Tensura: Rimuru and the Paral...

By XRider5

14.7K 1K 303

Dunia Parallel, kira-kira apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata ini? Dunia lain? Kehidupan lain? Cermi... More

Info
Prolog
(A) 1. Pahlawan
(A) 2. Rimuru Teslarnd
(A) 3. Dia?
(A) 4. Mencoba mengerti
(A) 5. Benarkah?
(B) 6. Apa itu?
(B) 8. Kalian!
(B) 9. Demon lord lain
(B) 10. Pertemuan: Part 1
(B) 11. Pertemuan: Part 2
[Info] Penjelasan penting
(C) 12. Monster
(C) 13. Sedikit istirahat
「𝚃𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚋𝚊𝚌𝚊」
(C) 14. Ancaman
(C) 15. Mulai
(C) 16. Tidak diduga
(C) 17. Mengherankan
(C) 18. Mirip bukan berarti sama
(C) 19. Sepotong-sepotong
(C) 20. Malaikat?
(C) 21. Ditunggu-tunggu
(C) 22. Lihat dirimu
(C) 23. Berpisah
(D) 24. Dua sisi
(D) 25. Tuan dan pelayan
(D) 26. Hubungan
(D) 27. Kunjungan

(B) 7. Ini benar?

445 48 4
By XRider5

NOTE:

<< iya >> = Ciel berbicara

< Benar > = Raphael berbicara

' tolol! ' = berbicara dalam hati jika POV 3

[Halo] = telepati

" Yeah " = orang berbicara

*Menangis* / *Brak* = melakukan tindakan/ efek suara

[Api]= skill

"Halo" = suara misterius/ yang tidak diketahui

Oke semuanya, cerita tentang 'Rimuru', bisa dipastikan akan ada perbedaan di versi yang seharusnya.

Saya tidak selalu menyesuaikan Watak yang tepat di beberapa tokoh yang ada,

Jadi Jika salah satu tokoh melakukan tindakan yang menurut kalian keluar dari 'karakter' mereka,

Yah.. itu karena mereka adalah Versi alternatif (⁠・⁠∀⁠・⁠)

Dan terimakasih untuk kak Isnayna_26, karena dari salah satu buku miliknya, saya akhirnya bisa membuat bagian Dunia alternatif ini.

Dan tetap ingat, kalau ini hanyalah fanfic!

================================

Masih di jarak yang tak jauh dari mulut Gua Segel di hutan Jura,

" Apa yang kamu dapatkan? " - Rachel

" Yang aku temukan hanyalah Gua ini dulunya adalah tempat bersemayamnya salah satu bencana dunia, kalau tidak salah dia disebut Naga badai. Karena kesalahannya, diapun dihukum dengan cara di segel, dan Gua ini adalah tempatnya " - Rumia

" Naga badai?, Apakah itu berasal dari kisah yang selalu diceritakan kakek dulu? " - Racil

" Itu Veldora -nano?! " - Milia

" Aku awalnya juga berpikir demikian, tapi seperti namanya, itu mungkin hanya dongeng " - Rumia

" Aku juga berharap begitu " - Rachel

Semakin lama, mereka semakin masuk kedalam Gua.

Entah seberapa jauh mereka berjalan, saat ini mereka berada di tempat yang aneh. Ruangan yang penuh dengan batu yang bersinar, jika kamu melihatnya dari dekat maka bentuk batu-batu itu terlihat seperti batu kristal besar yang bersinar.

" Batu apa ini? Indah sekali " - Rumia

" Woah " - Milia dan Racil

" Semuanya, bukankah kita sudah terlalu jauh masuk gua, ayo kembali " - Rachel

" Rachel, lihat ini, menurutmu jika kita menjual ini, kita akan mendapatkan uang berapa ya?~ " - Rumia

" Ayolah, kita masih bisa sedikit lagi berjalan ke depan kan? Aku sangat penasaran apa yang ada di depan " - Racil

" Sudah, Ini sudah terlalu jauh " - Rachel

Sementara mereka bertiga terus berbalas kata, Milia yang tidak memperdulikan mereka, terus berjalan ke depan dengan bersenandung gembira tidak memperdulikan sekitar.

