Kitchen Sex Story

By papaoan

11.4K 70 4

Meki mengalami insiden mengerikan yang hampir merenggut nyawanya. kino (orangtua meki) memutuskan untuk menca... More

Abnormal?
Roman Kamasutra
Hunian Baru
Mobil Sex Fantasi
Gala Dinner
Making Love
Mr Kino
six some sex
Insting Dewa
Ackward Moment
Hilang Berganti.
Sentuhan Pertama

Takdir Kita

344 5 0
By papaoan

| WARNING!!!
| Berisi konten dewasa 21+
| Harus Follow, Vote, dan komen ya😋

_______________________

Indah POV.

"Barang bawaan kamu sudah semua indah, yakin sudah gak ada yang ketinggalan sayang?"

Tanya eki.

"Kayanya sih sudah aku masukin kedalam tas ini kok, kamu sendiri? cuma travel bag kecil ini doang?"

Jawab ku bingung karena eki hanya membawa travel bag kecil.

"Ia.?"

Jawabnya super singkat.

"Emang cukup?"

"Gak muat tapi.."

Ucapnya yang tidak kumengerti.

"??? Apa sih sayang.. jadi gak nyambung.. apa nya yang gak cukul dan gak muat?? "

"Kalau sama lemarinya aku bawa, gak muat di mobil kita indaaah.."

"Ya enggak gitu juga eki.. apa kamu gak kedikitan bawa pakaian gantinya.?"

"Aku rasa cukup sih.., udah ah yuk."

Ucap eki berlalu keluar dari penthouse dengan mendorong travel bag ku dan travel bag miliknya. Sedangkan aku mengikuti di belakangnya, dengan membawa snack box yang tadi disiapkan eki bersamaan saat dia membuat breakfast.

Aku dan eki sudah di parkiran basement, dan aku mengikuti langkah eki menuju ke satu mobilnya. Saat aku mengedarkan pandangan ke depan eki melangkah, melihat salah satu mobil yang sangat menarik perhatianku. Aku tidak begitu banyak mengenal jenis kendaraan, tetapi aku mengetahui beberapa mobil mewah dengan harga fantastis. Lamborghini urus design by mansory dengan warna dof grey dan dipadu garis strip skotlight warna merah yang mengikuti setiap siku body mobil ini, ditambah velg 24 inch dengan pola khas lamborghini dengan warna dominan grey metalik dan garis siku warna merah dof.

pek..pek.. ckelek.

Alarm mobil itu seketika berbunyi menghidupkan indikator lampu depan yang menyala berkedip sesaat, yang berasal dari keyremote yang sedang dipegang oleh eki. Ternyata mobil ini miliknya. Pikirku.

"Kamu sebenernya siapa sih ki??"

Tanya ku sambil memasukkan snack box, kedalam cabin tengah sedangkan eki memasukkan travel bag ku dan miliknya ke bagasi belakang.

"Aku siapa? Kenapa kamu nanyain gitu?"

Jawabnya sambil membuka pintu ku dan aku masuk kedalamnya, kemudian eki berjalan memutari mobil dan duduk di kursi kemudi.

"Ia.. kamu itu sudah berhasil buat aku takjub berkali kali, mulai dari unit penthouse kamu yang aku yakin harganya luar biasa, terus sekarang ini.. aku itu baru saja mereview dalem hati kemewahan mobil kamu yang kalau aku gak salah design-nya mansory kan? Dan ini hanya ada 10 unit didunia, right?"

Ucapku yang kuharap eki gak salah mengartikan pertanyaan ku.

"Kamu bener banget dengan harga penthouse ku yang fantastis, tapi penthouse itu adalah hadiah kelulusanku dari mama dan papa, kata mama anggap saja investasi masa depanku. Tetapi kalau mobil ini sih kayanya gak bisa dimasukkan ke dalam kategori mewah ya, mungkin sangat mewah di Indonesia, tapi disini siapa saja bisa memilikinya."

Jelas eki.

"Penthouse kamu waktu beli dulu harganya berapaan emang ki? Emang punya apartemen gitu bisa dihitung investasi ya.? Bukan harusnya harga bangunan itu semakin turun karena ada penyusutan."

Tayaku bingung.

