Panik Nikah

Від Jhialone

109 0 0

Kejutan-kejutan yang hadir di hidup Rafa semenjak dirinya lulus kuliah S2 dan pulang ke indonesia. Lalu berte... Більше

Setulus batu mulia
Pengenalan tokoh utama dan second
Seniman Komplek
Sicantik dan Sibaik hati
Gadis Idaman Azka

Lamaran yang Gagal

14 0 0
Від Jhialone

Beberapa kali Rafa mengetuk pintu kos Karin, namun tidak ada jawaban. Hal itu membuat Rafa khawatir, bahkan dirinya sudah beberapa kali menelpon tampak dibawah tulisan kata Sayangku itu hanya tertulis kata bordering saja.

Ketika Rafa sudah ingin menemui ibu kos untuk meminjam kunci serap, ada suara orang membuka kunci dari dalam. Rafa terkesiap, melihat Karin keluar dari dalam kosnya tersebut.

Dia terpesona melihat betapa cantik kekasihnya ini, Karin mengenakan dress marun sebetis dengan tangan seperempat bermotif bunga melati, Karin memang tidak berhijab, atau lebih tepatnya belum. Namun ada yang janggal dari penampilan kekasihnya ini, dia terfokus pada high heels yang dipakai Karin. Tapi tidak apa-apa dia akan fokus pada tujuannya malam ini yaitu melamar Karin.

Karena sekarang dia sudah lulus, dan juga sudah memiliki perkerjaan tetap sebagai dosen di univ ternama di kota ini, tabungannya juga sudah terkumpul lumayan, hasil dia bekerja sebagai guru dan lain-lain semenjak di istanbul. Karin pasti mau menerima nya sekarang.

Dia teringat dulu waktu pertama kali dia melamar Karin sebelum berangkat ke turkey. Karin bilang dia tidak mau menikah muda, apalagi mereka sama-sama belum punya pekerjaan tetap. Karin tidak mau hidup tanpa persiapan. Untuk itu dia sudah mengambil sebuah apartemen di pertengahan kota, apartemen yang nyaman untuk mereka, cicilannya juga tinggal 3 tahun lagi, karena Rafa sudah mulai menyicil apartemen itu sejak awal kuliah S2 nya dulu.

Rafa teringat dia kerja siang malam, sembari berkuliah untuk mencari uang cicilan rumah tersebut. Karena meskipun ia berasal dari keluarga yang cukup mampu, dia tidak ingin merepotkan orang tuanya, dia percaya dia pasti bisa, dan ternyata sampailah dia pada posisinya sekarang. Meskipun belum punya segalanya dia sudah siap untuk menjalani hidup berumah tangga bersama Karin kekasihnya. Kemudian Rafa tersadar dari nostalgianya.

"Sayaaang, maaf ya nunggu lama yaa, tadi lagi dandan bentar looh" ucap Karin lalu bergelayut manja pada lengan Rafa.

"gak apa-apa cantik, aku udah sempat khawatir tadi, kirain kamu kenapa2" jawab Rafa

"gak ada apa-apa kok, yuk kita berangkat, pasti mama sama papa kamu udah nunggu nih" ajak Karin dan langsung dibalas anggukan oleh Rafa.

Beberapa kali Rafa melirik kearah heels Karin. Akhirnya Karin menyadari hal itu.

"sayang km kenapa sih, kok lirik-lirik sepatu aku dari tadi, jelek ya?" tanya Karin sambil menghentikan aktifitasnya memulas bedak kewajahnya.

"cantiiik sayangku, Cuma itu lo, apa nggak berlebihan yak an Cuma makan malam di rumah sayang" tanya Rafa dengan sangat lembut

"ga papa yang, kan biar senada sama bajunya," jawab Karin

"ya udah deh gapapa, padahal nanti pas masuk rumah aku heels nya juga dilepas kok, jadi make Cuma dimobil aja hihi" ejek Rafa

"ihh ayang, gapapa ih, ini aku juga bawa sandal cadangan buat nanti masuk rumah" jawab Karin lagi

"iya iyaa sayangku padahal rumah aku bersih lo", jawab Rafa sambil tersenyum. Dia amat faham dengan Karin, tentu gadis ini tidak ingin terkena kotor, karena dia adalah seorang dokter, sudah dari dulu Karin sangat anti dengan hal kotor.

"sayang bukannya bilang rumah kamu kotor loh, tapi kamu tau kan aku gimana, maaf yah sayang kamu marah yaa," ucap Karin sambil memegang tangan Rafa di gigi mobil.

"gapapa sayangku, cuma bercanda kok, aku ngerti" ucap Rafa sambil tersenyum.

Akhirnya merekapun sampai dikediaman keluarga Rafa. Karin keluar dari mobil dan mengikuti Rafa masuk kerumah. Di dalam sudah ada Azka di sofa dan ayah Rafa yang berjalan keluar dari kamar.

