Happy reading ya njeng 🔪
.
.
Seorang remaja perempuan berparas cantik masuk kedalam ruangan yang berbau alkohol, tak lupa dentuman suara musik dan orang-orang yang meliuk-liukan badannya di tengah lantai dansa.
Gadis itu berjalan dengan anggun dan penuh kesombongan, baju ketat yang mencetak setiap lekuk tubuhnya itu membuat para pria hidung bengkok kesenangan.
Belum lagi payudaranya yang besar itu juga sesekali memantul saat sang gadis sengaja menghentakkan kakinya.
Ia menggerlingkan matanya nakal kepada beberapa lelaki di sana. Ia duduk disebuah sofa dengan posisi yang tidak biasa.
" Apakah anda sendirian nona?" Seorang lelaki menghampiri remaja tersebut dan duduk di sebelahnya.
" Tidak, aku sedang menunggu pacar ku," jawabnya sambil membelai dada lelaki itu perlahan.
" Apakah aku bisa merasakanmu nona?" tanya lelaki itu dengan suara berat menahan nafsu.
Entah siapa yang memulainya, mereka sudah meremas dan saling menyentuh satu sama lain, mereka bahkan bercumbu didepan banyak orang.
Tak lama seorang teman pria itu datang dan ikut andil dalam adegan panas itu.
" Astaga, bagaimana kau bisa sangat menggoda?" tanya pria itu di sela ciumannya.
" Entahlah, ah! Berhentih.."
Tak lama mata gadis itu menangkap siluet pemuda tampan yang duduk di ujung ruangan sambil menggoyangkan gelas wine.
" Bisa kita lanjutkan nanti? Aku harus pergi, pacarku sudah datanghh ..." ujar gadis itu, kedua pria itu mengangguk dan membiarkannya pergi.
Gadis itu membenarkan pakaiannya, dan langsung menghampiri pemuda yang duduk sendirian tadi.
' Target pertama ku sebelum menjatuhkan gadis sialan itu,' batin gadis itu menyeringai licik
" Tolong hiks .... Tolong aku," gadis itu memulai dramanya
Pemuda itu diam dan memperhatikan gadis di depannya.
" M-mereka mencoba m-melecehkanku hiks ... Tolonghh," pintanya memelas sambil memegang lengan pemuda itu.
" Lalu? Seharusnya kau tau konsekuensinya kalau datang ke sini dengan memakai baju seperti itu," sahut pemuda itu sambil meminum wine-nya.
Gadis itu kembali terisak, " Aku dijebak hiks, t-tadi ada seseorang yang membawaku d-dan membuatku pingsan hiks ..."
" S-saat aku bangun, a-aku sudah ada disini hiks .... Aku mencoba kabur tapi ti-tidak tau jalannya hik.... Tolong aku huaaaaaa, hiks...hiks...huaaaaa ..."
Pemuda itu memutar bola matanya jengah, ia lalu menelepon seseorang dan tak lama orang itupun datang.
" Anda memanggil saya Tuan muda?" tanya pelayannya sambil membungkuk hormat
" Bawa gadis ini keluar dari sini,"
" Baik Tuan muda,"
" Tidak mau! Hiks ... Tidak! Bagaimana kalau dia memperkosaku?! Hiks.... tidak! Tidak mau hiks!! Huaaaa ..." gadis itu terus memberontak saat pelayan dari pemuda tadi menyentuhnya.
" Ck, merepotkan!"
Pemuda itu berdiri dan langsung menyeret gadis tadi masuk kedalam mobilnya.
Pemuda itu fokus menyetir, sedangkan gadis di sampingnya sibuk mencuri-curi pandang kearahnya.
" Rumahmu?"
" Jalan Cemara no 13,"
Hening tak ada lagi percakapan antara keduanya, sampai akhirnya gadis itu menggeliatkan tubuhnya kesana kemari.
" Ahh ... Ummm!" gadis itu memeluk dirinya sambil menahan desahannya?
Pemuda itu melirik sekilas namun ia kembali fokus pada jalanan.
" A-ahhh ...." lagi-lagi gadis itu mendesah dan membuat pemuda itu jengkel.
" Kau kenapa?" tanyanya ketus
Gadis itu menggeleng cepat, " T-tidak tauhh, t-tubuhkuhh panashh, emhh .." gadis itu menggigit bibir bawahnya dan melirik pemuda di sampingnya berharap pemuda itu tergoda, dih.
" Kau meminum sesuatu disana?"
" Merekahh m- mencekoki sebuah minuman berwarna merah padakuhh .."
Gadis itu dengan berani menyentuh lengan pemuda yang asik menyetir mobil itu, " T-tolonghh ..."
Pemuda itu diam.
Gadis itu semakin mendekat dan menggesek payudaranya dengan sengaja, ia juga membuat suara seksi untuk menggoda pemuda itu.
Pemuda itu berdecak kesal, bohong jika ia tak terangsang.
Tidak!
' Jangan tergoda Keenan! Tubuhmu hanyalah milik Theodora!'
CKIITTTTT!!!
Pemuda yang tak lain adalah Keenan itu menghentikan mobilnya ditengah jalanan yang sepi.
Ia menatap tajam gadis berambut pendek di sampingnya.
' tidak mungkin dia tidak tergoda dengan tubuhku, kau memang hebat Clara' batin gadis itu senang
Keenan menarik tangan gadis yang tak lain adalah Clara itu ketengah hutan.
Yuhuuuu🌚🌚🌚
Blehhh🤣🤣🤣🤣🤣
Keenan mendorong Clara ke danau kecil disana, untung danau itu hanya sebatas dadanya jadi ia tak tenggelam.
"Tubuhku hanya miliknya seorang, jadi jangan coba-coba untuk menyentuhku," desis Keenan tajam.