"Bisa dong sayang, gedung memang terarmotisasi penyusutan, namun setiap apartemen juga memiliki nilai intengiblenya, seperti hospitality nya, lokasi, prestige, view, dan lainnya, yang membuat harga tawar nya terus meningkat dan nilainya ratusan kali lipat dari nilai amortisasi penyusutan. Jadi waktu masih awal pembangunan gedung ini, harga presale penthouse satu satunya dengan view garis lurus eifel ini € 12 juta, dirupiahin sekitar 140 Milyard, dan kamu tau berapa harga tawarnya saat ini? Sudah mencapai € 79 juta, atau setara hampir satu trilyun. Apa nilai 140 milyar ke 1 trilyun itu bukan nilai investasi hem?"

Jawab eki dengan penjelasan yang mudah kupahami.

"Oh my god.. waktu belinya saja sudah 140 Milyar, dan saat ini nilainya sudah hampir 1 trilyun. Keputusan investasi yang sangat tepat. Ki, circel kita kan sudah pasti berbeda ya, tapi aku bebeneran penasaran deh dengan circle kehidupan seperti apa yang kamu jalani hingga bisa berada di titik ini ki?"

Tanyaku penasaran.

"Sebelumnya sory ya ki aku nanyain begini, gak ada maksud apapun selain rasa penasaranku dengan kehidupan kamu yang circlenya pasti berbeda dengan aku ki.""

"Ya jelas circle kita berbeda sayang, circle kamu di indonesia dan circle aku di prancis, kamu vloger dan aku seorang chef, perlengkapan kamu gunakan kamera sedangkan aku kompor, kuali, oven, sutil, pisau dan perkakas masak lainnya. Menurut aku sih seperti itulah circle kita, kalau yang kamu maksud circle kasta pergaulan.. circle ku lebih luas dari kamu."

Jawabnya sambil mengedarai lamborghini urus mansory miliknya.

"Hem.?? Yakin circle kamu lebih luas dari aku."

"Semalam kamu nyobain pastry buatan ku gak sih?"

"Cinamon choco flava?"

Jawabku sebagai kata lain aku telah mencobanya.

"Setiap hari aku selalu membawa beberapa pastry hasil eksperimenku menemukan jenis dan rasa baru appetizer seperti cinamon choco flava itu. Dan kau beruntung mencobanya selamam, karena kita lebih dulu bertemu didepan minimarket. Biasanya sehabis membeli beberapa kaleng bir, aku terus jalan menelusuri pelataran eifel untuk menemukan siapa saja yang bersedia ngobrol denganku, dan menjadikanya sebagai food review dari rasa appetizer yang kuciptakan."

"Seeriuusss?? Jadi setiap hari kamu bereksperimen dengan rasa dan jenis baru appetizer ki, berarti setiap hari dong kamu nemuin rasa baru dengan kandungan berbeda beda..?"

"Tepat.."

Jawabnya santai.

"Terus objek yang kamu pilih, ada kriteria khusus gak sih? misalnya mereka yang telihat high class, sederhana, atau apapun itu?"

Tanyaku lagi.

"Siapa saja yang terlebih dulu kutemui dengan random, ada pernah ternyata seorang entrepreneure sukses, pernah juga ketemu yang berprofesi sebagai tukang sapu jalanan, birokrat juga pernah, hingga homless pun pernah."

"Karena yang kubutuhkan adalah ragam respon mereka terhadap rasa setelah mencicipi pastry ku, karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda beda saat mendefinisikan kemewahan dari rasa satu masakan."

Ucapnya dengan cerdas yang kusertai dengan anggukan ku.

"Merekalah circle pergaulan ku, karena aku seorang profesional chef, aku tidak dituntut untuk harus berada di satu lantai sama dengan para pemilik duit yang tanpa seri itu, aku tidak perlu bersusah payah memakai topeng hanya untuk sekedar bisa membangun hubungan relasi kemereka dengan dalil simbiosis mutualisme."

Jawabnya lagi yang telah dapat kusimpulkan bahwa eki adalah orang yang tidak akan pernah menggantungkan nasibnya kepada orang lain. Sebenernya aku sangat menyukainya, namun apa dengan begitu ia akan bertahan dimasa depan?

"Hmmmm.. menurut aku sih ya, yang membuat kamu untuk tidak perlu diam disatu circle bukan karena profesi kamu yang tidak menuntut kamu untuk itu ki. Tapi berasal dari sifat alami yang ada didalam diri kamu, yang enggak suka menggantungkan nasibmu dan masa depanmu kepada orang lain."

Ucapku yang seketika membuat eki mencium pipiku saat mobil berhenti di trafick light.

