Diary sang kupu kupu malam

By Daoistovzdb

93 0 0

Berkisah tentang mahasiswa pintar bernama Titah yang harus menjalani kehidupan lain karena tekanan dalam hidu... More

Bab 2

Bab 1

59 0 0
By Daoistovzdb

Jakarta

DI HOTEL

Di Kamar 202.

"Pelayanan nya sungguh memuaskan, oh ya boleh minta whatsapp nya?" tanya Arya.

"Maaf tidak bisa." jawab Titah alias Flora.

"Kenapa tidak bisa, lalu bagaimana saya bisa minta nomer rekening kamu untuk membayar tambahan dengan pelayanan kamu yang sangat memuaskan ini dan bagaimana saya bisa meminta kamu untuk melayani saya lagi?"

"Uang saya ada di mami dan kamu kan sudah membayar lewat mami ya sudah, kalau untuk melayani kamu lagi, maaf tidak bisa juga."

"Kenapa tidak bisa saya meminta pelayanan dari kamu lagi?"

"Karena aturan saya adalah melayani pelanggan saya hanya sekali saja."

"Haha aturan darimana itu sayang?"

"Itu aturan dari ku sayang,sudah ya, dah.."

Beberapa Jam Kemudian..

DI RUMAH TITAH ALIAS FLORA
Di Kamar Citra..
"Malam sayang, Citra, kata lik jo, kamu sudah mau makan ya dan makan kamu banyak ya sayang, cepat sembuh ya sayang." kata Titah alias Flora dengan mencium kening Citra.

Di Kamar Titah Alias Flora.
"Buku harianku, hari ini aku akan menceritakan semuanya dari awal sampai sekarang, namaku adalah Titah, saya adalah seorang mahasiswa, selain mahasiswa saya juga seorang pekerja seks komersial (PSK) dengan nama Flora, sebelum menjadi seorang pekerja seks komersial (PSK), saya adalah anak seorang pengusaha di Jakarta, lalu kemudian saya berkenalan dengan laki-laki yang bernama Indra, hingga akhirnya saya hamil. Ketika saya mengetahui bahwa saya hamil, saya segera memberitahu Indra, dan juga meminta pertanggung jawaban darinya, Indra pun setuju untuk bertanggung jawab, Indra mengajakku ke rumah orang tuanya. Awalnya saya percaya kalau Indra memang ingin bertanggung jawab dan membawaku ke rumah orang tuanya. Ternyata Indra membohongi saya, Indra malah menjual saya pada mucikari, sebut saja mami Karina. Dan inilah kisahku", kata Titah alias Flora dengan bercerita di buku hariannya.

Tujuh Tahun Sebelumnya..

Jakarta

DI RUMAH PAK SUYANTO
Di Meja Makan..
"Darmi.."

"Inggih ndara romo." jawab Darmi.

"Titah pundi?" tanya pak Suyanto.

"Mbak Titah kuliah ta ndara romo." jawab Darmi lagi.

"Oh nggih kesupen saya, piyambakipun sampun sarapan utawa dereng sadurung budhal kuliah, mi?"

"Sampun ndara romo, mbak Titah sampun sarapan sadurung budhal kuliah."

"Oh nggih sampun menawi mekaten, oh nggih mi kesupen kula, dinten niki sarapan enjang kaliyan menapa?"

"Ketoprak ndara romo, wau kula tumbas ing ngajeng komplek sepulang kula tumbas dhateng peken."

"Oh nggih sampun, maturnuwun nggih mi." kata pak Suyanto.

"Inggih sami-sami ndara romo, amit ndara romo." sambung Darmi.

"Nggih.."

DI KAMPUS TITAH ALIAS FLORA
Di Kantin Kampus..
"Di cari ternyata kamu disini ma." kata Titah alias Flora yang mencari temannya.

"Iya baru duduk saya tah.." sambung Rahma.

"Bagaimana tugas kuliah sudah selesai belum tah?" tanya Rahma.

"Alhamdulillah sudah ma, kamu?" tanya Titah alias Flora juga.

"Sudah juga dong, hehe." jawab Rahma tertawa.

"Oh ya tah pesan gih, hari ini saya traktir." kata Rahma.

"Haa, kamu traktir saya, emm dalam rangka apa nih?"

"Tidak dalam rangka apa-apa sih, hanya saja saya ingin mentraktir kamu, kamu kan teman baik saya tah."

"Oh ya deh, saya biasa ya siomay, sarapan di rumah belum kenyang tadi, hehe."

"Oke deh, saya bingung sama kamu, tah.."

"Haa bingung, bingung kenapa?"

"Iya kamu makan banyak, tapi kok tidak gemuk-gemuk ya, rahasianya apa?"

"Tidak ada rahasia, memang keturunan kok, hehe."

"Yang benar?"

"Iya benar ma, sudah yuk makan, habis itu kita ke kelas."

"Oke.." kata Rahma.

DI RUMAH PAK SUYANTO
Di Dapur.
"Mi.."

"Inggih Pur, enten menapa?" tanya Darmi.