Clara memasang wajah polos dan memelas tak lupa wajah sedikit menggoda.
" T-tapihh ... B-bisakah kau membantukuh, ahhhh.... menghilangkan rasa panashh inih?" tanya Ara sambil meremas miliknya.
Keenan tersenyum tipis, ia lalu bersiul saat Clara dengan sengaja semakin mengetatkan payudaranya.
Ia bertepuk tangan tiga kali, dan muncullah dua orang pria berbadan kekar dari balik pohon.
" Mereka bisa membantumu bitch,"
Keenan berbalik dan melemparkan tas yang berisi uang senilai sepuluh juta kedua orang tadi.
" Layani dia .."
" Baik Tuan muda," jawab keduanya sambil tersenyum lebar dan menatap santapannya dengan penuh semangat.
Keenan berjalan menjauh, namun ia masih bisa mendengar suara desahan ketiga orang itu.
" Hihhh, serem .." gumamnya sambil bergidik ngeri
_______
Sedangkan di sisi Clara ia sibuk mendesah, entah nikmat bercampur kesal karena tidak bisa mendapatkan Keenan tidak tau.
Namun semangatnya tidak pudar¯\_༼ᴼل͜ᴼ༽_/¯
Ia masih bertekad untuk memiliki Keenan dan beberapa pria yang sudah ia targetkan.
'aku akan membuat kalian bertekuk lutut'
" Jangan melamun bitch!"
PLAKK!
Salah satu pria itu menampar pantat Clara, gadis itu benar-benar dimanja dibawah sana.
______
Theodora tengah berjalan-jalan bersama Kevin dipusat kota.
Tadinya ia menolak, rencananya ia akan marathon Drakor malam ini tapi mau bagaimana lagi? Bayi besarnya mengancam akan menangis di depan pintu gerbang sambil memakai baju compang-camping kalau ia menolak.
Astaga, antagonis kita kehilangan sifat cool-nya saat didepan Theodora.
" Mau itu?" tawar Kevin sambil menunjuk sebuah gerobak bakso
Theodora menggeleng, " Nggak, tapi kalo itu mau," jawab Theodora sambil menunjuk kearah gerobak sate.
" Nggak boleh!" ujar Kevin
" Loh kenapa?"
" Tukang satenya masih muda, nanti Lo kepincut lagi," jawab Kevin sambil memalingkan wajahnya
Theodora terkekeh geli, " Yakali gue mau sama dia, gue kan sayangnya sama Pinpin," kata Theodora sambil mencubit pipi Kevin.
" Ukh!!" Kevin menggembungkan pipinya yang sudah merah bak celananya Tuan Krab.
Theodora benar-benar bisa membuat Kevin berbunga-bunga.
" Jadi? Ayo kesana ..."
Tanpa menunggu persetujuan Kevin, Theodora langsung menariknya ke gerobak sate itu dan memesannya.
" Mas dua porsi jangan pake lontong pake nasi kalo ada," Theodora memesan sate dan langsung menghampiri Kevin yang duduk terlebih dahulu.
" Marah hmm?"
Kevin memalingkan wajahnya, tidak! Theodora bisa membuat jantungnya berubah jadi ginjal.
Lima belas menit kemudian pesanan mereka datang.
" Dua porsi sate spesial, nasinya bentuk lope-lope buat mas dan mbaknya yang lagi kasmaran ..."
Theodora terkikik geli, " Mas bisa aja,"
Tukang sate itu hanya tersenyum.
" Jangan ganjen ya, dia punya gue!" ketus Kevin sambil memeluk Theodora posesif dan menatap tukang sate tajam.
" Lah? Saya juga punya mas, dirumah satu, diluar kota satu .." balas Tukang sate sombong
" Beuhh, ngeri ...." Sahut Theodora
" Biasa mbak, godaan tukang sate itu emang kuat, kalo mbaknya mau boleh kok daftar," ujar tukang sate yang membuat Kevin melotot.
" Gue bunuh juga Lo lama-lama," ancam Kevin
" Nggak mas, pawang saya gualak semua," jawab Theodora yang membuat tukang sate tertawa terbahak-bahak.
" Ishhhh! Jangan ketawa nanti dia suka sama Lo!" geram Kevin sambil menutupi wajah Theodora.
" Udahlah, ayo makan nanti dingin loh,"
Kevin memakan satenya dengan hati dongkol.
Theodora melirik, " Kalo suka sama gue jangan takut kalah saing,"
" Maksudnya?" Kevin menatap Theodora
Theodora tersenyum sambil menopang dagunya dan menatap Kevin lekat-lekat.
" Jangan takut soal good looking soalnya gue mandang rekening ..."
Jawaban Theodora membuat Kevin tersenyum puas, hoho tentu saja.
Wajah oke! Badan kekar, tegap berisi oke! Rekening? Jangan ditanya pasti oke! Adiknya? Oke udah besar panjang, eh?
Kevin segera menggeleng saat ia memikirkan soal adiknya itu, yang benar saja?!
[ Aduhhh....., serasa pen hancurin bumi deh]
'Dosa woy!'
[Iyee,....... master berduaan Mulu, dunia serasa milik berdua yang lain mah cuma angin duduk!]
' Lo mau gue kawinin sama kucingnya Jessie kaga mau, salah Lo lah!'
[ Aduhh, Jamilah itu udah jebol sama anak komplek sebelahnya, masa saya suruh sama bekasan? Ogah saya mah]
' Beuhh! Mantafff!'
[Jelas😎]
Matanhel Bilek:
Bersambung ⚠️🔪😙
HUEEEE, sumpah ye😭😭 gue geli sendiri watu nulis bagian atas itu tuh🔪😭
Bangkeeeee😭 Clara bangke🔪😭