DEVIAN [END]

By LalapanFlashback

109K 7.9K 960

Mereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa... More

•|Prolog=Murid Baru|•
a.•|Kantin=Most Wanted AHS~1|•
•|Diantar Pulang~2|•
•|Alfamart~3|•
•|Teman Lama~4|•
•|Salam Buat Kakak Cantik~5|•
•|Pingsan~6|•
•|Olahraga~7|•
•|Kedipan Maut~8|•
•|Perpustakaan~9|•
•|Playboy-Sadboy~10|•
•|Kerja kelompok~11|•
•|Pilih 1 Atau 2?~12|•
•|Serius Sayang!~13|•
•|Stay With Me~14|•
•|Cantiknya Vian~15|•
•|Mine~16|•
•|Camer~17|•
•|Pemandangan Memabukkan~18|•
•|Senar Gitar~19|•
•|Ganti Pake Kiss?~20|•
•|Sakit=Seneng~21|•
•CAST•
•|Tukeran HP?~22|•
•|Comeback To School~23|•
•|Date~24|•
•|She Is Mine~25|•
•|Horor~26|•
•|Together~27|•
•|Cowok Polos+Gesrek~28|•
•|Motivasi~29|•
•|Cantik Banget!~30|•
•|Mijon=Prenjon~31|•
•|Menghayal ~32|•
•|Bentar Lagi Jadi Om?~33|•
•|Tanding Basket~34|•
•|Congratulation Kesayangan!~35|•
•|Cinta Satu Malam~36~|•
•|Polos-Polos Playboy~37|•
•|Lo Mati,Gue Party Coy!~38|•
•|Kecewa~39|•
•|4 Sehat 5 Sekarat~40|•
•|Bahagia Itu Sederhana~41|•
•|Lato-lato Merajalela~42|•
•|Terpesona~43|•
•|Don't Play-Play!~44|•
•|CBP=Ciee Beda Perasaan~45|•
•|Pantang Menyerah Sebelum Memiliki~46|•
•|Kiss~47|•
•|Produk Bali~48|•
•|Beruntung?~49|•
•|Gausah Sok Akrab,Aku Cowoknya~50|•
•|609~51|•
•|Nyesek~52•|
•|Nikah yuk!~53|•
•|Dosa Terindah~54|•
•|Nisa?~55|•
•|Pipi tembam~56|•
•|Alan Sakit Gigi?~57|•
•|Bandung~58|•
•Perjuangan itu tak selamanya mempunyai hasil yang indah!~59|•
•|Tulus~60|•
•|Live~61|•
•|Latihan Soal~62|•
•|Devanlifa~63|•
•|Dua Lawan Satu~64|•
•|Kuliah atau Nikah?~65|•
•|Ujian Nasional~67|•
•|Terakhir!~68|•
•|LLS!~69|•
•|Awal dari Segalanya!|•
•|Tentang Malam ini|• EXTRA PART!

•|Menualah Bersamaku~66|•

768 43 0
By LalapanFlashback

Hi guyss!!

Apa kabar? Baik dong ya?

Partnya panjang,jan bosen heheh

Happy reading!!

Sabtu tiba,dimana ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh kedua sejoli,yang sudah genap satu tahun,yang tak lain adalah Vian dan Zaza.

Pagi hari yang sangat cerah menyambut mereka berdua.Vian dan juga Zaza sedang berada di perjalanan,menuju sekolahnya.Memang disana tidak ada yang libur kala hari sabtu seperti sekolah yang lain.Tapi,jam pulang sekolah akan lebih awal.

"Aciieee yang udah--"

Ucapan Arzan terhenti saat Vian menatapnya tajam membuat Arzan cengengesan.Sambil menyatukan kedua telapam tangannya,seolah meminta maaf.

"Udah apa kak?"tanya Zaza bingung.

"Eh--"Arzan jadi gelagapan sendiri mendengar itu.

"M-maksudnya yang udah sampai di sekolah ah--iya udah sampai disekolah,"ucap Arzan terbata-bata.