Karin lalu menghampiri ayah Rafa dan mencium tangannya. Begitu pula Azka yang bersikap sopan dengan bersalaman dan mencium punggung tangan Karin, tentu saja Karin merasa tersentuh dengan hangatnya keluarga Rafa, ini adalah salah satu alasan Karin sayang pada Rafa dan menyukai keluarganya.

"ayo Karin kita langsung kedapur saja ya, ibunya Rafa lagi didapur udah masak dari siang hehe" ucap ayah Rafa

"iya om, makasih ya om" ucap Karin dan masuk kedapur

Ketika kedapur Karin langsung mendatangi ibunya Rafa tak lupa juga memeluk dan menyalimi tangannya. Tapi dia terkejut karena ada Intan yang sedang terlihat sedang menata piring dan perlengkapan makan di meja makan, begitu pula Rafa sama terkejutnya.

Dihampirinya ibunya kemudian berbisik

"buk, kenapa intan ada disini, bukannya ini makan malam keluarga sama Karin, ibu nggak liat ya Karin kaget" ucap Rafa

Ibunya bisa melihat keterkejutan anak dan calon menantunya, tapi segera ibunya menjelaskan.

"ga papa intan ikut kita makan, soalnya tadi pak Ibrahim berangkat keluar kota ada urusan mendadak, jadi Intan ibuk suruh makam malam disini aja, sekalian bantu ibu tadi, ibu sendirian lo dari tadi siang" jelas ibunya

"tapi kan buk..." sanggah Rafa

"Karin duduk nak, aduh lama nggak ketemu makin cantik aja ya," ucap ibunya memotong perkataan Rafa. Dibalas senyuman manis oleh Karin. Rafa pun langsung menurut saja dan memposisikan duduk di sebelah Karin. Kemudian ayahnya pun masuk ke dapur dan bergabung ke meja makan.

Azkapun bergabung tak lupa menarik tangan baju Intan

"sini kak duduk disebelah gue ya" ucap Azka pada Intan, dibalas anggukan oleh intan

"oh iya, intan ikutan sama kita ya, soalnya dia sendiri dirumah, tadi ayahnya nitipin kesini hehe" ucap ayah Rafa

"iya om, sekalian meet up sama Intan, lama juga nggak ketemu ya tan, makin manis aja lo tan" ucap Karin dengan senyum manisnya

"hehe iya mba, mba Karin juga makin cantik " ucap Intan tersenyum manis kembali

"iyalah calon istri siapa dulu hehe" ucap Rafa memotong

"emang lu yakin bang, kak Karin mau sama lu?" tanya Azka mengejek

"yakin lah, nggak ada lagi cowok yang lebih ganteng dari abang kamu lo azka" jawab Karin sambil membelai pipi Rafa lembut. Di balas oleh tatapan puas oleh Rafa kepada Azka 

Azka memasak ekspresi ingin muntah "hueekk jijay gua" ucap Azka

Meskipun ada tatapan tidak enak dari ayah dan ibu Rafa, karena bagaimanapun juga mereka adalah keluarga yang taat agama, tapi melihat anak sulungnya yang bebas berinteraksi dengan perempuan yang bukan mahram nya membuat mereka sedikit khawatir.

Merekapun mulai makan, diselingi pula dengan cerita Rafa dan Karin mengenai kuliah nya, dan juga Azka yang ikut-ikutan menceritakan keseruannya disekolah, tak lupa juga dia menceritakan Intan yang jago bermain basket melawan teman-temannya.

"lah emang kamu bisa main basket Tan, kok nggak pernah liat lo naruh di feed atau sg gitu?" tanya Karin

"hee sekedar hobi selingan mba, gue jarang juga kak main basket sekarang, kecuali ni anak sama cecunguk nya maksa jemput gue depan rumah, baru deh ikut" jawab Intan sambil menyuap makanan ke mulutnya.

"Intan ini serba bisa yaa, jago masak, main music bisa, olahraga bisa, beres-beres rumah jago banget" ucap ibunya Rafa dan dibalas tatapan waspada oleh Rafa, takut Karin merasa tidak nyaman karena ibunya memuji perempuan lain.

"ya iyalah, intan jago masak sama beberes rumah, udah biasa kan ya dirumah" tambah ayah Rafa, Karin hanya tersenyum pahit memandang Rafa, Rafa pun memegang tangan Karin.

Intan juga merasa tidak nyaman dengan atmosfir ini, akhirnya dia minta izin untuk ke kamar kecil.