"Dih.. kok malah nyiumin pipi aku sih.. kan malu diliatin orang eki.."

"Habis aku gemes sama kamu.. udah cantik banget, cerdasnya juga banget."

Jawab eki dengan girang.

"Alesan.."

Ucapku singkat.

"Beneran deh, aku itu jarang nemu teman diskusi yang setidaknya mampu menyeimbangi caraku berfikir, akhirnya kebanyakan yang terjadi hanya diskusi satu arah, bahkan pernah berakhir dengan debat kusir, sedangkan setiap kita diskusi, kamu itu selalu bisa berfikir out of the box, yang bisa memberi persepsi lain dari pada yang aku pikirkan, akhirnya terjadii diskusi dua arah yang memang seperti itulah arti diskusi yang sebenarnya bukan?"

Ucapnya sambil kembali mengendarai mobilnya.

"Sekarang kita mau kemana dulu ki.?"

Tanyaku.

"Marseille.."

"Oh.. jauh gak? Emang ada apaan disana?"

"Lumayan, 8-9 jam lah dari sini, disana itu tempat lahir makanan yang kamu pasti pernah nonton film nya... ratatouille?"

"Film kartun yang tikus mengendalikan chef dari atas kepalanya itu bukan?"

"Tepat.. kita akan ketemu dengan keturunan langsung pencipta ratatouille yang masih sangat menjaga originalitas rasanya."

Ucapnya yang berhasil membuatku menutup mulutki dengan telapak tanganku.

"Serius lo...astaga.. gue gak kepikiran kesana lo.. thanks ya sayangku... eh tapi boleh di review gak.?"

Jawabku.

"Aku rasa sih boleh banget ya.."

"Kok kamu bisa kenal dengan orang itu ki.?"

Tanyakku.

"Madam lousie namanya, usianya sudah kepala 9 kalau aku gak salah, aku dikenalin mama dulu waktu pertama kesini, madam lousie itu ibu angkatnya mamaku, dan setelah itu aku sering kesana sendirian buat dapet inspirasi menemukan kombinasi rasa yang baru. Karna disana banyak tumbuhan dan beragam pohon buah yang memiliki rasa unik."

Jelas eki.

"Oh gitu.. ibu angkatnya mamah?"

Ucapku dan tiba tiba terdengar suara panggilan video call dari ponsel eki yang terkoneksi dengan unit audio didalm mobilnya ini.

"Siapa yang nelepon ndah?"

Tanya eki.

"Mama kamu ki.. panjang umur banget ya mama kamu, begitu diomongin langsung nyambung gitu bounding nya."

Jawabku.

"Ya udah.. angkat dong sayang.. kok didiemin?"

"Eh ia.. aku masih ammaze aja eki.."

Ucapku lalu mengangkat panggilan video call mama eki.

Aku : halo tante..

Mama : halo sayang, kamu lagi jalan jalan sama eki?

Aku : ia tente.. tante mau ngobrol sama eki?

Mama : oh enggak.. justru mama pengen ngobrol sama kamu sayang, by the way, kalian mau kemana nih pagi pagi begini?

Aku : indah mau food review ke rumahnya madam lousie tante.

Mama : wah.. itu tujuan food review yang sangat tepat sayang, yakin deh, kamu gak akan menyesal setelah ngereview masakan madam lousie.. eki sudah cerita kan? Madam lousie itu ibu angkat mama.

Aku : sudah kok tante, tadi eki sudah cerita.

Mama : mama mau nanya deh sama kamu, karena sejak semalam mama tuh kebayang terus dengan wajah familiar kamu lo..

Aku : jadi beneran bukan dari tante nonton konten vlog indah ya?

Mama : mama itu gak bisa nonton dari layar ponsel, suka pusing udahannya, makanya mama gak pernah nonton di youtube.

Aku : oh gitu.. terus tante sudah inget pernah ketemu indah dimana.?

Mama : sudah sayang, indah itu mirip banget sama temen mama namanya hana terus suaminya namanya prama, ada hubungan gak sih?

Aku sangat kaget begitu mama eki menyebutkan nama mama dan papaku.

Aku : tante kenal baik dengan mereka?

Mama : Prama itu sahabat papanya eki, dan hana itu sahabatnya mama sayang.. kita sudah lama banget lost kontak, sejak pindah ke amerika deh kalau mama gak salah, sudah 24 tahun yang lalu. Kamu kenal prama dan hana sayang?