Belum beberapa Langkah keluar dari area batu-batu kristal, tiba-tiba saja dadanya bersinar terang, seolah ada sihir pada tubuhnya yang keluar dan tertarik ke suatu tempat.

" Woh! " - Milia

*Menoleh* - Racil, Rachel, Rumia

Saat mendengar teriakan dari Milia, refleks mereka menoleh kearahnya. Betapa kagetnya mereka melihat Dada Milia memancarkan cahaya merah muda.

" Hei?! Apa yang terjadi dengan dadamu Milia?! " - Racil

" A-aku tidak tahu, aku hanya berjalan sedikit dan tiba-tiba muncul cahaya -nano! " - Milia

Saat mereka semua mendekat ke lokasi Milia, seolah mengalami kondisi yang sama, dada mereka juga ikut bercahaya.

" Hei?! Kenapa dadaku juga bercahaya?! Dan warnanya kuning? " - Racil

" Wow, aku putih, sepetinya ini menandakan diriku yang merupakan gadis baik dan suci " - Rumia

" Baiklah ini semakin aneh, aku serius, ayo kita kembali " - Rachel

Kali ini Rachel benar-benar ingin mereka kembali. Rachel sebenarnya juga penasaran dan entah kenapa seperti merasa 'tertarik' untuk tetap berjalan ke depan, tapi dia sadar ini adalah tindakan yang sangat beresiko, ditambah mereka tidak memiliki persiapan apapun untuk tetap berada lebih lama di dalam gua ini.

Mendengar perkataan dengan nada serius itu keluar dari mulut Rachel, membuat mereka segera mengerti dengan maksudnya, dan akhirnya dengan berat hati harus keluar dari gua itu secepat mungkin.

Singkat cerita mereka sudah kembali ke lokasi perkemahan,

Rachel sengaja tidak langsung mengatakan hal aneh yang terjadi di gua kepada teman-temannya yang lain, dan lebih memilih untuk mengalihkan topik pembicaraan ketika membahas hal itu. Hingga sampailah di suatu malam, dia tidak bisa mengelak lagi.

Sehari setelah kejadian,

Tepat pada malam hari yang indah, Rachel sedang duduk di dekat pohon yang tidak jauh dari tenda. Dia terus diam sambil menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Sampai datanglah seorang anak laki-laki dengan rambut merah dan mata emas mendekat kearahnya.

" Jadi kamu di sini " - Grey

" Kakak? " - Rachel

Mata Rachel kini tertuju kearah kakaknya yang juga ikut duduk dan menyandarkan punggungnya di pohon yang sama dengan tempat Rachel bersandar.

" Kamu mencari ku? Ada apa? " - Rachel

" Aku sudah mendengar semuanya dari Milia dan si cebol " - Grey

Rachel menghirup udara dalam-dalam. Dia tahu, sebenarnya sia-sia saja menyembunyikan kejadian itu, ditambah lagi mereka berdua juga ikut menyaksikan kejadian itu.

" Aku tahu kamu tidak mau membuatku khawatir, tapi dengan merahasiakannya dariku membuatku semakin khawatir kau tahu? " - Grey

" Aku minta maaf kak " - Rachel

Rachel mengatakannya dengan tulus, dia benar-benar tidak ingin membuat Kakaknya khawatir tentang kejadian hari itu.

Rachel tahu kakaknya adalah tipe orang yang sangat tidak ingin adiknya terkena masalah apalagi terluka dan akan melakukan apapun untuk mencegahnya, membuatnya lebih memilih menyembunyikannya daripada memberitahukan nya kepada kakaknya.

Tapi melihat kekhawatiran yang terlukis di raut wajah kakaknya itu, membuat dia sangat merasa bersalah.

" Ku maafkan. Itu bukanlah masalah sekarang, jadi bagaimana kalau kamu ceritakan kembali kejadian itu kepada kakakmu ini? " - Grey

" Baiklah " - Rachel

Rachel menceritakan kembali kejadian itu dengan Sedetail mungkin kepada Grey.

Tapi bukankah Milia dan Racil telah menceritakan kejadian itu kepada Grey?

