GEMA (On Going)

By Ditayyyn

247K 13.4K 2.6K

Masih cerita yang sama seperti sebelumnya. Cerita tentang kelompok-kelompok disekolah. Seperkumpulan siswa b... More

ALVINO GEMA WIJAYA
GARUDA DAN SMA KERTAPATI
Gema; 1
Gema; 2
Gema; 3
Gema; 4
Gema; 5
Gema; 6
Gema; 7
Gema; 8
Gema; 9
Gema; 10
Gema; 11
Gema; 12
Caca Gwindara
Gema; 13
GARUDA•ANGSARA•RAGASKAR
Gema; 14
Gema; 15
Gema; 16|| OPEN MEMBER
Gema; 17
Gema; 18
Gema; 19
Gema; 20
Gema; 21
Gema; 22
Gema; 23
Gema; 24
Gema; 25
Gema; 26
Gema; 27
Gema; 28
Gema; 29
Gema; 30 + INFO OPMEM
GANDI LISYA
Gema; 31
Gema; 32
Gema; 33
Gema; 34
Andrian •Anggini•
AYO BUKA BENTAR PENTING
Gema; 35
Gema; 36
Gema; 37
Gema; 38
Gema; 39 || NEW GANG
Gema; 40
Happy Birthday, cantikku
Gema: 41
Gema; 42
Spesial menuju 100k Readers
Gema; 43
Gema; 44

Gema; 45

2K 53 10
By Ditayyyn

Hai semuanya!! Ini aku, ditay. Kembali lagi dan selamat membaca <3 Selamat tahun 2024, siapapun yang masih baca cerita ini. Hai, maaf sudah menghilang lama dan meninggalkan cerita ini, aku tetep ada buat cerita-ceritaku, tapi memang ketutupan mager:( but, langsung baca aja ya! Lop u pol yang masih menunggu lalu baca. 🤍

Aduh, maaf kalau agak berantakan, karna udah lama ga nulis 😭🙏🏻

•••

Aretta berjalan menuju meja riasnya, melihat dirinya di pantulan cermin besar disana. Cantik, memang cantik. Siapa sih yang gak mengakui kecantikannya? Meskipun rada barbar, cewek ini diakui cukup dalam segi penampilan.

"Kira-kira, Al lagi apa ya?" gumam Aretta sambil menyisir rambutnya. Ia baru saja selesai mandi dan siap-siap untuk pergi bersama teman-temannya. Mereka akan belanja untuk study tour nanti. Kira-kira kemana ya? Bali atau Bandung seperti rumornya. Dimanapun asal ada Gema, Aretta sanggup. Pesona cegil.

Sudah siap semuanya setelah itu ia turun dan menunggu Vania jemput bersama yang lain. Vania yang bawa mobil, Aretta terakhir dijemput karna memang rumahnya agak jauh dari yang lain.

"Van!" seru Aretta setelah keluar dari rumah dan didepan rumahnya sudah ada mobil Vania dan isinya pasti teman-temannya.

"Aretta cantik banget!" seru Caca dengan senyum diwajahnya. "Biasa kamu kayak preman disekolah."

"Aelah, Ca. Bisa aja sih, dek." jawab Aretta salting.

"Btw, katanya ke Jogja tau." ujar Vania. "Gak kepikiran, tapi seru juga tau, gue pengen ke museum estetok parah!" lanjutnya.

"Yah, gue pengen ke Bali. Kebayang simulasi honeymoon sama ayang boy." kata Angel sambil melihat kearah kaca kecil di tangannya.

"Jogja seru! Caca pengen juga kesana!" ujar Caca.

"Lo mah kemana aja mau, Ca. Asal ada Andrian aja, sama tuh kayak Aretta." kata Liora tersenyum melihat tingkah Caca yang salting dan Aretta yang terlihat senang.

"Yaudah, apapun itu asal kita jalan jalan!" ujar Angel.

Tidak lama mereka sampai dan belanja. Disana juga ada Griya dan Aura. Mereka juga menyempatkan diri mencari beberapa barang buat nanti. Aura memperhatikan arah pandang Griya yang mengarah kearah Aretta dan lainnya. Cewek itu menegur Griya. "Gri, kenapa?"

"Gak ada, entah kenapa gue gak suka. Gak tau deh,"

"Sebaik-baiknya orang, kalau punyanya diambil bakalan jahat. Jangan ambil punya orang lain, Gri, kalau kamu gak mau nanti kenapa-kenapa." ujar Aura.

