Uncertain feeling [END S1] [R...

By Arkata_Esther

283K 27.1K 1.9K

Start : 30 Nov 22 End : 10 Mei 23 Kehidupan baru untuk Erlan yang tak semulus pantat bayi. Dingin diluar r... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35 • END
S2
cast
S2 KEMBALI
Mang bole seng angst ni?
New Story

11

8.7K 866 74
By Arkata_Esther

Puto si kulkas Aster akan muncul :v!
Jan lupa vote coment broo!

"Aster"

Menoleh kepada sosok yang memanggilnya dan ternyata itu adalah melvin sang kawand tampannya.

Ya memang tampan, Aster akui itu. Bahkan melihat kaum hawa dan adam yang selalu menatap setiap melvin berjalan membuat Aster iri.

Ngomong-ngomong melvin sudah lebih dekat dengannya dan mulai memanggil nama Aster dengan akrab.

Untuk Aster tentu dirinya memanggil melvin dengan Alvin. Walau masih di dalam chat/tulisan bukan lisan.

Tak apa Aster masih sabar menunggu sahabatnya ini berbicara dengannya walau harus setengah tahun tak apa sungguh tak apa!

Poor melvin. Back story!

"Kau juga sedang berolah raga? " tanya melvin, Aster menganggukkan kepalanya dan mulai berdiri mendekati melvin.

"Mau pergi bersama? " tanya melvin lagi lagi Aster mengangguk.

Akhirnya mereka berdua berjalan bersama, tak sedikit beberapa orang terpesona dengan melvin dan Aster merasa hanya seorang figuran transparan disini.

Beberapa pemanasan dan sedikit olahraga raga lainnya mereka sampai di bukit sebuah taman memperlihatkan matahari terbit yang begitu indah dengan suasana tenang dan angin sepoi sepoi menyegarkan.

"Waaa sangat indah kan Aster! " ucap melvin menatap pemandangan ke depan dan bawah yang langsung menuju taman bunga cantik.

Aster mengangguk, dirinya menatap ke arah matahari terbit dengan tenang sampai sebuah angin menerbangkan helaian rambut depan yang panjang.

'Swooshh

'Wooshh

"Ast--... " kata kata nya terpotong saat elvin menoleh melihat pemandangan menakjubkan.

Karena angin yang menerbangkan helaian rambut panjangnya membuat wajah Aster terlihat jelas.

Melvin terpaku, bulu mata lentik, hidung mancung, dengan pipi tembem, garis alis yang halus dengan bibir kissable yang sangat lembut dan juga kenyal itu terlihat cantik sekaligus manis.

Penasaran gak sama wajahnya? Iya gak? Mau lihat? Beneran mau lihat? Yang bener....

No tipu-tipu pengen lihat? Kamu nenye? Kamu bertenye tenye?

Biar aku kasih tau ya!



[Anggap g bwa HP dan pandangan lurus ke depan]

Pandangan nya selalu terkunci pada Aster. Haaa sahabatnya sangat cantik ya... Tidak dikira di balik kegelapan goa yang misterius terdapat bunga kristal yang begitu indah didalamnya.

Aster tidak memperhatikan karena nya karena pandangan terkunci dengan keindahan Matahari sampai saat ia menurunkan pandangan dan melihat hewan begitu lucu bulat berbulu lembut melompat lompat membuat matanya berbinar.

"Kicchi... "

Melvin tersentak. "H-ha?... " tidak Melvin masih belum konek sekarang. Dirinya melihat arah tatapan Aster kepada taman bawah yang terdapat banyak sekali kelinci besar dan kecil kesana kesini

"Oh... Kelinci? " Ucap Melvin membenarkan ucapan Aster barusan...

"Eh-... " Melvin membatu.

Tunggu tunggu tunggu seperti nya ada yang terlewatkan...

Aster yang tidak tahan dengan mata berbinar dirinya berlari kecil ke bawah menuju kelinci-kelinci yang sangat lucu itu.

Melvin masih membatu, ia mencoba mencerna kejadian barusan.