Itu tentu saja, tapi mereka berdua bukanlah orang yang dapat menceritakan kembali kejadian penting dengan jelas. Itu membuat Grey hanya mendapatkan gambaran kasarnya saja, dan tentu saja dia sangat penasaran dengan cerita lebih lengkapnya.

Rachel yang sudah mengerti dengan kondisi teman nya itu langsung menceritakan kilas balik yang lebih lengkap dan lebih mudah dimengerti kepada Grey.

" Jadi begitu.. " - Grey

Grey mengangguk pelan sambil terus memikirkan cerita yang di beritahukan oleh adiknya tadi.

" Tapi bukankah itu terlalu aneh? " - Grey

" Tentu saja aku juga berpikir demikian " - Rachel

" Apalagi dada yang bersinar itu, ini jadi terdengar seperti sihir-sihir dunia fantasi " - Grey

Dengan begitu akhirnya Grey dan Rachel memutuskan untuk berkumpul dan mendiskusikan hal ini dengan teman-teman lainnya.

Semua kini telah berkumpul dan duduk di sekitar api unggun.

Pertemuan itu dilakukan tidak lama setelah percakapan antara Grey dan Rachel terjadi, itu membuat beberapa dari mereka menggunakan jaket yang tebal dan ada beberapa yang langsung menggunakan selimut untuk menghindari dinginnya malam di hutan Jura.

" Jadi Grey, apa yang ingin kamu bicarakan " - Dagura

" Baiklah, mungkin ada sebagian dari kalian sudah mengetahuinya, tapi tetap saja aku ingin semua dari kita mengetahuinya secara jelas apa yang sebenarnya terjadi " - Grey

Setelahnya, tanpa basa-basi Grey langsung menceritakan kejadian yang diceritakan adiknya. Rumia, Milia, dan Racil yang telah mengalaminya secara langsung memang tidak mengalami perubahan ekspresi yang signifikan. tetapi untuk tiga orang lainnya, mereka benar-benar terkejut saat mendengarnya dan bahkan Doni yang selalu menampakkan wajah lesu kini terus melebarkan matanya saat mendengar cerita itu.

" Jadi menurutmu itu sihir? " - Dagura

" Hei bukannya itu terlalu jauh, penyihir manusia terkuat saja hanya bisa menggunakan salah satu dari 4 elemen dasar, tidak ada yang sampai bisa menggunakan sihir yang dapat menarik hati orang lain seperti itu " - Doni

" Itu benar, tapi itu untuk zaman sekarang " - Leona

" Jadi menurutmu itu adalah sihir kuno begitu? " - Rumia

" Memangnya apalagi? " - Leona

" Aku juga berpikir demikian " - Grey

Rachel dan Dagura juga mengangguk mengikuti perkataan Grey,

Pada dasarnya sihir memang nyata di dunia ini. tapi tidak seperti di dongeng-dongeng maupun cerita fiksi fantasi lainnya, sihir di dunia nyata mereka adalah sihir yang sangat terbatas, bahkan penyihir terkuat di dunia hanya bisa menggunakan 2 dari 4 elemen utama, tidak bisa lebih.

Jika sihir modern akan sangat terbatas seperti itu, maka kemungkinan terbesar yang terjadi pada gua itu adalah sihir kuno. Memang tidak pernah ada informasi secara jelas seberapa besarnya sihir kuno ini, tetapi yang jelas sihir modern saat ini tidak akan bisa dibandingkan dengan sihir kuno yang asli. Itulah kesimpulan yang mereka dapatkan setelah mendengar cerita gua itu.

" Hah.. ini semua membuatku pusing, Rachel, menurutmu apa yang harus kita lakukan? " - Grey

" Aku ingin kita kembali ke sana " - Rachel

Grey sedikit terkejut mendengar hal itu. adiknya adalah orang yang selalu pertama kali untuk mengatakan 'berhati-hatilah' kepada mereka semua. tapi melihat keputusan ini, membuatnya sedikit bingung dengan apa yang sedang dipikirkan adiknya itu.

