My Teacher || NoHyuck

By Lin-lang

16.3K 1.8K 64

‼️JANGAN SALAH LAPAK‼️ ⚠️Gender Switch⚠️ Yang orang-orang tahu, Pak Jevan itu baik, ramah dan tegas. ... More

O.O
O.1
O.2
O.3
O.4
O.5
O.6
O.8
O.9
1.O
1.1

O.7

1K 146 2
By Lin-lang

Sinar mentari mulai intipkan dirinya malu-malu lewat celah gorden pagi ini. Menyaksikan dua insan yang masih tertidur sambil memeluk.

Jevan sudah bangun sekarang tapi ia tak ada niatan untuk membangunkan Haera. Masih asyik memandang wajah manis itu.

Suhu tubuh Haera tak banyak berubah dari terakhir ia cek tapi tak sepanas saat pertama kali ia periksa.

Ia rasakan pergerakan dari Haera yang sepertinya akan terbangun. Saat mata Haera terbuka sayu khas orang bangun tidur Jevan langsung menyapanya.

"Morning."

"Morning too~" Haera kembali membenamkan wajahnya di dada bidang Jevan. Ia masih mengantuk.

Melihat Haera yang menggemaskan seperti itu, Jevan elus lembut kepala Haera. "Bangun yuk."

"Masih ngantuk." ucap Haera yang suaranya terdengar teredam.

Jevan terkekeh, Haera sekarang benar-benar mirip seperti bayi beruang.

"Yaudah kamu lanjut tidur aja, saya mau mandi 'kan harus ke sekolah."

Haera mendongak, "aku sekolah gak ya?"

"Jangan dulu aja. Badan kamu belum sembuh total."

Entah salah bicara atau bagaimana Haera malah terlihat mengerucutkan bibirnya. "Kalo kamu ngajar berarti aku sendiri dong?"

"Mau saya telepon Mae atau Bunda buat nemenin kamu?"

Haera mendengus. Bukan itu yang ia mau.

"Aku maunya ditemenin sama kamu."

Mendengar itu Jevan terdiam. 'Haera please kalo mau ngomong pikir dulu, jantung saya gak siap.'

"Tapi saya benar-benar gak bisa izin, saya udah terlanjur bilang ke kelas 12 IPA 4 untuk ulangan harian hari ini. Hari ini juga katanya bakal ada rapat."

"Yah yaudah deh." terlihat Haera tambah melengkungkan bibirnya.

Jevan yang melihat itu tentu jadi tak enak. "Hey jangan sedih gitu dong. Saya janji deh bakal pulang cepet hari ini."

Tiba-tiba Haera mengangkat jari kelingkingnya ke arah Jevan. "Promise?"

Melihat itu Jevan terkekeh, ia baru sadar Haera bisa semenggemaskan ini ternyata. Jevan pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan Haera.

"I am promise."

***

Setelah selesai sarapan Jevan pun ingin pamit ke Haera untuk berangkat mengajar.

"Saya mau berangkat, kamu mau saya teleponin Mae atau Bunda gak? Biar kamu gak sendirian," kata Jevan yang sedang mengancingkan lengan kamejanya.

Haera menggeleng, "gausah, aku udah baikan kok. Kamu tenang aja."

"Bener?"

"Iya, Jevan."

"Kalo ada apa-apa langsung kabarin saya."

"Shap!" ucap Haera sambil memberi pose hormat kepada Jevan. Jevan yang melihat itu tersenyum, ia majukan langkah ke arah Haera yang terduduk di atas ranjang.

Jevan tundukan tubuhnya dan berikan kecupan lembut di kening untuk Haera. "Saya berangkat," ucap Jevan sekali lagi dengan berbisik tepat di depan wajah Haera dan Haera yang masih memproses apa yang barusan terjadi pun hanya mengangguk kaku.

Dan setelah ia rasa Jevan yang sudah benar-benar berangkat pergi ke sekolah. Haera langsung memekik sambil memegang wajahnya.

"ANJIR GUE DICIUM JEVAN??? AAAAAA MAEEE."

Haera rasakan pipinya yang memanas, dan jantungnya yang berdetak tak karuan seperti ribuan kupu-kupu bermain diperutnya. Ini baru di kening tapi efeknya sudah membuat Haera merasa gila bagaimana jika Jevan menciumnya dibibir?

"Ah anjinggg mikir apa lo Ra?? Ni pasti demam lo belum turun makanya jadi gila." Haera terus merocos sendiri.

Haera meraih ponselnya ingin bercerita kejadian tadi kepada teman-temannya namun seketika urung saat ingat bahwa teman-temannya yang tidak mengetahui hubungannya dengan Jevan.

Ah seandainya mereka tahu pasti akan heboh.

Tetapi sebuah nama terlintas dipikiran, seseorang yang tahu tentang pernikahannya dengan Jevan dan bagaimana seluk-beluknya saat Haera menolak pernikahan ini. Bang Hendrik, abang kandung Haera.

Ternyata berchatan dengan abangnya yang satu itu tiada guna, yang ada ia malah dibuat kesal dengan tingkah absurd abangnya itu.

Disaat ia sedang misuh-misuh, notifikasi di ponselnya mengalihkannya, bukan dari abangnya tetapi dari teman-temannya yang menanyakan kenapa ia tidak masuk hari ini.

Haera tersenyum kala melihat tingkah teman-temannya ini, sampai sebuah chat imess dari Jevan mengalihkan perhatiannya.

"AAAAA JEPAN ANJINGGG."

+-+-++-+-+










°•°to be continued°•°

Hendrik Arsenio Maheswari
.

subedu(sumber beban duniya) 💋😇🙏

.

Hwhwhw
Bsk udh masuk sekolah:(

Maaf baru update yh
Semoga tidak bosan
dgn cerita ini😞😓

Oh iyh khusus sm
jepan, haera chatannya
di imess.
G pnting sie tp gpp ak
mmbri ingpo

Sampai jumpa di chapter
selanjutnya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

•°•MY TEACHER•°•

Continue Reading

You'll Also Like

132K 10.2K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
332K 27.6K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
483K 48.5K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
79.3K 7.6K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG