Happiness is a Butterfly

By DwiMartiningsih0813

30 8 0

Kebahagiaan itu seperti kupu-kupu. Semakin kamu mengejarnya, semakin pula hal itu menghindari mu. More

Butterfly
Butterfly_01
Butterfly_03
Butterfly_04

Butterfly_02

5 1 0
By DwiMartiningsih0813

Happy Reading
***

Hari demi hari telah ku lewati. Tidak ada hari yang menyenangkan, hari ini sepulang sekolah Fadli mengirimiku sebuah chat singkat. Fadli memutuskan hubungan kami, ntah senang atau tidak yang pasti tidak ada kesedihan sebagaimana orang mestinya saat putus cinta. Aku mengiyakan permintaan putusnya karena jujur saja dulu saat aku menerimanya itu semua murni karena kasian, Fadli terus mengejar ku hingga akhirnya Vera menasehati ku dan mengompori ku agar menerima Fadli dan pada akhirnya aku menerimanya.

Sikap cuekku membuatku sadar kalau ada alasan di balik Fadli memutuskan hubungan kami. Aku memang tidak pernah bersikap layaknya seorang kekasih, aku tidak pernah bersikap hangat kepadanya. Tapi, sebaliknya dialah yang selalu hangat kepadaku, mungkin hal itu membuatnya merasa hubungan ini tidak bisa di lanjutkan.

Keesokan harinya saat di sekolah aku sering bertemu dan berpapasan dengannya. Fadli hanya menunduk dan pergi melewatiku tanpa berani menatapku, ada rasa aneh saat bertemunya. karena biasanya saat bertemu dia selalu melempar senyuman kepadaku, tapi sekarang bahkan melihatku saja tidak. Segera mungkin ku singkirkan semua pikiranku dan bergegas pergi.

Di dalam kelas kami melakukan apapun saat jamkos. Cowok kelasku selalu bermain bola di dalam kelas sedangkan para cewek sedang sibuk ngerumpi dan bahkan ada yang sering menjadi pelawak untuk menjadi hiburan. Tawa semua orang sangat keras sehingga dapat di dengar oleh tetangga sebelah, kenangan yang tidak pernah kita lupakan adalah saat jamkos di dalam kelas dimana disana kita tidak akan pernah lupa dan berhenti dalam bermain dan melakukan apapun hal yang konyol.

Aku, Vera dan teman ku yang satu ini pergi keluar kelas. Kami melihat orang-orang yang sedang bermain bola di lapang bawah, tidak ada guru membuatku menjadi anak nakal. Saat ada guru lewat aku dan temanku langsung menunduk agar tidak ketahuan, setelah guru itu masuk aku dan temanku langsung duduk dan bersikap seperti biasa.

Saat aku sedang melihat orang-orang yang sedang bermain bola. Tiba-tiba seorang pria yang sangat familiar keluar kelas, Fadli keluar kelas dan menatapku dingin. Aku yang di tatap membalas tatapan itu.

" Cie yang di tatap," goda Vera yang membuatku memukul tangannya. " Apaan sih."

" Btw gimana hubungan Lo sama dia?" Tanya temanku yang satu. " Kita udah putus."

" Hah serius kamu?" Vera dan temanku tidak percaya dengan jawaban ku. Karena nyatanya mereka melihat sikap Fadli kepadaku seperti biasa. " Thia kamu serius? Jangan bercanda deh."

" Astaga, gw serius. Kalau nggak percaya yaudah,"

" Kenapa bisa putus sih? bukannya hubungan kalian baik-baik aja?" Tanya Vera penasaran

" Vera kamu kan tau aku menerimanya karna kasian. Dan kamu sendiri yang meminta aku menerimanya, jadi wajar kalau dia putusin aku karna sikap aku yang dingin kepadanya,"

" Kamu ini bener-bener. Dia serius lo sama kamu, tapi kamu massa nggak ada sedikit gitu rasa suka sama dia,"

" Iyah nih, Fadli beneran sayang sama lo. Massa lo mau gitu-gitu aja, udah berapa banyak cowok yang lo gituin," Celetuk temanku yang bernama Asyfa

" Ya kalau nggak suka harus gimana? lagian gw udah bilang kan kalau gw nggak mau pacaran. Menurut gw pacaran itu buang-buang waktu, gw nggak punya waktu buat begituan,"

" Kalau tau gitu kenapa lo terima dia?"

" Itu karna hasutan si Vera," jawab ku tegas. Aku yang benar-benar muak langsung pergi karna aku tau pasti kedua sahabatnya itu tidak akan pernah berhenti mengomeli nya.

.....

Pukul 16.00 Aku baru pulang sekolah karna saat bel pulang aku ada kegiatan pertemuan osis dan itu memakan waktu cukup lama. Aku benar-benar tidak tahan saat di dalam pertemuan itu ada Fadli dan yang pasti semua orang terus menggodaku dan Fadli, padahal mereka tidak tau  kalau hubungan aku dan Fadli sudah berakhir.

