WaterFall . YoungChae

By jj0yuri

230 31 1

Kehilangan seorang Seo Youngeun adalah hal terburuk yang pernah Chaehyun alami dan pastinya Chaehyun akan men... More

[ 1 ] First for First page
[ 2 ] Youngeun's disease.
[ 3 ] Anything.
[ 5 ] Still wait for your answer
[ 6 ]. I'm your girlfriend right now.
[ 7 ] Youngchae's short story
[ 8 ] Time Always Walk
[ 9 ] Sometimes
[ 10 ] Little Problem

[ 4 ] Gift you gave in the past.

27 3 0
By jj0yuri

Hari ini adalah hari sabtu, Ada beberapa siswi yg Youngeun kenal pergi ke markas alias kamar nya Ahn Yujin.

Disana ada Lia, Chaehyun, Youngeun, Ryujin, Yujin, dan Wonyoung. Mereka bermain beberapa permainan dan juga membeli makanan lewat aplikasi.

"gengs nanti pada mau kuliah dimana?" tanya Ryujin tiba-tiba.

"belum tau, masih lama banget anjir lulusnya." jawab Yujin yang sedang minum es lilin buatannya sendiri.

"gktau ryu, gue ngikut youngeun." seru Chaehyun.

"loh kok ngikut gue?" tanya Youngeun tiba-tiba.

Chaehyun menoleh ke Youngeun, "ya biarin bareng terus, gimana siihh"

"mepet terus nih kapallll" Lia meledek.

"iya lo berdua cocok deh." Yujin menggoda.

"tuh pada bilang cocok" seru Ryujin.

"Wony gak bilang ya" Youngeun menunjuk Wonyoung yang sedang sibuk bermain dengan ponsel.

"ohh harus ada persetujuan oleh wony" Ryujin tersenyum menggoda.

"apaan anjir?" tanya Wonyoung plenga plengo karena daritadi dia mainin ponsel nya terus.

"daritadi lo ngapain sih wony?" tanya Yujin.

"ngechat Yeseo, gue ajak kesini ternyata anaknya lagi belajar masak di kamar." jawab Wonyoung.

"AHAHAHAHAHAHAH MASAK APAAN DIA?" Youngeun paling rame.

"gaktau, belom gue tanyain." jawab Wonyoung singkat.

"EH KESANA YUK?" ajak Ryujin.

"KUYY" ucap mereka berlima.

"eh eh bentar dulu tadi apaan sih?" tanya Wonyoung.

"ohh itu tadi lo setuju gak ngeship youngeun sama chaehyun? youngeun butuh persetujuan lo katanya" jawab Ryujin.

"HEH APAANSI???" Youngeun berusaha menghentikan situasi yg aneh ini.

"ohhhh, jawaban gue mah simpel. setuju donggg." Wonyoung berseru dengan semangat.

Semuanya disana terbahak-bahak kecuali Youngeun dan Chaehyun. Males mereka ngeladenin para manusia gak waras.

Di saat tertawa keras itu, Ryujin tak sengaja melihat Dayeon lewat di luar kamar Yujin.

"eh eh gimana yun sekamar sama dayeon?" tanya Ryujin.

Chaehyun baru saja mengambil keripik nya dan membuka nya, "biasa aja plus awkward sih."

Youngeun mengambil keripik yang Chaehyun buka tadi.

"wkwk youngeun gimana hati nya?" Yujin melihat Youngeun sambil meledek.

"hah gue? biasa aja." jawab Youngeun seadanya.

"ck! yaudah kita mau ke kamar nya Yeseo apa kagak?" tanya Lia yang daritadi menunggu teman-temannya pada berdiri.

"yaudah ayo ayo." Ryujin bangkit berdiri diikuti oleh semuanya.

Mereka pun beranjak menuju kamar Yeseo untuk melihat Yeseo masak dan sekalian jadi markas baru mereka sih.

























Ini udah terlalu lama di kamar Yeseo. Chaehyun mengecek ponselnya untuk melihat jam dan sedikit melirik ke Youngeun.

Sekarang pukul jam satu siang, di hari libur begini lebih baik Youngeun beristirahat supaya tenaga nya kuat.

"eun, mau balik ke kamar lo gak?" bisik Chaehyun.

"ngapain?" tanya Youngeun.

"gue jelasin pas ada di kamar lo deh."

Chaehyun bangkit berdiri sambil memegang tangan Youngeun. "gue sama Youngeun keluar bentar ya."

"mau ngapain tuchh?" goda Yujin.