" Wow, aku terkejut Rachel, apa alasanmu? " - Grey

" Entahlah kak, aku merasa seperti... Ada urusan yang tidak bisa kita tinggalkan di sana " - Rachel

" Racil, Milia, Rumia, apakah kalian juga merasakan hal yang sama? " - Rachel

" Yah kalau dipikir-pikir sih, aku juga merasakan hal yang sama " - Rumia

" Aku juga merasakan perasaan itu dari tadi! " - Racil

" Aku juga -nano! " - Milia

" Sepertinya kita benar-benar harus ke sana " - Dagura

" Sepertinya begitu " - Grey

" He.. benarkah? Kalau begitu bersenang-senanglah, aku akan tetap di tenda " - Doni

" Kawan " - Dagura

Dagura memegang bahu Doni disertai dengan senyuman. Tanpa melanjutkan kata-katanya, Doni sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh temannya itu, jadi dia hanya bisa menghela nafas dengan perasaan pasrah yang terlukis di wajahnya.

" Hanya makan telur dalam seminggu lebih baik daripada ikut ke hutan ini " - Doni

.

.

.

Pagi harinya, mereka sudah berkumpul kembali di tempat yang sama seperti semalam. Semua orang telah mempersiapkan diri dengan tas kecil dan senjata masing-masing.

" Baiklah semua, ayo kita berangkat " - Grey

" Ayo! " - semua

Dipimpin oleh Grey dan Rachel yang menunjukkan arah, mereka akhirnya berhasil menemukan pintu masuk ke gua Segel.

Mereka terus melewati jalan yang telah dilewati oleh Rachel sebelumnya. Hingga sampailah mereka di tempat yang sama saat dada mereka bersinar sebelumnya, Area batu kristal.

" Jadi ini tempatnya? " - Grey

" Iya, inilah tempatnya " - Rachel

Rachel maju ke lokasi Milia saat itu, dan tanpa menunggu lama dada Rachel pun memancarkan cahaya biru langit yang sama seperti sebelumnya.

Milia, Rumia, dan Racil yang mengikuti Rachel juga ikut bercahaya. Mata yang lain saat ini ikut melebar, tidak bisa menyangkal apa yang telah terjadi di depan mereka sendiri.

Grey dan yang lainnya ikut maju ke lokasi mereka berempat. Tidak perlu menunggu waktu lama, dada mereka juga ikut bercahaya.

" Sudah kuduga ini sihir kuno " - Leona

" Sekarang tidak ada yang bisa menyangkalnya " - Doni

Seperti memiliki warna sendiri, cahaya yang mereka pancarkan juga berbeda-beda. Grey memiliki cahaya merah terang, Dagura biru gelap, Doni ungu, dan Leona kuning pucat.

Tidak lama setelah mereka berkumpul di lokasi yang sama, tiba-tiba saja ada suara gemuruh yang seolah mengguncang seluruh gua, dan tidak lama kemudian terdengarlah suara seperti bebatuan yang bergesek satu sama lain.

Mendengar suara itu mereka segera mencari lokasinya. Setelah menuju kearah sumber suara, mereka menemukan pintu batu raksasa yang terdapat ukiran-ukiran aneh di dalamnya, sedang terbuka lebar seolah menyambut kedatangan seseorang.

Tapi bukan hanya itu yang menarik perhatian mereka.

" Hei teman-teman lihatlah! " - Racil

Racil menunjuk kearah batu berbentuk simbol yang terdapat diatas gerbang.

" Hm? Bukankah itu seperti bentuk bintang dengan 8 sudut? " - Doni

Mereka memandang satu sama lain, seolah sedang menemukan sesuatu yang sangat mustahil bagi mereka.

" Oktagram! " - Racil

Tanpa disebutkan pun mereka sudah mengetahui simbol apa yang terukir di batu itu. Oktagram adalah nama dari kumpulan raja iblis di zaman kuno.

Kisah-kisah zaman kuno sebenarnya sudah banyak yang dianggap sebagai dongeng atau hanya karangan manusia semata, contohnya adalah kisah naga badai Veldora. Tetapi untuk kasus raja iblis Oktagram berbeda, banyak orang yang telah menemukan ratusan bukti keberadaan mereka terutama dari banyak reruntuhan zaman kuno yang memberikan bukti nyata kepada para manusia.

Mereka saat ini mengalami kebimbangan. Mereka sudah sering mendengar kisah yang terkesan buruk kepada para raja iblis di internet maupun berita tv, seolah mereka adalah makhluk yang jahat dan hanya ingin menghancurkan peradaban dunia. Tetapi sebenarnya mereka sudah di ajarkan sejak kecil oleh kakek mereka untuk tidak membenci raja iblis.

