✓ Pacar tapi Musuh!

By rotibbang

67.5K 9.5K 1.5K

"Ikan hiu makan keong.." "Artinya?" tanya Sunoo. "I love you.." "Masa?" Sunoo udah kesenengan digombalin gitu... More

1. Dilarang cafer
2. Dahlah..
3. Dibakar gak mateng
4. Beda orang, beda perlakuan
5. Nemenin ayang
6. BEEF
7. Perkara berhala
8. Gue tuh anak siapa?
9. Jalan-jalan berdua
10. Ada apa dengan Sunghoon?
11. Tips and trik ala Jungwon
12. LDR kelas teri
13. Simulasi babu
14. Jadi orang tua sehari
15. Masalah lisan
16. Love language
17. Sebelum pertandingan
18. Musuh internal
19. Rivalitas tanpa batas
20. Birthday kiss
21. Ketakutan terbesar Sunoo
22. Tanpa sepengetahuan
23. Tak sejalan lagi
24. Perubahan drastis
25. Kembali ke mantan?
26. Kenyataan yang terjadi
27. Kelanjutannya..

28. Final

3.2K 344 164
By rotibbang

Dan akhirnya...

Pertunangan itu pun dibatalkan..

Sempet ada cekcok panjang antara Wonyoung dengan papanya. Papanya yang gak terima pertunangan dibatalkan dan bilang kalo dia ngelakuin itu semua demi Wonyoung. Sementara Wonyoung, ngomong kalo dia gak mau papanya itu bersikap seenaknya sendiri.

Papanya itu salah! Salah banget!

Tapi keputusannya sama kayak yang di omongin Wonyoung tadi.. pada akhirnya pria itu mau gak mau nurutin kemauan anaknya. Semuanya... termasuk ngebantu papanya Sunghoon.

Dan setelah menyelesaikan semua itu, Sunghoon langsung ijin pamit pulang lebih dulu. Enggak, sebenernya dia gak pengen pulang.

Dia pamit lebih dulu karena dia mau ke apartemennya Sunoo. Apapun yang terjadi, dia merasa bertanggung jawab untuk ngasih tau semuanya, gimana pun kondisinya nanti pokoknya dia pengen ngejelasin semuanya dulu.

Sunghoon pengen Sunoo tau.. kalo selama ini dia sayang banget sama Sunoo. Walaupun misalnya pas sampai sana Sunoo bilang kalo dia udah sama Ni-ki..

..Sunghoon bakal pergi dengan sukarela.

Sunghoon nginjek gigi motornya dan nambahin gas. Motor itu melaju kencang membelah jalanan malam. Sunghoon ngerasa dia gak punya waktu, terlalu terburu-buru..

Bahkan dia sendiri dalam hati merasa kalau dia belum pernah berkendara sekencang itu sebelumnya..

Sunghoon gak memikirkan apapun, yang ada di otaknya dia cuma pengen ketemu Sunoo..

Dan gara-gara itu juga, karena pikirannya gak fokus, dia sama sekali gak memperhitungkan kalo di depannya ada perempatan..

Tepat saat dia melintas, dari arah sisi kirinya ada mobil sedan melaju cukup kencang.

TIIIIIIIN!!!

Sunghoon kaget, tapi dia yang gak sempat berpikir logis itu reflek belok ke arah kanan. Tapi karena begitu cepatnya kejadian itu terjadi, motor yang dikendarainya keburu tertabrak bemper mobil, dan...

BRAAAAKKKKKK!!!

SREEEEEETTTTT!!!

Benturan antara benda keras itu terdengar sangat kencang.

Sunghoon jatuh dan terseret beberapa meter di jalanan itu.

"Aaaakh.."

Dalam kesakitannya dia sempat denger orang-orang teriak, dan sebelum kesadarannya itu terambil sepenuhnya...

Pengelihatannya tergantikan dengan pemandangan Sunoo yang tersenyum sambil manggil-manggil namanya..

Sunoo..

-

"Heh! Lo gak mau nengok Kak Sunghoon?"

Sunoo yang lagi buang sampah sambil telfonan sama Jungwon itu cuma ngehela napas.

Bener juga, udah dua hari berlalu semenjak kecelakaan itu, tapi Sunoo belum sekalipun nengok Sunghoon. Dia cuma tau kabar cowok itu dari Jay, Heeseung, dan Jake.

"Tengok lah, kondisi dia lumayan parah loh," kata Jungwon lagi.

