My Stranger Husband || Jenrin...

By jenolijenop

166K 16.4K 1.8K

Dua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji ya... More

[Karina]
[Jeno]
[Cast]
[Teringat Dia]
[Kali Pertama]
[Sebuah Janji]
[Penolakan]
[Yes or No]
[Kesepakatan]
[Who?]
[Peringatan Si Bocah Ngantuk]
[Pilihan]
[Rencana Mama]
[Bulan Madu]
[Spain]
[Germany]
[Sisi Lain Karina]
[France]
[Gagal Move On]
[Kecelakaan]
[Permintaan Maaf]
[Dia Yang Tidak Disangka]
[Pemilik Hati]
[Camp]
[Boys Talk]
[Si Baik Luar Biasa]
[Dejavu]
[Rahasia]
[Cemburu]
[Rasa Yang Berbalik]
[Pertengkaran]
!!!
[Keputusan Karina]
[Penyesalan]
[Kesempatan Kedua]
[Yang Sebenarnya]
[Reset]
[Malam Yang Panjang]
[Lembar Baru Kehidupan]
[Minggu Produktif]
[Tahta Lee Group]
[Aroma Persaingan]
[Seteru]
[Hari Pelantikan]
[CEO Muda]
[Kunjungan Bocil Kematian]
[Keinginan Masa Kecil Jeno]
[Teman Lama]
[Side 1: Mark Love Story]
[Long Time No See]
[Scandal]
[Side 2: Renjun Love Story]
[Keluarga Besar]
[Mengalah]
Hai Hello Annyeong!
[Side 3: Haechan Love Story]
[Bertengkar Lagi]
[Harus Berdamai]
[Side 4: Jaemin Love Story]
[Kado Di Hari Spesial]
[Morning Sickness]
[Check Our Baby]
[Ngidam Harimau]
[Suami Siaga]
[Gift]
[Kelahiran Si Kecil]
[Baby Blues]
[Lima Sekawan]
[Terjebak]
[Batas Kesabaran]
[Jawaban]
[Rindu]
[Perayaan Untuk Hanna]
[Bukan Kesalahan]
[Sleepwalking Problem]
[Bully]
[His Lil'brother]
[RenShua Invitation]
[After 3 Years]
[Shopping]
[Sosok Spesial]
[Quality Time]
[Jeno Junior]
[Karina dan Maut]
[Koma]
[SUS]
[Surat Wasiat]
[Akhir Dari Semuanya]
[Tantangan Baru]
[Kekesalan Yang Berlanjut]
[Liburan Keluarga]
[Kuliner Trip]
[Hajoon Sakit]
[Unek-Unek]
[Dream House]
[Ulang Tahun]
[Perkemahan Musim Panas]
[Orang-Orang Dari Masa Lalu]
[Happy Ever After]
[Special Chapter: The Twins]
• Foto JenRina Kesukaanku •
• Last, but not least! •

[Terima Kasih]

1.8K 250 17
By jenolijenop

Sekitar jam lima pagi Karina terbangun dari tidur kemudian dia memutuskan untuk keluar dari dalam tenda.

Ketika Karina keluar dia dapat merasakan udara tiga kali lebih dingin daripada semalam dan melihat langit masih gelap karena matahari belum terbit.

Karina melihat ke arah tenda teman-temannya. "Kayaknya yang lain belum pada bangun, kalo aku jalan-jalan sebentar di sekitaran sini gapapa kali ya"

Sebelum pergi Karina mengambil ponselnya terlebih dahulu di dalam tenda.

"Giselle aku keliling sebentar ya, gak jauh kok sekitaran sini aja" bisik Karina pada sahabatnya yang masih terlelap

Karina kemudian mengambil jalan ke utara, meskipun langit masih gelap tapi Karina dapat melihat jalan dengan jelas.

"Udaranya dingin tapi aku suka, udah lama aku gak jalan-jalan kayak gini, kalo tinggal di daerah begini mungkin asik kali ya" monolog Karina

Lima menit setelah jalan-jalan, Karina tidak sengaja melihat Jeno yang duduk sendirian di atas sebuah batu besar.

