Kitchen Sex Story

By papaoan

11.4K 70 4

Meki mengalami insiden mengerikan yang hampir merenggut nyawanya. kino (orangtua meki) memutuskan untuk menca... More

Abnormal?
Roman Kamasutra
Hunian Baru
Mobil Sex Fantasi
Making Love
Mr Kino
six some sex
Insting Dewa
Ackward Moment
Hilang Berganti.
Sentuhan Pertama
Takdir Kita

Gala Dinner

712 2 0
By papaoan

| WARNING!!!
| Berisi konten dewasa 21+
| Harus Follow, Vote, dan komen ya😋

_______________________

"Ki, bangun ki.. anterin mama sama papa ke bandara sekarang."

Ucap mama membangunkanku.

"Kebandara mah? Mama sama papa ke indonesia sekarang?"

"Mama di telepon tante rita barusan, kakek mendadak sakit.,"

"Tapi eki belum bisa ke indonesia sekarang mah."

"Gak apa apa, nanti eki naik pesawat komersil saja yah, jadi mama sama papa pulang duluan. buruan gak usah mandi, cuci muka saja, kapt yono sudah standby pagi ini."

Ucap mama sambil berlalu keluar kamar tidurku.

Mama dan papa mendadak harus kembali ke Indonesia secepatnya, sebab kondisi kakek yang mendadak sakit. Beruntung papa memiliki privat jet, ketika mendadak begini harus kembali tidak masalah. Sedangkan aku akan menyusul beberapa hari kedepan, karena masih banyak yang harus kuselesaikan, mulai dari dokumen kelulusanku hingga langsir barang dari apartemen lama ke penthouse baruku.

"Papa dan mama gak bisa memenin kamu pindahan ya ki, nanti gunakan jasa pindahan saja."

Ucap papa sebelum menaiki privat jet nya.

"Mama pulang duluan ya sayang."

Ucap mama mengecup keningku.

"Ok.. bye mom.. dad.. safe flight.."

Ucapku melambaikan tanganku.

Setelah mengantar papa dan mama, saat kembali ke penthouse , aku mendapat undangan gala dinner dari manajemen, untuk perkenalan sesama penghuni apartemen mewah ini, yang akan diadakan di rooftop privat pool diatas penthouse ku.

Aku membaca sekilas undangan tersebut, setelah memastikan waktunya, kulempar undangan tersebut ke atas kursi dan berlalu ke balkon penthose menikmati panorama menara eifel diwaktu menjelang sore ini.

"Sangat indah."

Gumamku sambil menatap menara eifel.

Hari telah berganti malam, aku telah siap dengan setelan baju turtle neck berbahan wol kupadukan dengan jas santai, serta celana jins bootcut dan sepatu pantofle boot yang tanpa kusadari semua berwarna hitam. Setelah memastikan pantulanku dicermin tidak ada yang aneh, aku keluar dari penthouse menuju lantai atas melalui tangga disamping lift lantai ini.

"Selamat bergabung tuan meki pratama putra, silahkan menikmati diner anda tuan."

Ucap seseorang di meja registrasi.

"Thanks."

Jawabku singkat dan berbaur dengan penghuni lainnya.

Aku menuju ke meja prasmanan yang menghidangkan beragam makanan yang cukup menggugah selera, lalu aku memilih beberapa makanan yang ingin ku coba dan meletakkannya diatas piring ku. Namun tanpa kusadari ternyata ada sepasang mata indah telah memperhatikan gerak gerikku sejak tadi.

"Aku pikir sedang bermimpi bisa melihatmu kembali setelah kau menghilang begitu saja beberapa hari yang lalu."

Ucap seorang wanita cantik menyapaku saat mulutku sedang penuh dengan makanan, aku memberinya kode tunggu sebentar dengan tanganku.

"Sorry.."

Ucapku menyapanya setelah aku selesai mengunyah makananku lalu menelannya sambil mengkerutkan keningku.

"Wanita yang kau tinggalkan begitu saja setelah menolongnya dari jembret tempo hari, tepat didepan coffe shop gedung ini."

Ucapnya dan aku langsung mengingatnya.

"Apakah itu kau? Tidak mungkin..."

"Ya itu aku, bagaimana bisa kau meragukannya?"

Tanya nya dengan wajah heran.

"Jika aku menyadari yang kutolong adalah seorang bidadari secantik dirimu, demi apapun tidak akan ku sia siakan."