"ck, kepo mulu lo." Chaehyun menutup pintu ketika dirinya dan Youngeun sudah keluar dari kamar Yeseo.

Mereka berdua naik ke atas menggunakan tangga dan setelah sampai di depan kamar Youngeun. Chaehyun langsung membuka pintunya, ternyata tak dikunci. Ia pun masuk bersama Youngeun dan tak lupa menutup pintu.

Youngeun duduk di ranjang nya sendiri. "kenapa?"

Chaehyun melihat kembali ke ponsel nya. "udah jam satu siang, mending tidur deh? gue temenin disini."

"Chaehyun, modus." ucap Youngeun.

"bukan begitu eun, di hari libur begini lebih baik lo pergunakan untuk tidur daripada lo kenapa-napa?" seru Chaehyun.
"tapi gue gak suka tidur siang"

Chaehyun duduk di ranjang sebelah Youngeun, itu adalah ranjang Ryujin. "udah tidur aja, gue aja ngantuk masa orang yang punya penyakit kayak lo gak ngantuk?"

"iye iye ah gue tidur, bawel." Youngeun membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata.

Chaehyun pun ikut membaringkan tubuhnya tetapi kini mata nya menatap langit-langit. Ntah dirinya tersenyum sendiri. Ia masih memikirkan apa yang harus dia beli untuk Youngeun besok? Apakah dirinya harus bertanya ke Youngeun? Tapi nanti bukan kejutan. Dirinya pun memejamkan matanya sebentar.





















Senja sudah datang dan Chaehyun sedang duduk sambil berbicara dengan Ryujin. Ia menunggu Youngeun terbangun.

"youngeun kalo tidur lama juga ya" ucap Ryujin sambil melihat Youngeun yang terbaring tertidur.

Chaehyun menghadap belakang, melihat Youngeun. Ia tersenyum lalu kembali melihat Ryujin, "tapi dia termasuk manusia yang bisa bangun pagi walaupun agak telat terkadang."

Ryujin tertawa kecil sampai akhirnya ia melihat Youngeun membuka mata dan terbangun. Ryujin pun menepuk pundak Chaehyun sambil menunjuk Youngeun yang sudah terbangun.

Chaehyun menghampiri Youngeun dengan senyumnya.

"chaehyun?" Youngeun melihat ke arah gadis di sebelahnya. Youngeun memegang tangan nya.

"iya, kenapa?" jawab Chaehyun.

"oh you two need to talk." Ryujin mengambil ponselnya dan pergi keluar serta menutup pintu.

"pdhal dia gak perlu pergi." batin Youngeun saat melihat Ryujin keluar kamar.

"kenapa?" tanya Chaehyun sekali lagi.

"lo inget kalung yg lo kasih waktu kelas 5 sd?"

Chaehyun menunduk, menatap mata Youngeun yang indah, ia berusaha mengingatnya.

Flashback.

Saat itu kelas belum dimulai tetapi Youngeun sedang duduk di bangku nya, menunggu teman sebangku nya Kim Chaehyun datang dan meletakkan tas nya. Ia sungguh ingin berbicara banyak hal dengan Chaehyun.

Akhirnya, Chaehyun telah datang. Tak lama saat Youngeun melamunkan diri sebentar. Tetapi Chaehyun hanya meletakkan tas dan tak berbicara dengan Youngeun sama sekali. Ia meninggalkan Youngeun sambil berbalik seperti kode untuk mengikuti Chaehyun.

Chaehyun membawa Youngeun ke UKS. Kata nya ini adalah tempat Youngeun dan Chaehyun untuk bersama walaupun aneh tetapi Chaehyun punya kejutan untuk Youngeun kali ini.

"Chaehyuunn!! kenapa bawa aku kesini? aku padahal mau ceritaa.." Youngeun melipatakan kedua tangannya di dada dan membuang muka, ia kesal. Hanya sedikit.

"heyy Youngeun, jangan berisik! aku mempunyai kejutan makanya aku membawamu kesini" Chaehyun seperti mengeluarkan sesuatu.

"wahhh apa itu?" Youngeun penasaran, ia mendekati Chaehyun.

"taraaaa!!" Chaehyun mengeluarkan sebuah kalung dengan gambar pita di tengahnya.

"i-ini untukku?" tanya Youngeun tak yakin.

Chaehyun mengangguk dengan cepat, "ambillah, ini cantik sekali! seperti Youngeun."

"tapi aku tidak mengerti cara memakainya" Youngeun cemberut.