Dan,untung saja Zaza mengangguk percaya,jangan sampai rencana yang Vian susun baik-baik berantakan.Karena ulah Arzan yang sering ceplas-ceplos kalau ngomong.

"Udah,yuk ke kelas!"ajak Vian,menggandeng tangan gadis itu agar masuk kedalam kelasnya.Kemudian mereka berdua duduk.

"Kak Vian!"panggi Zaza menoleh kearah snag kekasih,yang sibuk bermain game online diponselnya.

"Ya?"sahut Vian tanpa mengalihkan pandangannya.

"Sekarang hari apa?"tanya gadis itu,berharap Vian tidak melupakan tentang hari ini.

"Hari sabtu,"jawab Vian pura-pura tidak tau.Bisa gagal rencananya nanti.

"Ihh maksud Zaza bukan hari sabtu,"Zaza merenggut kesal.Bisa-bisanya Vian tidak mengingat hari ini hari apa.

"Kan emang hari sabtu,"sahut cowok itu,bingung.

"Maksud Zaza,hari ini'kan hari kita---"

"Mau mabar nggak?"tanya cowok itu,mengalihkan pembicaraanya.

Gadis itu mendengus kesal,ia tau Vian tengah mengalihkan pembicaraannya.Gadis itu menggeleng,pertanda tidak mau.

"Sayang! Ayo dong!"bujuk Vian.

"Enggak mau!"tolak Zaza,masih kesal.

"Aku beliin diamond deh,yang!"tawar cowok itu.

Zaza menoleh dengan cepat,matanya berbinar mendengar itu.Tawaran yang sangat menggiurkan hingga ia sadar,gadis itu menggeleng.

"Enggak deh! Nggak mau nanti dibilang matre,"tolak gadis itu.

"Emang iya? Padahal cuma mau dibeliin diamond masa matre sih!"Vian mengernyit bingung.

"Nggak pokoknya nggak mau!"tolaknya.

"Yaudah,kalo gitu ayo mabar!"ajak Vian.

"Gak!"tolaknya,menentang keras ajakan Vian.

"Nggak nerima penolakan aku!"tegas cowok itu.

"Mau ya? Kakak cium kalo nggak mau!"bisik cowok itu dengan suara beratnya,membuat Zaza merinding,terlebih lagi Vian sudah mendekatkan tubuhnya.

"Cium aja kalo berani!"tantang gadis itu,berusaha memendam rasa takutnya.

Vian berdecak kesal."Cuma sekarang doang,Za! Setelah ini pasti sibuk belajar,'kan senin depan udah ujian,"

"Aku cium beneran nih,ya?"ancam cowok itu,sudah geregetan.

"Ya-yaudah iya!"final gadis itu,mengambil handphone miliknya,kemudian membuka aplikasi game online yang berada disana,lalu memiringkan handphonenya.

"Good girl!"cowok itu mengecup singkat pipi gadisnya,untung saja tidak ada yang melihatnya.

"Bad boy!"sahut gadis itu kesal,ditambah malu.

"Emang!"balas Vian,terkekeh pelan.Sambil menggerakkan tangannya di layar handphonenya,mencari lawan untuk diserang.

"Ihh kak jangan ngikutin dong!"ucap Zaza,kesal karena Vian menhikutinya,bukannya mencari lawan yang lain.

"Siapa yang ngikutin? Orang aku jagain kok!"sahut Vian.

Triple kill.

"Tuhh kan! Curang ihh kak!"rengek gadis itu.

Zaza yang menyerang duluan,malah Vian yang merebutnya,cowok itu dengan cepat mematikan lawannya yang sudah sedikit memiliki darah,itu juga Zaza yang menyerangnya.Wahh parah nih Vian,nyuri punya orang,udah capek-capek nyerang malah Vian yang nge-kill.

"Siapa cepat dia dapat,"sahut Vian terkekeh geli melihat wajah kesal gadisnya.

Tidak ingin kehilangan kesempatan itu,Zaza lebih dulu meninggalkan Vian,karena cowok itu yang sibuk memandangnya.