"Tolong buatkan kula kopi nggih." jawab Purnomo.

"Inggih kopi ireng utawa kopi susu Pur?"

"Ireng kamawon angge gendhis nggih mi."

"Oke.." kata Darmi.

"Mi, Darmi.."

"Nggih ndara romo." jawab Darmi.

"Tolong panjenengan.., eh mboten dados deh, tiyange sampun enten ing mriki." kata pak Suyanto.

"Oh nggih ndara romo." sambung Darmi.

"Purnom.."

"Purnomo, ndara romo." keluh Purnomo.

"Ya maksudku itu."

"Inggih ndara, enten menapa?" tanya Purnomo.

"Menika wonten amplop, isinya yatra, tolong panjenengan servis mobil pindhah gantos oli, oh nuwun setunggal iseh badhe kawula kalimengan pindhah panjenengan jemput Titah nuwun teng kampusnya." jawab pak Suyanto.

"Laksanakan ndara romo." kata Purnomo patuh.

"Ya, oh ya mi buatkan saya wedang jahe ya.." pinta pak Suyanto.

"Delapan enam ndara romo, ini Pur kopimu."

"Maturnuwun mi."

"Nggih Pur, sami-sami."

DI KAMPUS TITAH ALIAS FLORA
Di Depan Kampus..
"Tah.."

"Iya ma, kenapa?" tanya Titah alias Flora.

"Yuk pulang." jawab Rahma.

"Yuk, eh tunggu deh, tunggu sebentar saja." kata Titah alias Flora.

"Oh oke.." sambung Rahma.

**

[Romo : assalamu'alaikum nak, kamu jangan pulang dulu ya, tunggu di sana Purnomo mau jemput kamu, sekalian pulang, soalnya tadi bapak suruh Purnomo servis mobil dan ganti oli mobil.]

[Titah : wa'alaikumussalam pak, iya pak, Titah tunggu di kampus.]

**

Masih Di Depan Kampus..
"Yah ma, sorry kayanya saya tidak bisa pulang bareng kamu deh.." kata Titah alias Flora.

"Why?" tanya Rahma.

"My dad sent me a message via whatsapp, dad asked me not to go home yet and he also asked me to wait for the driver, the driver wanted to pick me up, so sorry I can't go home from college with you, maybe another time, okay." jawab Titah alias Flora.

"Oh so it's like that, well it's a shame even though I want to introduce you to my cousin who just came back from London, he's on holiday here." kata Rahma.

"Once again, I am sorry.." sambung Titah alias Flora.

"Oh okay, no problem, can I introduce him to you another time, tomorrow or the day after, right?"

"Ya benar terimakasih ya ma, kamu sudah mengerti saya."

"Sama-sama ya sudah kalau begitu saya duluan ya."

"Iya ma, hati-hati."

"Oke.."

Satu Jam Kemudian..

Masih Di Depan Kampus..
"Assalamu'alaikum mbak Titah, maaf saya telat jemput, silahkan masuk ke dalam mobil." kata Purnomo.

"Wa'alaikumussalam, inggih mas Pur." sambung Titah alias Flora.

Di Mobil Pak Suyanto..
"Mas Pur, ayo kok malah bengong sih.." kata Titah alias Flora yang membuka kaca mobil.

"Inggih mbak, tapi nganu mbak, nganu.." sambung Purnomo.

"Haa nganu, nganu menapa ta mas Pur?" tanya Titah alias Flora.

"Ampun bilang ndara romo nggih, menawi kula telat jempute." jawab Purnomo.

"Oh iya, ya sudah cepat.." pinta Titah

"Laksanakan mbak Titah." kata Purnomo patuh.

DI RUMAH ABIMANYU
Di Ruang Tv..
"Assalamu'alaikum." Rahma memberikan salam pada semua yang ada di ruang tv.

"Wa'alaikumussalam." semua yang ada di ruang tv menjawab salam dari Rahma.

"Loh kok kamu sendiri, katanya tadi kamu mau ajak teman kamu mana, didepan rumah ya, suruh masuk dong?" tanya ibu Rahma.

"Tidak jadi ke rumah mah, dia di jemput supirnya, tadi sih memang mau ke rumah." jawab Rahma.

"Oh gitu.." seru ibu Rahma.

"Your friend who wants to go home is still single or married?" tanya Daffa.

"He is still single and does not have a husband or not married my brother, why?" tanya Rahma juga.

"Oh, no, just ask." jawab Daffa.

DI RUMAH PAK SUYATNO
Di Kamar Titah..
"Akhirnya bisa tidur juga di kamar dan di kasur yang empuk juga, hehe." kata Titah.

DI RUMAH ABIMANYU
Di Kamar Rahma.
"Titah sudah sampai atau belum ya, whatsapp saja deh." kata Rahma.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 111K 36
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
8.8M 109K 44
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
3.4M 250K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
503K 39.2K 17
[SEBAGIAN DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BARU BACA] Dilarang ada hubungan antara senior dan peserta OSPEK, Galen, sebagai Ketua Komisi Disiplin terpa...