REVENGE OR LOVE, BABY?

By inirawrrr_

151K 14.1K 1.5K

"Aku sudah muak denganmu, brengsek!" "Ingat ini baik-baik didalam otak kecilmu itu, sayang. Jangan pernah sek... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9

chapter 5

15K 1.4K 142
By inirawrrr_

Vote nya jangan lupa ^^

.

.

.

Tak terasa, pagi hari kini sudah tiba.

Dan seperti biasa,

Daniel terbangun dengan segala emosi yang menjalar dikepalanya.

Apalagi saat mengingat kegiatan panasnya bersama dengan maniak kelamin itu tadi malam.

Oh sial sial sial!

Kenapa hidupnya menjadi berantakan seperti ini?

Padahal dulu dia hanya ingin menikmati masa remajanya seperti pemuda-pemudi diluaran sana tanpa kekangan dan ketersiksaan seperti sekarang ini.

Apa sesulit itu baginya untuk mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan??

Ah tapi sudahlah, percuma juga bila dia menyesali semua ini.

Toh, itu juga tidak akan merubah keadaan.

Tapi jika dipikir-pikir lagi, tinggal bersama maniak itu tidak terlalu buruk.

Ya meskipun hidupnya menjadi penuh kekangan, tapi di sisi lain dirinya juga bisa menikmati kemewahan dan kekayaan yang diberikan oleh maniak itu.

Bahkan kini maniak itu berencana membangunkan dia sebuah cafe atas nama dirinya.

Padahal beberapa waktu lalu Daniel hanya bergurau saat mengatakan tentang keinginannya yang mempunyai cafe sendiri.

Tapi malah maniak itu menanggapi gurauannya dengan serius dan dengan begitu mudahnya dia langsung memerintahkan para anak buahnya untuk mendirikan sebuah cafe atas nama Daniel.

Orang kaya memang seperti itu, ya?

"Ah aku baru ingat, ternyata maniak itu tidak ada disini?"

Kenapa dia baru saja sadar jika sang maniak tidak ada di kamar ini?

Kemana dia?

Apa mungkin kini dia membuangnya lantaran sudah bosan dan berniat mencari wanita lain ataupun bottom-bottom lain yang lebih membahana dari dirinya??

Oh sialan!

Tidak tidak tidak!

Ia tidak akan membiarkan orang gila itu mencampakkannya dan membuangnya.

Enak saja, setelah dia menikmati dan merusak lubangnya, kini dia malah berniat membuangnya?

Cih, jangan harap!

Lihat saja, dia pasti tidak akan tinggal diam.

Ck ck ck, berlebihan sekali overthingking-nya bottom yang satu ini.

"Awas kau, bajingan! Akan ku cari kau sampai keujung dunia jika kau berani membuang---Eh? Apa ini?" sumpah serapahnya pun terhenti disaat dia menyadari jika ada secarik kertas disamping nakas tempat tidur itu.

'Sayang, maaf karena meninggalkanmu sendirian. Aku harus pergi ke kantor pagi ini karena ada rapat dadakan dan harus ku hadiri. Oh dan jika kau merindukanku, kau bisa minta pengawalku untuk mengantarkanmu kesini.

Love you, baby.'

Daniel pun menghela nafasnya pelan.

"Dasar orang jelek yang tidak perhatian, seenaknya saja meninggalkanku setelah memakaiku semalaman. Kau memang binatang!"

Meskipun begitu, dia tetap beranjak dengan tertatih-tatih kedalam kamar mandi.

Membersihkan dirinya,

Lalu keluar dan memilih satu set pakaian yang sekiranya akan cocok untuk dipakai mengunjungi maniak itu ke perusahaannya.

"Huh, merepotkan saja!"

Oh oh lihatlah! Boti yang satu ini ternyata mulai menjadi Denial.

Terbukti dari mulutnya yang terus-menerus mendumel dan menggerutu, sementara tangannya sangat bersemangat memilih pakaian dan menyiapkan dirinya sesempurna mungkin untuk menemui 'calon suami tercintanya' itu.

Dan setelah dirasa dirinya sudah siap, ia pun menatap tampilan dirinya dicermin sebelum benar-benar pergi menemui Jerry.

"Hmm, ternyata aku sangat tampan dan gagah."

Hoax sekali.

Padahal dikenyataannya, Daniel sama sekali tak mencerminkan lelaki yang 'tampan dan gagah', malahan dia terlihat sangat menggemaskan!

Ayolah, siapa yang akan terlihat gagah jika memakai kemeja putih polos dengan outer vest rajut berwarna cream dengan corak-corak putih dan celana berwarna cream yang menambah kesan soft padanya.

Oh dan jangan lupakan topi baret berwarna putih tulang yang terlihat sangat cocok dengan wajah menggemaskannya.

Tasnya pun berupa ransel bermerk Balenciaga keluaran terbaru yang sangat terbatas.

Dan juga sepatu putih dengan Merk yang sama seperti tasnya.