Mega kill.

"Yess!"seru gadis itu senang,bisa mematikan lawannya.

Vian dengan cepat mengalihkan pandangannya,cowok itu berdecak kesal melihat ia yang sudah terkulai lemas disana,karena sibuk melihat wajah cantik gadisnya,hingga lupa dengan game online-nya.

"Kalo Zaza MVP,kak Vian harus izinin Zaza makan ice cream!"ucap Zaza antusias,melihat ia yang paling atas,dan yang paling banyak mematikan lawannya.

"Oke! Tapi kamu harus mau ikut aku nanti sore!"sahut Vian.

"Dengan senang hati,"balas Zaza tanpa mengalihkan pandangannya.

"Dandan yang cantik,sayang!"

—'♡'—

Seperti janjinya tadi pagi,Zaza kini sedang berada dikamarnya.Gadis itu sedang dilanda kebingungan,baju apa yang akan ia pakai untuk nanti sore bertemu dengan Vian,karena cowok itu menyuruhnya berdandan.

Sumpah,demi apapun Zaza sangat malas memilih baju,bukannya tidak suka hanya saja ia bingung harus memilih yang mana.Hingga suara mamanya membuat ia tersadar,kemudian membukakkan pintu sang mama.

"Kenapa mah?"tanya gadis itu,bingung.Mamanya tersenyum penuh arti,itu yang membuat Zaza bingung.

"Ini ada titipan dari mas kurir,katanya punya kamu,"jawab mamanya,kemudian memberikkan paper bag.

Zaza mengambil alih paper bag itu dengan tatapan bingung.

"Tapi,Zaza nggak beli apa-apa,mah!"ujarnya memberi tau.

"Siapa tau dari oma kamu,udah buka aja!"suruh sang mama,mendorong tubuh putrinya agar masuk kedalam,kemudian menutup pintu kamar putrinya itu.

"Masa dari oma sih? Kalo oma kasih pasti udah dibilang dulu ke Zaza,"gumam gadis itu bingung,sambil membuka paper bag itu.

Gadis itu duduk ditepi ranjangnya,betapa terkejutnya ia melihat isi paper bag itu.Sebuah dress berwarna army.Dengan merek yang mahal,bayangkan saja itu adalah dress limited edition.Bahkan Zaza tidak tau siapa yang memberikan itu padanya.

Hingga gadis itu mengambil dress tersebut,matanya berpindah melihat surat kecil disana.Dengan penasaran gadis itu mengambilnya,lalu membacanya.

“buat nanti sore,jangan lupa dandan yang cantik! Eh jangan deh,jangan terlalu cantik nanti banyak yang naksir yang baisa aja.Nanti aku jemput jam lima!”,

—kesayangan Zaza—WD.

Gadis itu tersenyum melihat isi dari surat tersebut.Sudah pasti itu adalah pemberian snag kekasih yang tak lain adalah Vian.Zaza mengambil handphonenya.

Rawrrr♡

Anda
Makasi kak Vian,suka banget
sama dressnya

Rawrrr♡
Hm,sama yang ngasih nggak suka?

Anda
Suka banngggeeettt<3

Jam sudah menunjukkan pukul 16:45 dengan cepat Zaza menuju kamas mandi.Kemudian gadis itu memakai pakaiannya,memoles wajahnya dengan sedikit alat make-up tidak terlalu tebal dan,terkesan natural membuatnya tambah cantik.Rambutnya yang ia kepang kecil lalu diikat kebelakang,ditambah dengan jepit rambut berwarna senada dengan dress nya.

—⭑♡⭑—

"Sayang udah ditungguin sama Vian dibawah!"mamanya mengetuk pintu kamar Zaza.

"Iya,mah!"sahut Zaza,sambil membuka pintu.

Mamanya sempat terpukau beberapa detik melihat sang putri yang sangat cantik sekali.Dengan balutan dress berwarna army,dan rambut yang dikepang sedemikian rupa,menambah kesan tersendiri.

