Tensura: Rimuru and the Paral...

By XRider5

14.7K 1K 303

Dunia Parallel, kira-kira apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata ini? Dunia lain? Kehidupan lain? Cermi... More

Info
Prolog
(A) 1. Pahlawan
(A) 2. Rimuru Teslarnd
(A) 3. Dia?
(A) 4. Mencoba mengerti
(A) 5. Benarkah?
(B) 6. Apa itu?
(B) 7. Ini benar?
(B) 8. Kalian!
(B) 10. Pertemuan: Part 1
(B) 11. Pertemuan: Part 2
[Info] Penjelasan penting
(C) 12. Monster
(C) 13. Sedikit istirahat
「𝚃𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚋𝚊𝚌𝚊」
(C) 14. Ancaman
(C) 15. Mulai
(C) 16. Tidak diduga
(C) 17. Mengherankan
(C) 18. Mirip bukan berarti sama
(C) 19. Sepotong-sepotong
(C) 20. Malaikat?
(C) 21. Ditunggu-tunggu
(C) 22. Lihat dirimu
(C) 23. Berpisah
(D) 24. Dua sisi
(D) 25. Tuan dan pelayan
(D) 26. Hubungan
(D) 27. Kunjungan

(B) 9. Demon lord lain

612 42 5
By XRider5

NOTE:

<< iya >> = Ciel berbicara

< Benar > = Raphael berbicara

' tolol! ' = berbicara dalam hati jika POV 3

[ Halo ] = telepati

" Yeah " = orang berbicara

*Menangis* / *Brak* = melakukan tindakan/ efek suara

[Api]= skill

"Halo" = suara misterius/ yang tidak diketahui atau seseorang berbisik.

Oke semuanya, cerita tentang 'Rimuru', bisa dipastikan akan ada perbedaan di versi yang seharusnya.

Saya tidak selalu menyesuaikan Watak yang tepat di beberapa tokoh yang ada,

Jadi Jika salah satu tokoh melakukan tindakan yang menurut kalian keluar dari 'karakter' mereka,

Yah.. itu karena mereka adalah Versi alternatif (⁠・⁠∀⁠・⁠)

Dan terimakasih untuk kak Isnayna_26, karena dari salah satu buku miliknya, saya akhirnya bisa membuat bagian Dunia alternatif ini.

Dan tetap ingat, kalau ini hanyalah fanfic!

================================

Di dunia yang tidak diketahui.

Dunia yang dipenuhi oleh pemandangan indah yang dihiasi tanaman hijau dimana-mana. Berbeda dengan dunia sebelumnya, jumlah gedung-gedung pencakar langit sangatlah minim, bahkan bisa dihitung jari.

Diantara banyaknya pulau-pulau yang mengapung. Terdapat satu pulau yang hanya memiliki satu bangunan kayu diatasnya, itu adalah rumah yang besar tapi tetap terlihat sederhana.

Kini matahari telah terbit, mulai menerangi dunia dan mengakhiri gelapnya malam.

Begitu cahaya terang memasuki rumah kayu itu melalui jendela, Anak laki-laki berambut merah dan seorang gadis berambut biru akhirnya terbangun.

Grey POV

" Hoah.. " (*menguap*)

Aku bangun dari tempat tidurku. Mataku berkeliling melihat seluruh ruangan saat ini aku berada.

Ini bukan mimpi

Aku sungguh tidak bermimpi rupanya. Kemarin adalah hari paling melelahkan yang pernah ada. Tidak ada yang mengira kami bisa bertemu dengan para leluhur kami, ditambah mereka ternyata adalah PARA RAJA IBLIS!

Tapi tak kuduga mereka ternyata masih hidup. Sepertinya karena mereka bukan manusia, mereka bisa memiliki umur yang panjang,

Eh tunggu, berarti aku-- tidak kami juga bukan manusia?!

Akh!! Lupakan!

Aku berdiri lalu menggeser tirai yang menutupi jendela. Sepertinya ini masih pukul 6 atau 7 pagi,

Wow, tidak kusangka aku bisa bangun sepagi ini. tanpa bantuan Rachel lagi!

Ngomong-ngomong soal Rachel. Sepertinya dia kembali tenang setelah kemarin terus membuatku khawatir karena melakukan banyak tindakan yang lumayan ceroboh. Harus kuakui, aku juga sebenarnya seperti ingin melakukan hal yang hampir sama dengan Rachel, tapi ternyata dia yang melakukan duluan.

Bagaimana kabar Rachel ya? Ayo kita cek!

