe >> "𝗞𝗲𝗲𝗽 𝗺𝘆 𝘄𝗼𝗿𝗱𝘀 𝗮𝗻𝗱 𝗽𝗮𝘆 𝗮𝘁𝘁𝗲𝗻𝘁𝗶𝗼𝗻 𝘁𝗼 𝗺𝘆 𝗮𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻," ❝Ada sosok yang tak mahu kehilanga...
559K 1.4K 29
As in 6 December 2022: 1st place #18sx 1st place #lucah 1st place #malay 1st place #asrama Violet memilih untuk dimasukkan ke sekolah berasrama penuh...
79.6K 247 15
Transgender woman x bisexual girl
ADIK By symeimei

Short Story

326K 3.3K 23
Salah ke kalau minat abang sendiri? well dia abang aku kan? abang.. adik? kalau ikutkan.. akulah adik. Tu nama panggilan aku sejak dulu. Aku anak tun...