Aster... Aster seorang kulkas berjalan tanpa pintu yang sangat dingin ini 'Berbicara? '

Aster berbicara? 'DIA BENAR BENAR BERBICARA DENGAN SUARA YANG KELUAR LANGSUNG DARI MULUTNYA? '

Melvin tidak bisa menutup mulutnya, dia terlalu shock dengan kejadian barusan. Setalah akhirnya mencoba mengembalikan kesadarannya kembali Melvin menyusul Aster dibawah lewat tangga yang menuju kebawa.

'Tap

'Tap

'Tap

"Aster!! " teriak Melvin mendekati Aster yang duduk dengan kelinci yang mengelilinginya.

Sang pemilik nama menoleh ke arah Melvin dengan kelinci di tangannya serta mata berbinar yang terlihat karena anginnya yang masih menerbangkan helaian rambut Aster.

Sekarang Melvin benar-benar ter patung lagi melihat keindahan paras aster.

'Plakk

Menampar pipinya sendiri menyadarkan nya kembali dan menaruh kedua tangannya pada kedua pundak Aster.

"Aster! Kau... Baru saja berbicara kan! Kau berbicara barusan kan! Aku mendengarnya! Kau berbicara 'kicchi' barusan kan! IYA KAN!! " mata Melvin tampak sangat bercahaya senang menatap lekat aster

Aster yang merasa risih melepaskan tautan tangan di pundaknya dan berdehem "hmm" dengan tatapan kesal pada Melvin.

"Astaga!! KAU BENAR BENAR BERBICARA KEPADA-KU!!!! " tidak dipungkiri Melvin merasa sangat senang setelah sekian lama akhirnya dia bisa mendengarkan Aster berbicara dengan suara yang terdengar manis dan lembut walaupun terkesan datar. Sangat candu di telinganya.

Aster kembali mengelus kelinci di pangkuannya dengan lembut.

Melvin membuka hpnya menuju perekam suara membesarkan volume dan mengantongi nya lalu menatap Aster begitu excited!

"Aster! Tolong panggil namaku! " Ucap Melvin menatap sungguh-sungguh Aster

Mengerutkan dahinya Aster menatap aneh Melvin yang kelihatan begitu bersemangat.

"Cepat panggil namaku dengan suaramu" Tatapan nya semakin melebar kepada Aster.

Aster menggelengkan kepalanya.

"Aku Mohon!!! " kedua tangannya ia satukan di depan muka dengan majah memelas.

Menggeleng--...

"Aku mohon, sangat memohon" menautkan kedua tangannya menggenggam menjadi satu serta tatapan anak anjing yang begitu memelas pada majikannya.

Menggeleng lag--

'Sett

Melvin bersujud kepada Aster. " Aku sangat amat memohon, aku mohon mohon kepada mu!!! "

Aster tersentak. Dirinya menghela nafas perlahan Melvin yang mendengarkannya mendongak menatap Aster berbinar.

Seperti mau tidak mau ia harus tetap melakukannya, Aster juga sudah mulai percaya dengan Melvin apalagi melihat hubungan nya dengan Melvin juga sangat dekat.

Dan hanya dirinya yang berteman dengan nya.

"A-... Alvin"

...

...

"YEAHHH!! WOAHH! AKHIRNYA!!! " Melvin melompat bahagia dengan mengangkat kepalan tangannya ke atas langit merasa begitu amat sangat bahagia.

Aster menggelengkan kepalanya melihat tingkah Melvin yang berbanding terbalik seperti biasanya.

180° berubah! Jauh sekali dengan image balok es yang berjalan julukan dari murid-murid di sekolah mereka.

Dirinya kembali sibuk dengan kelinci kelinci nya ini. Melvin juga ikut bermain dengan kelinci disini dengan hati yang berbunga-bunga.

Aster menatap kelinci-kelinci ini dengan tatapan lembut nya. "Lucu" ucap aster pelan dan lembut tetapi terdengar jelas di telinga Melvin

"Ya~ kau benar~ " Melvin menimpali ucapan Aster. Ini hari yang amat sangat membahagiakan bagi dirinya.

