Detective conan - Gadis Kecil...

By ShiroiNeko_5424

103K 16.3K 1.5K

Aku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini? Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kem... More

Bangun
Rasa Damai
Di curigai
Ketahuan deh~
Kantor Kepolisian Pusat
Pengeboman
Cafe Poirot
Gadis Penyelamat
Siapa?
Penyelidikan Rahasia
Anak yang merepotkan
Pembunuhan & Asuransi
Masa lalu
Dunia Baru
" Aku Pulang "
Tragedi Pesta Ulang tahun
Tersangka
Pembunuh Profesional
Detective & Police VS Assassin
Berbohong
Organisasi lain?
The Phantom Thief
Hitam VS Putih [ 1 ]
Hitam VS Putih [ 2 ]
Kaito Kid
Pembunuhan Keluarga
Detektif cilik
Kemarahan Rika
Kazoku
Valentine
Coklat
Undangan
Pasir putih
Gadis Desa
Dewa Kesuburan
Sakura Masa depan
Penyusupan
2 Orang dari Kepolisian
Pertarungan Di Bawah Purnama
Penyelamatan & Awal
Pertarungan
Pertarungan [ 2 ]
Sera Menghilang?!
Pertolongan Polisi
Berakhir Bahagia
Latihan
Lagu kesedihan
Remaja Misterius
- Code Name -
Absinth
Festival
Racun
Merpati nyasar
Jenguk
Sniper
Pesan Untuk Kakak
Mawar Yang Mekar
Tamu tak di undang
- Spesial chapter -
Mencari Berlian yang hilang
Mencari berlian yang hilang [ 2 ]
Pesta
Sedikit pengumuman
Pesta ( 2 )
Tak Sadar
waktu yang hampir tiba
Spesial Chapter [ 2 ]
Pelanggan yang mengganggu
Orang Asing
jalan jalan
Keinginannya
Keputusan
- ❀ -
- ❀❀ -
Pengorbanan Untuk Menghancurkan || S2
Sang Gadis Pembunuh ||S2
Pertemuan terakhir || S2
Vermouth ||s2
Pembunuh Bertopeng ||S2
Iblis yang mengharapkan Cahaya ||S2
Misi Rahasia Rekan || S2
Perasaan Lega Sementara|| S2
Bir || S2
Hari yang akan datang|| S2
Awal dari sebuah akhir ||S2
Saatnya Beraksi, Sang Merpati! ||S2
Berkumpul Kembali ||S2
vs Black Organization [ 1 ]
vs Black Organization [ 2 ]
- Berakhir -
Bonus Chapter // sekalian THR :v
Ekhem
Iblis Hitam - Val Arthur
{ Chivas }

Aku dan Gadis itu

563 65 20
By ShiroiNeko_5424

Hari ini hari pertama ku masuk SMU di dunia ini, ku berjalan memasuki kelas, terdapat banyak mata yang menatap ku,  membuat ku sedikit gugup.

Namun ku merasakan tepukan di kepalaku, dan ku tatap wajah itu, ia tersenyum lembut dan kini memegang tangan ku.

" Halo, salam kenal semua, nama saya Shirai Rika"

Aku pindah ke sekolah yang sama dengan Aoki, SMU yang menjadi pusat keunggulan itu kini sekolahku.

---

" Bagaimana? " Tanya Aoki.

" Apanya? " Tanya ku kembali.

Ia membuka bungkus sandwich dan memberikannya padaku.

" Hari pertamamu" tanya nya.

" Yah.. kau membantuku, jadi aku baik baik saja, untunglah kita sekelas.. " Jawab ku lalu menerima sandwich itu dengan senang hati  " terimakasih "

" Kau pasti akan mendapat banyak teman dengan mudah " Ucap Aoki sambil menepuk nepuk kepalaku.

" Omong omong bagaimana luka di tubuhmu? " Tanya ku.

" Ini sudah hampir lewat dua bulan, ini baik baik saja " Jawabnya dengan senyum kecil.

Luka yang di alami Aoki saat pertarungan melawan organisasi itu sangat parah, tapi ia tetap kuat bergerak sampai sekarang, luar biasa.

" Tetap saja aku khawatir, bodoh "

" Lebih parah lukamu saat kau tertembak " Aoki menyentil dahiku.

" Hei! Itu perih! " Seruku.

Ia malah tertawa kecil " saat kau terkena tembakan kau tak berteriak begitu" ucapnya.

Pipiku memerah malu " y-ya..." Lalu aku memalingkan wajahku.

Sedangkan Aoki hanya terus tersenyum.

