CINTA DAN DENDAM SEKRETARIS M...

By M2glory

72.9K 142 10

AREA 21+ BOCIL JANGAN BACA "Boss Lee tolong lebih dalam lagi," erang Goeun. perempuan cantik itu mengerang ni... More

bab 1 : Penyatuan kembali
bab 2 : PERTEMUAN PERTAMA
bab 2 up
bab 3 : hukuman
bab 3 up
bab 4 : hubungan rahasia
bab 4 up
bab 5 Up
bab 6 : up
up bab baru
update

bab 5 : menahan sedih

3.5K 15 0
By M2glory

Minho dan goeun menarik koper mereka begitu keluar dari tempat pengambilan bagasi. Begitu sampai di pintu keluar mereka dapat melihat dua pria yang mereka kenal melambaikan tangan.

"Gimana penerbangan nya sepupu," sapa Jaemin.
"Kau mau meledek," ucap Minho ketus.
Sehun tersenyum tipis.
"Selamat pagi Mr. Jaemin, Mr. Sehun,"  sapa Goeun.
"Ya pagi, ayo aku antar ke hotel," ucap Sehun.

Dan mereka pun menuju mobil milik Sehun yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Minho dan Goeun menduduki kursi belakang dan Jaemin duduk di sebelah kursi pengemudi yang dibawa oleh Sehun.

"Ya Minho, nanti malam ikut kita ke party," ucap Jaemin.
"Kau yang membayar?" ucap Minho.
"Bukan, tentu tuan rumah lah. Benar begitu Sehun," ucap Jaemin.
Sehun mengangguk
"Lihat saja nanti, jika rapat siang ini sukses aku akan ikut."
"Pastilah sukses," potong Jaemin.
"Klien sudah datang?" tanya Minho.
"Sudah, mereka sekarang sedang di temani Euncha," ucap Sehun.

Goeun hanya mendengar percakapan antar sepupu itu. Jaemin, Sehun dan Euncha adalah sepupu Minho. Mereka semua memiliki andil dalam perusahan besar keluarga Lee. Bisnis keluarga Lee bukan hanya di bidang fashion yang kini di pegang oleh Minho tapi juga perhiasan, otomotif, dan juga kontruksi. Sudah banyak perhiasan berkelas limited terjual, mobil bahkan pesawat terjual, dan bangunan indah yang di bangun oleh kerajaan keluarga Lee. Dan kini mereka akan terlibat rencana besar yang di buat oleh Minho.

Mereka pun tiba di hotel dimana nanti siang mereka akan mengadakan meeting dengan klien besar.
"Goeun, ini kunci kamar hotelmu." Sehun memberikan kartu akses.
"Dan ini punyamu." Memberikan kepada Minho.

Mereka pun naik lift menuju kamar. Goeun mendapatkan kamar satu lantai di bawah lantai di mana Minho berada.
"Saya permisi Mr. Lee, Mr. Sehun dan Mr. Jaemin." Goeun berpamitan seraya menuju kamar hotelnya.
Minho mengangguk dan pintu lift tertutup mengantarkan ke lantai tempat Minho dan para petinggi serta klien menginap.

***

Goeun segera membersihkan diri, ia harus mempersiapkan semuanya.

Sebuah bel berbunyi, membuat goeun menghentikan aktifitasnya. Ia berjalan menuju pintu. "Siapa?"
"Akh bodoh, disini bukan Korea. Mana dia mengerti apa yang aku katakan," gumamnya.
"Who is that?"
"Room service madam. I pick up breakfast for madam."

Goeun membuka pintu dan benar saja seorang pegawai hotel mengantarkan sarapan.
Sang pegawai hotel pun masuk dan meletakkan makanan itu di meja.
"Have a nice breakfast, madam."
"Thanx u," ucap Goeun.

Pegawai hotel pun meninggalkan kamar.
Goeun pun langsung duduk dan menyantap sarapan tersebut, ia harus memiliki stamina untuk acara nanti siang yang entah bisa selesai cepat atau lama.

Setelah selesai sarapan, ia kembali mengecek berkasnya.

Ting

Bunyi notifikasi pesan ponselnya. Ia pun membuka.

Mr. Lee
(Pastikan semuanya beres)

Goeun
(Baik Mr. Lee. Ini saya sedang mengecek kembali)

Mr. Lee
(Sudah sarapan)

Goeun tersenyum simpul membaca pesan tersebut.

Goeun
(Sudah. Apakah Mr. Lee sudah sarapan?)

Namun pesannya hanya dibaca tanpa di balas kembali.