"oh iya yang, kamu kok bisa keliatan akrab gitu sama tu kacamata,?" tanya Rafa pada Karin,

"namanya Intan ya bang" ucap azka kesal mendengar abangnya menyembut intan dengan sebutan kacamata

"mungkin sering ketemu karena Karin sering pesan makan catering ya sama intan" ucap ibu Rafa

"iya tante, aku juga sering pesen makan sama intan, tapi kita sering ketemu karena intan sering kerumah sakit tempat aku program koas" jelas Karin sambil mengelap mulutnya karena sudah selesai makan.

"oh iya, emang ada yang sakit, pak Ibrahim kah?" tanya ayah Rafa. Intan yang baru datang bingun mendengar nama ayahnya di ucap. Kemudian dia duduk kembali di sebelah azka.

"nggak om, itu Intan itu jadi pendonor darah rutin 3 bulan sekali di rs om, soalnya golongan darah nya langka AB- om, ya kan tan ?" jelas Karin

"eh iya om, kak. Hehe" jawab intan sambil meminum jus jeruknya, lalu matanya tak sengaja bertemu dengan mata Rafa yang sontak membuatnya tersedak.

"uhukkk uhukkk" intan tersedak

"loh loh lo kenapa kak, hiss ni kak" Azka langsung memberikan tisu pada Intan

"oh iya om dan tante udah tau kah, kan intan juga ikut gabung sama program relawan kemanusiaan dari rs kita om" ucap Karin sambil tersenyum kepada Intan.

"loh seriusan, udah berapa lama, kok kita nggak tau, Ibrahim gak pernah cerita" ucap ayah Rafa agak kaget, begitu pula dengan ibu Rafa yang langsung menatap intan meminta penjelasan.

"iya om tante, papa tau kok, saya ikut sekitar setengah tahun ini kurang lebih" jelas Intan sambil membenarkan kacamatanya

"udah deh udah, bosen juga nih denger cerita kebaikan hati Intan, ayok bahas yang lain lagi" ucap Rafa. Karin langsung menyenggol tangan Rafa karena ucapan Rafa barusan kurang mengenakkan.

"kan emang baik" ucap Azka ketus.

Kemudian untuk mencairkan suasana kembali ayah Rafa pun buka suara kembali.

"oh iya, mumpung Karin disini ya, om mau nanya, Karin siapnya kapan kalo untuk menikah, ?" tanya pak usman. Rafa sudah menunggu kesempatan ini, dia sudah menyediakan cincin disakunya untuk sekalian melamar Karin, Karin pasti mengatakan kau dia sudah ingin dilamar juga, itu adalah isi fikiran Rafa.

Reflex Rafa memegang tangan Karin dang menatap nya menunggu jawaban. Karin pun menatap dan memegang tangan Rafa balik.

"mmm untuk itu sepertinya belum om, soalnya aku ikut program medica journey ke Chicago om," jawab Karin. Rafa sontak melepas pegangan nya, karena terkejut.

"Chicago, kapan, why you not tell me kar," ucapnya pada Karin

"Im sorry beb, aku mau bilang pas kita pulang dari sini, tapi karena om usman tanya, jadi langsung aja aku kasi tau disini. Aku keterima in this program, 3 minggu lagi aku berangkat" Jelas Karin

Ibu Rafa memberi kode pada Intan untuk membawa Azka keluar. Intan langaung mengerti.

"yuk az, kita ke depan aja" bisik intan sambil menarik lengan azka. Dan Azka pun mengikuti dia juga tidak ingin bergabung di atmosfir yang panas ini.

"what the ff... 3 minggu lagi, kamu nggak bilang ke aku untuk hal sepenting ini Karin, aku kaget, jelas"

"ini berarti banget buat karir aku, aku yakin om sama tante pasti juga ngerti, kuliah kedokteran nggak semudah kuliah biasa Rafa. Please ngerti ini adalah mimpi aku, aku mau meniti karir aku sampai benar-benar sukses" ucap Karin sambil terisak

Melihat Karin menangis, ibu Rafa pun mendatangi dan memeluk nya supaya Karin tenang. Rafa membuang pandangannya karena merasa sedikti kecewa.

"udah udah, ga papa ibu sama bapak ngerti, nak Karin ngga salah, benar nak Karin harus teguh pada keinginan dan cita-cita yang nak Karin mau capai." Karin membalas pelukan ibunya Rafa. Setelah cukup tenang Karin melepaskan pelukannya. Ibu dan ayah Rafa saling menatap dan memilih keruang tengah bergabung dengan azka dan Intan, supaya Rafa dan Karin bisa menyelesaikan maslah mereka.

Karin pun menderkati Rafa dan memeluknya, Rafa mau tak mau membalas pelukan gadis itu.

"Cuma 2 tahun sayang, tunggu aku 2 tahun" ucap Karin, yang membuat Rafa makin kagt

"2 tahun kamu bilang rin?" Rafa melongo

"aku bisa nunggu kamu 2 tahun, masa kamu nggak bisa nunggu aku" ucap Karin masih dengan berlinang air mata.