" Rachel, ini.. " - Grey

" Sepertinya ini nyata " - Rachel

Rachel POV

' Oktagram '

" Rachel, ini.. " - Grey

" Sepertinya ini nyata " - Rachel

Walaupun tidak bisa membuktikan nya secara langsung, tapi aku sangat yakin jika ini asli.

Banyak hal dari era kuno yang dianggap mitos atau hanya dianggap dongeng semata, tetapi Oktagram berbeda. Oktagram secara jelas dianggap nyata bahkan dalam buku sejarah sekalipun, tapi yang hanya bisa aku lihat para raja iblis hanya dianggap sebagai pembawa bencana dan masalah.

Seolah mendoktrin masyarakat untuk membenci para raja iblis, tidak ada satupun berita atau buku sejarah sekolahan yang memberitakan kesan baik untuk para raja iblis. Mereka selalu menuliskan dan menyiarkan hal-hal buruk yang mereka anggap telah raja iblis lakukan terhadap dunia.

Kenapa aku bisa bilang seperti itu?

Itu karena aku dan teman-teman ku sebenarnya adalah orang yang tidak pernah menganggap raja iblis sebagai makhluk jahat.

Kami telah hidup bersama sejak kecil, kami semua dulunya adalah anak yatim-piatu yang tinggal di suatu panti asuhan. Hingga akhirnya kami semua di adopsi oleh seorang pria tua bernama Rigori Ulmeria. Dia adalah pria tua yang sangat baik dan perhatian kepada kami, ditambah semua hal yang kami nikmati saat ini adalah pemberian darinya.

Kakek Rigori merawat kami dengan baik sejak kecil. Dia sangat memperhatikan pertumbuhan kami dan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan pendidikan terbaik untuk kami.

Sejak kecil kami selalu diajarkannya untuk tetap bersama, dia juga sudah menganggap kami semua seperti cucunya sendiri. Tidak jarang saat kami akan tidur, dia akan menceritakan banyak kisah dan dongeng pengantar tidur. Dari semua kisah yang telah ia ceritakan, hanya satu cerita yang kami ketahui paling nyata yang pernah ada, itu adalah kisah para raja iblis Oktagram.

Kami mengetahuinya dari banyak siaran di televisi yang menyiarkan kebenaran tentang keberadaan raja iblis dan tentu kisah 'kejelekan' mereka. Tapi seolah menepisnya, kakek selalu menceritakan kisah yang indah tentang raja iblis Oktagram dan selalu memberikan kami contoh keteladanan Oktagram untuk kami tiru.

Sejak saat itulah dia perlahan-lahan memberikan kami bukti kebenaran kisah raja iblis sesungguhnya, demikian jugalah kami mulai menerima para Oktagram sebagai makhluk yang baik dan bukannya makhluk perusak seperti yang beredar di masyarakat luas.

Dan simbol bintang bersudut delapan ini adalah simbol dari para raja iblis Oktagram. Sangat tidak mungkin jika ini hanya hasil ukiran orang biasa. Tidak ada yang berani atau ngaku-ngaku sebagai raja iblis atau keturunannya di era ini, kalaupun ada mereka pasti akan langsung dieksekusi oleh pemerintah.

Pintu di depan kami terbuka lebar. Walaupun terbuka tapi aku tidak bisa melihat isi ruangannya dari sini, seperti ada portal hijau yang menghalangi penglihatan kami.

Dan berada terus di dekat pintu ini, aku seperti merasa 'terpanggil', seolah-olah aku diperintahkan oleh seseorang untuk segera masuk kedalamnya.

Mataku berkeliling. Melihat kami semua yang telah sampai sejauh ini, akan sangat disayangkan jika kita harus kembali tanpa jawaban dari apa yang di depan kita saat ini.

Sejujurnya aku sangat ingin masuk, tapi disisi lain aku harus berusaha berpikir tentang keselamatan kita semua. Tidak ada yang tahu tentang apa yang ada dibalik pintu batu ini.