"Lagian kan Sunghoon juga udah putus sama Wonyoung. Sah, sah aja kok kalo lo mau nengokin dia."

Sunoo mematung, tangannya berhenti masukin botol bekas ke tempat sampah daur ulang.

"Lo tau dari mana?" tanyanya.

Terdengar helaan napas dari Jungwon. "Kak Jay cerita ke gue. Lo tau, ternyata yang terjadi selama ini gak kayak yang kita duga. Dia tuh gak sejahat itu."

Sunoo diem cukup lama. Tenyata masih banyak hal membingungkan yang dia belum ketahui.

"Iya nanti gue tengok dia," katanya.

Dia lalu ngeliat sampahnya yang udah habis semua. "Udah dulu ya, Jungwon?" dan dia langsung matiin panggilan secara sepihak.

Sunoo ngeliat hapenya bentar, habis itu ngehela napas lagi. Dia kemudian pergi dari situ, berniat balik ke apartemennya lagi.

Sunoo belok di ujung gedung, dan berjalan ke pintu masuk. Tapi.. baru aja dia mau buka pintu lobi, dia langsung berhenti saat merasa melihat sekilas siluet orang yang dikenalinya.

Ditengoknya ke sebelah kirinya dan dia ngeliat sesosok gadis berdiri di dekat gerbang masuk.

"Sunoo.."

Sunoo tertegun..

Kenapa Wonyoung kesini?

--

Setelah kunjungan yang mengejutkan tadi, mereka berdua kemudian duduk di bangku yang ada di bawah pohon deket apartemen itu. Wonyoung bilang kalo ada sesuatu yang mesti mereka omongin.

Sunoo sebenernya males, cuma dia ngerasa gak punya alasan juga buat nolak.. akhirnya nurut aja.

Wonyoung natap Sunoo yang pandangannya tertuju ke depan, terlihat datar tanpa ekspresi.

"Kamu gak nengok Kak Sunghoon?" tanyanya basa basi.

Sunoo nunduk. "Kamu kesini mau ngapain?" Dia malah nanya balik.

Dan pertanyaan itu bikin Wonyoung tersenyum maklum.

"Aku kesini cuma mau ngomong," katanya sambil terus natap Sunoo. "Selama ini sebenernya Kak Sunghoon sama sekali gak bermaksud main di belakang kamu. Gimana pun yang terjadi, dia tuh tetep sayang sama kamu."

Sunoo ngehela napas kasar dan ngalingin mukanya ke arah lain. Sayang katanya?

Lalu kemudian tanpa diminta Wonyoung menceritakan semuanya. Saat pertama kali dia denger pembicaraan papanya, cerita yang sebenarnya.

Gimana papanya itu manfaatin kondisi keuangan papanya Sunghoon yang udah terpuruk banget, biar Sunghoon bisa deket sama dia.

Dan Sunoo dengerin itu semua.. tetep gak bereaksi apapun.

Dia diem aja.

"Terus kenapa kamu kesini? Bukannya kamu udah mau serius sama dia?" tanya Sunoo.

Wonyoung tersenyum dan menggeleng. "Aku yang minta batalin semuanya. Terus kenapa aku kesini? Karena aku ngerasa bersalah sama kamu. Aku tau aku jahat banget."

"Tapi.. kasian Kak Sunghoon selama ini.. dia udah cukup menderita banyak hal, Sunoo. Dia.. dia pasti butuh kamu.."

Habis itu hening cukup lama. Suasana di tempat itu begitu sunyi. Hanya sesekali terdengar bunyi semilir angin.

Wonyoung ngehela napas. "Aku harap kamu bisa mikirin ini. Aku cuma mau kamu gak salah paham lagi."

Kemudian dia bangun dan berdiri di depan Sunoo.

"Terus juga.. aku minta maaf, atas semua yang udah terjadi," dia ngebungkukin badannya.

Tapi Sunoo tetep gak ngomong apapun.

Wonyoung negakin badannya lagi dan natap Sunoo. Mungkin emang gak semudah itu maafin dia, tapi seenggaknya dia pengen minta maaf dengen tulus.

"Kalo gitu... aku pulang dulu, ya?" katanya kemudian.

Sunoo natap Wonyoung bentar dan ngangguk.

Setelah cewek itu pergi dan hilang dari pandangannya, Sunoo masih tetep duduk di tempatnya. Pikirannya terus berkecamuk.

Terasa rumit sekali.