Mereka akhirnya bermain dengan kelinci setengah jam sampai akhir merek memilih untuk pergi ke gym bersama seperti rencana awal Aster.

***

Waktu menunjukkan pukul 9:37 pagi.

Dan hari ini Aster dan Melvin berada di cafe untuk sarapan. Lagi lagi Melvin mendapatkan tatapan kagum para penghuni cafe. Beberapa gadis mendatangi meja mereka untuk sekedar berkenalan atau ingin atau mendapatkan nomor Melvin yang tentu ditolak dengan datar oleh sang empu.

Bahkan beberapa kali orang orang mencibir Aster karena penampilan nya yang dikatakan tak pantas duduk bersama Melvin.

Namanya Aster yah tentu bodoh amat. Buang buang waktu + tenaga. Sangat disayangkan jika waktu dan juga tenaganya habis untuk meladeni ayam betina kurang belaian seperti mereka.

"Apa kau menyukai makanannya? " tanya Melvin santai pada Aster.

Semuanya langsung menatap tak percaya Melvin yang berbicara dengan nada santai tanpa ada nada datar maupun sinis seperti kepada mereka.

Dan sekarang tatapan mereka semakin sinis kepadanya. Memutar mata malas Aster merasa risih dengan tatapan sinis mereka.

Aster hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Melvin. Dirinya menyapa sendok terakhir makanannya dan meminum minumannya dengan tenang mencoba menghiraukan cibiran yang ditujukan kepada mereka.

Melvin yang tau bahwa Aster merasa risih menatap tajam semua orang yang mencibiri Aster. Seketika mereka diam dengan keringat dingin mengucur pada wajah mereka.

"Maaf" ucap Melvin merasa bersalah. Aster Memaklumi nya dan mengangguk mengerti.

Saat sedang tenang meminum minumannya HP nya bergetar tanda seseorang sedang menelfon dirinya.

Melihat nomor tak dikenal aster mencoba mengabaikan. Tetapi itu pun berlalu dengan panggilan terus menerus beberapa kali pada HP Aster.

Melvin mengangkat aslinya menatap heran Aster kenapa tidak diangkat? Itulah kira kira kaa yang dikeluarkan oleh Melvin Aster menggelengkan kepala. Dan saat Melvin akan berbicara lagi Aster menyerahkan HP nya pada melvin yang paham langsung mengangkat panggilan tersebut menekan tombol speaker agar suaranya dapat dirinya dan aster dengar.

"Halo? " ucap melvin pada seseorang disebrang sana.

"Akhirnya kau mengangkatnya" terdengar suara dari sebrang sana

"Ada perlu apa ya? " Tanya melvin to the point

"Aa... Bos ingin berterima kasih dengan mu karena telah menolongnya saat itu"

Melvin mengerutkan alisnya. Ia menatap aster sebelum menjawab

"Maaf sepertinya teman saya yang melakukan nya! Saya hanya meminjam telefon nya karena dirinya sangat malas untuk berbicara" jelas melvin

"O-... B-benar juga! Itu yang dikatakan oleh perawat sebelum nya" gumangan seorang tersebut terdengar jelas di telinga melvin.

"Lalu? Apa yang akan kau dan boss mu lakukan? " tanya melvin lagi

"Umm... Boss ingin berterima kasih jadi akan men-transfer uang untuk pertolongan dan juga ganti rugi nya" Ucap orang disebrang sana

Aster yang juga mendengar menggelengkan kepala ribut. Dengan aura tak suka dengan perkataan seseorang tersebut. Melvin tersenyum ia tahu apa yang dipikirkan aster sekarang.

"Maaf seperti teman saya tidak menerima uang atau apapun. Dirinya menggeleng kuat dan menolak hal tersebut. "

"Loh... Tapi kenapa? " Tanya seseorang disebrang sana dengan heran

"Seperti nya dia akan mengetik nya dan mengirim pesan padamu untuk menjelaskannya dan maka itu aku menutup telefon nya. Selamat tinggal " Melvin mengakhiri telfon secara sepihak tanpa memberikan seseorang disebrang sana waktu untuk berbicara.