"Maksudnya?"

"Gema kan? Dari tadi siang, rumor adik kelas suka Gema itu kesebar. Ya memang bukan cuma Griya yang ngejar Gema. Semenjak Aretta berhasil dapetin cowok itu, semua berubah. Gak ada satupun yang berani deketin Gema." kata Aura. "Udahlah, yang lain masih banyak kok, ayoo pulang."

"Hm, ya."

•••

Gema dan yang lainnya sedang nongkrong di salah satu cafe, disana mereka sedang mengobrol. "Kira-kira tempat bagus nan estetik di jogja dimananya ya?"

"Banyak kali, Gandi. Lo aja yang kudet!" seru Boy.

"Gem, katanya angkatan kita aja yang pergi?"

"Enggak, kelas 11 juga gabung."

"Oh mereka bulan lalu gak jadi karna masalah itu? Kelas 11 rame bjir." ujar Gandi. "Tapi tidak apa-apa, selagi Gandi bisa menebar pesona ketampanan, mereka akan nyaman dan bahagia–"

Plak!

"Sadar astaga, udah malam mimpi terus." ucap Farel. "Kadang stres kadang gamon idup lu kalo ga itu ya itu, Gan."

"Gandi mah kalau gak adek gemes ya Lisya." kata Boy membuat yang lain tertawa termasuk Andrian sih pemilik sifat cuek dan dingin ini. Gema juga tertawa melihat teman-teman gilanya ini.

Gak ada Gandi, memang sepi tapi kalau ada Gandi, semua orang berlomba-lomba meledek cowok lucu itu. Cinta beda agama yang berakhir dengan keterpaksaan, meskipun memiliki perasaan yang sama, tapi kalau soal agama gak bisa dipaksa.

"Gema, Kira-kira kalau nanti lo digodain cewek disana, Aretta marah gak ya?" ujar Gandi.

"Pertanyaan bodoh." ujar Boy.

"Bumi ditendangnya, Gan." kata Farel.

"Kalau semisal, Caca, Ndri? Caca di godain cowok lain lo gimana?"

Andrian menaikkan bahunya. "Menurut lo?"

"Buset serem bat lu serem." kata Gandi.

"Aretta kalau diem cantik, kalau kayak preman juga cantik." kata Gandi. "Akhirnya lo dapetin kan Gem? Spek Aretta siapa yang gamau? Minesnya cuma di sifatnya yang grasak grusuk kalo jadi cewek."

"Iya, Gan. Gue tau tanpa kalian bilang."

"HALAH BJIR!" kata Boy, Farel dan Gandi.

"Iya gue tau gue kemakan omongan sendiri. Mau lo ungkit sampe kapan?"

"Sampe lo punya anak, cucu, cicit."

"Anj–"

"Ndri, HP lo bunyi!" seru Farel saat Andrian sudah melangkah agak jauh dari meja, ia mau ke toilet.

Caca memanggil..

"Iya, ca?" kata Andrian dengan muka datarnya. Berjalan pergi dari teman-temannya.

"Andrian!! Caca gak sabar, btw kamu sedang apa??" seru cewek itu dari panggilan telfonnya.

Andrian tersenyum tipis. Akhirnya, akhirnya dia menyukai seseorang lagi setelah waktu itu. Akhirnya, dia menemukan sosok yang bisa membuatnya bahagia dengan keadaannya sekarang. Masa lalu biar jadi kenangannya. Mau bagaimanapun dunia terus berputar, hidupnya akan lebih bahagia saat menemukan yang bisa menariknya bangkit dan menemukan hal lain yang lebih bahagia.

"Ca, lagi di cafe sama anak-anak."

"Oh ya ampun, maafin Caca, kirain kamu dirumah atau dimana. Soalnya gak ngabarin!"

"Mau dikabarin?" tanya Andrian membuat Caca terdiam. "Ca, Makasih ya."

"Hah? Caca ngasih kamu sesuatu?"

"Andrian! Kamu mabuk ya? Kok ketawa?"

"Andrian!!!!"

Andrian menggelengkan kepalanya. Caca begitu lucu. Andrian, hatinya mulai mencair sedikit demi sedikit. "Buat kehadiran lo, makasih semuanya, Caca. Besok berangkat bareng."

"Udah, tidur sana." ujar Andrian mematikan telfonnya.