...

Suatu haru di sekolah, saat cuaca sedang cerah, aku naik ke atap sekolah untuk melihat pemandangan lagit lebih indah, namun ku lihat seorang gadis berambut merah tua panjang di balik pagar, ia tak memakai sepatunya, rambut dan pakaiannya melambai tertiup angin.

" T-tunggu... Hei!!! " Teriakan ku tak dapat menggapainya, aku melihat gadis itu memejamkan matanya dengan air mata yang mengalir di pipinya, gadis itu terjun dan memutuskan mengakhiri hidupnya.

Aku terdiam karena syok sesaat, lalu aku segera berlari turun melewati para murid yang kebingungan dengan ku yang berlari di lorong.

Aku sampai di bawah, di sana sudah cukup ramai dan terdengar suara teriakan juga, gadis itu tergeletak penuh darah di atas pohon bunga putih yang di tanam oleh tukang kebun, terlihat indah.. darahnya mengalir di atas bunga putih itu, kelopaknya seakan terbang menabur di atas tubuh gadis itu.

Tunggu

Aku menepuk pipiku.

" Apa yang kau pikirkan rika?! " Batinku membentak diriku sendiri.

" Rika!! " Seru suara yang ku kenal.

" Ada apa?! Aku mendengar suara teriakan.. " Tanya Aoki yang tampak tergesa gesa.

Aku menunjuk ke arah tubuh rusak gadis itu.

Aoki menatap tubuh gadis itu dan berusaha tenang " bunuh diri? " Tanya nya.

Aku mengangguk pelan, lalu menarik tangannya.

" Ikut aku sebentar "

Aoki langsung mengangguk dan ikut dengan ku.

...

Di taman belakang sekolah..

...

" Bukan kau yang membunuhnya kan? " Tanya aoki dengan ekspresi polos.

" Tentu saja bukan! Aku memang pembunuh tapi- ah! Lupakan! " Aku melirik ke arah para murid berkumpul.

" Ia terjun di depan mataku " Ucap ku pelan.

Aoki tampak sedikit terkejut dan menghela nafasnya, ia menepuk kepalaku dan tersenyum "semua akan baik baik saja" ucapnya lembut.

Tak lama suara sirine polisi dan ambulan terdengar, aku dan Aoki memutuskan untuk menghampiri mobil polisi yang kini sudah terparkir itu.

" Rika! "

" Sera!! "

Tak ku sangka sera bersama polisi itu, aku dan sera berpelukan karena sudah lama tak bertemu.

" Aku kangen banget! " Ucap sera dengan senyumnya.

" Aku juga! "

Seperti biasa, polisi segera pergi menuju tubuh gadis itu, namun karena ini bunuh diri, kasus di tutup dan tak di lanjutkan.

Namun aku merasa tak enak, karena gadis itu bunuh diri juga pasti karena seseorang yang membuatnya hancur.

Malam itu aku bermimpi bertemu dengan gadis yang bunuh diri itu, gadis itu menatap ku sambil menangis, dan aku hanya diam menatapnya.

" Kenapa kalian tak menangkap orang orang itu? " Tanya nya dengan isak tangis.

" Orang yang membuat mu hancur? " Tanya ku lembut.

Gadis ber rambut merah tua itu pun mengangguk.

" Tapi kau sudah mati... Dan kau mati karena bunuh diri, polisi pun menutup kasus mu karena hanya bunuh diri " Ucap ku datar.

" Tapi ini tidak adil! " Gadis itu menangis lebih keras dan menatap ku.

" Kau juga pasti akan merasakannya.. karena aku begini juga karena laki laki yang bersamamu itu! Dia laki laki yang ku suka! Dan nanti kau akan merasakan hal seperti itu juga! "

Aku merinding, rasanya hal itu akan terjadi, aku terbangun di tengah malam, aku mengambil minum dan menenangkan diriku sendiri, aku mengambil nafas dalam dan bersandar di dinding.

Beberapa hari setelah kasus itu dan gadis itu hanya sekali muncul di mimpiku dan sekarang aku mengabaikan mimpi itu karena hanya sebuah 'mimpi'. Tapi hari itu, sekelompok gadis menghadang ku di Wc perempuan.

Mereka manatapku dengan tatapan kesal dan jijik, Gadis dengan rambut coklat ikal menghadangku dengan tubuhnya, tangannya menahan tubuhku, aku menatap nya bingung karena untuk pertama kalinya seseorang berani melakukan ini padaku.

" Dasar murid baru, udah ngambil cowok orang aja! " Seru gadis berambut coklat itu.