"baiklah kalau begitu Chaehyun akan memakaikan nya untuk Youngeun!" Chaehyun mendekati Youngeun dan pergi ke belakang Youngeun untuk mengaitkan kalung tersebut.

"selesai!" Chaehyun melihat Youngeun sambil tersenyum.

"apakah Youngeun terlihat cantik?"

Chaehyun mengangguk dengan cepat, "Youngeun cantik sekali! seperti putri."

Youngeun tersenyum bangga, "terimakasih Chaehyun atas kejutannya tetapi memang untuk apa kalung ini?"

"untuk mengobati jantung Youngeun." Chaehyun menunduk sekarang.

Youngeun memegang bentuk pita yang terkait dengan kalung yg ia pakai itu, ia juga terlihat agak sedih ketika melihat Chaehyun menunduk, "jangan sedih Chaehyun, aku berjanji akan selalu bersamamu!"

"tapi Chaehyun tidak mau Youngeun pergi"
"Youngeun akan pergi dari dunia ini, ketika sudah waktunya. Jangan sedih Chaehyun, aku yakin ketika terakhir kali aku pergi dari dunia ini, wajah terakhir yang kulihat adalah dirimu. Aku tidak akan melupakan Chaehyun yang baik ini!"

Chaehyun meneteskan air mata.

"sudah jangan menangis..." Youngeun mengobati Chaehyun dengan pelukan besarnya yang begitu hangat.

Chaehyun membalas pelukan tersebut. "terimakasih Youngeun, aku mencintaimu"

"Youngeun lebih mencintai Chaehyun!"

Chaehyun tersenyum dalam pelukan Youngeun.

Flashback Off.

"inget kan kalung itu?" tanya Youngeun sekali lagi.

Mata Chaheyun hampir berkaca-kaca saat mengingatnya, Ia pun mengangguk, "iya, gue inget. lo taruh mana tuh kalung?"

"gue simpen di rumah, udah gak muat lagi tapi dengan ada kalung itu juga, gue masih inget lo yun. sampai sekarang." ucap Youngeun.

Youngeun menatap ke atas, "lo beneran takut kehilangan gue ya"

Chaehyun melihat Youngeun. Apakah dirinya membelikan benda itu saja untuk besok? Kalung untuk menyembuhkan Youngeun walaupun itu tidak mungkin ada di dunia ini. Tapi besok, Chaehyun akan berusaha mencari dan membelikan kalung nya.

"bcz people have reason.." jawab Chaehyun.
"so what you reason, Kim Chaehyun?"

Chaehyun menunduk.

"Oh God, gue paling gak suka begini.." Batin Youngeun.

"because i love you and gue gak bisa hidup tanpa lo. Youngeun. lo denger gue kan? it's my reason."

Chaehyun mengetahuinya dari Ryujin. Youngeun belum bisa menerima dan memahami perasaannya tetapi Chaehyun akan memberikan waktu untuk Youngeun. Dengan itu juga, Chaehyun akan membuktikan dirinya bahwa Chaehyun benar-benar mencintai Youngeun.

"i hear, i see. i know it." ucap Youngeun.

"i'm sorry Chaehyun tapi bisa kasih gue-"

"waktu buat pahami perasaan lo? okey." potong Chaehyun dengan cepat. Ia pun bangkit dan segera menuju keluar.

"i love you forever Youngeun and sorry.." ucap Chaehyun sebelum menutup pintu dan meninggalkan Youngeun sendiri di kamar.

"kenapa minta maaf sih? gak ada salah padahal.. and i love you too." Youngeun pun beranjak untuk mandi.
























Hari minggu nya, ada mungkin sekitar 70 siswi keluar dari asrama untuk mengunjungi rumah orang tua nya atau malah pergi berjalan-jalan.

Youngeun yang tahu bahwa hari ini tidak akan ada orang di kamar sebelahnya. Ia pun memutuskan untuk berdiam diri di kamar nya. Ia akan mulai memahami perasaannya.

Sudah sejauh ia coba tetapi tak berhasil, akhirnya dirinya pun memutuskan untuk pergi keluar asrama. Ia akan coba berjalan-jalan dan menikmati angin serta cuaca yang mendukung di siang hari ini.

Youngeun duduk di kursi panjang taman. Dirinya sudah berada di taman yang ia sukai. Sepi dan hanya ada air mancur di depannya serta suara kicauan burung yang menemani siang nya.

"but what the reason for me to love you, Chaehyun?"

Tanpa ia sadari, Matahari bersinar sangat kuat dan terang hingga dirinya perlu pergi ke tempat yang lebih adem. Ia pun pergi ke bawah pohon yang dekat dengannya.