Akupun berpaling dari jendela dan jalan menuju kearah pintu keluar.

Rachel POV

Aku sudah bangun dan sudah mencuci muka. Rumah yang kami tinggali saat ini memang cukup besar tapi masih menampilkan kesan sederhana, aku suka itu.

Aku berkeliling menelusuri setiap sudut ruangan dan menemukan buku-buku yang menarik, sepertinya kakek dan nenek suka membaca buku, atau mungkin salah satu saja.

Kenapa aku bisa bilang begitu?

Itu karena sebelum pagi ini datang, malam kemarin adalah malam yang tidak bisa ku lupakan. Pertemuan antara para keturunan dan para leluhur mereka yang terdengar mustahil tapi nyata.

Sebenarnya dari awal aku sempat memiliki dugaan bahwa kami adalah keturunan para raja iblis. Tapi tentu saja itu terdengar mustahil dan konyol kan? Dengan itulah aku membuang pikiran itu jauh-jauh, tapi malah yang terjadi kebalikannya.

Kalau aku lihat sekilas, Nenek atau Raja iblis Rimuru Crimson adalah seseorang yang memiliki sifat keibuan yang penuh kasih sayang dan lembut, sedangkan untuk kakek atau raja iblis Guy Crimson adalah pribadi yang cenderung jahil dan genit, jika berhadapan dengan Nenek maka sikapnya akan menjadi manja dan akan sangat menciut ketika dimarahi olehnya.

Bukankah kakek mirip dengan Grey? Haha..

Aku bisa lihat kami memiliki banyak kesamaan dari segi fisik. Grey mewarisi mata emas nenek dan rambut merah kakek, sedangkan aku mewarisi rambut biru nenek dan mata merah kakek, tidak lebih.

Hari ini aku merasa aneh. Aku sudah terbiasa bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk kami semua sendiri, tetapi sebelum tidur nenek bilang kepadaku untuk 'beristirahatlah' lalu dia bilang dirinyalah yang akan menyiapkan sarapan.

Tapi sepertinya bukan itu saja yang mengganggu pikiranku, tapi apa?...

*Kreek..*

Aku tersadar dari khayalanku lalu melihat ke arah sumber suara. Yang kulihat hanya seorang anak laki-laki berambut merah sedang mendorong pintu lalu menoleh ke arahku.

" Kakak? "

" Oh Rachel, kamu sudah bangun rupanya "

Kakak kemudian berjalan menuju tempatku.

" Ya, apa yang terjadi? Sangat jarang aku melihatmu bangun di jam segini "

" Kamu tahu, kamu menyakiti hatiku ketika kamu mengatakan itu " dia lalu
duduk di sebelahku.

" Itu kenyataannya kan? "

" Sudah lah "

Sepertinya dia hanya pasrah mendengar jawabanku, lah bener kan!
Toh aku yang setiap hari membangunkannya jika ingin melakukan aktivitas di pagi hari.

" Apakah kamu nyaman tidur di sini? " Lanjutnya.

" Iya aku nyaman, tempat ini terasa hangat dan nyaman jika dibandingkan saat tidur di kamar lama kita "

Aku tidak membual tentang itu. Tempat ini sejuk tapi juga hangat diwaktu yang bersamaan, itu membuatku bahkan tidak memerlukan selimut jika harus tidur lagi di sini.

" Baiklah, aku senang jika kamu juga senang " dia kemudian tersenyum saat mengatakannya.

Kami terus mengobrol tentang banyak hal, sampai akhirnya kami semua lalu dipanggil oleh suara nenek dari lantai bawah. Kali ini aku tidur di kamar atas, nenek benar-benar ingin aku beristirahat.

Aku dan kakak keluar dari kamar. Aku baru tahu semua dari kami ternyata tidur dikamar lantai atas, dengan kata lain tidak ada yang tidur di lantai bawah.

" Woah..(*menguap*) selamat pagi -nano "

" Kamu baru bangun Milia? "

" Iya -nano "

" Hei Rachel, aku baru pertamakali tidak mendengar suara teriakan si cebol itu di pagi hari "

" Hei siapa yang kau bilang cebol!! "

Sepertinya Racil mendengan perkataan kakak lalu menyahutnya dengan kesal.

" Oh ini dia si cebol "

" Sialan kau Grey! "

Mereka terus bertengkar hingga sampai ke meja makan. Aku bisa melihat dapur dari sini, ada nenek di situ. Dia menggunakan celemek yang menutupi baju dan rok kasual berwarna hitam.