" Rachel " - Grey

Seolah mengembalikan ku ke dunia nyata, kakak memanggilku. Aku melihatnya dengan wajah yang sangat serius, begitu juga dengan wajah yang lain.

" Iya kak? "

" Rachel, aku tidak tahu kamu terpengaruh atau tidak, tapi yang pasti saat ini tubuhku dan firasatku seolah menyuruhku untuk masuk ke sana " - Grey

" Aku juga merasakannya! Itu seperti aku sangat harus masuk ke sana! " - Racil

Semua mengangguk mengikuti perkataan Grey dan Racil. Sepertinya mereka juga merasakan adanya dorongan ini.

Baiklah! Sudah ku putuskan!

" Baik, ayo kita masuk "

POV 3

" Baik, ayo kita masuk " - Rachel

Mereka akhirnya memasuki gerbang batu itu.

Seolah berpindah ke dimensi lain, saat ini mereka berada di ruangan besar berdindingkan kayu. Ruangan ini terlihat seperti ruang baca yang tentu juga dipenuhi oleh banyaknya buku yang tersusun rapi di masing-masing rak.

Tepat di tengah-tengah ruangan itu, terdapat satu meja bundar kayu berukuran besar, dan dilengkapi oleh delapan kursi kayu yang mengelilinginya.

" Teman-teman, di mana kita? "- Racil

" Sepertinya ini bukan di gua segel lagi " - Dagura

" Hei semua, lihatlah di sana " - Grey

Tangan Grey menunjuk kearah kotak hitam yang terletak tepat di tengah meja bundar itu.

Rachel yang pertama kali mengambil inisiatif untuk mendekatinya lalu menyentuh kotak itu. Begitu tangan Rachel menyentuh kotak, cahaya yang sangat terang memancar dari kotak itu lalu perlahan-lahan redup dan menghilang, juga diikuti cahaya pada dada mereka yang ikut hilang.

" Rachel! Kamu baik-baik saja?! " - Grey

Grey segera menghampiri Rachel untuk mengecek apakah dia baik-baik saja, dan untungnya tidak ada hal buruk yang terjadi pada tubuh adiknya itu.

" Baiklah dik, kamu sudah cukup banyak melakukan tindakan yang ceroboh hari ini " - Grey

" Hehe maaf kak, tapi saat melihat kotak ini, seketika otakku menyuruhku untuk menyentuhnya " - Rachel

" Kalian jadi semakin aneh sejak di tempat ini " - Leona

" Ngaca woi! kamu juga kenapa dengan santainya duduk di sana! " - Grey

Ternyata Leona sudah duduk di salah satu dari delapan kursi kayu di sana dengan santai.

" Woi! Kenapa kalian ikut-ikutan juga?! " - Grey

" Grey, bukankah kamu juga ikut duduk " - Doni

Tanpa disadari, seolah sudah tahu tempat mereka harus duduk, semua orang kini telah duduk rapi di tempat masing-masing.

" Sepertinya kita semua sudah terlanjut duduk, baiklah ayo kita buka kotak ini " - Rachel

Tangan Rachel mengangkat bagian penutup kotak itu. Saat sudah terbuka, ternyata di dalam kotak itu hanya ada satu foto dan satu batu kecil yang memiliki pahatan simbol Oktagram di dalamnya.

" Foto ini " - Rachel

" Foto apa itu?! " - Racil

Karena penasaran, semua pun merapat di tempat duduk Rachel. Terlihatlah di dalam foto itu terdapat gambar delapan orang yang sedang duduk di masing-masing kursi dengan meja bundar besar di depan mereka.

" Semua, apakah kalian memikirkan hal yang sama? " - Rumia

Rumia menatap teman-temannya, Mereka semua menjawab dengan menganggukkan kepala.

" Tidak salah lagi, sepertinya ini adalah foto 8 raja iblis Oktagram " - Rachel

" Aku tidak menduga kita akan menemukan ini " - Grey

" Hei hei Lihat! Bukankah pria rambut merah di sana sangat mirip denganmu Grey! " - Racil

" Di sana juga, orang itu juga sangat mirip dengan Leona " - Rumia

" Jika dilihat-lihat, kalian ada benarnya " - Rachel

Mereka saling memandangi satu sama lain lalu kembali melihat foto itu.