Aku : Raden Mas Prameswara, dan Hanindya Tjahyadi, mereka papa dan mama indah tante.

Mama : tuh kan pah.... papaahh... duh papa dimana sih...? Paaahh... bener feeling mamah, indah anak mas pram dan hana paa.., ya tuhan sayaang... takdir banget ini namanya.

Papa : Siapa yang beneran anaknya pram sama hana mah?

Mama : indah pa, temen eki yang semalam nginep dipenthouse... liat deh pa mirip banget sama hana, hidung sama alisnya cetakan prama banget itu..

Papa : mana sini papa liat.... halo sayang.. kamu namanya siapa nak.?

Aku : halo om.. saya indah om..

Papa : nama lengkapnya indah siapa nih sayang.?

Eki : tanyain eki dong pa..

Papa : siapa emang?? Kaya kamu tau aja.

Eki : astaga.. gak yakin banget ya sama eki.. nih dengerin ya.. namanya Raden Ajeng Indah Prameswari.

Papa : ya tuhan, gak salah lagi, kamu bener anak prama dan hana, papa sama mama kamu apa kabar sayang, om minta alamat kamu sekarang ya, demi tuhan om kangen baget sama mereka? 24 tahun om putus komunikasi dengan prama... om sama tante mau kasih kejutan ke prama dan hana.

Aku : mmm maaf sebelumnya om, tapi papa sama mama sudah gak ada om.

Mama : haa... sudah gak ada gimana maksudnya????

Papa : ma..ma.. bentar dulu dong ma.. pelan pelan nanya ke indah nya ya mama... coba sayang.. ceritain ke om dan tante..

Aku : kejadiannya Lima tahun yang lalu om, waktu itu indah habis tes mandiri ujian masuk ke cambridge university london dijakarta, papa sama mama jemput indah, dan mereka pun sempat istirahat di jakarta sehari.

Flasback on.

"Indah, kita pulang sekarang yuk, jangan sampai kesorean pulangnya, ini weekend lo, dari bekasi sampe kawang gak asik macetnya kalau weekend gini."

Ucap papaku sambil membaca koran pagi ditemani segelas kopi dan sebatang rokok kretek di sela ruas jari kananya, dia Papaku, Raden Mas Prameswara.

"Apanya yang gak asik pah.? ... astaga indah? Kok masih tiduran sayang... kita jadi pulang gak indah?"

Ucap mama sambil merapihkan sisa sarapan kita, dan memasukkan kedalam snack box makanan yang tersisa, mungkin buat bekal dijalan saat kembali ke bandung nanti. Dan ini mama ku, Hanindya Tjahyadi.

"Indah bangun dong sayang.. ayo siap siap pulang kebandung.. kamu itu anak gadis indah, gak baik mala malasan begini sayang, ayo cepeten.. keburu sore.. kasian papa kalau macet.."

Ucap mama membangunkanku.

"Baaa... ok indah mandi dulu ya mama yang bawelnya tidak ada duanya.."

"Astaga tuhaan.. kalau mama jantungan gimana indah.. ada ada saja kelakuan mu itu sayang.."

Ucap mama sambil tersenyum indah memandangiku berlalu kekamar mandi.

Saat dalam perjalanan kembali ke bandung, yang kulihat masih di bekasi kilometer 30an, aku bermaksud memberi kabar gembira ke mama dan papa, karena aku berhasil dalam tes mandiri dan mendapat undangan untuk berkuliah di cmbridge university london.

"Pah.. kalau entar indah kuliah nya diluar negeri, papa sama mama ngizinin gak?"

"Emangnya kamu mau kuliah dimana?"

"Indah pernah iseng ikut tryout untuk mahasiswa undangan di cambride university london pa"

"Terus?"

"Indah cek in internet katanya indah lulus tes dengan the best tryout score in the world pa"

"Oh ia?? Terus??"

"Papa terus terus mulu.."

"Ya udah terus gimana setelah kamu dapet the best score itu?"

"Katanya indah sudah gak perlu tes apa apa lagi pah, begitu lulus sma bisa langsung registrasi ulang mahasiswa baru."

"Serius indah?"

Saut mama yang kupikir masih tertidur dikursi sebelah bangku kemudi papa.

"Ia mama.."

"Kamu mau ambil jurusan apa sayang?"

Tanya papaku.

"Business comunication and public relationship"

Jawabku...