"Astaga.. ternyata aku terjebak rasa penasaran kepada orang yang salah."

Ucap nya dengan malas membuang pandangannya.

"Eki."

Ucapku memperkenalkan diri.

"Aurora."

Jawab wanita cantik yang sedang berkenalan denganku saat ini.

"Jangan kau masukkan ke hati, aku hanya bercanda."

"Ya aku tau kau bercanda. By the way, thanks telah menolongku tempo hari."

"Anytime aurora, oh my god.. bagaimana bisa namamu begitu indah diucapkan."

"Ya tuhan.. again eki?? Stop gombalanmu yang cukup berhasil membuat hatiku berbunga bunga."

"Memang itu tujuanku nona cantik."

"Dasar kau ini, ternyata raja gombal."

"Tidak juga, sifatku itu hanya muncul ketika berhadapan dengan wanita pilihan semesta, seperti bidadari yang ada didepanku saat ini."

Ucapku sambil kembali menyuapkan brownis cake kedalam mulutku.

"Hemm.. kau mau mencobanya? Ini nikmat sekali.. mau??"

Ucapku sambil menyendokkan brownis moca cake kedepan mulutnya.

"No.. thanks eki."

"Ayo lah.. sedikit saja.. rasa cake ini benar benar bisa bikin mood boster"

Ucapku memaksa.

"Ok.."

Jawabnya sambil menerima suapanku, dan aku menunggu responnya terhadap rasa cake yang ku berikan.

"Wow.. kau benar, ini nikmat sekali."

Ucapnya dengan membesarkan bola matanya.

"Kau percaya padaku sekarang? Setiap ucapanku adalah yang sebenarnya kurasakan aurora."

"OMG eky..."

Ucapnya dengan membuang wajah malasnya mendengar ucapanku, lalu kita saling memandang dalam diam cukup lama.

Ha ha ha ha ha ha ha

Kemudian tawa renyahku dan aurora mendominasi area gala dinner saat ini.

"Ok ok.. sudah cukup.. aku juga menyesal telah mengucapkannya."

Ucapku dan menghentikan tawa ku.

"Kenapa.?"

Jawabnya dengan raut wajah kecewa.

"Karena kau lebih baik dari pada semua ucapanku tadi aurora."

Ucapku memandang dalam bola mata terindah dengan irisnya yang berwarna hijau muda itu.

......

Aurora tidak menjawab apapun atas ucapanku barusan, ia hanya membalas tatapanku tak kalah dalam.

"Sorry.."

Ucapnya mengalihkan pandangan, begitupun aku, menciptakan suasana absurd dan saling salah tingkah hanya karena saling pandang.

Aurora menghusap kedua lengannya yang terbuka, karena memang mode dari dress yang digunakannya seperti itu. Aku berinisiatif membuka jas ku dan menutupi kedua lengannya yang terbuka.

"Thanks.."

Ucapnya setelah menerima jasku.

"Kau tinggal di lantai berapa?"

Tanyaku memecah kecanggungan.

"79, tepat dibawah kita berdiri saat ini."

Ucapnya dengan senyuman manisnya.

"Penthouse? Pilihan yang baik."

Jawabku.

"Tapi sayangnya tidak dengan view eifel itu."

"Kenapa?"

Tanyaku penasaran dengan alasannya.

"Pertama karena telah sold out, aku terlambat, dan setelah mengetahui harganya yang wow.. ya benar saja aku tidak akan pernah memilikinya."

"Mungkin nanti, suatu saat."

Ucapku menambahkan.

"Ya semoga.. bahagianya orang yang beruntung mendapatkan penthouse dengan view terbaik didunia itu.. kau sendiri tinggal dilantai berapa?"

"Aku?... Adalah orang beruntung yang kau maksud"

"No Way.. really? Bisa kita ke penthouse mu sekarang ki, please.. aku ingin sekali melihatnya view sekali saja.. please.. "

"Jangan memohon aurora, itu bukan masalah besar, ayo kita ke penthouse ku."

Ucapku menggandeng tangannya membawa menuruni tangga hingga kelantai penthouse ku dan aurora berada, lalu masuk kedalam penthouse ku.

"Wow.. its very beautiful.. view ini mahal banget eki.. ur so lucky.."

Gumamnya sambil berjalan perlahan mendekati pintu kaca yang memperlihatkan keindahan cahaya eifel. Aku mendekatinya dan membuka jas yang menutupi bahunya dan meletakkannya disandaran sofa living room.