" Hei-hei apakah ini kebetulan? " - Doni

" Kurasa tidak " - Dagura

Walau hanya dilihat sekilas, dapat ditemukan bahwa mereka memiliki banyak kesamaan dengan para raja iblis di foto itu. Mulai dari segi fisik, jumlah, maupun latar suasana sekarang hampir mirip dengan yang ada pada foto.

Masih dalam kebingungan mereka, Rachel melihat adanya surat yang tertempel di belakang foto itu.

" Hm? Surat? " - Rachel

Dengan mendengar hal itu membuat mereka kembali memfokuskan perhatian mereka kearah Rachel.

Rachel awalnya mengira surat itu berisi bahasa kuno yang tidak ia mengerti karena tulisannya yang terlihat ditulis dengan arang. Tetapi setelah melihatnya lebih jeli, dia menemukan bahasa yang digunakan adalah bahasa modern.

Dia membacakan surat itu dengan lantang untuk bisa didengar oleh teman-temannya yang lain. Isi dari tulisannya adalah:

Oktagram

Para raja iblis penjaga keseimbangan dunia.

Dunia ini dulunya adalah tempat yang dipenuhi oleh sihir-sihir kuat dan hebat.

Manusia adalah makhluk yang sangat bergantung kepada sihir. Ditangan mereka sihir bisa menjadi banyak keajaiban yang luar biasa, tapi juga menjadi KEHANCURAN bagi mereka.

Manusia-manusia bodoh membuat kehancuran di mana-mana. Mereka sombong terhadap kekuatan mereka, mereka memandang rendah ras lain, mereka mengaggap diri mereka yang paling sempurna. MEREKA SANGATLAH BODOH!

Setelah perang yang mempertaruhkan dunia. Para raja iblis memutuskan untuk menarik hampir semua sihir di dunia dan membawa ras-ras kuat bersama mereka.

Sejak saat itulah semua sihir kuat menghilang, menyisakan sihir-sihir sederhana yang tidak membahayakan dunia bersama dengan ras-ras lemah dan manusia.

Demi menyembunyikan kebenaran dunia, mereka juga menghancurkan bukti-bukti adanya peradaban superior di era itu, dan dengan kerja sama kerajaan-kerajaan besar manusia, informasi mereka pun terkubur dengan baik di dasar bumi.

Mereka semua menghilang dari dunia ini. Tidak banyak yang tersisa dari kekuatan di masa lalu.

Tapi yang pasti, mereka membiarkan para keturunan mereka untuk tetap tinggal di dunia, dan berharap dengan adanya hal itu membuat mereka dapat menjaga dunia dari tangan-tangan makhluk bodoh.

Setelah selesai membacakan seluruh isi surat itu, semua hening tanpa adanya suara.

Kebenaran dunia telah ada di depan mata mereka. Banyak informasi yang mereka dapatkan, dan banyak juga pertanyaan yang keluar dari kepala mereka.

" Semuanya, ayo kita uraikan ini pelan-pelan " - Rachel

Suara Rachel memecah keheningan itu.

Rachel tentu tahu walau informasi tentang kebenaran dunia cukup jelas tertulis dalam surat itu, tetapi itu tidak berarti semuanya langsung mengerti.

Dengan itupun mereka akhirnya kembali diberikan penjelasan lebih sederhana oleh Rachel. Mungkin untuk yang lain penjelasan ini sebenarnya tidak diperlukan. Tetapi untuk Doni, Racil, dan Milia, ini sangat membantu.

Setelah diberikan penjelasan yang lebih mudah dimengerti oleh Rachel. Kini semua orang berkeliling menelusuri seluruh ruangan, berharap ada sesuatu yang mereka bisa temukan. Sebagian menelusuri lemari-lemari yang dipenuhi oleh batu kristal, ada yang sedang membuka laci-laci yang berisi banyak gulungan, dan ada yang sedang membaca buku-buku yang terdapat di rak.

Beberapa jam telah berlalu,

" Semuanya, kurasa aku menemukan sesuatu " - Leona

Mendengar perkataan Leona, semua merapat ke kursi tempat Leona duduk. Di depan Leona ada sebuah buku yang sedang terbuka, salah satu dari kalimat bercetak tebal dan besar di sana membentuk kata para raja iblis Oktagram.