" Hah? Ngambil cowok orang? Kau gila ya? " Aku bingung di tuduh tiba tiba.

Itu membuat ketiganya marah, salah satu gadis di belakangnya menyiram ku dengan se ember air.

Aku terdiam karena terkejut, beraninya.. beraninya mereka...

Tidak..

Rika.. sabar.. kau tak boleh membunuhnya.. tahan amarah mu..

Aku menatap mereka dingin dan mereka menatap diriku rendah dengan senyum jahat mereka.

" Makanya jangan suka deketin cowok orang, rasakan! " Seru Gadis ikal itu..

Sampai mereka benar benar pergi, aku terdiam.. ku ambil hp ku yang kebetulan tak terkena air cukup banyak dan tidak rusak, lalu ku telepon Aoki.

...

" Kenapa mereka melakukan itu padamu?! " Aoki mengeringkan rambutku

" Aku juga tidak tau.. " balas ku pelan.

Aoki menghela nafas " ayo ku antar pulang " Ucapnya.

" Pelajaran gimana?" Tanya ku.

" Aku yang izin "

" Oke.."

" Istirahat, jangan sampai sakit, biar aku yang memberi para gadis itu pelajaran " Kesal Aoki.

Aku menahan tangannya " jangan, biarkan saja.. "

" Tapi.. "

Aku menatap nya tajam " ini hanya di siraman air, jika mereka melakukan hal yang lebih parah aku akan membalas mereka"

Aoki terdiam, mengerti kalau aku serius.

" Baiklah " balasnya.

....

Ternyata memang tak sampai situ, dua hari kemudian mereka menaruh puluhan tertas ejekan di loker ku.

Lalu Keesokannya mereka menaruh banyak jarum di kolong meja ku membuat tangan ku terluka.

Mereka hanya tertawa melihat tangan ku berlumuran darah, sedangkan Aoki segera membawa ku ke UKS.

Tidak ada yang membelaku selain Aoki.

Lalu saat pelajaran olahraga, aku terpaksa membuka seragam ku untuk ganti ke seragam olahraga, mereka melihat tubuhku yang penuh bekas luka.

Tanpa sadar, mereka memfotoku, dan keesokan harinya mereka memajangnya di mading.

" Padahal tubuhnya jelek begini, bisa bisanya ia ingin mengambil laki laki gadis lain "

Betapa kelewatannya mereka.

Aoki milikku...

Dan bukan milik orang lain..

---

" Rika! Sudah cukup! Aku akan memberi mereka pelajaran " aku diam menunduk kesal.

" Hei Aoki.. "

Aoki menengok ke arah ku " ada apa? " Tanya nya.

" Apa gadis yang waktu itu bunuh diri sering mendekati mu sebelum aku masuk ke sekolah ini? " Tanya ku.

Ia menatap bingung " sebenarnya aku tak begitu tau tentang itu, tapi di valentine waktu itu ia memberiku coklat kepada ku secara langsung "

Aku berfikir " mungkin ini yang gadis dalam mimpi itu maksud "

Walaupun begitu, rasanya gadis itu tak asing.

Rambut merah gelap panjang dan mata biru tua.

...

Ya..

Mirip dengan ku..

---

Suatu hari mereka mendorong ku ke jalan ramai saat mereka berada di belakang ku, untungnya pengendara yang lewat segera menyadari keberadaan ku yang terjatuh di tengah jalan.

Aku menahan amarah ku, aku mengepalkan tangan ku kuat kuat, ku tatap ketiga gadis itu dengan tatapan dingin.

" Tahan rika.. "

" Tahan... "

Seseorag memanggil polisi dan yang datang adalah Detektif sato dan takagi-niisan.

Kini kami bertiga duduk dengan aku yang berada di antara mereka.

" Seseorang mendorong mu, Rika? " Tanya Sato san.

Aku mengangguk " dan aku juga tau pasti siapa yang melakukannya "

Mereka berdua terkejut.

" Kau tau? "

" Ya, aku tau " balasku.

" Siapa?! " Tanya Takagi serius.

" Biarkan saja, takagi-niisan, sato-san.. biar aku yang menangani para gadis payah itu sendiri.. " ucapku kesal.

" Jangan melakukan hal yang terlalu berbahaya " pesan Sato-san.

Aku mengangguk dan tersenyum

" Terimakasih "

---

" Aoki, salah satu gadis di kelas kita terobsesi padamu sampai hampir membunuh ku Loh..~ " Aoki tersentak kaget.