'Tut

Melvin memberikan HP aster kembali dengan senyuman tipis. Aster segera mengambilnya dan memencet pesan mengirim Pesan pada seseorang yang menelfon tadi.

"Maaf saya tidak menerima imbalan apapun itu, walau pun uang barang ataupun kertas. Saya hanya menemukannya dijalan dan akan meninggalkan nya tetapi karena masih memiliki hati nurani yang bergerak ingin membantu nya maka saya terpaksa melalukan nya"

"Lupakan balas budi atau apalah itu. Jadi saya harap kau atau boss mu memberi imbalan saya agar kita melupakan kejadian itu dan jangan pikirkan apapun, cukup lupakan semuanya jangan pernah merasa bahwa kita kenal ataupun memiliki hubungan yang lainnya"

"Balas lah ini dengan berperilaku seperti kita tidak mengenal satu sama lain dan anggap semua itu sebuah bantuan dari atas. Saya harap dirimu atau yang lainnya tidak menghubungi saya lagi dan tidak mengusik saya"

"Bilang pada boss mu agar melupakan kejadian dimana dia melihat aku dan tutup mata melupakan semuanya"

"Cukup abaikan dan jauhi. Maka saya akan sangat berterima kasih dan juga tertolong"

-Aster 09:43 √

Itulah kira kira isi dari pesan Aster. Setelah terkirim aster memblokir nomor tersebut menaruh hpnya diatas meja dan duduk dengan lega memejamkan matanya.

Dengan begini maa dirinya akan terbebas dari plot dan menjauh dari sana sebisa mungkin.

-*-*-*

Tetapi sepertinya keadaan disebrang cukup mencekam melihat bagaimana sang antagonis yang menyimak dari tadi sekaligus melihat pesan dari aster merasa cukup kesal.

Bahkan anggota inti yang lain merasakan tekanan tidak enak yang dikeluarkan oleh sang ketua mereka merasakan perasaan tertekan pada dada mereka.

"Hah! Sangat Menarik! Bisa Bisanya Dirinya Mengabaikan Kebaikan Ku Untuk Membalas Budi Dan Menyia-nyiakannya!" Suara dalam yang sangat dingin serta seringai lebar begitu menyeramkan terpampang jelas diwajahnya.

"Jangan Harap Kau Bisa Lepas Dari Ku... " Kekehan menyeramkan keluar dari mulut nya

Tawa yang menyeramkan sekaligus atmosfer yang menekan cukup mengerikan dan terasa pekat didalam sana.

Cale Nicholas Alekto Kingsley mendapatkan sesuatu yang menarik.

Dan mungkin dari sini akan semakin menegangkan. Kehidupan biasa penuh drama akan bertambah nya dengan penuhnya toxic, darah, teror, maupun thriller?

Entahlah... Tetapi dari sini jalan hidup Aster akan semakin berat.

TBC

Daebak gak si Aster? Ngomong cuma di beberapa chapter! Itupun bisa diitung pakek jari! Mendalami ga menurut klean si Aster? The real kang males ngomong dikira bisu padahal kagak!

Tambahan foto si Aster azek!

Continue Reading

You'll Also Like

72.6K 840 121
Halo Saya Tidak terlalu suka cerita Romance, mungkin rekomendasi Cerita bergenre Romance di sini jarang muncul saya disini ingin merekomendasikan ce...
20.1K 1.2K 20
bagaimana jika seorang penulis karangan yang sering menyudutkan tokoh si figuran tiba tiba saja masuk kedalam tokoh yang ia benci itu?apa yang harus...
[end] Silent Reading By

Mystery / Thriller

217K 26.6K 188
[boyslove] [Terjemahan] Masa kecil, pola asuh, latar belakang keluarga, hubungan sosial, trauma .... Kami tak henti-hentinya mencari dan menyelidiki...
1.7K 220 5
Seandainya Baekhyun tak pergi hari itu. Seandainya Baekhyun mau menurut barang sehari saja. Seandainya Baekhyun mau mendengarkan, seandainya.. yah, s...