"View kamar ini sangat indah ki, terlihat jelas seluruh cahaya eifel itu dari kamar ini."

Ucap aurora memandangi pemandangan luar jendela yang sangat menakjubkan, dan aku mendekati aurora lalu memeluknya dari belakang. Aurora pun tersenyum sambil melirikku sekilas, lalu kembali melihat panorama didepannya saat ini.

"Kau Suka keindahan ini hem?"

Tanyaku dan dijawabnya dengan anggukan.

"Eifel itu punya pesona hampir sama seperti dirimu aurora, yang membedakannya hanya kau sangat indah melebihi eifel itu."

Ucapku sambil meraba perut aurora yang rata dan menciumi perlahan leher putih serta tengkuk, menggigit kecil daun telinga, serta memberi ciuman ciuman kecil pada bahunya yang terbuka.

"Ehhmmm... ki.."

Aurora menyentuh kepalaku yang berada dibelakang kepalanya dengan tangan kanannya, ia sedikit mendesah karena sentuhan sensualku dan aurora sepertinya juga merasakan perubahan volume kejantananku yang sengaja kubuat menempel rapat di bokongnya.

Aku menghentikan aktifitasku, dan kembali mengeratkan dekapanku ketubuhnya yang langsing. Menghirup aroma parfum mahal aurora yang membuatku bergairah. Aku merasa tidak ada lemak yang menumpuk ditubuhnya, bokong sintal, ukuran dada sangat proporsional, serta masih terasa kencang dan padat. Terlihat jelas dia sangat menjaga bentuk tubuhnya.

"Sudah berapa lelaki yang pernah tidur dengan mu."

Tanyaku membuka obrolan

"Apa perlu aku menjawab ki??.. apa kau menilaiku murahan karena dengan mudahnya menerima sentuhanmu?."

Jawabnya sambil memutar tubuh menghadapku. Aurora meraba dadaku yang masih terbungkus baju turtle neck hitam dan memainkan putingku dari luar secara perlahan menciptakan gelinyir gairah pada diriku.

"Apa kedepannya kau mengizinkan lelaki lain menyentuh ku hem...?"

Bisiknya ditelingaku sambil mencium dan menggigit kecil daun telingaku.

"Jika kau yang menginginkannya, maka aku tidak bisa berbuat apa apa.."

Jawabku dingin disertai senyum.

"Tenanglah.. aku bukan wanita murahan yang dengan mudahnya menjajakan tubuh. Asal kau tau eki, kau lah lelaki pertama yang mampu menyentuh dan menikmati tubuh indahku seperti yang saat ini sedang kau lakukan."

Ucapnya pelan.

Cup...

Seketika aku mencium bibirnya dengan perlahan namun menuntut hingga menjadi lumatan gairah menyatukan kedua saliva ku dan aurora yang juga meresponku dengan mengontrol ritme agar membuat aku merasa nyaman.

Aurora mendorongku pelan hingga aku tertidur di atas sofa. Membuka perlahan baju panjangku hingga melepaskannya dari tubuh atletisku.

"Wow.. kaupun sangat baik menjaga tubuhmu eki, ototmu ini sangat sexy."

Ucapnya sambil menciumi dan menjilati dada bidang serta memainkan putingku dengan lidahnya. Ia meraba otot perutku yang bergelombang seperti roti bantal yang tertata rapi, dan memberi sentuhan bibir dan lidah dengan menjilatinya hingga aku mengerang nikmat.

"Arrgghh... its so good honey.."

Erangku nikmat menerima sentuhannya.

Aurora memandang wajah tampanku dan melumat bibirku dengan pelan dan menuntut kemudian menyudahinya dengan kembali menatap mata ku penuh makna. Tanpa kuduga tangan kanan nya secara perlahan telah membuka kaitan gasper dan celana jins ku, lalu secara perlahan ia turun kebawah sambil menciumi otot bidang dada dan perutku dan melepaskan celanaku meninggalkan boxer hitam yang menutupi area kejantananku.

Aurora meraba kejantananku yang telah mengeras dengan gagah dan tercetak jelas dari luar boxerku. Lalu ia mencium ujung kepala kejatananku, mengigitnya pelan dan menjilatinya dari balik boxerku. Aku kembali mengerang nikmat atas sentuhan sentuhan sensualnya pada kejantananku.

"Kau menyukainya sayang?"