"Cantik banget anak mamah!"puji sang mama antusias.

"A-apaansih mah,enggak kok!"sahut Zaza dengan malu-malu.

"Ayo kebawah!"ajak mamanya,menggandeng tangan putri kesayangannya.

Vian dan juga Rezza,menoleh saat mendengar suara dari arah tangga.Mereka berdua terpesona melihat Zaza yang tampak cantik disana.Terutama Vian tidak bisa dipungkiri betapa terpesonanya ia melihat gadisnya yang sangat cantik.Gadis itu memang cantik setiap hari tapi,hari ini sangat berbeda.

"Buset! I-itu beneran adek gue?"tanya Rezza masih terpesona.Entah kepada siapa cowok itu bertanya.

Gila! Pengen cepet-cepet gue nikahin anjir!~umpat Vian dalam hati.

Sungguh ia tidak bisa memalingkan wajahnya,dari sang kekasih.Jantungnya jadi berdetak tak menentu,apalagi melihat senyum gadis itu,yang membuatnya tambah terpesona.

"Aduhh biasa aja ngeliatnya! Kalian ini,"Ucapan Gita membuat mereka berdua tersadar.

"Gila! Kalo bukan adek gue,udah gue pacarin kamu,Za!"celetuk Rezza.

Tentu saja,itu membuat Vian menatapnya tajam.Rezza yang menyadari itu langsung menoleh.Cowok itu cengengesan melihat tatapan mematikan dari calon adik iparnya itu.

"Bercanda,Yan!"Rezza menyengir tanpa dosa.

"Mah! Izin bawa Zaza ya!"Vian meminta izin kepada Gita,cowok itu menyalimi tangan calon mertuanya itu.

Buset! Calon mertua nggak tuh!

"Iya,hati-hati kalian berdua,have fun ya!"sahut Gita tersenyum bahagia.

"Zaza pergi dulu,mah!"

"Bang gue duluan!"pamit Vian.

"Ntar gue nyusul,Yan!"sahut Rezza,sambil mengangguk.

"Ayo!"ajak Vian,menggenggam tangan gadisnya,mengajak Zaza keluar.

Mereka berdua berjalan,menuju mobil Vian yang terparkir dihalaman rumah Zaza.Cowok itu berhenti didepan mobilnya,beralih menatap sang kekasih.

"Cantik!"puji cowok itu,tersenyum manis.

"A-apaansih enggak kok!"sahut Zaza salah tingkah,dipuji oleh sang kekasih.Jantungnya tidak bisa dikondisikan,bahkan pipinya memerah.

Vian terkekeh kecil,cowok itu membukakan pintu mobilnya,kemudian menyuruh gadis itu masuk kedalam.Lalu Vian menyusul masuk kedalam mobilnya.

Zaza menatap Vian,jujur saja gadis itu juga sempat terpesona melihat Vian tadi dirumahnya.Cowok itu tampak sangat tampan,berkali-kali lipat dari biasanya.Apalagi disaat seperti ini,disaat cowok itu menyetir mobil.Membuatnya tampak sangat tampan.

Merasa diperhatikan,membuat Vian menoleh.Cowok itu tersenyum saat melihat gadisnya.Memperhatikannya seperti itu.

"Kenapa hm?"tanya Vian dengan suara beratnya.

Suara itu membuat Zaza tersadar,dengan cepat ia memalingkan wajahnya malu.Sial,ia terciduk.

"E-enggak papa kok."jawab Zaza gugup.

"Kok gugup sih?"tanya Vian,tersenyum jahil.Berniat menggoda gadisnya.

"Aaa kak jangan gitu ih!"rengek gadis itu.

Vian terkekeh kecil melihat wajah menggemaskan gadisnya.

"Sini deketan!"titah Vian.

"Mau ngapain? Nggak ih!"tolaknya,menggeleng lucu.

"Sini dulu makanya!"Vian menarik tangan gadis itu agar mendekat.

"Kak! Jangan aneh-aneh deh!"gadis itu berdecak kesal.