"aku kesepian. Apakah Chaehyun bersenang-senang bersama Dayeon, sekarang?" Youngeun memejamkan mata nya, hanya sebentar.

Youngeun mulai mencoba kembali untuk fokus kepada perasaannya dengan Chaehyun. Ia akan mencoba dan mencoba sampai dirinya mengenal perasaan bodoh ini.

Sementara Chaehyun tak terlalu bersenang-senang dengan Dayeon. Mereka berdua hanya pergi ke mall dan makan serta minum, yang membayar adalah Dayeon. Chaehyun sudah meminta untuk dirinya saja yang membayar semuanya tetapi Dayeon menolak. Sekarang mereka berada di toko aksesoris. Chaehyun hanya mengikuti Dayeon sambil melihat-lihat hal yang menarik di kanan kirinya.

Tetapi tak ada yang menarik bagi Chaehyun. Chaehyun melihat ke arah kanan toko ini dan ia melihat seorang penjualan perhiasan emas. Ada sebuah kalung disana. Chaehyun tertarik dan tiba-tiba teringat dengan Youngeun.

Ia pun mendekati Dayeon, "yeon, gue ke toilet bentar ya"

"mau gue antar?" tawar Dayeon.

"gak perlu. gue bisa sendiri." tolak Chaehyun lalu pergi dari hadapan Dayeon. Dayeon pun lanjut melihat-lihat barang yang berada di toko itu, ia ingin memberikan nya untuk Chaehyun.

"pak!" sapa Chaehyun.

"ya dek?" tanya seorang lelaki muda yang menjual perhiasan emas tersebut.

"pak! ada kalung yang tengahnya berbentuk pita?" tanya Chaehyun.

"ada, banyak. saya ambilkan dahulu." Pria tersebut mengambil beberapa kalung dan menunjukkan nya kepada Chaehyun.

"ini! saya mau beli yang ini!" Chaehyun menunjuk di kalung posisi terakhir.

"baiklah kalau begitu." Pria tersebut mengambil kalung yang Chaehyun tunjuk untuk memasukkan nya ke dalam kotak bewarna merah, tak terlalu besar ukurannya. Serta pria tersebut memberitahukan harganya.

Chaehyun mengambil kotak sedang tersebut dan memberikan uang kepada Pria tersebut. Ia pun segera memasukkan kotak sedang nya ke dalam tas dan segera menemui Dayeon.

Chaehyun menghampiri Dayeon yang sudah berada di meja kasir, sepertinya hendak membayar sesuatu.

"apa yang lo beli?" tanya Chaehyun.

"gue beliin lo jepitan gambar pita." ucap Dayeon.

"waahhh mana?" tanya Chaehyun penasaran.

Dayeon sudah membayar jepitan tersebut dan ia memberikan nya langsung ke Chaehyun.

"cantik bangett. makasih loh yeon, oiya makasih juga udah jajanin gue hari ini" Chaehyun berjalan bersama Dayeon untuk keluar dari mall.

Dayeon tertawa kecil, "iya."

"anjir lo ketawa? AHAHAHAHAHAH. coba ketawa lebih keras lagi, soalnya this first time liat seorang Kim Dayeon ketawa!"

"gak mau."

"ohh ayolah Dayeon!"

Dayeon cemberut, "gak."

"DAYEON LUCU SEKALII!" Chaehyun hampir saja mau mencubit pipi Dayeon tetapi tangannya malah di tepis.

"diem. ayo kita pulang" Dayeon memegang tangan Chaehyun.

Chaehyun pun menuruti Dayeon dan cukup kaget dengan perilaku Dayeon. Because it's first time, dirinya pegangan dengan Dayeon. Padahal ia biasanya berpegangan dengan Youngeun, itupun dua tangannya yang Youngeun kuasai. Sekarang mungkin dirinya harus membagi tangannya, Dayeon tangan kiri dan Youngeun tangan kanan. Kalau dipikir-pikir Chaehyun sedang bodoh memikirkan ini.

Chaehyun pun memutuskan untuk memberikan kalung yang baru saja ia beli tadi kepada Youngeun. Tetapi nanti, saat Youngeun sudah memahami perasaannya. Ia tak mau mengganggu Youngeun.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 129K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
299K 22.2K 34
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
6.3M 678K 93
[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP] "Ck! Gue bakal bikin lo nggak betah!" "Dan gue bakal tetep jagain lo." "Gue nggak bakal nurut sama lo, wlee!" ...
962K 68.5K 37
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...