REVENGE OR LOVE, BABY?

Av inirawrrr_

151K 14.1K 1.5K

"Aku sudah muak denganmu, brengsek!" "Ingat ini baik-baik didalam otak kecilmu itu, sayang. Jangan pernah sek... Mer

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8

Chapter 9

16.7K 1.4K 236
Av inirawrrr_

Vote nya jangan lupa ^^

.

.

.

Jerry lagi dan lagi mematung setelah membaca surat 'Cinta' dari Daniel tersebut.

Dia tidak menyangka,

Danielnya...

Danielnya pergi meninggalkan dirinya??

Ini? Ini mimpi, bukan??

Tolong seseorang, katakan padanya jika ini hanya mimpi..

Dan tolong bangunkan dia secepatnya juga jika ini hanyalah mimpi..

"Hahahaha.... k-kenapa ini terasa sangat nyata, ya?"

"Tapi sepertinya tidak mungkin hahaha.. a-apalagi kekasihku ini sangat mencintaiku... b-benar, ini tidak nyata. Kekasihku sangat mencintaiku begitu pula sebaliknya."

"Ah benar.. benar... ini hanyalah mimpi buruk... "

Plakk

Plakk

Plakk

Plakkk

Jerry menampar dirinya sendiri.

Mencoba meyakinkan dirinya jika ini hanyalah mimpi.

Kejadian itupun terus berulang hingga pipi nya memerah,

Namun bukannya bangun dari tidurnya, yang dia dapatkan malah rasa sakit di pipinya.

Dan didetik selanjutnya, tak terasa air mata pun membanjiri pipi yang memerah itu.

Benar, Jerry menangis.

Untuk pertama kalinya dia menangis dalam hidupnya setelah ia beranjak dewasa.

Hahh... sial.

Kenapa semuanya menjadi kacau seperti ini?

Apakah tidak cukup anaknya yang meninggalkan dirinya?

Kenapa kekasih tercintanya itu juga harus meninggalkan dirinya?

Dan apa kata kekasihnya disurat tadi?

Ia hanya mendekatinya hanya untuk membalaskan dendamnya lantaran kekasihnya itu pernah menyakiti Justin dulu?

Hei, orang bodoh mana yang mengatakan bualan itu kepada kekasihnya?

Oh, oke dia akui dulu niat awalnya memang seperti itu dan secara tidak langsung dialah yang bodoh disini.

Tapi itu 'dulu', sebelum dia menyadari jika ternyata perasaannya kepada Daniel tidaklah main-main.

Jadi dengan kata lain, dia kini benar-benar mencintai Daniel.

Dan sekarang pun semuanya telah berubah,

Dia tidak lagi memperdulikan niat busuknya itu.

Melainkan kini niatnya dan tujuan hidupnya hanyalah untuk membahagiakan Daniel.

Tapi kenapa pemuda itu justru meninggalkannya sendiri?

Lalu kemana dia akan pulang setelah ini?

Rumahnya telah pergi,

Tempat ia berbagi kesedihan dan berbagi keluh kesahnya telah hilang,

Dan tempat dimana kebahagiaannya tercipta juga kini sudah tidak ada lagi.

Lantas apa tujuan hidupnya sekarang?

"Lapor, Bos."

Jerry yang semula mematung pun kini mengalihkan perhatiannya ke anak buahnya dan menaikkan sebelah alisnya tanpa berkata.

"Beberapa dari kami tadi sempat melihat seseorang yang sangat mirip dengan kekasih anda disekitar taman kota, Bos. Namun saat hendak menghampirinya, orang tersebut sudah menghilang."

"FUCK! KESANA SEKARANG!"

Dan dengan berlari seperti orang kesetanan, Jerry pun langsung menuju ke parkiran guna mengambil mobilnya dan pergi ke taman yang dimaksud oleh anak buahnya tadi.

Namun naas, sepertinya yang dikatakan anak buahnya tadi memang benar bahwa kekasihnya itu sudah menghilang.

"Arghhhh... Sialan! Dasar kalian semua tidak berguna! Aku tidak mau tau, cepat cari kekasihku sampai dapat atau kepala kalian terlepas!"

Dan kerumunan orang berbaju hitam tadi pun langsung berpencar ke segala penjuru arah untuk mencari calon nyonya mereka.

"DEV,"

"Saya disini, Tuan."

"Tutup akses orang-orang yang akan keluar dari kota ini sekarang juga dan periksa setiap tempat itu."

"Baik, Tuan."

******

Sementara itu dilain tempat,

"Hah... Hah... B-brengsek, kenapa... hah... aku seperti buronan saja dan ughh.... p-perutku sakit... s-sekali,"

Orang-orang yang berlalu lalang di Stasiun itu pun sontak mengalihkan perhatian sepenuhnya kepada pemuda yang masih mengenakan pakaian Rumah Sakit itu.

Mereka jadi heran, itu pasien Rumah Sakit Jiwa yang sedang kabur atau bagaimana?

Bukan bermaksud begitu, tapi dari penampilannya yang berantakan dan kelakuannya yang tidak jelas lantaran mengoceh sendiri lah yang membuat mereka mengira jika pemuda itu adalah pasien buronan dari Rumah Sakit Jiwa.