Kalau seperti ini aku malah merasa sedang diurus oleh ibuku alih-alih 'nenek'.

Bukan, seharusnya nenek buyut sih atau buyut-buyutnya lagi? Sudahlah...

POV 3

" Wah kalian sudah turun semua ya, ayo duduk " - Rimuru

Rimuru berkata tanpa menoleh dan terus fokus dengan masakannya. Mereka juga dengan cepat duduk ditempat masing-masing.

Tidak lama kemudian makanan pun sampai. Menu makanan yang kali ini adalah nasi goreng telur ditambah beberapa irisan daging didalamnya.

" Mm! Enak -nano! " - Milia

" Benar! sangat enak! " - Racil

Milia dan Racil memiliki binar di mata mereka lalu lanjut makan dengan lahap.

" Kalian ini.. " - Rachel

Melihatnya, Rimuru hanya bisa tertawa kecil. Dia teringat dengan masa lalu, dimana dia seperti melihat Milim dan Ramiris kedua di sini.

Semua orang telah selesai makan, semua piring kini telah bersih dari sisa-sisa nasi.

" Terimakasih untuk makanannya nenek, Ini sangat enak " - Rachel

" Itu benar! Terimakasih nenek Rachel! " - Racil

" Terimakasih atas makanannya " - serempak

" Haha, sama-sama, panggil aku Rimuru saja, aku juga sudah terbiasa menyiapkan sarapan seperti ini " - Rimuru tersenyum lembut kepada mereka.

Rachel membantu Rimuru mengumpulkan piring kotor dimeja. Setelah semua beres, Rimuru menyarankan mereka untuk jalan-jalan menyusuri sekitar rumah sekalian untuk 'berkenalan' dengan dunia baru ini.

Di halaman depan rumah,

" Emm.. bagaimana kita turun kebawah? " - Racil

Saat ini mereka sedang ada di atas pulau terapung yang mengambang jauh diatas tanah. Tidak ada tangga, kapal terbang, maupun benda ajaib lainnya yang mereka lihat.

Saat mereka pertama kali memasuki dunia ini mereka langsung sudah ada di sini, jadi mereka sendiri tidak tahu cara untuk turun kebawah.

" Eh teman-teman, kenapa kalian di sana? " - Rachel yang baru saja keluar melalui pintu.

" Eh? Kamu tertinggal? " - Grey

" Yang lebih penting lagi, bagaimana cara kita turun!! " - Racil

" Hei kenapa kalian berisik sekali sih " - Guy

Mereka menoleh kearah Guy yang keluar dari arah sisi lain rumah. Dia berjalan dengan santai sambil mengusap-usap bagian belakang kepalanya.

" Kakek? Kenapa anda di sini? " - Grey

" Memangnya apa lagi? Aku akan menemani jalan-jalan kalian atas permintaan Rimuru " - Guy

" Menemani? " - serempak

" Iya, benar bukan, Rachel? " - Guy menoleh kearah Rachel.

Rachel mengangguk " benar, nenek memintanya saat dia mengingat kita tidak tahu apa-apa tentang dunia ini " - Rachel

" Oohh " - serempak

" Baiklah, jangan buang banyak waktu, ayo pergi " - Guy

Tanpa tunggu lama, mereka langsung diarahkan oleh Guy menuju ke gubuk kayu disisi lain pulau. Saat membuka gubuk kayu itu, terlihatlah satu lempengan batu besar yang memiliki bentuk lingkaran sekaligus terukir huruf-huruf aneh diatasnya.

" Eh apa ini? " - Racil

" Ini batu teleportasi, sudah naik saja " - Guy

Guy dengan cepat meminta semua orang satu persatu untuk berdiri diatas batu itu secara bergilir.

Singkat cerita mereka sudah menyusuri hampir seluruh area yang berada di sekitar pulau apung. Mereka menemukan banyak hewan, tumbuhan, bahkan monster yang sangat asing Dimata mereka.

Guy banyak menjelaskan hal-hal yang membingungkan mereka. Dia terlihat cukup 'baik' untuk mau menjelaskan dengan sabar tentang apa yang menjadi pertanyaan mereka.
Karena sikap Guy yang seperti itu membuat sebagian dari mereka bertanya-tanya, apakah Guy Crimson ini benar-benar raja iblis atau bukan.

Waktu telah banyak berlalu. Melihat dari posisi matahari di dunia ini, maka bisa perkirakan waktu telah sampai pada sore hari. Mereka yang seharian berkeliling sekarang telah lelah dan memutuskan untuk pulang.