"Mau aku bisikin sesuatau nggak?"tanya cowok itu,menaik turunkan alisnya menggoda.

"Apa?"tanya gadis itu penasaran.

"Mau atau enggak nih?"godanya.

Zaza mendekatkan telingnya."Buruan! Jangan bikin Zaza kepo deh,kak!"

Cowok itu terkekeh.Kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga gadis itu.

"I love you!"bisiknya dengan suara berat.

Seketika tubuhnya menegang, jantungnya berdetak kencang,pipinya memerah.Reaksi alami ketika ia bersama Vian.Sial,suara cowok itu sangat-sangat berbeda.Vibesnya itu lhoo!!

Tidak ingin menghilangkan kesempatan itu,Vian mengecup singkat pipi tembam gadisnya.Membuat Zaza tersadar.

Zaza mendongak menatap sang kekasih."I love you to!"Usai mengatakan itu Zaza membenamkan wajahnya di dada bidang milik Vian,memeluk sang kekasih.

Vian tertawa melihat tingkah gadisnya itu.Sebelah tangannya yang masih menganggur melingkar pada pinggang gadisnya.Mengusap lembut punggung Zaza.Kemudian naik keatas,mengusap rambut gadisnya.Mengecup pelipis Zaza,kemudian kembali fokus menyetir.Membiarkan Zaza memeluknya.

Hingga beberapa detik,Zaza sudah bisa mengontrol dirinya.Gadis itu teringat sesuatu."Kita mau kemana,kak?"

"Kesini,"jawab cowok itu.

"Kesini kemana? Jangan buat Zaza mikir deh!"gadis itu kesal sendiri,mendengar jawaban Vian.

"Nanti juga tau,ayo turun!"Vian memberhentikan mobilnya.

Cowok itu turun lalu,membukakan pintu sang kekasih.Perjalanan yang sangat lama akan terasa sangat singkat kalau,sambil ngobrol apalagi bersama orang yang kita sayang.Seperti mereka contohnya.

"Eh mau ngapain?"gadis itu jadi panik sendiri,karena ulah Vian.

"Sebentar kok nggak lama!"ujar Vian,cowok itu menutup mata gadisnya,menggunakan kain.

"Nggak bisa liat apa-apa dong,kak!"rengek gadis itu.

"Udah aku pegangin,tenang aja!"Vian menuntun Zaza membawanya pergi.

~⭑♡⭑~

Sampai ditempat tujuan,Vian memanggil Devan.Cowok itu kemudian,meninggalkan mereka berdua disana.

Devan sempat terpukau beberapa detik melihat Zaza,walaupun mata gadis itu ditutupi kain.Tapi,ia bisa melihat betapa cantiknya gadis itu sekarang.

"Buset cantik banget cewek orang!"gumam Devan masih dengan keterpukauannya.Hingga suara Zaza menyadarkannya.

"Kak Vian? Kok nggak ada sih,kak!"panggil gadis itu panik.

Devan yang sudah diberi isyarat agar membuka penutup mata yang digunakkan Zaza,langsung saja membukanya.

"Kak--"

Gadis itu menghentikan ucapannya.Zaza menatap pemandangan didepannya dengan tatapan terpukau.Bagaimana tidak? Ternyata Vian mengajaknya kepantai.Dan yang lebih mengejutkan adalah semua dekorasi itu.Yang sudah dirancang sedemikian rupa,membuat Zaza menatap semuanya penuh binar.

Zaza kembali terkejut saat melihat Vian,yang sedang tersenyum manis kearahnya.Cowok itu duduk sambil memangku gitarnya.Cowok itu mengangguk pelan,seolah menyuruh Zaza mendekat.

"Silahkan duduk,tuan putri!"sambut Alan.

Cowok itu menyuruh Zaza duduk disalah satu bangku yang sudah disiapkan sedari tadi.Alan memperlakukan Zaza layaknya seperti tuan putri,disaat menyuruh gadis itu duduk.