"Aku harus pergi secepatnya.. Aku yakin jika sebentar lagi bajingan bedebah itu akan menyuruh anak buahnya untuk menutup akses Stasiun ini."

Dan benar saja,

Tak lama setelah itu, orang-orang yang dia duga berasal dari pintu Stasiun pun kini berhamburan masuk sembari berteriak histeris seakan-akan telah melihat hantu.

Dan yang paling membuat dia terkejut adalah disaat salah satu orang disana berkata bahwa ada segerombolan orang berbaju hitam yang membawa pistol tengah melakukan pengecekan dan seperti tengah memburu seseorang.

Oh sial sial sial!

Kini dia jadi yakin jika orang-orang sialan yang datang kesini itu adalah suruhan dari si bedebah maniak yang akan membawanya.

Shit, itu tidak boleh terjadi!

Maka dengan mengandalkan instingnya, Daniel pun langsung berlari cepat menjauh dari sana.

Dan entah memang kebetulan atau bagaimana, didepan Daniel sana ada kereta api yang akan berangkat meninggalkan Stasiun ini.

Lalu tanpa berlama-lama lagi, Daniel segera masuk menyelinap melalui kerumunan orang-orang yang juga akan masuk kedalam kereta api itu.

Dan,

Berhasil.

Kini dia sudah berhasil masuk dan duduk manis dikursi paling belakang yang bertempatan disebelah jendela.

Bukan apa, hanya saja dia ingin memastikan jika pria-pria yang disebutkan orang tadi itu memang suruhan Jer--Bajingan itu.

Huh, menyebut namanya saja membuatnya muak.

Tapi tak apa, setidaknya kini dia sudah berhasil pergi sejauh-jauhnya dari jangkauan bajingan itu.

Ya meskipun dia tidak tahu kemana tujuan--Tunggu dulu,

Sepertinya ada yang janggal disini...?

Hmmm... Tujuan, ya?

WTF??

D-dia,

Dia tidak tahu kemana tujuan kereta api ini?!!!!

Fuck, brengsek, bedebah, sialan, bajingan!

Apa yang harus dia lakukan?!!!

Oh tidak tidak!

Dia tidak mau menjadi gelandangan saat sudah sampai dikota tujuan kereta ini!!!

Argh..... Bangsat!!

Tenang Daniel tenang....

Kau pasti bisa menemukan jalan keluarnya...

Ya.. Benar,

Pasti ada jalan keluarnya...

Ada baiknya juga kan dia menaiki kereta tanpa tujuan?

Ya setidaknya dia tidak akan bertemu lagi dengan orang itu.

Hm benar... dia tidak akan bertemu dengan orang itu lagi.

"Hahahaha aku akan pergi darimu, brengsek..... tapi, tapi kenapa pipiku basah, ya?"

"Hiks... i-ini... hiks... k-kenapa aku menangis saat mengingat p-pria itu...?"

"S-sial! Kenapa air mata ini hiks... tidak mau berhenti?!!!"

Dan dengan kasar, Daniel pun mengusap air mata yang ada di pipinya.

Tapi naas, semakin dia mengusap dan berusaha menghentikannya, maka akan semakin deras pula air mata yang keluar dari kedua maniknya itu.

"Sakit... sakit sekali rasanya hiks... m-maafkan aku, Jerry..."

Daniel memukul-mukul dadanya berusaha menetralkan rasa sesak yang ada disitu.

Tapi sepertinya percuma saja karena itu sama sekali tak mengurangi sedikit pun rasa sesak disana.

Apalagi saat memikirkan jika setelah ini dia tak akan pernah bertemu lagi dengan orang yang dia cintai itu membuat hatinya semakin terasa hancur.

Bohong jika ini semua adalah keputusannya.

Tidak, itu sebenarnya tidaklah benar.

Tapi keadaan yang mengharuskan dia untuk pergi meninggalkan orang tercintanya itu.

Kalian pasti tau kan bagaimana rasanya meninggalkan seseorang yang sangat kalian cintai karena keadaan?

Benar, itu sangat menyesakkan.

Tapi mau bagaimana lagi?

Sepertinya dia dan pria itu tidak berjodoh..

Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa Jerry memulai hubungan dengannya hanya karena rasa balas dendam,

Ya setidaknya itulah yang dia ketahui dari mulut Jerry sendiri beberapa waktu lalu saat pria itu tengah berbicara dengan temannya tanpa sepengetahuannya.

"Aku mencintaimu dan

... Selamat tinggal."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
TBC.

Dorrr....

Oke sepertinya kalian akan muak mendengar kata maaf dariku,

Tapi aku beneran minta maafff soalnya up telat bgt :(

Semoga kalian ga bosen² baca crita ini mskipun aku up nya lelet bgt T_T

Tapi srius kmrin² aku bnrn sbuk bgtt...

Fortsett å les

You'll Also Like

2.4M 129K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
Roomate [End] Av asta

Ungdomsfiksjon

647K 43.9K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
2.3M 156K 49
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "𝓚𝓪𝓶𝓾 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓲𝓽𝓲𝓴 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲, 𝓭𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓻𝓸𝓼 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪�...
749K 35.5K 40
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...