Hingga berpuluh-puluh menit kemudian, Sunoo masih di sana.

TIN! TIN!

Denger bunyi klakson motor, Sunoo nengok ke belakangnya. Ternyata Ni-ki dateng dengan senyum lebarnya.

Ni-ki ngelepas helmnya lalu turun dari motor ngehampiri Sunoo sambil nenteng kresek cukup besar.

"Makan, yuk.. gue bawa ayam," katanya excited. Dia taruh kresek itu di tengah bangku, antara Sunoo dan Ni-ki.

Sunoo ngeliat Ni-ki yang ngebuka kotak ayam bumbu itu, ngehela napas. "Lo banyak uang ya? Hampir tiap hari kesini."

Ni-ki gak jawab, soalnya lagi sibuk natain makanan. "Ayo makan," katanya kemudian. Dia kasih sumpit baru ke ke Sunoo.

Mereka lalu makan. Sambil pandangan mereka fokus ke depan. Gak tau ngeliatin apa.

Soalnya didepan mereka cuma ada pager besi tinggi, dan di balik pager besi itu ada jalan besar yang lumayan sepi. Karena apartemennya Sunoo masuk di komplek.

"Ngapain diem disini?" tanya Ni-ki.

"Tadi Wonyoung kesini."

Cowok Jepang itu seketika berhenti ngunyah dan nengok ke Sunoo. "Masa?" tanyanya kaget.

"Ngapain?"

"Dia ngomong semuanya. Katanya dia yang batalin pertunangan itu. Terus juga.. ternyata selama ini Sunghoon ngelakuin itu semua karena papanya hampir bangkrut. Papanya Wonyoung mau nolongin asal Sunghoon nikah sama anaknya."

"Jahat banget," kata Ni-ki.

"Tapi susah juga ya kalo jadi Sunghoon? Dia pasti bingung banget waktu itu," Ni-ki sebisa mungkin berusaha buat gak ngejudge. Karena dia sendiri kalo diposisinya Sunghoon pasti juga bakal bingung mau gimana.

Dan denger Sunoo ngomong gitu tadi, seketika dia keinget sesuatu. "Berarti.. selama ini Sunghoon masih cinta sama lo dong?"

Sunoo diem sejenak. "Iya... katanya Wonyoung."

Tatapan Ni-ki seketika kosong. "Oh, gitu ya?" katanya datar.

Dia kemudian nunduk ngeliatin sumpit yang masih dia pegang. Lalu senyum miris mengembang di bibirnya. "Masih cinta ternyata.." dia ngomong gitu ke dirinya sendiri.

Apa kata cinta terlalu berlebihan buat dia ungkapkan ke Sunoo?

Ni-ki diem sejenak lalu setelah itu dengan ngubah senyumnya. Dia tatap Sunoo, dengan wajah yang seolah menyiratkan kebahagiaan. "Bagus dong.." katanya.

"Lo sendiri gimana? Pasti ada kemungkinan buat dia ngajak lo kembali, kan?" tanyanya. Tapi Sunoo sama sekali gak jawab.

Ngeliat itu, Ni-ki sontak miringin kepalanya buat ngeliat wajah Sunoo lebih jelas. Di tatapnya wajah itu cukup lama dan kemudian bak cenayang dia bilang..

"Lo benci sama dia, lo masih marah sama dia, tapi gak bisa dipungkiri lo mau balikan juga, gitu kan?"

Tebakan Ni-ki itu bikin Sunoo seketika natap dia kaget.

"Tau kok gue.." kata Ni-ki seolah ngejawab kekagetannya Sunoo.

Ni-ki natap ke depan terus ngehela napas.

"Kalo kemungkinan terjadi, itu tergantung di lo," katanya.

"Mau gimana pun juga ini kan lo yang ngejalani. Kalo lo emang masih suka sama dia, nih gue kasih saran daripada lo galau.."

"..jangan dipaksakan nurutin ego. Ikuti kata hati lo. Manusia kan juga berhak dapet kesempatan kedua."

--

Udah tiga hari sejak Sunghoon dirawat di rumah sakit. Kesehatannya pun berangsur membaik.

"Makan dulu Sunghoon.." kata mamanya Sunghoon sambil dia ngebuka plastik yang ngebungkus nampan makanannya.

Sunghoon yang posisinya setengah duduk itu ngegeleng. "Gak mau mah," katanya.