Penampilan yang simple tetapi harganya mampu menunjang kehidupannya selama satu tahun, lantaran total satu set pakaiannya itu seharga ratusan juta.

Dan dari penampilannya tadi, bisa jelaskan bagian mana yang membuatnya terlihat seperti lelaki tampan dan gagah?

Tidak ada, bukan?

"Ugh, kenapa pipiku semakin mengembang saja?? Kemana perginya rahang kokohku yang terlihat sangat menawan dulu? Ini semua salah dari orang gila itu! Jika saja dia tidak memberiku makan makanan yang bergizi dan penuh protein, maka pasti pipiku tidak akan sebesar ini.."

Tapi rasanya percuma juga jika dia mengeluh dan menggerutu, toh itu tidak akan merubah keadaan.

Sekarang lebih baik dia segera pergi menemui orang gila itu sebelum dia dicampakkan.

________________

Singkat waktu, kini Daniel pun telah sampai diperusahaan milik Jerry.

Dan tanpa berbasa-basi, dirinya segera masuk kedalam perusahaan itu,

Melewati sang resepsionis yang menatap benci kepadanya lantaran ia tahu jika pemuda manis yang baru saja datang itu adalah kekasih dari presdirnya, padahal dia sudah sejak lama mengharapkan cinta dari Jerry.

Tapi karena pemuda itu, kini sang bos malah menjadi gay dan mencintai pemuda tidak tahu aturan yang menjengkelkan.

Daniel sendiri tahu jika banyak pasang mata yang menatap iri dan dengki kepadanya.

Namun apa pedulinya? Toh, yang dicintai Jerry hanyalah dirinya.

Bukan mereka.

Maka dari itu ia lebih memilih bersikap acuh tak acuh dan tetap melanjutkan langkahnya menuju ke ruangan Jerry yang ada dilantai paling atas.

Lalu Daniel pun masuk kedalam lift khusus untuk presdir diperusahaan itu.

Meskipun terpampang tulisan bahwa 'selain presdir, tidak ada yang boleh menggunakan lift ini'.

Tapi bukankah itu sama saja? Toh, sebentar lagi dirinya juga akan menjadi istri presdir di perusahaan ini--Ah maksudnya suami presdir mereka.

Tak lama setelah itu, lift pun berbunyi yang menandakan jika Daniel sudah tiba dilantai tujuannya.

Lalu tanpa berlama-lama lagi, pemuda manis itu segera keluar dari sana dan menuju keruangan Jerry yang berada tak jauh dari lift itu.

Dan sesampainya Daniel didepan pintu ruangan Jerry, Daniel pun langsung membuka pintu itu tanpa mengetuk pintu ataupun mengucapkan sesuatu.

Bertepatan dengan keluarnya seorang pria dari ruangan Jerry hingga membuat kepala Daniel terbentur dada bidang pria itu.

Daniel pun mendongak,

Bersiap akan mengeluarkan ocehan-ocehan dan sumpah serapah pada orang yang dengan berani menabrak jidat paripurnanya.

Namun bukan sumpah serapah yang keluar dari mulutnya,

Melainkan sebuah gumaman, "Tampan sekali."

Hingga membuat pria yang ia tabrak mengulum senyumannya dan menggigit pipi bagian dalamnya untuk menahan gemas.

Ah, siapa pria manis ini?

Kenapa sangat menggemaskan dan sangat terang-terangan sekali?

"Ekhem, maaf saya tidak sengaja." ucap pria itu sambil sedikit membungkukkan badannya.

Daniel yang terdiam mengagumi ketampanan pria itu seketika sadar dan ikut membungkukkan badannya sambil berkata,

"Ah tidak apa-apa, om. Justru saya yang seharusnya minta maaf karena tidak melihat kedepan sampai menabrak om, maafkan saya."

Pria yang tadi pun tersentak,

Wtf....

'Om' katanya???

S-setua itukah dirinya???

Padahal seingatnya, dia baru berumur 30 tahun??

"Tidak apa-apa. Ah saya Cristian, panggil saja Crist dan jangan 'Om'."

"Hehehe baik. Perkenalkan Crist, namaku Daniel." uluran tangan pun Daniel berikan kepada Crist yang dengan senang hati diterima oleh pria itu.

"Daniel? Nama yang sangat indah, seperti pemiliknya."

Dan tanpa Daniel sadari, sedari tadi ada sepasang mata yang menatapnya sangat tajam hingga mengeluarkan aura menyeramkan.

"Jika kalian berdua masih ingin berbicara, silahkan pergi dari perusahaanku ini."

Daniel pun tersentak saat mendengar suara dingin dan tegas Jerry dari dalam ruangan.

Lalu tanpa mengucapkan sepatah kata lagi kepada Crist, dia pun segera masuk dan menutup pintu tersebut.