"Wah.. keren itu pilihan studi mu,.. papa sih setuju selama itu untuk masa depan kamu sayang."

"Makasih ya pah... "

"Tapi kamu harus bisa jaga diri, dan mulai lah belajar untuk itu dari sekarang, hati hati dengam pergaulan bebas disana nanti.. mama gak mau kamu berangkatnya sendiri, begitu kembali ke indonesia membawa suami dan anak.."

Ucap mama dengan kepala bersandar pada kepala kursi.

"Siaap bos.."

Ucapku yang merasa bahagia saat itu karena membayangkan akan kuliah di london inggris.

"Pah hati hati geurah pa..liat itu mobil didepan ih ngaco banget nyetirnya.. tuh liat kan.. nyalip nyalip gak jelas.. mabok meureun nyak ??"

Ucap mama memperhatikan satu mobil yang berada didepan kita saat ini, dengan cara berkendaranya sangat bahayakan pegemudi lain.

"Astaga.. iah bener pa.. awas pa.. paaaaa.. awas paaa..."

Druakkk.....

Terakhir kali yang ku ingat adalah melihat truk kontainer dengan kecepatan tinggi melaju oleng akibat tersenggol mobil dari pengedara ugal ugalan yang pada akhirya menabrak pembatas jalan lalu truk kontainer mulai tidak terkendali dengan menabrak setiap mobil yang berada didepan, samping kiri dan kanannya, lalu terbaik menumpahkan isi peti kemas yang berisi detergen cair ke jalan tol, membuat setiap kendaraan bekecepatan tinggi dibelakangnya hilang kendali dan terjadilah kecelakaan beruntun yang banyak memaan korban, termasuk papa dan mamaku.

Flashback off.

Papa : om... om turut berduka cita ya sayang, harusnya saat itu om dan tante ada buat kamu, om sama tante minta maaf ya indah.

Mama : kita akan ke paris hari ini pah, kamu eki.. nanti jemput mama yah.

Papa : mama sendiri dulu ya, papa banyak yang harus disesaikan disini.

Mama : ia pah.. mama harus segera ketemu indah.. kalau nggak mama mau jawab apa kalau dikehidupan berikutnya ditanyain sama hana pa.. mama malu sama hana pa...

Papa : sshhuutt... sudah mah.. indahnya kan sudah ketemu mah.. itu kan lagi sama eki mah.. mama harus yang tenang yah.

Eki : oh ia mah.. tapi setelah dari madam lousie, rencana eki sama indah langsung ke milan mah.. gimana kalau mama landing di milan aja, nanti mama dijemputnya sama kak egi aja.

Mama : terus kamu di milan nginepnya dimana?

Eki : di hotel dong mah.. mau dimana lagi..

Ucap eki tapi setelah itu ia terlihat cengengesan, sepertinya eki ngegodain mama nya.

Mama : jangan macem macem kamu eki.. mama gak akan pernah maafin kamu kalau sampai indah lecet sedikit aja ya.. dengerin mama eki..

Eki : astaga mama.. anak mama itu eki apa indah sih ma..

Mama : dua duanya anak mama, makanya kamu jagain indah sampai mama tiba disana, dan mama tunggu di penthouse egi di milan awas aja kalau kau bawa indah nginep di hote eki!! Indah.. dengerin mama sayang..

Aku : ia tante.. indah dengerin kok.

Mama : pokoknya begitu sampai di milan, paksa eki untuk langsung ke mension kakak nya egi ya sayang, mama tungguin kalian disana, dan jangan mau dibawa nginep ke hotel sama eki ya sayang..

Aku : ok tante, indah laksanakan perintah tante.

Mama : ya udah.. kalian hati hati dijalan, eki kalau kamu ngantuk, berhenti dan istirahat ya sayang..

Eki : siap mama sayang..

Mama : ya udah.. sampaikan salam mama dan papa ke madam lousie.

Aku : ia tante, nanti indah sampaikan.

Papa : sebentar dulu mah, tanyain sama indah, dimana makam prama dan hana dimakamkan.

Mama : kamu dengar sayang? Papa nanya dimana makam mama sama papa kamu nak?

Aku : Sandiago hills tante, unit selatan S-119-120.

Mama : makasi ya nak.

Aku : sama sama tante.

Mama : ehh.. satu lagi.. jangan lagi panggil mama dengan tante ya.. inget itu.. mulai detik ini.. panggil Mama!!!.. inget itu indah..