Menghela nafas, ia meletakkan ponselnya kembali ke aktifitasnya.

Sementara itu di kamar Minho, ia kedatangan sepupunya saat sedang berkirim pesan dengan sekretarisnya itu.
"Halo..." Sapa Euncha dengan senyum manisnya ketika Minho membuka pintu kamarnya.
"Ehmmm..."
Euncha mengecup bibir Minho sekilas sebelum masuk ke kamar hotel sepupunya itu.

"Maaf tadi aku tidak menjemputmu di bandara. Aku harus menemani klien sarapan," ucap Euncha.
"Ya," jawab Minho. Ia menutup pintu kamarnya.
"Nanti malam kau ikut kan?" tanya Euncha.
"Tergantung," jawab Minho.
"Tergantung apa?"
"Yang membujukku apakah bisa atau tidak," ucap Minho.
Euncha tersenyum smrik, ia bangkit dari duduknya dan berpindah duduk di atas pangkuan Minho.
"Apakah sepupuku ini masih perlu sarapan," ucap Euncha sambil memainkan jarinya di dada Minho.
"Sarapan di sini kurang untukku," ucap Minho.
"Kalo begitu aku akan memberikanmu sarapan yang paling nikmat." Euncha langsung mendaratkan bibirnya di bibir Minho. Ia mengecup kemudian melumat. Sedangkan Minho hanya diam, ia menikmati bagaimana permainan sepupunya itu. Bahkan ia membuka akses agar perempuan itu bisa lebih leluasa dalam mulutnya.
Dan lama-kelamaan Minho pun membalas ciuman sepupunya itu. Bahkan kini Minho memimpin ciuman panas itu. Ciuman yang berpindah ke leher jenjang perempuan cantik di pangkuannya itu mengerang, dan aktifitas mereka pun berlanjut dengan Minho menggendong Euncha menuju ranjangnya. Meletakkan tubuh wanita itu tanpa melepaskan pagutan ciuman mereka. Semakin panas dan mereka dengan tergesa melepaskan seluruh bahan yang menempel di tubuh mereka. Minho memuaskan dirinya dengan mencium tiap inci tubuh molek sepupunya itu sebelum memasukinya.

Euncha tak mau kalah dalam permainan panas ini, ia pun bergerak cepat dan kini wajahnya sudah berada di bawah milik Minho yang berdiri tegak. Ia memajukan mulutnya untuk memanjakan junior Minho. Dan pria itu mengeram.....
Setelah lama miliknya di manjakan oleh bibir Euncha, kini wanita itu memimpin permainan. Di atas tubuh Minho ia memasukkan milik pria itu lalu menggerakkan pinggulnya.

***

Goeun melirik jam di tangannya, waktu meeting sebentar lagi. Ia pun membereskan semuanya dan mempersiapkan diri. Ia mengganti baju dan berdandan tipis. Begitu selesai, ia membawa semuanya dan keluar dari kamar. Masuk dalam lift dan menjemput atasannya itu.

Goeun mengetuk pintu atasannya itu.

Sedikit kaget karena orang yang membukakan pintu bukanlah atasannya, apakah ia salah kamar. Ia pun melirik nomor yang berada di pintu.
"Minho sedang mandi," ucap wanita tersebut.
"Ah iya. Selamat siang nona Euncha," sapa goeun menunduk hormat.
"Oh ya katakan pada Minho aku kembali ke kamarku," ucap Euncha. Ia mengambil tas kecilnya lalu pergi keluar dari kamar Minho.

Goeun masuk dan duduk menunggu atasannya itu selesai membersihkan diri. Kedatangan goeun tidak di ketahui oleh Minho.
"Euncha...bisakah kau memakaikan aku dasi ini," ucap Minho keluar dari kamar tidurnya sambil membawa dasi.
"Selamat siang Mr. Lee," sapa Goeun berdiri dari duduknya.
"Kau di sini? Euncha kemana?"
"Nona Euncha tadi bilang ia kembali ke kamarnya," ucap goeun.
Minho mengangguk, "Kalo begitu pasangkan ini." Menyerahkan dasi pada sekretarisnya itu.