Vian berdiri dari duduknya."Selamat datang para tamu undangan yang terhormat!"Vian membungkukkan badannya hormat.

Vian tersenyum manis kearah Zaza."Untuk merayakan satu tahunku memiliki 'si gemesin' dalam hidupku.Dia bahkan tidak sadar,kalau dia sudah membuat ku jatuh cinta terlalu dalam karenanya."

Hatinya berdesir hebat mendengar penuturan sang kekasih.Bahkan mata gadis itu berkaca-kaca sekarang.

Cowok itu kembali duduk lalu,Vian mulai memetik gitarnya,jarinya bermain dengan lihai disana.Hingga lagu berjudul 'Tetap Bersamaku' mengalun indah keluar dari bibir Vian.

Dalam malamku,s'lalu teringat tentangmu
Setiap candamu,setiap tawamu s'lalu terbayang
Dalam sepiku,ingin s'lalu bersmamu
Buat hariku menjadi indah dengan kasihmu

Tanpa dirimu ku lemah
Jauh darimu ku tak bisa

Zaza sempat terhanyut mendengar lirik lagu yang dimainkan oleh Vian.Ia memang tidak tau dengan lagu itu,tapi disisi lain gadis itu memuji lagu yang dibawakan oleh Vian.Liriknya sangat bagus,Vian menyanyikan lagu tersebut seolah liriknya itu menceritakan tentang Vian yang selalu ingin bersama Zaza.

Dipertengahan lagu,orang-orang yang tadinya, bersembunyi dibelakang panggung mulai berdatangan.Sambil bernyanyi,terdapat sahabat-sahabatnya juga.

Yang paling membuat Zaza terkejut adalah kedua orang tuanya juga berada disana.Bahkan kedua orang tua Vian juga.Rezza dan Ian pun ikut serta.

Dan tetaplah selalu
Menjadi bagian dalam hidupku
Kaulah nafasku,kaulah jiwaku
Dalam hidupku

Vian mengkode Zaza agar menghampirinya.Zaza yang paham pun langsung menghampiri Vian.Cowok itu kembali menyanyi,dengan mata tertuju kedapa gadisnya.Sangat romantis.Sia,baper!

Jangan pernah kau pergi
Meninggalkan ku sendiri
Dan berjanjilah tetap bersamaku
Untuk slamanya....

Mereka semua menyaksikan itu,senyum bahagia terukir dibibir mereka masing-masing.Bahkan Alan dan Zidan mengabadikan momen itu lewat live di Instagram milik Alan.Mereka semua juga ikut bernyanyi,terutama Alan yang sangat suka dengan lagu itu.

Rezza yang tengah berdiri disamping Nisa,mengambil kesempatan menggandeng tangan gadis itu.Diluar dugaan,Nisa membalas genggaman tangannya membuat Rezza tersenyum senang.

Begitu juga dengan yang lain,para sahabatnya melambaikan tangannya diudara mengikuti irama lagu.

Tanpa dirimu,ku lumeh
Jauh darimu,ku tak bisa
Uwohhh....

Dan tetaplah selalu
Menjadi bagian dalam hidupku
Kaulah nafasku,kaulah jiwaku
Dalam hidupku

Jangan pernah kau pergi
Meninggalkan ku sendiri
Dan berjanjilah tetap bersamaku
Untuk slamanya....

Dan berjanjilah tetap bersamaku....
Untuk slamanyaa...

Vian menghentikan nyanyiannya.Cowok itu menatap Zaza dengan senyum manisnya.Cinta dan ketulusan terpancar di mata cowok itu.Membuat jantung keduanya berdetak tidak menentu.

Vian mengambil sebelah tangan Zaza,cowok itu menulis sesuatu ditelapak tangan gadisnya.Membuat Zaza merasakan sensasi geli,ditelapak tangannya.

"Mau ngapain,kak? Geli tau,"Zaza ingin melihat apa yang ditulis Vian,tapi sebelum itu dengan cepat Vian menutupinya.

"Bentar!"sahut Vian,kembali menulis sesuatu.

"Selesai!"