Kembali ke tempat, Gema sudah tidak ada. Dia sudah pergi duluan karna mau bertemu Aretta. Cewek itu menghubungi Gema karna sesuatu. Aretta nangis, gak tau kenapa. Cowok itu bergegas pergi.

Aretta mengerang kesakitan, dirumah ini ia sedang sendiri. Meskipun sendiri, ia masih ada Gema. Untuk sekarang, Gema masih bisa dimintai bantuan. Ia sedang datang bulan, perutnya memang sakit makanya ia meminta tolong Gema datang kemari. Cowok itu membawa sekantong penuh isinya jajanan dan air mineral, meskipun ia tau dirumah Aretta pasti ada.

Cowok itu sudah berada di kamar Aretta. Ia tau cewek ini sedang sendiri dirumah sebesar ini, pintu memang belum dikunci Aretta jadi cowok itu bisa masuk. Tapi setelah ia masuk pintu itu kembali di kunci.

"Sayang?" kata Gema melihat Aretta menutupi dirinya dibalik selimut pink tersebut.

"Aretta, bangun aku bawain makanan sama obat."

Aretta bangun lalu melihat Gema dengan tatapan yang membuat Gema langsung menghampiri ceweknya ini. "Al, aku butuh kamu. Aku sendirian daritadi bingung ngabarin siapa."

"Aku kangen Bunda, Ayah. Biasanya kalau sakit ditemenin. Aku kenapa selalu sendiri ya, Al? Aku punya Caca, Angel, Liora sama Vania tapi aku tetep ngerasa aku masih butuh yang lain."

"Sstt.."

Gema memeluk Aretta, menenangkan cewek ini. Menepuk dan mengelus pelan punggung rapuh seorang Aretta. Dia memang kelihatan menyebalkan, disekolah banyak yang gak suka. Sifatnya yang barbar dan kasar, tapi cewek ini baik kok. Buktinya yang lain bertahan untuk berteman dengannya. Emang rata-rata kalau sudah kehasut susah percaya. Untung saja, Gema datang disaat Aretta butuh dia. Beruntung memiliki Gema disaat seperti ini dan seterusnya.

Semoga, semoga Gema terus menemani cewek rapuh ini dan terus bangkit dari kesepiannya. Hidupnya, berwarna meskipun kehilangan sosok Ayah yang menjadi pahlawan kebanggaan anak perempuannya. Ayah, Bunda, Gema dan yang lain, Terima kasih sudah terus hadir untuk Aretta.

"Al, Makasih ya.."

"Selalu Aretta, panggil aku saat kamu butuh, kamu gak akan pernah ngerasa sendiri sekarang ada aku, maaf buat hal-hal menyedihkan di masa-masa lalu ya, maaf udah ngelukai perasaan kamu, sekarang aku sembuhin. Kamu jangan pernah ngerasa sendiri. Aku bakal lakuin, selagi aku mampu dan ada disamping kamu."

"Aku sayang kamu, maaf ngerepotin."

"Gak sama sekali, sayangku."

Aretta melepaskan pelukannya. "Al?"

"Janji gak pergi ninggalin aku?"

Gema mengangguk. "Kenapa mikir gitu?"

"Aku gak mau kamu pergi, aku susah payah ngejar kamu, aku gak mau kamu pergi."

"Iya sayang, perutnya masih sakit? Ini ada obat, mam dulu habis itu minum obatnya. Nanti kalau udah dibawa bobo aja."

Aretta tertawa kecil. "Kamu beda banget."

"Kenapa?"

"Makin sayang aku, kelihatan banget."

"Maunya gimana?"

"Ihhhh, gak. Gini terus ya, nanti orang-orang ngiranya aku dipacarin Gema karna terpaksa. Padahal kamunya juga bucin."

Gema mengangguk. "Sesuka kamu, Aretta."

"I love u, Al."

"Love u more, sayang."

•••

AAAAAAA... YAAMPUN 🥺🥺🥺🥺

kangen banget nulis, akhirnya kesampaian. Bisa balik lagi meskipun hampir setahun ya atau lebih? 😭

mau lanjut lagi, mau ngumpulin banyak ide buat part berikutnya. Bye gais, makasih, lop u pol!!!

gambarnya ambil di pinterest ya gais!!

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 129K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
836K 101K 13
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
533K 40.4K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
609K 23.9K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...