"Kamu tuh! Gak sembuh-sembuh dong!" Mamanya Sunghoon setengah ngebentak.

"Kasih garem kek supnya. Gak asin gitu, siapa yang mau makan?"

"Darah tinggi kamu nanti, makan asin-asin terus."

"Gapapa lah, biar nanti Sunghoon bisa ngimbangin mulutnya mama," disaat sakit kayak gini Sunghoon masih sempet-sempetnya nyari masalah sama mamanya.

"Heh! Untung kamu sakit, kalo enggak udah habis kamu di tangan mama!" Mamanya ngegas lagi. Untung aja mereka ada di ruang VIP.

"Mama anaknya sakit kok dibilang untung sih! Tega banget!"

"Ya lagian kamu rese-"

TOK! TOK!

Ibu dan anak itu nengok ke pintu rawat inap yang di ketuk.

"Ada yang dateng, mah.." kata Sunghoon.

Mamanya Sunghoon berdiri dan jalan ke pintu. "Siapa ya? Masa papa?"

Cklek!

Begitu pintu itu terbuka, mamanya Sunghoon seketika melotot.

"Sunoo!"

Sunghoon denger itu negakin badannya. Bener! Di depan pintu itu Sunoo!

Sunoo yang berdiri canggung itu tersenyum kaku.

"Halo tante.." sapanya. "Lama gak ketemu, ya?"

Mamanya Sunghoon ngehela napas, terlihat lega.. terus dia megang kedua tangan Sunoo. "Tante kangen sama kamu."

"Sini masuk," dia lalu narik Sunoo buat masuk.

Sunoo disuruh duduk di kursi depannya Sunghoon. Gak bicara sama sekali. Sunghoon juga. Dia cuma natap cowok manis itu.

Dan mamanya Sunghoon yang berusaha ngasih waktu biar mereka saling bicara itu, nyeletuk, "tante beli air minum dulu ya? Kalian ngobrol aja."

Habis itu dia buru-buru keluar dari ruangan anaknya. Ninggalin Sunghoon dan Sunoo berdua.

Sunghoon nunduk natap selimutnya, sementara Sunoo mainin jari tangannya. Mereka saling terdiam.

Kejadian yang terjadi sebelumnya membuat hubungan mereka berdua terasa begitu jauh.

Padahal sebelumnya mereka begitu dekat. Lalu dengan kalimat apa dia harus memulai?

Sunoo ngegigit bibir bawahnya. "Gimana.. kondisi kamu?" mulainya dengan canggung.

"Udah baikan kok," Sunghoon ngejawab singkat.

Sunoo lalu natap Sunghoon. Tangan cowok itu di perban. Di dahinya tertutup plester, di pipi kirinya juga.

"Kenapa bisa sampe kayak gini?" tanya Sunoo lagi.

"Motor gue ditabrak. Ya salah gue juga sih terlalu ngebut."

"Ooh.."

Sunghoon bales natap Sunoo. Ada kerinduan yang dalam muncul di hati Sunghoon waktu dia menatap wajah itu. Dia kangen banget. Dia pengen meluk, pengen nyium orang di depannya ini.

"Lo selama ini gimana?" tanya Sunghoon.

Sunoo nunduk, dia pengen bilang kalo dia gak baik-baik aja. Tapi dia natap Sunghoon dan tersenyum tipis.

"Baik kok.." jawabnya singkat.

"Gitu ya?" kata Sunghoon. Dia natap jendela di ruang inapnya itu.

Kesunyian terasa di sekeliling mereka.

"Hiks.." dan tiba-tiba Sunghoon terisak dengan sendirinya. Dia ngegeleng sambil ngusap air matanya.

"Waaah.. harusnya gue ngerasa seneng lo baik-baik aja.. tapi kenapa gue malah ngerasa sedih?"

Sunoo yang denger Sunghoon nangis, ngalingin muka sambil gigit bibirnya. Dia sendiri udah gak tahan buat nangis dari tadi.

"Lo baik-baik aja, tapi gue selama ini menderita banget tanpa lo."

Sunoo ngepalin kedua tangannya kuat. Dan..

"Hiks.." akhirnya dia gak tahan juga. Isakannya lolos gitu aja.

Mereka berdua nangis. Mereka berdua sama-sama ngerasa terluka. Mereka berdua patah hati lagi dan lagi. Dan rasa sakit yang mereka rasakan rasanya gak akan bisa hilang semudah itu.

Gimana perasaan mereka berdua dipermainkan oleh keadaan..