Saat itulah suatu keanehan terjadi,

*Krak*

Suara retakan seperti terdengar di seluruh penjuru, suara yang tidak nyaring tapi bisa terdengar oleh semua orang. Merasa ada yang aneh, Guy yang saat ini dekat dengan lokasi alat teleportasi akhirnya menghubungi Rimuru istrinya melalui telepati.

[ Sayang kamu baik-baik saja?! ]

Yang pertamakali dia tanyakan adalah kondisi istrinya. Guy tahu betul dunia ini adalah dunia yang diciptakan Rimuru menggunakan energinya sendiri. Dunia buatan ini dilindungi oleh suatu Medan pelindung yang sangat kuat dan berlapis-lapis. Mendengan suara tadi, dia tahu suara tersebut adalah suara retakan dari Medan pelindung itu.

Setahu dirinya, semua diantara mereka tidak akan ada yang bisa membuat Medan pelindung itu lecet apalagi retak, dan jika ada itu pasti makhluk 'luar' lain yang sangat kuat. Guy sangat mencemaskan istrinya. Rimuru saat ini harus menambal kembali barier itu, ditambah dia juga harus bisa menahan keberadaan barier jika 'makhluk' misterius itu kembali berulah.

[ Aku baik-baik saja sayang, yang lebih penting sekarang kamu harus mengungsikan anak-anak ketempat aman terdekat. Aku akan menyiapkan teleportasi darurat kepada kalian di sana ]

[ Apa kamu yakin? Itu bisa menguras tenagamu ]

[ Tidak apa, setidaknya aman ]

[ Baiklah, jika itu kemauanmu ]

[ Terimakasih sayang ]

Dan telepati antara merekapun terputus.

" Anak-anak, cepat ikuti aku! " - Guy

Tanpa membuang waktu, mereka dengan patuh mengikuti arahan Guy.

Guy tidak banyak bicara dan langsung bertindak kali ini, dia membawa mereka semua ke gua yang tidak jauh dari tempat mereka saat itu. Begitu telah tiba di dalam gua, Guy segera memberitahukan bahwa mereka akan menggunakan teleportasi darurat yang langsung mengarah ke lokasi Rimuru.

Lingkaran teleportasi kini berada tepat di bawah kaki mereka. Semua orang telah berpindah tempat ke lokasi Rimuru dan raja iblis lainnya.

" Astaga apa yang terjadi!! " - Ramiris

" Apakah kalian baik-baik saja? " - Dagruel

" Kami baik-baik saja kakek " - Dagura

Guy menghampiri Rimuru yang saat ini sedang duduk di salah satu sofa.

" Sayang apakah kamu baik-baik saja? " - Guy

" Sudah kubilang aku baik-baik saja, kamu terlalu khawatir Guy " - Rimuru

Rimuru tersenyum saat mengatakannya. Tapi Guy tahu bahwa itu dia lakukan untuk menenangkannya, padahal dia sedang berusaha untuk mempertahankan Medan pelindung di dunia ini.

" Kamu jangan begitu, jika kamu perlu bantuan ku, katakanlah, aku tidak ingin semua beban ini berada di punggungmu " - Guy

Guy menampakkan ekspresi gelisah dan sedih. Dia tidak bisa membiarkan istrinya mengurus itu sendirian, tapi disisi lain dia juga tidak tahu harus membantu dengan cara apa.

" Kamu tidak perlu melakukan apapun sayangku " - Rimuru

Dia menyentuh wajah Guy dan menepuk kepalanya, berharap Guy akan lebih tenang dan mau mendengarkan kata-katanya.

" Hei lihat! Apa itu?! " - Racil

Racil menunjuk kearah salah satu monitor yang berada di ruangan itu. Monitor tersebut menampilkan retakan yang cukup besar, tapi semakin buruk ketika ada bagian dari retakan itu yang mulai rontok dan memancarkan cahaya merah diantaranya.

Semua orang sangat terkejut melihat apa yang ditampilkan monitor tersebut, tapi yang paling terkejut adalah para demon lord.

" Hei! Kenapa aku malah merasakan aura yang familiar dari energi itu?!! " - Ramiris

" Hei jangan bercanda, ini seperti.. " - Leon menoleh kearah Guy

" Ini mirip energi Guy -noda!! " - Milim

Semua orang kini menoleh kearah Guy.

" Hei-hei! Aku saja tidak tahu siapa makhluk itu! " - Guy

" Tenang semuanya, itu memang mirip dengan energi Guy, tapi aku tahu energi itu sangat berbeda dari miliknya " - Rimuru

Tidak lama retakan lain juga mengalami hal yang sama. Tapi berbeda dengan yang pertama, retakan lain kini memancarkan energi yang berbeda.