Untuk menghemat waktu, Rachel mengambil buku itu dan mulai membacakannya dengan suara lantang. Inti dari isi tulisan yang di baca oleh Rachel berisi tentang latar belakang singkat dan ciri fisik dari para raja iblis Oktagram.

Begitu mendengarnya, sebagian dari mereka menunjukkan ekspresi terkejut pada wajah mereka.

" Rachel, Apakah kamu tidak salah baca? " - Rumia

" Tidak, aku sudah membaca apa yang tertulis di sana dengan ejaan yang benar, ada apa? " - Rachel

" Tidak, hanya... apakah kamu tidak merasa ada yang aneh dengan nama belakang mereka? " - Rumia

" Aku tahu, ada beberapa nama belakang raja iblis yang mirip dengan nama belakang kita " - Rachel

Beberapa raja iblis yang memiliki nama belakang, pasti memiliki nama belakang yang mirip dengan salah satu dari mereka. Diantaranya adalah nama belakang raja iblis Ruminas Valentine dengan Rumia Valentine, Leon Cromwell dengan Leona Cromwell, Milim Nava dengan Milia Nava, dan terakhir ada Guy dan Rimuru Crimson dengan Grey dan Rachel Crimson.

Sedangkan untuk Raja iblis yang lain, walau tidak memiliki nama belakang tetapi ciri fisik yang di jelaskan sangat mirip dengan mereka yang tidak memiliki nama belakang yang sama dengan raja iblis Oktagram.

" Tunggu! Apakah kita adalah keturunan raja iblis Oktagram?!! " - Racil

" Itu bisa saja, tapi apakah menurutmu itu masuk akal? " - Doni

" Itu benar, manusia di dunia ini ada lebih dari miliaran orang. Jikapun benar, maka bagaimana nama belakang keturunan dari para raja iblis yang sangat diincar untuk dibunuh terus terjaga sampai abad ini? " - Dagura

" Aku setuju dengan itu, tapi kamu dapat menemukan jawabannya di halaman selanjutnya " - Rachel

* ! * - semua

Kaget, Mereka semua kecuali Rachel melebarkan mata setelah mendengar itu. Rachel pun membacakan kepada mereka isi halaman buku yang dimaksudnya.

Sebagai bukti keberadaan mereka. Dengan saran kaisar para manusia, para Raja iblis pun meninggalkan keturunan mereka di tangan kekaisaran manusia.

Kaisar para manusia berjanji akan selalu menjaga keturunan mereka dan sekaligus terus menjaga 'nama' asli mereka sampai kapanpun.

Pernyataan itu membuat mereka tercengang.

" Bukankah itu berarti saat ini kita semua adalah buronan? " - Doni

" Tunggu, kalau benar, kenapa kita malah berakhir di Panti asuhan? " - Racil

" Ini hanya pendapatku, tapi mungkin kekaisaran yang dimaksud disini telah terpecah menjadi beberapa kerajaan " - Rachel

" Terpecah -nano? " - Milia

" Iya " - Rachel

" Bagaimana kamu bisa yakin Rachel? " - Grey

" Itu karena kakek adalah salah satu bangsawan yang ada di kekaisaran itu " - Rachel

" Ha? " - semua

======================================

Rilis: 27/12/22

Hai semuanya..

saya penulis cerita ini

cerita ini hanya hasil karangan saya yg saya dapatkan setelah membaca Tensura.

Dan kalau ada yg ingin dikoreksi untuk tulisan saya bisa kalian kasih tau di kolom komen.

[⚠️Note: ini adalah cerita hasil karangan saya, tensura tetap milik fuse- sense.

Dan jika ada gambar yg saya tambahkan di cerita ini, itu adalah gambar yg saya dapatkan dari internet jadi, jika itu berkaitan dengan sebuah karakter fiksi lain mohon maafkan saya, karena saya hanya mencari gambar yg paling sesuai untuk menggambarkan sesuatu yang ada di khayalan saya.⚠️]

Terimakasih sudah membaca...

Continue Reading

You'll Also Like

93.6K 14.3K 19
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
318K 24.1K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
511K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
338K 28.1K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...