Sesampainya di rumah aku langsung di suruh oleh kakakku untuk membereskan rumah. Apalagi di tambah Mamahku menyuruhku untuk menjaga si bontot, tubuh ku yang capek dan pikiranku yang rumek membuatku semakin panas, apalagi Mamah dan Kakak ku yang terus menyuruhku.

Aku benar-benar tidak tau harus ngapain. Tubuhku hanya satu, pikiran dan tubuhku sudah di hajar habis-habisan di sekolah dan sekarang baru pulang sekolah aku langsung di suruh melakukan pekerjaan rumah. Sebenarnya aku ingin menolak karna jujur saja badanku benar-benar tidak bisa mengerjakan yang mereka suruh. Tapi, aku begitu lemah dengan dumelan kakakku yang begitu cerwet dan menyakitkan, semua perkataan yang keluar dari bibirnya membuatku sakit hati. Aku hanya butuh istirahat sebentar bahkan tubuhku lengket karna penuh keringat, tapi apa mereka mengerti? Tidak.

" Ayok kerjakan, kamu capek? Sama aku juga capek, kamu pikir hanya kamu saja yang capek semua orang juga merasakan lelah. Kamu hanya mengerjakan sedikit saja sudah mengeluh," ucap kakak perempuan ku yang bernama Fiana

Dia gampang mengatakan hal itu? Tapi apa dia berpikir kalau dia sekolah aku melakukan apa? Di sekolah tidak hanya diam dan duduk, tapi sekolah juga melakukan aktivitas dan harus mengasah otak. Tapi dia segampang itu mengatakan hal itu?

Tidak ingin berdebat panjang aku langsung mengajarkan pekerjaan yang dia suruh, setelah selesai mengejarnya aku langsung menjaga adik karna ibuku memasak untuk makan malam. Pukul 18.02 aku bergegas pergi ke kamar mandi dan melakukan ritual mandiku setelah itu langsung sholat magrib, ku rebahkan tubuh ramping ku ke atas ranjang dan membenamkan kedua mataku. Ini yang sebenarnya terjadi, kenapa aku tidak mau pacaran. Aku tidak bisa menjadi wanita yang bisa full Time menemani pasangan, waktuku habis untuk sekolah, pekerjaan rumah dan bahkan menjaga adik. Aku tidak punya waktu untuk Fadli karna itu aku membiarkan pria yang dekat denganku untuk pergi karna jujur saja aku tidak sanggup.

Aku bisa istirahat full saat adikku sudah tidur terlelap. Aku jarang sekali membuka ponsel dan bermain ponsel, aku hanya sibuk bergantian dengan Mamah untuk menjaga adik. Sedangkan ayah masih kerja  belum pulang, sedangkan kakak ada di kamar karna mungkin kelelahan karna sama dia masih sekolah dan sekarang menginjak kelas 2 SMK.

.....

PoV Author

Keesokan harinya Cynthia berangkat sekolah seperti biasa Cynthia berangkat bareng bersama Cinta dan Vera. Cynthia lahir di dalam keluarga yang pas-pasan, bahkan saat semua orang berlarian ke kantin ia hanya diam di dalam kelas, saat temannya bertanya kenapa tidak ke kantin Cynthia hanya menjawab sedang tidak lapar padahal nyatanya Cynthia tidak memiliki uang untuk membeli makanan karna uang yang ayahnya berikan hanya cukup untuk ongkos pulang pergi.

Cynthia sengaja bilang tidak lapar karna Cynthia tau jika ia bilang tidak punya uang maka semua temannya akan mengasihaninya dan membelikan makanan untuknya, tapi inilah Cynthia ia tidak suka di kasihani apalagi kalau sampai sahabatnya membelikan makanan untuknya. Cynthia benar-benar merasa tidak enak.

Tiba-tiba Cinta mendekati ku dan duduk di sampingku. " Kamu di kasih bekal sekolah berapa?" Tanya Cinta yang mungkin sudah tau kalau aku bukannya tidak lapar melainkan tidak punya uang.

Aku tidak bisa berbohong kepadanya. Dia bukan hanya teman melainkan dia adalah saudaraku, Cinta memberikan makanan untukku. Aku benar-benar tidak kuat dengan semua ini, kebaikan Cinta benar-benar membuatnya tidak bisa menahan air mata. Tapi sebisa mungkin Cynthia menahan air matanya agar semua orang tidak melihatnya menangis.

" Jangan seperti ini Thia, saat gw nggak punya uang. Lo yang selalu bantu gw, tapi kenapa lo egois? Disaat lo butuh bantuan dan tidak punya uang lo malah menyembunyikan nya dari gw,"

" Gw nggak papa kok, lagian gw bener-bener nggak lapar,"

" Ratu Drama! Udah nih makan. Jangan banyak Drama deh, gw tau perut lo sedang bergoyang karna lapar," Cinta paling bisa membuat Cynthia tertawa. Cynthia menerima makanan itu dan mereka makan bersama.

***
Next Part

Jangan lupa tinggalkan jejak



Continue Reading

You'll Also Like

658K 25.8K 37
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.5M 238K 39
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
7.1M 300K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.9M 93K 40
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...