Gadis itu dengan cepat membaca kata demi kata yang ditulis oleh Vian.Seketika jantungnya kembali menggila,bahkan pipinya sudah memerah.

'Menualah bersamaku' seperti itulah tulisan yang ditulis oleh Vian ditelapak tangan gadisnya.Hal yang membuat Zaza seketika terkejut.

"Gimana?"tanya Vian menaikkan sebelah alisnya.

Zaza menatap Vian,kemudian beralih kepada orang tuanya,meminta persetujuan.Kedua orang tuanya tersenyum kemudian mengangguk.

Zaza kembali menatap kekasihnya,gadis itu mengangguk.Membuat Vian tersenyum lebar,cowok itu memeluk tubuh mungil Zaza dengan erat.Menyalurkan rasa bahagianya itu.

Kemudian,Arzan datang membawa sebuah kotak berukuran kecil berwarna merah.Cowok itu memberikan kotak tersebut kepada Vian.Yang langsung diambil alih oleh Vian.

Vian membukanya,terdapat sebuah cincin disana.Sederhana,dan terlihat sangat bagus.Vian memasangkan cincin itu dijari manis milik Zaza.Seketika semua orang bertepuk tangan.

"AZZEKKKK ABIS LULUS NIKAH!!"seru Arzan.

Mereka semua tertawa mendengar itu.Rasanya sangat bahagia,terlebih lagi Zaza dan juga Vian.Lalu,mereka semua melakukan aktivitasnya masing-masing.

Keluarga Vian sedang berbincang-bincang dengan keluarga Zaza.Devan yang sedang bercanda dengan yang lainnya.Sedangkan Vian sudah lebih dulu membawa Zaza menjauh.

—⭑♡⭑—

Vian membawa Zaza ke bibir pantai,cowok itu duduk disalah satu tempat duduk yang memang sudah disediakan disana.

"Zaza kira,kak Vian lupa,"ucap Zaza sambil menatap Vian.

"Enggaklah,"sahut cowok itu,sambil mengusap kepala gadisnya.

"Oh ya,lagunya bagus! Tapi Zaza kayak gak pernah denger lagunya,"

"Alan yang ngerekomend,terus aku dengerin ternyata bagus,jadi aku nyanyiin buat kamu,"

"Za!"panggil Vian.

Zaza menoleh dengan tatapan bingungnya."Ya?"

"Kalo aku ajak nikah habis lulus mau nggak?"tanya cowok itu, sedikit ragu.

"H-hah? Nggak mau kuliah dulu,kak? Emang diizinin sama  bunda?"tanya gadis itu sedikit syok,mendengar penuturan Vian.

"Kemarin aku dikasih pilihan,mau milih kuliah atau nikah,terus aku jawab nikah dan ayah sama bunda ngebolehin,"jelas Vian.

"Aku udah mikirin ini baik-baik,aku pengennya habis lulus langsung nikah,masalah kerja aku udah  disuruh kerja diperusahan ayah.Kalau kuliah bisa setelah nikah tapi,terserah kamu juga sih mau apa enggak,"pandangan cowok itu menerawang.

"Tapi,gimana caranya ngasih tau ke mamah,Zaza nggak tau dibolehin apa enggak soalnya mamah nyuruh Zaza buat---"

"Mamah setuju!"

Suara itu membuat mereka berdua menoleh,disana terdapat kedua orang tua Zaza dan juga Vian.Yang tersenyum kearah mereka berdua.

"Mamah dulu emang nyuruh Zaza buat kuliah dithai tapi,kalau kayak gini mamah berubah pikiran,mending kamu nikah dulu sama Vian urusan mau kuliah atau enggak nanti kamu pikirin setelah nikah!"jelas mamahnya,yang diangguki oleh papanya.

"Papah juga! Lagian papah udah percaya sama Vian,ini demi kebaikan kalian berdua,papah bakal iklashin putri kesayangan papah buat orang yang dia cinta.Papa juga udah biacara sama Ardi soal ini,"tambah papahnya.