"Itu Jeno? Ngapain Jeno disitu?" Karina menyipitkan matanya

Karina lalu memutuskan untuk menghampiri laki-laki itu.

"Jeno....,"

Merasa terpanggil, Jeno menoleh ke belakang dan mendapati Karina yang tengah berusaha memanjat batu besar tempatnya berada.

"Huft..., kamu ngapain disini?" Tanya Karina setelah berhasil naik

"Lo ngapain disini?" Jeno balik bertanya

"Aku tadi cuma mau jalan-jalan sebentar terus gak sengaja ngeliat kamu ada disini" jawab Karina

"Jalan-jalan? Sendirian? Lo gak takut kesasar?"

"Di sepanjang jalan ada petunjuk jalan yang di tempel di pohon, aku cuma perlu ngikutin petunjuknya aja supaya gak kesasar"

Jeno tidak tau jika ada petunjuk jalan yang di pasang di pohon, mungkin dia terlalu larut dengan pikirannya sampai tidak memperhatikan sekitar.

"Kamu sendiri sejak kapan disini?" Tanya Karina lagi

"Sejak semalam" jawab Jeno cuek

"Hah?! Berarti kamu gak ada di tenda tadi malam?" Karina kaget

Jeno tidak menghiraukan Karina, dia kembali menatap lurus ke depan.

Karina lalu mengambil tempat duduk di samping Jeno.

"Ada apa?" Tanya Karina seolah tau Jeno sedang ada masalah

Karena tidak mendapat jawaban, Karina menoleh ke samping.

"Jeno, kalo kamu mau cerita aku siap dengerin" ucap Karina tapi Jeno masih saja diam

"Lo gak seharusnya bertingkah kayak gini" ucap Jeno setelah ia membuat suasana hening beberapa menit yang lalu

"Maksudnya?" Tanya Karina tidak paham

"Lo lupa ya sama kesepakatan kita? Gue udah pernah ngasih tau lo untuk nggak mencampuri urusan gue tapi lo terus melewati batas"

Jeno menarik napas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Jangan buat gue bingung dengan sikap lo ke gue"

"Aku gak pernah lupa sama kesepakatan kita, aku gak pernah berusaha untuk mencampuri urusan kamu, aku cuma mau berterima kasih sama kamu" jawab Karina

"Berterima kasih?" Alis Jeno terangkat sebelah

"Iyaa" jawab Karina tersenyum

"Untuk hal apa?"

"Aku tau kamu mensponsori pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di panti asuhan, bunda Wendy cerita ke aku semuanya"

"Aku pernah cerita sama kamu kalo anak-anak berkebutuhan khusus di panti gak sekolah karena panti asuhan kekurangan dana, kemudian kamu dengan baik hatinya mau mendanai mereka"

"Hal yang paling buat aku kagum adalah kamu gak melakukan semua itu untuk mendapatkan pujian, buktinya gak ada yang tau kalo kamu udah menyumbangkan dana yang cukup besar, bahkan Renjun anaknya bunda Wendy aja gak tau"

"Kamu orang baik dan sebab itulah aku berterima kasih sama kamu, aku ingin balas kebaikan kamu sebisa aku Jen"

Jeno terkejut ketika mendengar cerita Karina. Sejujurnya Jeno sedikit malu karena cerita Karina seperti sedang memujinya.

"Kenapa lo yang harus berterima kasih? Semua itu gue lakuin bukan buat lo dan gak ada hubungannya juga sama lo" Jeno sedikit heran

"Mungkin menurut kamu gak ada hubungannya dengan aku tapi anak-anak di panti semua udah aku anggap sebagai keluarga aku, ketika ada orang yang membantu keluarga aku maka aku juga ikut merasa terbantu" jelas Karina

"Jadi cuma karena itu?"