"Agrrrhh... Nice honey..please dont stop.. i like it.."

Racauku dengan mata terpejam.

Aurora berdiri, ia melepas gaunnya perlahan dan membiarkannya jatuh ke lantai dengan sempurna menyisakan bra dan g-string merah ditubuhnya, lalu kembali jongkok didepan kejantananku.

Ia membuka boxerku dengan perlahan hingga terlepas dari ujung jari kakiku, terlihatlah kejantananku yang selalu menjadi kebanggaanku, karena ukurannya yang mengagumkan dengan panjang 21 Cm berdiameter 4 cm keras dan berurat.

"Hemmm.. ini ukuran yang luar biasa eki, kau mau aku melakukan apa sayang?"

Gumamnya dengan tidak melepas tatapan minatnya pada kejantananku yang telah berdiri sempurna.

"Lakukan sesukamu sayang, dia milikmu saat ini."

Jawabku menikmati sentuhannya.

Aurora memasukkan perlahan kejantananku kedalam mulutnya, menghisap perlahan sambil mengocoknya naik turun sambil memainkan zakarku dengan lidah nya, mengemut dan menghisapnya serta memasukkan kembali kejantananku ke dalam mulutnya berulang ulang hingga menyentuh dinding kerongkongannya yang kemudian mengeluarkan lendir sebagai pelumas alami.

Aku dibuatnya mengerang nikmat dan tanpa sadar menjambak pelan rambutnya, lalu memompa kejantananku kedalam mulutnya dengan perlahan, hingga aku memuntahkan cairan spermaku didalam mulut yang kemudian di telannya hingga tak bersisa.

"Arrgghhh.... nice honey,..."

Racauku sambil menutup mata.

"Hemmm... kau suka hemmmm... ini sangat nikmat.. kau mau kenikmatan yang lebih sayang.?"

Ucapnya dengan sexy sambil terus mengocok kejantananku yang masih berdiri gagah.

"Kini gilairanku sayang."

Ucapku dengan mendudukkan tubuhku diatas sofa, dan menuntunnya untuk berdiri. Dan mengawali dengan menciumi perut rata aurora, menjilati dan memberi kissmark disetiap sisi perut ratanya. Membuat aurora mendesah nikmat membuatku semakin bergairah.

"Akhh.... kau yang terbaik eki.. akhhhh.."

Racau aurora.

"Kau suka hem.?"

Tanyaku dan diangguki olehnya.

Aku meraih pengait bra dipunggungnya, melepaskan dan memisahkannya dari tubuh aurora.Terlepas sudah penutup bagian terindah tubuhnya ini. Payudara yang pas di genggamanku dengan ukuran yang proporsional tersaji indah didepan wajahku.

Aku mendongakkan kepalaku melihat wajahnya yang juga menunduk menatapku.

"Kau juga pandai merawat dirimu aurora."

Ucapku.

"Nikmati setiap inci tubuhku yang hanya untukmu ini."

Ucapnya dengan mendekatkan wajahnya ke wajah ku, lalu saling mencumbu dan melumat bibir, berpagut menciptakan suara decakan dan terdengar sangat bergirah.

Tanganku mulai travelling meremas pelan kedua payudara sintalnya, memainkan puting dan memutar mutar ujung putingnya. Membuat aurora mendesah nikmat sambil mengangkat kepalanya memberi akses untukku dapat melakukan lebih.

Aku menghisap rakus kedua payudaranya, lalu kembali memainkan putingnya dengan lidah dan memberi gigitan gigitan kecil pada ujung nya bergantian dari kiri ke kanan berulang ulang yang membuatnya semakin mendesah nikmat.

"Akhhh.. oh god, its so good.. terus honey, akhhh... ini enak banget eki..."

Racau aurora mendongakkan kepala dengan mata tertutup.

Aurora melepaskan ikatan di rambutnya hingga tergerai indah, menambah sexy wajahnya berkali lipat dari sebelumnya dan membuatku semakin gila dengan object di depanku saat ini.

Ia mendorong sedikit tubuhku, lalu duduk diatas pangkal pahaku hingga menindih kejantananku. Membuat bibir miss v nya dengan kejantananku saling bergesekan dan hanya berbatas seutas tali g-stringnya yang masih terpasang.