" Energi ini, Milim?! " - Ramiris

" Kamu juga -noda! " - Milim

" Dino " - Dagruel

" Ada Ruminas juga " - Dino

" Eh, masih ada lagi? " - Rachel

" Sepertinya begitu, kami hanya menemukan 5 energi saja dari retakan itu " - Leon

" Dari kedengarannya, energi kakek sepertinya tidak ada ya " - Leona

" Bukan itu saja, energi ku dan Rimuru juga tidak ada " - Dagruel

" Ini semakin terdengar buruk saja " - Guy menggertakkan giginya dengan kesal.

*Krak...krak..Crasshh!*

Area yang tadinya hanya retak sekarang telah menghasilkan lubang yang cukup besar. Memang Jika dibandingkan dengan keseluruhan besar barier, maka lubang itu tidak sampai 1/4nya, tapi itu masih saja sangat besar dan cukup untuk setidaknya dilewati oleh tubuh seorang True dragon sekalipun.

*Booomm!*

Seolah tidak ingin memberikan waktu istirahat, kini ada cahaya seperti bintang jatuh yang keluar dari lubang itu dan mendarat keras ke tanah.

" Itu.. " - Rachel

" Aku ingin kalian semua tetap diam di sini lalu-- " - Rimuru

" Lalu apa? Kamu akan hadapi mereka sendiri? " - Guy

Guy sekarang terlihat kesal, walaupun masih ada rasa cemas dan gelisah yang tercampur didalamnya. Guy memegang tangan Rimuru.

" Aku akan menanganinya, kamu fokus saja pada barier mu " - Guy

Guy serius. Rimuru tidak ingin suaminya terluka, tapi percuma saja membujuk Guy jika dia sudah mengambil keputusan.

" ....Hah.. Baiklah " - Rimuru

" Aku juga ikut -noda! " - Milim

" Aku tidak bisa hanya diam saja " - Dagruel

" Aku akan membantu " - Leon

" Hah... Kalau sudah begini aku tidak bisa menghalangi kalian, segeralah kembali dan jangan ada yang sampai terluka " - Rimuru

Dengan begitu akhirnya mereka berempat diteleportasikan oleh Rimuru ke lokasi itu.

Dari monitor, terlihat mereka telah sampai ketempat yang dimaksud. Asap dimana-mana, beberapa pohon telah tumbang, dan aura tertentu terus menyebar di sekitar area itu.

Tanpa menunggu lama. Guy langsung mengeluarkan aura raja iblis nya begitu juga dengan tiga lainnya. Seolah menantang kembali aura mereka, ada seseorang dari balik asap itu yang juga mengeluarkan aura yang tidak kalah kuat.

Para raja iblis kini melebarkan mata mereka, bukan hanya yang ada di sana tapi juga yang berada di ruang monitor. Karena bukan aura biasa yang dikeluarkannya, tetapi itu adalah demon lord Haki!

Angin seolah membuka tirai diantara mereka, asap mulai tersingkir dan terlihatlah kawah besar di tanah dan diatasnya lima sosok orang berjubah yang masing-masing mengeluarkan demon lord Haki.

Semua orang kaget. Tidak ingin memberikan mereka waktu jeda, salah satu orang di sana langsung melesat dan mengarahkan tinjuan nya kearah Milim.

" Hei apa yang terjadi?!! " - Ramiris

Begitu asap dari serangan itu menghilang, terlihat Milim yang sedang menahan tinjuan orang misterius itu dengan kedua tangannya.

Milim menahannya dengan susah payah, apa yang sebenarnya terjadi?

Milim dikenal sebagai salah satu demon lord yang memiliki energi dan kekuatan terbesar selain Guy dan Rimuru.

Tidak ingin melewatkan kesempatan, orang misterius itu kembali mengayunkan tangan satunya. Tapi beruntung karena Milim dengan cepat menghindar dan segera mundur dari posisinya.

Seolah Tidak cukup hanya satu orang, orang misterius berpostur tinggi kini menerjang kearah Guy, tapi dia berhasil memblokir dengan tangan.
Satu orang lagi mengeluarkan sihir untuk menembak Guy, tapi langsung ditangkis dengan pedang oleh Leon.

Dagruel mengambil kesempatan ini untuk mendarat diantara dua orang misterius itu dengan Guy dan Leon, lalu segera menggunakan tangannya untuk menebas mereka berdua namun berhasil ditangkis oleh orang berpostur tinggi.