"Jangan bilang cuma karena itu, itu yang kamu maksud adalah hal yang besar, hal yang belum tentu semua orang bisa lakuin, kamu harus bangga sama diri kamu sendiri"

Seketika hati Jeno tersentuh, semua yang keluar dari mulut Karina terdengar begitu tulus.

Jeno menyunggingkan senyumnya. "Ternyata lo orang yang unik"

"Hmm?"

Setelah percakapan itu Jeno kembali diam membuat suasana yang tadinya mulai mencair kembali hening.

Matahari mulai menampakkan diri, sinarnya perlahan muncul menerangi permukaan bumi.

"Aku gak tau ternyata sunrise yang dilihat dari perbukitan bisa berkali-kali jadi sebagus ini" ujar Karina kagum

"Aku jadi punya impian baru, di masa depan aku mau punya rumah sederhana di atas bukit supaya bisa menikmati sun-----,"

"Na...,"

Ucapan Karina menggantung karena ia mendengar Jeno mengumamkan sesuatu.

"Na, sebenernya gue juga mau berterima kasih sama lo" ucap Jeno menatap Karina

Karina tertegun dengan apa yang baru saja ia dengar. Bukan karena ucapan terima kasih Jeno tapi untuk pertama kalinya pria itu memanggil dirinya dengan nama meskipun hanya ujungnya saja.

"Makasih untuk kebaikan lo selama ini terutama waktu gue habis kecelakaan, lo ngerawat gue sampe sembuh, thanks"

Suasana hening, tidak ada respon apapun dari Karina.

"Kenapa lo diem aja?" Protes Jeno

"Haa? Ohh..., iyaa? Apaa tadi? Makasih iyaa sama-sama"

"Kenapa lo gagap begitu?"

Karina menggaruk tengkuknya malu. "Aku cuma agak kaget aja karena tadi kamu manggil aku"

"Aneh lo, kayak selama ini gak pernah ada yang manggil aja" heran Jeno

"Nggak maksud aku, kamu manggil dengan panggilan yang gak pernah di pake sama orang lain"

"Na??" Tanya Jeno

"Iyaaa, cuma kamu yang manggil begitu"

"Kenapa? Lo gak seneng gue panggil Na?"

"Seneng..." jawab Karina tersenyum lepas

Bola mata Jeno bulat sempurna melihat senyum yang ditunjukkan Karina membuatnya tanpa sadar ikut tersenyum meskipun tipis.

.
.
.

~{🤵🏻👰🏻}~

.
.
.


"Kak Giselle, itu kak Karina" teriak Winter

Semuanya langsung melihat ke arah yang Winter tunjuk.

Giselle dengan ekspresi khawatir langsung berlari menghampiri Karina yang baru kembali bersama Jeno.

Yang lainnya juga ikut menghampiri pasangan suami istri itu.

"Karinaaaa lo habis darimana?"

Karina mengkerutkan keningnya. "Aku cuma jalan-jalan sebentar, kamu kenapa kok mukanya panik gitu?"

"Astaagaaa Karinaaa"

Jeno melihat Mark. "Ini ada apaan?"

Mark menghela napas. "Tadi Giselle tiba-tiba teriak bilang kalo Karina hilang, waktu dia bangun Karina udah gak ada lagi di sampingnya, Karina juga di telepon gak angkat" jelas Mark

Refleks Karina mengecek ponselnya dan mendapati notifikasi dua puluh panggilan tak terjawab dari Giselle.

"Maaf, ponsel aku mode silent jadi aku gak tau kalo kamu nelpon" ucap Karina

Giselle lalu memeluk tubuh Karina erat. "Gapapa, gue seneng lo baik-baik aja"

"Maaf yaa udah buat kamu khawatir, untuk semuanya juga sorry banget" sesal Karina

"Iya gapapa kok Rin santai aja, emang Giselle nya aja yang lebay, padahal jelas Jeno juga gak ada disini tadi, bisa aja lo pergi bareng Jeno tapi dia gak mikir kesana, malah mau lapor polisi langsung" jawab Renjun

Giselle melepaskan pelukannya dan menatap Renjun kesal.