" Gadis itu lagi?! " Tanya nya dengan tatapan marah.

Aku mengangguk " yep~ "

" Mereka mendorong ku ke jalan raya " lanjutku.

" Rika.. ku mohon, biarkan aku memberi mereka pelajaran, aku ta mau kau terluka rika.. " Ujar Aoki dengan tatapan sedih.

Aku tersenyum " kau tau siapa aku seblumnya kan? Aku Tequila loh~ makhluk makhluk gajelas kayak gini mah, kecil~ " aku menyeringai.

Aoki menghela nafas " bilang padaku jika kau membutuhkan bantuan ku "

---

// - PROM - //

Malam itu adalah Prom Night, semua berpakaian indah, tak terkecuali para gadis sialan itu.

" Foto dulu~ "

-Picrew.me

Seperti yang ku duga, para gadis sialan itu menghampiri ku, dan berniat mempermalukan ku, namun aku takkan tinggal diam kali ini.

" Aoki itu milikku! Gadis dengan tubuh jelek sepertimu takkan bisa jadi pasangannya " Ucapnya.

Aku hanya menatap nya diam.

" Asal kau tau ya~ semua laki laki di sini itu lebih memilih ku dari pada dirimu yang jelek itu! " Serunya dengan percaya diri.

Aku membiarkannya terus berbicara, tanpa ia sadari semua orang di sekelilingnya mendengar perkataanya.

Saat gadis itu mendorong ku, seorang laki laki menangkap tubuhku, dia adalah remaja laki laki dari sekolah yang di undang ke acara prom di sekolah ku kali ini.

SMA Teitan

" Rika? Kau baik baik saja? " Tanya Shinichi.

Aku tersenyum " halo shinichi~ "

Gadis A : " Eh? Itu kan detektif sma yang terkenal itu, kudo shinichi kan?? "

Gadis B : " Hah? Shirai-san mengenalnya? "

Gadis C : " wah, Akira ( gadis yang menggangu Rika ) pasti malu tuh, udah bilang semua laki laki lebih memilihnya "

Akira geram, ia menarik pergelangan tangan ku kuat kuat lalu berusaha menariku agar aku terjatuh, namun satu lagi orang yang tak di duga, yaitu Kaito.

" Lepaskan tangan sahabatku, kau mengerti ucapan ku kan? Nona.. " ucapnya

Akira segera melepaskan tangan ku kesal, saat ia berbalik, seorang remaja berkulit gelap membawa minuman dan Akira tak sengaja menabraknya, membuat gaunnya kini kotor karena minuman itu.

" Wah, maaf... Makanya kalau jalan lihat lihat " Ucap Heiji.

Aku tak tau kenapa ketiga orang ini ada di sini, jika shinichi, itu wajar karena sekolahnya di udang, tapi bagaimana dengan kaito dan heiji?.

Seseorang memejang tangan ku lalu mengusap pergelangan tanganku yang di pegang kuat oleh Akira " apa tangan mu baik baik saja? " Tanya remaja berambut pirang tersebut yang ternyata adalah Hakuba.

" Eh? Kalian ada di sini? " Tanya ku bingung.

" Tentu, kami di undang~ " Ucap mereka dengan percaya diri.

Aku sampai lupa kalau Akira sedang terduduk dan diam dengan gaunnya yang kotor.

" A-akira.. kau baik baik saja? " Tanya salah satu temannya.

Salah satu teman akira mengulurkan tangannya namun Akira menepisnya, gadis ber rambut ikal itu bangun dengan wajah marah dan menarik rambut ku, benar benar bodoh.

" Hei! Ada apa ini?! " Tanya Aoki yang baru datang.

Akira tiba tiba melepaskan rambut ku.

" A-ah.. pangeran Aoki.. ini.. gadis ini selalu mencari perhatian padamu, dia gadis mengganggu bukan? Dia bilang dia selalu mengejarmu, dan mau menyingkirkan ku, padalah ia tak pantas untukmu bukan? " Ucap Akira dengan senyum gugup nya kepada Aoki untuk membujuk aoki ke pihaknya, namun Aoki memelukku dan mengusap kepalaku.

" Dia kekasih ku, dan kami sudah berpasangan cukup lama, jadi jangan berani beraninya kau menyentuh nya... Lagi.. " Aoki, Shinichi, Heiji, Hakuba, dan Kaito menatap Akira dingin.

Dua teman akira ketakutan dan mundur duluan, sedangkan Akira masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.