Rafa sadar, Karin benar, dulu waktu dia S2 karin juga menunggunya dengan setia. Dia sadar, benar dia mencintai Karin dia tidak boleh menghalangi mimpi gadis itu, Karin wanita yang independen Rafa bangga bisa bersama wanita ini. dan inilah resiko nya. Rafa tidak boleh egois, kalau ingin mempertahankan hubungan ini dia harus bersabar dulu.

Ketika Rafa keruang tengah, tampak ayah ibu serta azka dan si mata empat malah terlihat bersenang-senang bermain kartu uno. Ibu dan ayahnya sudah dipastikan kalah karena keduanya tengah memakai helm dikepala. Mereka bahkan bergembira se-akan2 tidak terjadi apa-apa barusan, apalagi di mata empat intan, wajah dengan ekspresi tidak berdosanya langsung berpaling ketika matanya bertemu dengan mata Rafa.

Seketika semuanya terdiam ketika kedua sejoli itu memasuki ruang tengah. Suasana yang tadinya ceria tiba-tiba hening. Akhirnya Rafa minta izin kepada ayahnya untuk mengantar Karin pulang. Suasana pun masih hening ketika Rafa menggandeng tangan Karin keluar menuju mobil.

Ketika sampai diluar mendekati garasi, terdengar lagi bahak tawa dari kelompok yang bermain uno tersebut. Rafa hanya geleng-geleng kepala mendengarnya. Apakah ini yang dilakukan keluarga nya selama dirinya berkuliah di Istanbul dulu.

Ketika di mobil...

"Intan se akrab itu ya sama keluarga kamu" ucap Karin

"kayaknya, aku juga bingung kenapa mata empat itu bisa sedekat itu sama keluarga ku. Emang kenapa sayang ?" tanya Rafa

"ga papa, Intan manis lo anaknya, cekatan, jago masak lagi, kamu nggak suka kah cewek yang kaya gitu..?" tanya Karin menatap Rafa lekat

"sukaa. Tapi sayangnya lebih suka kamu. Jangan bilang ya kar kamu cemburu sama si kacamata" ejek Rafa sambil menatap balik kekasihnya itu.

"ihh kamu, nggak lucu tau. Nggak cemburu, Cuma gimana ya, aku kadang iri yang sama Intan, dimana-mana kayaknya semua orang suka sama dia. Dokter2 sama petugas rs juga pada seneng sama dia, apalagi dokter Candra salah satu dokter inceran di rs malah kepincut sama dia tau" jelas Karin dengan wajah cemberut

"loh siapa bilang, aku lo nggak suka sama dia, caper gitu anaknya. Bagusan kamu kemana-mana lah... mmuach" jawab Rafa sambil mengecup punggung lengan Karin.

"tapi Dokter Candra itu bukan orang sembarangan loh, katanya kalau dia tertarik sama cewek, berarti ceweknya bukan cewek sembarangan lo yang, penasaran aja aku tuh." ucap karin lagi

"emang apa peduli kita si. tu anak masih bocil kek Azka juga, menurutku juga tu anak banyak caper nya deh, makanya aku nggk terlalu suka sama dia" jelas Rafa lalu menghela nafas "asli deh yang, kalau dibandingin sama kamu dia nggak ada apa2 nya." rafa berujar seraya mengelus pipi mulus kekasihnya itu.

Karin hanya bisa memerah dengan perlakuan dan ucapan Rafa yang manis. Mereka pun melanjutkan perjalanan dengan menceritakan rencana Karin untuk keberangkatannya nanti.

Продовжити читання

Вам також сподобається

1.3M 68.1K 59
𝐒𝐜𝐞𝐧𝐭 𝐨𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞〢𝐁𝐲 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 〈𝐛𝐨𝐨𝐤 1〉 𝑶𝒑𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒆𝒔 𝒂𝒓𝒆 𝒇𝒂𝒕𝒆𝒅 𝒕𝒐 𝒂𝒕𝒕𝒓𝒂𝒄𝒕 ✰|| 𝑺𝒕𝒆𝒍𝒍𝒂 𝑴�...
283K 32.6K 82
#Book-2 of Hidden Marriage Series. 🔥❤️ This book is the continuation/sequel of the first book "Hidden Marriage - Amazing Husband." If you guys have...
1.6M 118K 43
"Why the fuck you let him touch you!!!"he growled while punching the wall behind me 'I am so scared right now what if he hit me like my father did to...
3.7M 291K 96
RANKED #1 CUTE #1 COMEDY-ROMANCE #2 YOUNG ADULT #2 BOLLYWOOD #2 LOVE AT FIRST SIGHT #3 PASSION #7 COMEDY-DRAMA #9 LOVE P.S - Do let me know if you...