"Gue itu khawatir tau gak?!! Ya mana gue tau tadi Jeno juga gak ada"

"Kan udah gue bilang, lo yang gak mau denger"

"Nyolot amat jadi orang"

"Emang"

"Stop guys, stop please masih pagi loh ini" lerai Mark

"Inikan sekarang masalahnya udah clear, jadi daripada adu mulut mending kita siap-siap sarapan" putus Mark

"Setujuuuuu, cacing di perut gue udah minta makan" seru Jaemin

"Sebagai hukumannya yang nyiapin sarapan Karina sama Jeno" tambah Haechan

"Okeeeeey" jawab Shuhua dan Giselle barengan

"Dih apaan gak mau" tolak Jeno

"Udah terima aja, soalnya lo juga salah, punya ponsel tapi lo tinggal di tenda jadinya kami gak bisa ngehubungin lo" sahut Renjun

Jeno mengalah dan akhirnya setuju untuk menyiapkan sarapan untuk mereka semua bersama Karina.

Jeno dan Karina sekarang duduk berdua di dekat bekas bakaran api unggun semalam.

"Mau buat sarapan apa?" Tanya Jeno

"Yang mudah-mudah aja" jawab Karina

"Apa yang mudah?"

"Dari bahan-bahan yang ada kayaknya kita bisa buat sandwich"

"Gue harus ngapain?"

"Nih kamu olesin margarin ke roti tawar, tipis-tipis aja ya" Karina menyerahkan bungkus berwarna kuning pada Jeno

"Tipis-tipis gimana?"

"Sini aku contohin"

Karina mengambil satu lembar roti tawar dan sedikit margarin dengan ujung sendok lalu mengoleskannya pada permukaan roti.

"Nah tipis-tipis begini aja Jen, gak perlu effort kok untuk ngerjainnya karena ini gampang banget" ucap Karina

Bukannya memperhatikan roti tawar, Jeno malah memperhatikan Karina yang sekarang seperti guru tk tengah mengajari muridnya mewarnai.

Sebenarnya Jeno tau cara melakukannya, dia hanya sedang mengusili Karina.

Giselle yang berada tidak jauh dari keduanya merasa gemas melihat interaksi Jeno dan Karina.

"Chan, hubungan Jeno sama Karina itu gemesin banget ya" kata Giselle pada kekasihnya

"Iyaa, tapi masih kalah gemes sama kita berdua" jawab Haechan tersenyum lebar

"Mulai hari ini aku shipper Jenrina"

"Apa tuh Jenrina?" Tanya Haechan

"Jeno-Karina"

Yeji yang tidak sengaja mendengar ucapan Giselle membuat kupingnya panas. Dia menatap tidak suka ke arah Jeno dan Karina berada. "Jeno itu cuma punya gue" batinnya

"Kalo kita berdua apa? Haegi? Haeselle? Chanselle?"

"Apaan sih kamu? Ngomong apa?" Giselle salting

"Aku juga mau ada nama couple, sayanggg" ucap Haechan manja

"Awas ih geli" Giselle mendorong badan Haechan yang memepet dirinya

"Heeeuummmm...," Haechan bertingkah lucu

Bukannya menjauh, Haechan dengan sengaja memeluk Giselle lebih erat.

"Gini amat jadi jomblo" keluh Mark yang menyaksikan dua pasangan di depannya

"Kasian gue sama lo bang" celetuk Jaemin

"Ya Na Jaemin, lo juga jomblo inget" kesal Mark

"Siapa bilang? Gue ada ayang Winter"

"Lo pikir dia mau sama lo? Udah jelas lo di tolak mentah-mentah sama dia" ejek Mark

"Seorang pemenang tidak akan pernah berhenti berusaha" ucap Jaemin dramatis

"Waahh habis nyolong kutipan darimana tu?" Sindir Renjun

"Diem lo" sewot Jaemin

Beberapa saat kemudian Jeno dan Karina selesai menyiapkan sarapan.

"Guys sarapannya udah siap nih" kata Jeno

Satu persatu dari mereka pun berjalan mendekat.

