𝒾𝓂 𝓎𝑜𝓊𝓇 𝒽𝓊𝓈𝒷𝒶𝓃𝒹 , 𝓈𝓌𝑒𝑒𝓉𝒾𝑒 .
" ni isteri Tuan Aayan Danish bin Tuan Aidil Anas ke? " tanya pihak sana untuk kepastian.
" ya saya. Kenapa? "
" suami encik kemalangan. Saya harap puan boleh datang ke hospital sekarang jugak. "
" baik saya akan datang sekarang. " kata Zara dengan diiringi tangisannya.
Dia menjerit nama adik iparnya kuat.
" Harriz !! " tempik Zara kuat.
Harriz yang mendengar akak iparnya menjerit terus keluar dari bilik.
" ya kak. " jawab Harriz.
" eh kenapa nangis ni? " kata Harriz.
" A..abang kamu... " kata Zara tersekat-sekat.
" kenapa dengan dia? " tanya Harriz kebingungan.
" Abang kamu accident. Jom kita pergi hospital sekarang. " ajak Zara yang masih menangis.
" Hah!! " Harriz terkejut mendengar berita bahawa abangnya accident.
Aira menunggu anak buahnya sampai ke tempat yang dia janjikan tadi.
" bos, dah settle. " kata salah seorang anak buahnya itu.
" good. " kata Aira sambil tersenyum jahat.
☜☆☞
Puan Aina dan Tuan Aidil yang baru sahaja sampai di hospital. Aku terus meluru ke arah Puan Aina.
" mummy, Aayan. " kata Zara yang masih menangis dari tadi.
" sabar ye sayang. " pujuk Puan Aina lembut sambil memeluk menantu sulongnya.
Maira yang baru keluar dari bilik Aayan terus melangkah ke arah keluarganya.
Zara yang nampak Maira datang ke arahnya terus dia bertanya keadaan suaminya.
" Maira, abang Aayan macam mane? " tanya Zara.
" dia okey. Cuma kepala dia terhentak kuat. Berkemungkinan dia koma. Maira harap akak sabar. " kata Maira.
" hiks.. hiks.. hiks, akak boleh tengok? " tanya Zara.
" boleh. "
Zara masuk ke dalam wad peribadi suaminya sambil menangis.
" hiks.. hiks.. hiks, abang kena kuat untuk sayang dengan baby tau. Kalau sayang tak halang abang pergi tadi mesti tak jadi macam ni kan. " nangis Zara di tepi suaminya.
Puan Sofia masuk ke dalam wad menantunya seraya memeluk anaknya yang masih menangis di sisi suaminya.
" ma, kalau Zara halang abang Aayan tadi mesti tak jadi macam ni kan. Ni semua salah Zara. " kata Zara yang menangis teresak-esak.
" ni bukan salah anak mama. Takdir sayang. Sayang kena terima. Tak baik pertikaikan macam ni. Zara sabar ye. Anak mama kan kuat. " bicara Puan Sofia yang masih memeluk anaknya.
Harriz termenung lama memikirkan kejadian abangnya. Tiba-tiba Maira datang menampar belakang adiknya kuat. Lamunannya terhenti.
" woi, sakit la bodoh. " marah Harriz.
" kau ada rase tak ada yang tak kena dengan kemalangan ni? " tanya Maira.
" entahla. Aku dari tadi fikir. Macam tak logik Aayan accident. Kemalangan ni seolah-olah... " jeda Harriz.
" kau fikir benda yang sama jugak ke? " tanya Maira.
" aku rase dia kena sabotaj la. " kata Harriz.
" aku rase macam tu jugak. "
" kau rase siapa? " tanya Harriz sambil memandang kakak keduanya itu.
" aku rase betina tu la. "
" siapa bodoh? "
" Aira. "
" aku akan bunuh dia dengan tangan aku sendiri. " kata Harriz marah.
" kau siapa nak bunuh-bunuh orang ni. "
" kau lupa ke aku siapa? " ujar Harriz seraya senyuman jahat terukir.
" yes i forget. You're the king of kill right? " kata Maira tersenyum sinis.
" yup. Malam ni kau tolong cover aku eh kat mummy. " kata Harriz.
" urm okey. "
Malam itu, Harriz mengarahkan anak buahnya menculik Aira dengan anak buahnya yang terlibat.
Telefonnya berdering menandakan panggilan masuk. Panggilan dari kawannya, Ariqe terus diangkat.
" bro, perempuan tu dengan jantan sial tudah ada kat markas kita. Kau nak aku yang bunuh atau kau sendiri yang nak bunuh. "
" tunggu aku datang. " kata Harriz .
" okey. "
Harriz keluar dari rumah agam milik abang sulongnya itu. Kunci motorbike nya dia capai lalu menunggangnya. Dia memecut motornya keluar dari kawasan rumah mewah milik abangnya itu.
Setibanya di markas miliknya, dia terus meluru masuk ke dalam. Dia terus menerjah masuk ke dalam bilik bawah tanah.
" mana perempuan sial tu, Ariqe? " soal Harriz bengang.
" ada kat sana. " balas Ariqe sambil menunjuk di mana Aira berada.
" kau bunuh jantan sial tu, Ariqe. "
" okey. "
Harriz menuju ke arah keberadaan Aira. Dia memegang pistol di tangan.
" kau tahu ape yang kau buat harini? " tanya Harriz kepada Aira.
" urm taknak mengaku eh. "
" anything else to say before aku tembak kepala kau sampai tembus ? " kata Harriz sambil mengacukan pistol di kepala Aira.
Dia terus menekan picu pistol.
PANG!! PANG!!
Bunyi tembakan peluru yang dilepas. Peluru selamat mendarat di kepala Aira. Dengan dua kali tembakan, perempuan tu dah mampus.
Dia keluar dari tempat itu lalu menyuruh anak buahnya membersihkan mayat Aira.
" aku chaw lu. Nanti daddy aku cari. " kata Harriz lalu keluar dari markas mereka.
happy reading!!
Sisi gelap harriz muncul. Amacam okey arkk chapter??