Guy melesat menyerang orang pengguna sihir tapi segera dihindari oleh nya. Orang yang menyerang Milim kini ikut menyerang Dagruel, tapi saat itulah Milim mengarahkan tinjuan nya untuk menyerang, dan dengan gerakan cepat orang tersebut berhasil menahannya.

" Haha, ini menyenangkan -noda! "

" Kata-kata mu tidak tepat untuk situasi ini Milim! " - Guy

" Itu bukan aku -noda! " - Milim

" Eh? " - Guy

Melihat kebingungan ini, mereka berempat segera bergerak mundur. Guy menatap heran kearah Milim disampingnya.

" Kamu jangan bercanda Milim " - Guy

" Aku tidak bercanda -noda! " - Milim kini terlihat kesal.

" Hahaha, Guy ini menyenangkan, bukankah begitu -noda?! " - ?

" Milim, kau tidak perlu berteriak untuk hal seperti itu " - ?

" Ha? " - semua diruang monitor

" Apa yang sebenarnya terjadi? " - Rachel

Tidak lama kemudian, Muncullah sebuah barier yang memisahkan mereka berempat dengan orang-orang misterius itu.

Rimuru muncul tepat di hadapan Guy. Kini gaun yang dipakainya telah berganti menjadi setelan demon lord yang pernah dia gunakan dulu, dan tentunya telah diperbesar.

Rimuru segera mengambil pedang dari imaginary space nya dan mengambil posisi siaga.

" Sayang, cepat kembali! " - Guy

" Tidak Guy, aku tahu jika ini terus berlanjut maka kalian pasti akan kalah " - Rimuru

Guy tidak bisa membantahnya, begitu juga dengan yang lain. Walaupun belum mengeluarkan seluruh kemampuan mereka, tapi sebagai seseorang yang sudah sangat berpengalaman dalam pertarungan, mereka tahu tidak akan bisa menang melawan mereka dengan cara ini.

" Hahaha! Menarik! Dunia ini sungguh menarik! " - ?

" Fufufu, aku tidak menyangka ada dunia yang semenarik ini " - ?

" Guy! Guy! Aku ingin memulainya duluan -noda! " - ?

" Terserah mu " - ?

Salah satu orang berjubah misterius mengeluarkan aura kuat, membuat kawah besar di tanah yang dipijaknya. Rimuru segera memperkuat barier dan mengambil posisi siap dengan pedang di genggamannya, begitu juga dengan para demon lord dibelakangnya.

" Bersiaplah -noda!! " - ?

Rimuru POV

Aku melihat pertarungan Guy dari monitor. Jujur aku sangat khawatir saat ini, dilihat dari sisi manapun Guy dan yang lainnya tidak akan bisa menang jika seperti ini terus.

Yang lebih penting lagi, bagaimana sekelompok orang misterius itu bisa sampai mengimbangi mereka? Tidak, bahkan lebih kuat dari mereka!

Ciel apa yang sebenarnya terjadi?

<< Dari analisis yang saya lakukan. sepertinya mereka adalah orang-orang yang berasal dari dunia yang memiliki taraf dan komposisi struktur energi yang lebih tinggi dan lebih kuat dari yang dimiliki alam semesta kita. Membuat serangan-serangan yang mereka miliki walaupun serupa dengan kita, tapi serangan merekalah yang paling memiliki daya hancur lebih kuat >>

(Author: ini pake logika saya sendiri ya (karangan). Jadi kalau ada kata-kata yang sedikit aneh, mohon maaf, saya kurang bisa buat yang kek ginian)

Hei-hei tunggu, itu berarti mereka berasal dari dunia lain?!

<< Benar, lebih tepatnya dunia Parallel >>

Parallel? Apakah itu berarti mereka adalah versi lain dari orang-orang yang kita pernah kenal selama ini?

<< Bisa jadi. mungkin salah satu dari nama, kemampuan, atau mungkin otoritas mereka akan mirip atau bahkan sama, tetapi pasti ada hal-hal yang berbeda entah itu dari sebagiannya atau bahkan mungkin semuanya >>

Baiklah aku mengerti, terimakasih Ciel-san!

<< Tentu saja tuanku! >> *Sombong*

Haha, selalu seperti itu.

Aku ingin melihat lebih banyak tentang orang-orang misterius ini. aku melihat orang misterius itu berhasil menahan pukulan Milim.

" Haha, ini menyenangkan -noda! "

Apa?!