Kita kembali berpagut bibir dan saling mengecap, dengan kedua tangannya memegang kedua sisi pipiku agar tetap memberi ciuman dahsyat sambil menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan ritme pelan, hingga tercipta gesekan kenikmatan dari kejantananku yang menyentuh serta menggesek permukaan bibir miss v aurora yang hanya terlindung seutas tali g-string.

"Akhhh... aku mau lebih eki.. aku udah gak kuat.. please ki.. give me more...please... akhhh...."

Racaunya dengan wajah yang memerah pertanda bahwa ia sudah sangat bergairah.

"Do you want more sweety,..hem..."

Ucapku menggoda nya

"Please eki.. "

Racaunya lagi.

Aku melingkarkan tanganku di pinggang aurora lalu berdiri menggendong serta berputar dan menidurkannya disofa.

"Its my turn aurora.."

Ucapku didepan wajahnya.

Aku menjilati daun telinganya, mengecup dan memberi banyak kissmark dibagian lehernya, aku terus menjilatinya hingga ke bagian tulang selangka dan terus turun ke area payudaranya yang terlihat indah.

Aurora sudah menggeliat gelisah menahan hasratnya, ia mengacak rambutku saat aku menghisap dan memainkan puting dengan lidahku. Aku juga memberi banyak kissmark di setiap bagian payudaranya dan terus turun ke bagian perutnya, mencium dan menjilati hingga bagian pusarnya.

Aku menurunkan g-string hingga melepaskannya dari ujung jari kakinya lalu melemparnya ke sembarang arah. Aku menatap bibir miss v nya yang terlihat sudah sangat basah penuh dengan cairan gairah.

"Sudah sangat basah aurora,.. apa aku harus melanjutkan..hemm"

Candaku yang direspon jambakan keras dari aurora.

"Jangan bercanda eki.. aku sudah sangat menginginkannya.."

Berang aurora yang kurespon dengan senyuman.

"Easy aurora.."

Balasku singkat dan langsung melahap miss v nya dengan bibirku, memainkan klitoris dan menghisap semua cairan yang membanjiri miss v nya.

Aurora yang shock dengan sentuhan tiba tiba dari ku membuatnya menggeliat hebat hingga pinggang seakan keram dan bergetar hebat tanda ia mencapai orgasme.

"Akhhmm.. sshhhh.. oh my god..yeaahh... this is so good eki....sshhhh.... "

Racau nya sementara aku terus memberikan lumatan dahsyat dengan bibir serta permainan lidahku. Aku mengarahkan jari tengahku kedalam liang miss v nya, dengan perlahan menekan jari tengahku kedalam miss v yang membuatnya mendesah nikmat.

Aku mengocok jariku dengan ritme perlahan namun konstan berulang ulang dan semakin lama semakin mempercepat kocokanku lalu mencabut jariku dari liang miss v dengan cepat

"Aaarrgghhhh... oh my god.. oh my god..oh my god.. apa itu eki.. its so perfect baby... oh god...."

Racaunya berteriak mencapai perfect climaks dan terjadi squird dari miss v nya yang menyemprot kan cairan kenikmatan dengan deras. Membuat pinggangnya kembali bergetar hebat, setelah perfect ejakulasi.

Aku mengulanginya dengan menambahkan jari telunjuk dan manisku, mengocok liang miss v nya langsung dengan tempo cepat ditambah dengan jempolku yang memain kan klitorisnya naik dan turun.

Aurora yang menerima hujaman bertubi tubi dari sentuhan sensual permainan jariku dibibir dan liang miss v membuatnya sangat gila, ia menggeleng geleng kan kepalanya saat merasakan akan kembali mengalami orgasme. Tidak membutuhkan waktu lama, aurora menyerah dan kembali menyemprot kan cairan orgasme tidak kalah deras dari yang sebelumnya.

Nafas aurora terdengar terengah engah setelah orgasme hebat nya. Dan menatapku sendu seakan memohon untuk memberikan lebih kepadanya.

"Please eki.. please fuck me..please baby.."

Ucap nya memohon kepadaku, dan aku menggedong tubuhnya ala bride style membawanya kedalam kamarku lalu menidurkannya dengan perlahan diatas kasurku yang terasa empuk.

Aku menatap wajahnya dengan lekat yang juga memandangku.

"Are you ready baby.."

Ucap ku yang telah berdiri disisi tempat tidur dan mengarahkan kejantananku tepat didepan liang miss v nya.

Continue Reading

You'll Also Like

538K 27K 50
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
485K 39.8K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
491K 35.2K 36
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
265K 20.8K 34
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...