"J-jadi mamah sama papah ngizinin Zaza buat nikah?"tanya gadis itu terkejut.

"Kalo itu demi kebaikan kamu kenapa enggak?"kedua orang tuanya mengangguk.

Pandangan Zaza beralih kearah kedua orang tua Vian.Yang masih tersenyum kearah mereka berdua.

"Bunda sama ayah udah ngizinin kok,kita berdua yang kasih pilihan buat Vian  kemarin mau milih kuliah atau nikah,dan Vian milih nikah,dan itu nggak masalah buat bunda.Bunda juga pengen kalian cepet-cepet nikah!"jelas bunda Vian antusias.

"Pikirin baik-baik! Ayah bakalan siapin semuanya sama Varo.Ayah juga pengen kalian cepet-cepet nikah,"timpal ayahnya.

"Lagian siapa sih,yang nggak mau anaknya nikah apalagi sama  anak sahabatnya,ya nggak?"Gina menyenggol lengan sahabat lamanya itu,yang tak lain adalah Gita.

"Iya dong!"sahut mamah Zaza antusias.

"Kalo gitu,kita mau kesana dulu!"pamit mereka lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah kedua orang tua dari kedua belah pihak sudah menjauh.Vian menarik Zaza agar mendekat,cowok itu mengangkat tubuh mungil Zaza kepangkuannya.

"Gimana? Udah dengerkan? Mau nggak nikah  sama aku?"tanya cowo itu penuh harap,sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping milik gadisnya.

Zaza menoleh kearah Vian.Gadis itu merasa gugup saat ini,jantungnya berdetak tidak menentu.Gadis itu kemudian mengangguk,lalu tersenyum manis.

"S-serius?"tanya Vian tidak percaya,ia kira gadis itu akan menolaknya.

"Mama sama papa udah ngizinin,kenapa enggak?"gadis itu melingkarkan kedua tangannya dileher Vian.

"Yess! Makasi sayang!"seru Vian senang.Cowok itu memeluk tubuh Zaza dengan erat.

Hari ini adalah hari terbahagia menurut mereka berdua.Hari ini tepat di satu tahun hubungan mereka.Kebahagiaan yang tidak akan pernah mereka berdua lupakan.Tidak habis pikir hubungan mereka berdua akan beralih kejenjang yang lebih serius nantinya.

~To Be Continue~

Hallooo!!
Apa kabar?

Gimana,gimana,gimana??? Seneng nggak? Dikasi part yang panjang kayak gini?

Bahagia banget pokoknya liat mereka berdua udah satu tahun,HAPPY ANIV VIANZAAA!!!

Mau liat mereka nikah nggak? Harus mau dong!! Masa momen kayak gini nggak mau sih hihi.

Pokoknya kita semua harus diundang ke acara mereka berdua,nanti kita party rame-rame disana.Siapa tau dapet jodoh yang ganteng disana.

Udah segitu aja.

Vote sama komennya jangan lupa ya!!

Makasii!!

See you next part and,

BABAYYY!! Wushhhh.....

3020 word!

Continue Reading

You'll Also Like

584K 16.4K 49
Kata orang jadi anak bungsu itu enak, jadi anak bungsu itu menyenangkan. Anak bungsu di manjain, di prioritas kan, dia sayang, bahkan di ratukan oleh...
5.6K 193 20
Bagaimana jadinya bila playboy cap tikus menyukai cewek manis namun galak yang tidak pernah pacaran selama hidupnya? Akankah ia berhasil membuat gad...
ARLES By lz_klbh

Teen Fiction

16.2K 982 49
Bagaimana rasanya memiliki hubungan yang putus nyambung?... Rasanya memiliki pasangan yang labil? Dan bagaimana jika orang ketiga hadir di dalamnya...
Sweet Guy By Z

Teen Fiction

3.8K 107 4
Ghazam Ravindra Hattala adalah sosok yang sulit diabaikan. Dengan pahatan wajah yang nyaris sempurna, lekukan tajam rahangnya, mata elang yang memanc...