Goeun memakaikan dasi atasannya itu, walau harus menjinjitkan kaki karena sang atasan tidak menurunkan tubuhnya. Saat memakaikan dasi, goeun melihat sesuatu dari balik kerah. Ia tentu tahu apa itu yang terlukis di leher atasannya itu. Dan tanda itu terlihat sangat baru karena warnanya yang cerah. "Apakah Mr. Lee dan nona Euncha? Akh tidak mungkin mereka sepupu. Atau mungkin mr. Lee memanggil --"
"Jika kau terus melamun kita akan terlambat," ucap Minho
"Maaf," ucap Goeun tersadar. Ia melanjutkan pasang dasi, sedikit kesulitan saat memasangkan namun ia dapat mengatasinya hingga dasi terpasang sempurna.
"Selesai Mr. Lee," ucap Goeun.
"Kau tidak menyapaku?" ucap Minho menarik pinggang Goeun untuk mendekat.
Kaget tentu saja akan tindakan tiba-tiba atasannya itu, bahkan kedua tangannya ia naikkan ke atas dada. Ia berpikir bukankah tadi ia sudah menyapa atasannya itu.
"Selamat siang Mr. Lee," ucap Goeun.
"Apakah ini yang aku maksud?"

Goeun bingung tidak mengerti perkataan atasannya itu.
Minho yang tidak tahan melihat keluguan sekretarisnya itu pun langsung melancarkan aksinya.
"Mmpptthhh...."

Minho meraup bibir sekretarisnya itu dengan penuh nafsu.

"Mr. Lee, apa yang anda lakukan," protes Goeun begitu pagutan bibirnya terlepas.
Minho hanya tersenyum tipis sambil mengelap bibirnya sendiri. Ia tahu lipstik sekretarisnya itu pasti menempel pada bibirnya. Setelah itu ia pergi ke kamar tidurnya untuk mengambil jas nya sambil bergumam kesal. 'Cih, mau kerja atau menjajakan diri.'

Goeun mengambil sesuatu dari tas nya, dan hanya ada lipglost. Ia pun mengulas ke bibirnya sambil merapihkan sisa bekas lipstiknya yang berantakan.
"Ayo..." Ajak Minho.
"Iya Mr. Lee."

Minho menatap sekilas wajah sekretarisnya itu dan ia pikir penampilan wanita itu lebih baik.

Mereka pun menuju lift dan bertemu dengan para sepupu Minho. Mereka semua masuk ke dalam lift untuk menuju ruang meeting. Dalam lift Goeun menunduk masih memikirkan perkara tanda di leher atasannya itu.
'Goeun ada apa denganmu. Kau tidak berhak cemburu ataupun marah. Kalian tidak terikat hubungan.' pikiran itu terngiang di kepalanya.

"Memang kami tidak ada hubungan tapi rasanya sakit jika ia melakukan dengan wanita lain," lirihnya sangat pelan.

Ting....

Suara lift yang telah sampai menyadarkan Goeun. Ia tidak boleh berlarut dalam pikirannya, ia harus bekerja.

Mereka semua pun berjalan menuju ruang meeting dimana klien dan juga appa Minho telah hadir.

Meeting berjalan lumayan lama namun hasilnya sangat memuaskan, klien setuju akan kerja sama yang di ajukan perusahaan Minho. Itu juga berkat hasil presentasi yang di berikan oleh Goeun. Presentasi yang ringan dan tidak berbelit membuat klien dan juga yang hadir mengerti.

"Minho-ya, jika ada kenalan lagi sekretaris seperti Goeun bolehlah kau kenalkan padaku," bisik Sehun.
"Sepupu kita ini beruntung memiliki sekretaris serba bisa seperti Goeun," puji Jaemin.
Minho hanya tersenyum smrik...

Meeting selesai dan dilanjutkan dengan makan siang yang tertunda.

"Minho, appa harap bisnis ini bisa mengembangkan bisnis kerajaan keluarga Lee," ucap Lee Hansu.
"Appa tenang saja, aku akan membuat bisnis kita nomor satu bukan hanya di negara Korea tapi penjuru dunia," ucap Minho.
"Appa percaya kau bisa," ucap Lee Hansu menepuk bahu Minho.

Setelah acara makan siang selesai, klien pun kembali ke kamar hotel dengan di antar oleh Euncha.
"Kalian tunggu di tempat biasa," ucap Euncha sambil berjalan berlalu.
"Sip," ucap Jaemin.

"Oh ya, Goeun mau kau ikut?" tany Jaemin.
"Tidak Mr. Jae, saya harus menyelesaikan ini." Goeun menolak halus sambil memberi kode mengangkat laptop.
"Wah kau memang pekerja keras," ucap Jaemin mengacungkan jempol.
"Rileks lah dulu Goeun, nikmati mumpung di Amerika. Minho, jangan kau siksa sekretarismu itu dengan pekerjaan," ucap Sehun.
"Tidak apa Mr. Sehun. Ini sudah tanggung jawabku," ucap Goeun. Ia dapat melihat tatapan mengerikan dari atasannya itu.
"Saya permisi dulu," ucapnya lagi.
Ia membungkuk hormat kemudian berlalu.