" G-gak.. ga mungkin kan?? Aoki.. kau memilihku kan?! Kau harusnya memilihku!! Aku yang tercantik di sekolah ini! "

" Kau memang cantik, Akira, semua orang mengakuinya, tapi tidak dengan sikap mu yang seburuk binatang " Ucap Aoki tegas.

" Wah.. Absith memang hebat " bisikku.

Pipi Aoki sedikit memerah " H-hentikan.."

"Ah.. ga.. ga mungkin! " Akira berlari dengan cepat ke arah kamar mandi, dengan ekspresi tak percaya, dan marah.

Sesuai rencana ku.

Akira berhasil di permalukan.

" Good job, teman teman.. " Ucap ku dengan senyum.

" Wah.. jujur saja aku tak enak melakukannya kepada seorang gadis.. tapi dia sudah menyakiti mu bahkan sampai hampir membunuhmu, seharusnya ku lepaskan saja dia saat terbang di langit " ucap kaito.

" Kau ini, kalau bicara jangan ngelantur " Ujar Shinichi.

Aku tertawa kecil.

" Hei hei, Aoki... Jaga kekasih mu itu! Dia juga teman kami! " Ujar heiji kesal.

" Ya.. " aoki menepuk mengambil tangan ku dan mengecup punggung telapak tangan ku "maafkan aku, tuan putri.." ucap nya lembut.

Pipiku memerah karena apa yang ia lakukan.

Shinichi, kaito, hakuba dan heiji hanya bisa tersenyum dan tertawa kecil, dan tanpa mereka sadari mereka ber empat sudah jadi bahan bicaraan, apalagi karena mereka adalah detektif yang terkenal, kecuali kaito tentunya.

...

Beberapa hari kemudian, Akira benar benar tak menggangguku lagi, bahkan murid lain jadi mendekatiku gara gara ke tiga detektif itu, apalagi sekarang mereka tau hubungan ku dengan Aoki sebenarnya.

Hari itu, setelah sekian lama aku naik ke atap gedung sekolah untuk menikmati langit cerah serta angin lembut, aku berjalan ke arah gadis itu terjun waktu itu, aku berdoa dan mengatakan padanya bahwa aku mengerti tentang kesedihannya.

Saat itu tiba tiba seseorang mendorongku, saat terjatuh, aku lihat itu adalah Akira.

Aku syok.. namun yang lebih membuatku kaget sekarang..

Aku jatuh..

Bagaimana ini?..

Aku akan mati?..

Aku?

...

Kalau ku ingat ingat gadis itu mirip dengan ku kan?

Apa dia juga gambaran ku di masa depan?

...

Begitu ya..

Aku memejamkan mataku.

*Bruk..

" DAPAT!! " Seru suara di sekitarku, ternyata mereka menahan jatuhku dengan matras yang mereka tumpuk begitu tebal dan menjadi begitu empuk, rasanya jantungku seperti keluar.. aku benar benar kaget..

Aku kira aku akan mati..

Aku baru ingat kalau aku jatuh tepat di depan gudang olahraga, mereka bilang mereka melihat Akira yang sudah hampir mendorongku, karena tak mungkin untuk menyelamatkan mu dari atas, maka mereka berusaha menolong ku saat aku jatuh.

Benar benar tak masuk akal bukan?

Aku duduk dan Aoki langsung memelukku erat, air matanya keluar, mungkin ia kira aku akan meninggalkannya selamanya.

Ku lihat ke atas, Akira menatap ku dengan ekspresi tak percaya, tak lama beberapa murid laki laki menahan gadis itu kuat kuat dari belakang.

Dan...

Berakhir..

Gadis itu, Akira, di keluarkan dari sekolah, dan kemungkinan ia di terima di sekolah lain sangatlah kecil.

..

" Sekarang aku mengerti... "

" Tapi syukurlah kau tak memilih jalan yang ku pilih, selamat.. aku titip pesan pada Aoki... Terimakasih telah menjadi cinta terakhirku.."

- Extra Chap [2] End -

-Aoki [ Picrew.me ]

Hehe lagi suka main picrew aku :P

Continue Reading

You'll Also Like

217K 20.2K 73
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
247K 21.3K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
6.2K 753 16
Terdampar ke dunia anime kesukaan kalian, apa pernah kalian bayangkan? Begitulah yang dialami Rena, ntah mimpi apa yang membuatnya bisa sampai ke dim...
28.6K 1.5K 30
INI HANYA KUMPULAN PEMIKIRAN TENTANG KISAH ATHANASIA, bukan menceritakan ulang kisah Suddenly I Became a Princess ataupun Who Made Me a Princess WAD...