Suara dan logat bicara yang sangat mirip dengan Milim, bukan mirip lagi, tapi sangat mirip! Seolah yang mengatakannya adalah Milim langsung.

Tapi aku tahu bukan Milim lah yang mengatakannya. Suara itu tidak selaras dengan gerak mulut Milim saat itu.

<< Lapor, kemungkinan besar mereka adalah raja iblis dari dunia Parallel >>

Jadi maksudmu mereka adalah Oktagram dari dunia Parallel?!

<< Iya >>

Astaga!!

Jika Milim di Dunia ini saja sudah sangat kuat, lalu bagaimana dengan 'Milim' yang itu?!

Dan raja iblis? Itu berarti mereka mencakup kami semua yang ada di sini?!

<< Salah. individu Leon Cromwell, Dagruel, dan diri master yang lain tidak ada di sana >>

Aku mengerti, tapi tetap saja ini sangat gawat!

Jika kekuatan Milim dan Guy di dunia ini saja sudah gila, apalagi mereka!

Aku harus segera bergerak ke sana!

Mengganti pakaianku menjadi yang lebih cocok dengan pertarungan. Aku bertelportasi dan melindungi yang lain menggunakan barier lalu segera mengambil posisi siaga dengan katana di tangan.

" Sayang, cepat kembali! "

Apa dia pikir aku tidak peduli dengannya? Aku tidak bisa membiarkannya seperti ini!

" Tidak Guy, aku tahu jika ini terus berlanjut maka kalian pasti akan kalah "

Guy terdiam, dia pasti sudah sadar sedari awal tentang hal ini. Dihadapan orang-orang misterius ini secara langsung sangat berbeda dengan hanya mengamatinya. Dengan merasakan aura ini langsung, aku tidak ragu lagi jika mereka benar-benar raja iblis Oktagram di dunia Parallel.

Tapi bagaimana mereka bisa kesini?

Aku mengerti mereka memiliki kekuatan yang sangat besar. Tapi aku tidak mengingat kalau salah satu dari Oktagram memiliki sihir yang berhubungan dengan perpindahan ruang.

<< Master, ingatlah jika mereka Oktagram dunia Parallel >>

Uhh.. oke oke, sepertinya aku membuat Ciel-san marah lagi.

<< Humph! >>

Maaf maaf , hehe..

Aku melihat mereka melakukan sedikit percakapan. Sepertinya Guy dan Milim di dunia Parallel itu sedang melakukan percakapan dan,

Hei!!

Milim berjubah mengeluarkan aura kuat, dia mulai mengeluarkan kekuatannya. Aku segera memperkuat barier. walaupun tidak pada tingkat maksimal, tapi ini cukup aman, aku ingin melihat seberapa kuat orang-orang ini.

" Bersiaplah -noda!! "

Dia melesat cepat menuju arahku, Gelombang kejut tercipta. Begitu tangannya menabrak barier ku, seluruh jubahnya telah terlepas dari badannya. Itu benar-benar Milim, dia kelihatannya sangat menyukai situasi ini.

" M-Milim? " - Guy

Ya Ampun, aku lupa memberitahukan nya tentang ini, maaf sayang (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

*Krak..krak..*

Barier ini retak?! Seberapa kuat sih Milim yang ini!

Aku akui jika Milim duniaku memang bisa saja membuat barier ini retak seperti dia. Tapi itu pasti bisa dia lakukan jika berada dalam bentuk tempurnya, bukan mode basic seperti ini!

Dia mundur kembali ke posisi awal. Apakah dia akan menyebut itu 'pemanasan'?

Yang benar saja!

" Guy, tiba-tiba aku memiliki firasat buruk -noda! "

" Firasat buruk? "

" Hahaha! Bilang saja kau ingin kabur Milim! "

Dilihat dari ukuran tubuh dan suaranya, sepertinya itu si cerewet Ramiris.

" Tidak -noda! Bukan itu -noda! "

" Begitukah? Kalau begitu biar aku saja yang menghancurkan itu "

" Tidak tidak tidak! Aku akan melakukan ini sendiri -noda! "

" Huh, baiklah "

Hei Guy!! Kenapa kamu biarkan! Ugh! Seandainya dia dari duniaku, maka akan ku omeli dia sampai pagi!

" Hehe, bersiaplah -noda! "

Hei! Itukan pedang Tenma!

Dia menggenggam pedangnya bersiap akan melancarkan serangan. Pedangnya menyala karena dialiri sihir.

" Muahahaha! Akhirnya aku bisa bertarung lagi dengan sahabat tanpa adanya halangan -noda! "

Tanpa halangan? Denganku?