"Ayo," ajak Minho. Ia berjalan ke arah lain dimana tempat untuk menunggu Euncha. Sambil berjalan ia mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Sementara Goeun berjalan menuju lift, ponselnya berbunyi. Nada sebuah pesan masuk, ia pun membukanya.

Mr. Lee
(Aku akan pergi ke Las Vegas. Jika sudah selesai dengan pekerjaanmu, kau boleh bersenang-senang)

Goeun mendengus, "Senang-senang bagaimana, aku saja tidak mengerti daerah sini."
Ia pun membalas pesan atasannya itu.

Goeun
(Baik Mr. Lee, terima kasih. Dan selamat bersenang-senang)

***

Goeun bangun setelah mendengar suara ponselnya berdering. Ia pun berlonjak dari tempat tidurnya begitu melihat jam. "Akh, aku kesiangan."

Ia mengambil ponselnya dan tertera nama atasannya yang menelepon.
Mengambil nafas dan mengatur suara agar tidak terdengar baru bangun tidur.

On the phone

Goeun : pagi.. Mr. Lee
Minho : tolong ke kamarku dan bawakan obat pengar.
Goeun : baik Mr. Lee

End phone

Goeun segera membersihkan diri dan bergerak cepat menemui pihak hotel untuk mendapatkan obat pengar. Ia harus berjalan lumayan jauh untuk mencapai apotik membeli obat pengar. Begitu mendapatkannya, ia langsung menuju kamar atasannya.

Goeun mengatur nafasnya yang terngengah-engah akibat berlari.

Tok...tok....

Terbuka pintu dan ia mendapat tatapan super tajam tak mengenakkan dari atasannya itu. Ia tahu arti tatapan itu karena dirinya yang lama.
"Maaf Mr. Lee, untuk mendapatkan obat ini tempatnya sedikit jauh," ucap Goeun.
"Masuk dan antarkan ke kamar," ucap Minho.

Goeun masuk ke dalam dan bingung maksud atasannya itu, bukankah obat itu untuk atasannya.
"Ini obatnya Mr. Lee."
"Berikan padanya," ucap Minho sambil menunjuk ke arah kamar tidurnya.

Goeun menoleh ke arah kamar tidur, jantungnya seketika berdetak kencang. Ia berjalan pelan menuju kamar tidur yang pintunya sudah terbuka. Di pintu ia dapat melihat seseorang wanita sedang terbaring semakin mendekat semakin jelas wajah sang wanita. Ia pun bisa menilai bahwa wanita itu tidak memakai baju, dan rupa kamar tidur dengan baju yang berserakan sudah pasti ada kegiatan panas yang terjadi.
Goeun terkejut saat melihat wajah wanita tersebut.
"Nona Euncha," lirihnya pelan.

"Euncha, bangunlah dan segera minum obat pengarnya. Kau harus menemani klien," teriak Minho dari ruang depan.
"Euuhmmm...." Euncha pun membuka matanya dan mengangkat kepalanya yang sakit.
"Ppapa-gi nona Euncha," sapa Goeun tergagap.
"Mana obat pengar ku," ucap Euncha membuka tangannya.
Goeun pun memberikan obat itu.
"Terima kasih," ucap Euncha.
"Iya...kalo gitu saya permisi." Goeun bergegas keluar dari kamar.

Dan ia langsung bertatapan dengan atasannya itu. Tatapan dingin tanpa ada perasaan bersalah.
"Bagaimana, kau semalam menikmati malam newyork?" tanya Minho.
"Tidak, habis mengerjakan proyek sepertinya saya ketiduran," ucap Goeun.
"Kalau begitu hari ini kau ku liburkan, dan pergilah menikmati kota newyork." Minho berlenggang melewati Goeun dan masuk ke dalam kamar tidurnya.

"Terima kasih Mr. Lee." Goeun membungkuk ketika atasannya melewatinya. Ia tak berani menoleh ke arah atasannya itu berjalan. Ia pun segera keluar dari kamar hotel atasannya itu.

Di luar pintu Goeun memegang dadanya yang terasa sesak. Ia pun berjalan menjauh dengan langkah gontai...."Mengapa sakit sekali dada ini," gumamnya.

"Akkkhhhh...." Erang Goeun memegang perutnya yang kesakitan.

Continue Reading

You'll Also Like

99.5K 9.7K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
135K 10.5K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
511K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...