"Wihhh sandwich buatan pasutri apa rasanya ya?" Kata Haechan

"Rasa cinta~" jawab Jaemin

"Banyak ngomong buruan makan" sahut Jeno

"By cuma ada sandwich doang? Kamu kan tau aku gak suka sandwich" ucap Yeji yang membuat suasana berubah canggung

"Bener-bener deh ni orang satu" batin Giselle kesal

"Kamu gak makan sandwich? Mau aku buatin bubur aja?" Tawar Karina

"Ji coba lo rasa dulu deh sandwichnya, enak kok ini" ujar Shuhua

"Iya nih ambil, makan dulu" sambung Jeno sambil menyodorkan sepotong sandwich

"Byyyy..?!"

Dengan terpaksa Yeji pun mengambil sandwich tersebut dan memakannya dengan wajah masam.

.
.
.

~{🤵🏻👰🏻}~

.
.
.



"Oi Jen" panggil Haechan

Jeno yang sedang mengemasi barang-barangnya menoleh ke belakang.

"Paan?"

"Semalam lo gak balik ke tenda ya?"

"Nggak" jawab Jeno sambil geleng

"Terus lo tidur dimana?"

"Gak tidur" jawab Jeno acuh

"Wahh gila ni orang, yaudah ntar pulang biar gue aja yang nyetir mobil lo"

Jeno menghentikan aktivitasnya sebentar kemudian mendongak menatap Haechan.

"Lo nebeng mobil Renjun aja"

"Lah kenapa? Gak mau ah gue, ntar yang ada di jalan Giselle jambak-jamb----,"

"Gue mau pergi ke tempat lain sama Karina" potong Jeno

Haechan loading sesaat. "Mau kemana?"

"Kepo lo, udah lo bareng Renjun aja atau bang Mark"

Haechan kemudian ikut berjongkok di sebelah Jeno dan berbisik. "Semalam lo sama Karina habis wikwik di alam bebas?"

"Si anjing, pikiran lo" kesal Jeno dengan suara tinggi membuat yang lain melihat ke arah mereka

"Kenapa lo berdua?" Tanya Mark

"Gak ada bang, aman" jawab Haechan mengacungkan jempolnya

"Jadi kenapa tiba-tiba? Ada urusan apa?" Haechan kembali beralih pada Jeno

"Daripada lo kepoin gue mending lo bantu Giselle beberes sebelum dia teriak" kata Jeno yang melihat Giselle tengah riweh dengan barang bawaannya

"Ah gak asik lo"

Haechan kemudian berdiri dan bergegas menghampiri sang kekasih.

"Chan" panggil Jeno

Haechan noleh dan menampakkan ekspresi bertanya.

"Thanks, buat yang lain juga"

Haechan langsung merinding. "Anjing kesurupan ya lo?"

Jeno terkekeh pelan. "Pokoknya thanks"

Jeno lalu kembali fokus mengemasi barang-barangnya sementara Haechan masih memperhatikan Jeno.

"Gue selalu berdoa yang terbaik buat lo, gue berharap obrolan kita tadi malam bisa membuka pikiran lo" ucap Haechan dalam hati dan tersenyum tipis.

.
.
.

~{🤵🏻👰🏻}~

.
.
.

[my stranger husband]
[vote & comment]
[gumawo]

Continue Reading

You'll Also Like

83.4K 7.5K 40
JAEMIN X WINTER FANFICTION!! 17+ || Warning, This story has violent scenes, harsh words, alcohol, cigarette, and some mature element. ___ "Aku butuh...
108K 9.8K 38
Selama kepergian Tuan Lee dan Nyonya Lee ke Jepang, Karina dipercaya penuh oleh mereka untuk menjaga, melindungi, dan mengurus semua apa pun itu yang...
16.7M 724K 42
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
2.3K 297 34
Pertemuan antara CEO dan gadis biasa yang secara tidak sengaja itu, membuat mereka menjadi saling mengenal. Walaupun setiap harinya harus di penuhi d...