Sunoo ngangkat mukanya dan natap Sunghoon.

"Kamu... kamu kenapa kayak gitu? Kenapa kamu gak bilang kalo kamu kesulitan?" Dia ngomong sambil terisak-isak.

Mestinya kalo Sunghoon bilang yang sebenarnya dari awal, gak akan ada kejadian kayak kemarin.. Sunoo gak akan kehilangan kepercayaan ke Sunghoon. Dan dia juga gak akan ngerasa seterluka ini.

"Gue minta maaf... Hiks.. gue bingung banget, waktu itu gue sama sekali gak tau harus gimana.."

Sunoo ngusap air mata di wajahnya dengan kedua tangan. Kemudian dia hentikan isakannya itu dan dia tatap wajah Sunghoon.

"Tapi.." dia menarik napas, berusaha kembali tenang.

"Tapi kita udah selesai, kan?"

Sunghoon denger itu ngegeleng. "Nu.."

"Kalo gitu harusnya gak ada yang perlu di sesali. Tuhan pasti tau apa yang terbaik buat kita."

Setelah ngomong gitu Sunoo berdiri. Ditatapnya Sunghoon sekali lagi.

"Aku pulang ya.. Kamu cepet sehat."

Dan dia yang udah gak tahan buat nangis lagi itu cepet-cepet berbalik. Begitu wajahnya menatap pintu, air mata Sunoo turun lagi. Dia kembali menangis dalam diam.

Sunghoon sendiri ngerasa air matanya seakan tak terbendung. Dia menunduk dan menangis dalam diam.

Sebenernya dia pengen menghentikan Sunoo, dia pengen teriak jangan pergi ke Sunoo, tapi Sunghoon ngerasa gak mampu.

Ada suatu rasa di hatinya yang bilang kalo gak seharusnya Sunoo balik sama dia. Dia udah nyakitin Sunoo parah banget.

Sunoo ngebuka pintu rawat inapnya Sunghoon..

"Sunoo?"

Dan dia dikagetkan dengan kedatangan Jake dan Heeseung.

Dua orang itu juga kaget waktu ngeliat Sunoo yang wajahnya penuh air mata keluar dari ruangannya Sunghoon.

Sunoo natap Jake dan Heeseung sekilas, setelah itu tanpa mengatakan apapun dia pergi dari situ.

Pasangan itu sempat kebingungan. Apa yang telah terjadi?

Tapi waktu mereka masuk ke dalam dan ngeliat Sunghoon yang nangis semenyedihkan itu, mereka seketika paham...

..gak mungkin ada perkara lain yang bikin mereka bisa nangis sekeras itu.

Pada akhirnya semuanya gak bisa dikembalikan lagi...

Sunghoon udah kehilangan cintanya. Sunoo gak mau kembali ke pelukannya lagi...



















Pacar tapi musuh, selesai..



















..................................................................................
Jangan ada yang galau lagi ya? Ceritanya udah tamat..

Author namatin ini sekarang. Mereka kan udah jadi mantan, jadi gak cocok lagi sama judulnya..

Apa bikin sekuel ya?

Tapi.. beneran, walaupun gak sebanyak chapter yang lain, cerita ini bisa dibilang paling berasa sih!!

Gak tau jalan ceritanya seru apa gak, tapi yang pasti makasi buat yang udah ngasih bintang kuning, komentar, masukin ke fave list.. bahkan yang baca.. (⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠♥

Iluvyuuuuu..

Sampai ketemu di cerita yang lain..

See yaaaaa (⁠っ⁠˘⁠з⁠(⁠˘⁠⌣⁠˘⁠ ⁠)

Continue Reading

You'll Also Like

35.3K 2.6K 29
Di usia mudanya Asahi harus menikah dengan seorang CEO incaran banyak orang, sikap lembutnya membuat Asahi percaya bahwa dia juga mencintai Asahi. Na...
46.3K 4.2K 33
Ku harap kau tidak akan menyesalinya suatu hari nanti Jake Shim - Park Sunghoon
18K 1.4K 5
apa jadinya kalau jay si playboy sekolah ngincer balok es kelas sebelah (?) Bxb Area‼️ Jayhoon✓
13.5K 1.5K 12
𝐒𝐨𝐦𝐞𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐫𝐞 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐦𝐞𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐞𝐧. Seperti keadaan kita, aku memang hanya bisa menikmati tawamu dari jauh. Aku yang ha...