" Dengan siapa Milim~ "

" Tentunya dengan saha-- eh! "

Eh?!

Sebuah tangan putih melingkari leher Milim. Dia tersentak gemetar dan dengan cepat menancapkan pedangnya ketanah.

Milim dengan gemetar segera menoleh kearah orang yang merangkulnya.

Ha?! A-aku?!

Aku bukan kaget karena ada diriku yang lain disini, malahan aku sudah tahu akan hal itu.

Tapi yang membuatku kaget adalah dia mengenakan pakaian yang tidak pernah aku lihat. Dia tidak punya payudara dan dia mengenakan celana bukannya rok, tapi tetap memiliki wajah seorang gadis,

Apakah diriku di dunia Parallel ini tomboy?

<< Itu karena dia bukan wanita, Master >>

Eh?? Maksudmu pria? Aku pria??

<< Lebih tepatnya tidak memiliki kelamin >>

Ha?!! Bagaimana bisa?!!

" R-Rimuru, eh.. itu ... Emm.. "

" Apa~ "

Wajahnya tersenyum, tapi bertolakbelakang dengan aura yang dia keluarkan. Dia semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Milim.

" I-itu Guy -noda! Aku hanya ikut saja -noda! "

" Hei! Kau juga mendukung hal ini! "

" Owh benarkah? Kalian juga hanya ikut ide ini " dia melihat kearah raja iblis lainnya, sedangkan sebagiannya memalingkan wajah.

" Ruminas, bukannya kau bilang sedang sibuk "

" Saat Milim tiba-tiba datang ke Wilayah ku Kupikir dia ingin merusuh, tapi ternyata dia datang untuk mengajakku 'berlibur', aku ikut karena kedengarannya menarik "

" Itu benar! Milim lah yang mengajakku! "

" Aku hanya diseret, Rimuru-san "

" Hahh... "

Dia menghela nafas seraya memijit keningnya. Sepertinya dia sudah sering mengalami hal seperti ini, aku sungguh penasaran bagaimana diriku yang ini menjalani kehidupan sehari-hari, haha.

" Dan kamu Guy, dari mana kamu mendapatkan ide seperti ini "

" Aku hanya tertarik dari cerita Ramiris dan Veldora " dengan seringai kecil diwajahnya.

" Haa!! " Dia menatap tajam kearah Ramiris.

" Hei aku hanya menceritakannya!! "

" Sialan kalian semua " masih dalam posisi memegang keningnya dengan pasrah.

" Kamu tahu, kamu juga tidak mengajak kami dalam 'petualangan' mu " tangan Guy melingkari leher Rimuru dengan seringai kecil diwajahnya. Posisi Guy sedikit menunduk karena tubuhnya yang lebih tinggi.

" Kenapa juga aku harus mengajakmu "

" Kamu bajingan sialan! "

" Jangan berteriak! "

Wah.. sepertinya hubungan ku dengan Guy di dunia sana sangat buruk ya..

Kemudian aku berbalik melihat reaksi Guy dan yang lain memiliki ekspresi rumit para wajah mereka. Aku segera memasukkan pedangku kedalam imaginary space lalu menghampiri mereka.

" Kenapa dia memiliki wajah yang sama denganku -noda! "

" A-apa yang terjadi sayang? "

" Tidak apa-apa hanya.. "

" Hanya? "

*Tok-tok*

Aku mendengar suara ketukan dari arah barier ku. Saat aku menoleh, itu ternyata diriku dari dunia Parallel.

" Maaf menggangu kalian, tapi bisakah kita bicara? "

====================================

Rilis: 01/01/23

Hai semuanya..

saya penulis cerita ini

cerita ini hanya hasil karangan saya yg saya dapatkan setelah membaca Tensura.

Dan kalau ada yg ingin dikoreksi untuk tulisan saya bisa kalian kasih tau di kolom komen.

[⚠️Note: ini adalah cerita hasil karangan saya, tensura tetap milik fuse- sense.

Dan jika ada gambar yg saya tambahkan di cerita ini, itu adalah gambar yg saya dapatkan dari internet jadi, jika itu berkaitan dengan sebuah karakter fiksi lain mohon maafkan saya, karena saya hanya mencari gambar yg paling sesuai untuk menggambarkan sesuatu yang ada di khayalan saya.⚠️]

Terimakasih sudah membaca...

Continue Reading

You'll Also Like

85.7K 5.9K 26
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
83.3K 7.8K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
318K 24.1K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
93.6K 14.3K 19
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...