Aku : ia.. ta..eh.. mama..

Mama : nah gitu.. ya udah.. bye sayang.

Aku : bye mah..

Mama eki mengakhiri panggilang video callnya.

Sedangkan aku dan eki saling menatap sekilas, serasa gak yakin dengan apa yang telah terjadi padaku dan eki.

"Kayanya bener ki, kita memang ditakdirkan harus bertemu?"

Ucapku yang takjub dengan apa yang baru saja kualami.

"Bisa gitu ya? Mama dan papa ternyata sahabatan gitu sama mendiang mama dan papa kamu... kalau sudah seperti ini, gue yakin ada campur tangan semesta mempertemukan takdir kita."

Ucap eki sambil membelai rambutku, lalu kuraih tangannya, dan menyatukannya dengan tanganku dan saling menggenggam.

"Ki, madam lousie nya masih jauh ga?"

"Kenapa emang?.. lumayan masih jauh sih.."

Ucapnya dengan tetap fokus memandang ke jalan dan hanya sesekli menoleh padaku.

"Ke rest area bentar dong.. gue kebelet pipis.."

Pinta ku yang sudah kebelet pipis.

"Oh....ok.. siap princes.. tahan bentar ya.. kita cari rest areanya."

Ucap eki dengan menambah laju kendaraannya.

"Eh... eh.. inget gah sih lo? Kalau tadi pagi aja gue kebelet pipis, lo bilang nya apa coba ke gue..?"

Tanyaku menggoda eki.

"Hem?? Bilang apaan sih?? "

Jawab eki bingung dengan wajah serius.

"Jangan ditahan sayang, keluarin aja, nikmati ejakulasi yang baru pertama kali kamu rasakan... jadi boleh ga nih gue keluarin aja sekarang??"

Ucapku yang cukup berhasil membuat eki gelisah di bangku kemudinya, dan menghentikan mobilnya di bahu jalan, sambil menyalakan hazzard memberi tanda bahwa ia sedang berhenti darurat.

"Indah.. kesinian lo.. gue mau kissing!!!"

Pintanya dengan seenaknya merintah aku untuk mendekat kewajahnya buat kissing, tapi bego nya kenapa aku turutin ya??

Aku dan eki saling bercumbu mesra, pelan dan penuh kasih sayang, saling beradu lidah mendecap nikmat bertukar saliva aku dengan nya. Aku memegang sisi pipinya dengan kedua telapak tanganku dengan lembut, dan merabanya dengan perlahan dan lembut. Setelah cukup lama berpagut bibir, eki menjeda kissing denganku dan menyatukan keningku denganya disertai tarikan nafas yang memburu.

"Gimana rasanya dimintain kissing dengan ucapan bar bar seperti tadi"

Tanya eki.

"Hemm.. gimana yah.. sedikit kaget sih gue, .. apa lagi ya?? Gak sopaan banget rasanya.. terus gue kesel juga, mikirnya kaya apaan sih merintah merintah.. gitu.. tapi anehnya gue turutin maunya elo, padahal elo udah gak sopan banget minta kissing ke gue... ditambah setelahnya gue bahagia.. dih aneh banget deh.."

Jawabku membayangkan rasanya dimintain kissing tapi caranya kasar seperti tadi.

"Kamu sadar gak? Tadi pagi itu, begitulah cara kamu minta kissing ke aku sayang.. "

Ucapnya dengan wajah menggodaku.

"Ihhh... sayangg.. masa sih aku gitu... boong pasti kamu ya.."

Protesku yang gak terima dengan ucapanya yang menuduhku.

"Kalau gitu nanti aku rekam yah, moment kita pas kita lagi making love."

Jawabnya yang langsung ku tolak.

"Jangan coba coba ninggalin jejak digital ya ki.."

Ucapku memperingatkan.

"Bercanda indah.. aku juga gak akan mau mendokumentasikan hal privasiku"

Jawabnya dan kembali menjalankan mobil.

"Eh ia... kamu kenapa pakai berhenti sih eki.. kan aku kebelit pipis sayaang.. jadi makin lama kan sampai rest areanya.."

Ucapku yang rasanya semakin kebelet pipis.

"Enggak kok sayang, ini sudah direst area.. itu toiletnya.."

Jawabnya yang ternyata jalur berhentinya tadi sudah dijalur masuk rest area.

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 177K 33
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
16.6M 707K 41
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
477K 51K 23
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
403K 45.1K 44
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...