Jerry yang melihat Daniel sudah masuk kedalam ruangannya pun berdiri,

Melangkahkan kakinya perlahan kearah Daniel yang terdiam kaku,

Semakin mendekat dan mendekat,

Hingga sampailah dia tepat dihadapan Daniel yang masih setia berdiri dihadapan pintu tanpa berani beranjak sedikit pun.

"Kenapa? Sudah puas mengobrol dengannya?"

Daniel terdiam dan menunduk.

Ughh, kenapa dia bisa lupa akan tujuannya datang kesini dan malah asik bercengkrama dengan pria lain?

Bodoh bodoh bodoh.

"Jawab pertanyaanku, Daniel."

Daniel pun mendongak saat mendengar Jerry yang memanggil namanya.

Hahh... sepertinya kesalahannya kali ini benar-benar fatal sampai-sampai membuat Jerry yang biasanya memanggilnya dengan sebutan 'Sayang, cinta, babe, baby, honey, kekasihku, dan panggilan-panggilan alay lainnya,' kini malah memanggil dirinya hanya dengan nama.

Yang menandakan jika kemarahannya tidaklah main-main.

"AKU BILANG JAWAB PERTANYAANKU, DANIEL ARNOLDION. KAU BISU???"

Daniel yang dibentak didepan wajahnya pun seketika menunduk,

Memejamkan matanya dengan bibir yang bergetar menahan isakan.

"Hiks... maafkan aku... aku salah... j-jangan marah.."

" . . . "

"Kumohon... jangan marah hiks... a-aku takut... m-maaf Jerry... tadi a-aku tidak sengaja menabraknya dan.. dan.. hikss...

Hah, sial.

Jika kekasihnya bertingkah semenggemaskan ini, mana mungkin dia bisa marah kepadanya??

Curang sekali, bukan?

Tapi tidak tidak, kali ini Jerry tidak akan semudah itu memaafkan Daniel.

Karena jika dimaafkan begitu saja, dia yakin jika kekasihnya itu akan mengulangi perbuatannya dilain hari tanpa sepengetahuannya.

Hingga berakhir pergi meninggalkan dirinya lantaran rasa cinta Daniel yang sudah memudar,

Lalu kekasihnya itu hidup bersama laki-laki lain hingga mempunyai anak dan cucu lalu menua bersama hingga akhirnya membuat dirinya menjadi gila dan mendekam dirumah sakit jiwa bersama deng---Arghhhh!!

Tidak tidak, tahan dirimu Jerry...

Jangan berprasangka buruk terlebih dahulu, okai?

Tapi dilihat dari tatapan pria tadi kepada Daniel, jelas sekali jika tatapannya tidak biasa!

Malah seperti tatapan antar kekasih-kekasih pada umumnya.

Brengsek.

Memuakkan sekali.

"Pergilah."

Singkat,

Padat,

Dan bangsat.

Daniel sampai harus menahan nafasnya saat mendengar sepatah kata menyakitkan yang diucapkan oleh Jerry dengan dingin dan menusuk itu.

D-dia diusir?

"A-apa maksud---"

"Kubilang pergi."

Dan Jerry pun melangkah mundur,

Membalikkan badannya,

Dan berniat pergi dari hadapan Daniel.

"Hiks... a-aku.."

"Pergi."

"T-tidak mau!"

"Kau tidak mengerti bahasa manusia? Kau manusia, bukan?" tanya Jerry dingin sembari menghentikan langkahnya namun tidak berbalik menatap Daniel sedikit pun.

"K-kau??? HIKS... BRENGSEK!!"

Dan,

Blamm

Daniel keluar sembari menutup pintu ruangan Jerry dengan sangat kuat.

Meninggalkan Jerry yang hanya bisa menghela nafasnya kasar dan memijat pangkal hidungnya pelan.

Berusaha meredakan emosinya yang siap meledak kapan saja.

Sebenarnya dia tahu jika yang dia lakukan kepada Daniel sangatlah salah.

Tapi akan lebih salah lagi jika dia terus membiarkan pemuda manis itu disini dan membuatnya tidak bisa mengontrol emosinya.

Karena Jerry yakin, Daniel akan terluka olehnya jika dibiarkan terus bersamanya saat ini.

Jadi bisa disimpulkan bahwa semua perbuatannya tadi semata-mata karena dia tidak ingin menyakiti Daniel.

Meskipun caranya sangatlah salah.

Dan tanpa Jerry sadari, akan ada musibah besar yang menimpa kekasihnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
TBC.

Akhirnyaa aku up jugaa :(

Maaf maaf maafff bangettt aku update sangat amat terlambat.

Kemarin² aku sibuk bgttt soalnya ada Ujian akhir semester dan classmett :(

Tapi sekarang aku udah free kok ^^

Semoga kedepannya aku updatenya ga ngaret lagi T_T

Berharap bgt masih ada yg nunggu critaku ini :(

Dan jika masih ada typo, tolong bantu koreksi ya..

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

400K 19.4K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
3.5M 170K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
809K 70.5K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...
648K 34.7K 75
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...