๐€๐ง๐ ๐ž๐ฅ ๐จ๐Ÿ ๐ƒ๐š๐ซ๐ค๐ง๐ž๏ฟฝ...

By carlygibert

679K 65.2K 7.2K

[ATHANASIUS #3] [Semper Fi #1] Eventhough he is cold like a winter season. He can be warm like a summer seaso... More

SNEAK PEEK
bantuin :(
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ๐๐‘๐Ž๐‹ร˜๐†๐”๐„ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ ๐‹๐จ๐ซ๐œ๐š๐ง ๐€๐ญ๐ก๐š๐ง๐š๐ฌ๐ข๐ฎ๐ฌ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜Oยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜1ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜2ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜3ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜4ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜5ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜6ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜7ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ~ ๐€๐ž๐ฌ๐ญ๐ก๐ž๐ญ๐ข๐œ ๐›๐จ๐š๐ซ๐
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜8ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜9ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜1Oยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜11ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜12ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜13ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜14ยฐ
Special Chapter : Sadelia
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜15ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜16ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜17ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜18ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜19ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜2Oยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜21ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜22ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜23ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜24ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜25ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜26ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜27ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜28ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜29ยฐ
๐Š๐ž๐ข๐ซ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜3Oยฐ
Little Information of AoD
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜31ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜32ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜33ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜34ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜35ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜36ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜37ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜38ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜39ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜4Oยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜41ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜42ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜43ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜44ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜45ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜46ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜47ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜48ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜49ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜5Oยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜51ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜52ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜53ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜54ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜55ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜56ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜57ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜58ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜59ยฐ
๐€๐ฅ๐ฅ๐ฒ'๐ฌ ๐‡๐ž๐š๐ซ๐ญ ร— ร˜6Oยฐ
๐“๐จ๐ ๐ž๐ญ๐ก๐ž๐ซ ร— ร˜61ยฐ
๐“๐จ๐ ๐ž๐ญ๐ก๐ž๐ซ ร— ร˜63ยฐ
๐“๐จ๐ ๐ž๐ญ๐ก๐ž๐ซ ร— ร˜64ยฐ

๐“๐จ๐ ๐ž๐ญ๐ก๐ž๐ซ ร— ร˜62ยฐ

1.3K 141 5
By carlygibert

◆✤◆

He knows what he done and he regret it.

◆✤◆

Damian menyenggol pelan lengan Keir. Keir menghentikan bacaan bukunya lalu menoleh ke Damian dengan menaikkan satu alisnya.

"Nih," Damian menyodorkan sebuah permen karet kepada Keir.

"Thanks, " ucap Keir sambil mengambil permen karet itu.

Keir kembali melanjutkan bacaannya begitu memakan permen karet.

"Kei, bosen nih," ucap Damian lalu menguap, tangannya memain-mainkan pulpen.

"Ngeliat siswi kelas 10  yuk, Kei," ajaknya senang.

Keir melihat Damian dari sudut matanya, Damian menaik-turunkan kedua alisnya sambil nyengir.

Keir mengalihkan matanya balik ke buku dan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Menurut Keir membuang waktunya untuk hal seperti itu. Untuk apa dirinya melihat siswi baru, yang sama sekali tidak menarik di matanya di saat matanya hanya melihat Ally. 

Damian mendengus menatap Keir bosan. 

"C'mon, Kei. Temenin. "

"Ajak Theo sama Rick aja." 

"Gue maunya sama lo."

Keir menautkan kedua alisnya dan menggeleng. Damian terus memohon-mohon hingga Keir lelah mendengarnya dan akhirnya mengiyakannya membuat Damian berseru senang dan mengganggu pembelajaran, guru pun menegur Damian untuk diam. 

Pada pembelajaran selanjutnya, Keir dan Damian sengaja membolos dan pergi ke ruang auditorium dimana anak kelas 10 tengah mengikuti masa orientasi. 

Mereka mengintip dari jendela. 

"Gue ga ngeliat dia. Duduk di mana dah?" Damian mencelinga-celingukan kepalanya. 

"Siapa?" 

"Tadi pagi ada cewek nanyain ruang auditorium dimana," ucap Damian lalu menoleh ke Keir, "sumpah ya Kei! Gue terpana, tuh cewek cantik terus senyumnya manis!"  Serunya dengan mata yang berbinar-binar.

Keir berbalik dan menyandarkan punggungnya ke tembok.

"Semua cewek lo bilang gitu, Dam," ujar Keir bosan. Mengunyah permen karetnya lalu membuat balon.

"Kali ini beda, Kei. Percaya deh sama gue, " ucap Damian serius lalu balik melihat melihat ke jendela.

Keir mengangguk-anggukan kepalanya. Dirinya masih tidak percaya dengan Damian. Damian suka sekali flirting kepada perempuan mana pun yang ia temui cantik dan sesuai tipe nya. 

Keir melangkahkan kakinya pergi dan Damian yang melihatnya segera memanggil namanya. 

"Eh, Kei!" 

Keir berhenti dan menoleh, menaikkan satu alisnya. 

"Mau kemana coy?" 

"Ke kantin. Lo mau nunggu disini terus? Percuma ga keliatan dari sini, Dam, lo bisa balik lagi ke sini pas istirahat," ujar Keir. 

"Ya udah deh, " ucap Damian lesu. "Gue kasih kabar ke Theo sama Rick buat ke kantin." Damian mengelurkan ponsel dari saku celananya dan mengirim pesan kepada mereka. 

Sesampainya di kantin, Keir dan Damian mengambil salah satu meja yang ada di kantin dan duduk. 

"Jadi, gimana ceritanya lo ketemu si cewek yang lo taksir ini?" tanya Keir. 

"Kayak biasanya gue ke sekolah telat, tadi pagi gue hampir telat. Gue kira gue sendiri ternyata ga cuma gue, ada satu cewek lagi yang baru dateng. Dia nanya ruang auditorium dimana, ya gue anterin, " jawab Damian.

Lalu, Damian tersenyum dengan lebarnya, "ini kedengarannya kayak cheesy dan clice gitu, tapi itu cewek bikin gue tertarik sama dia. Gue pengen kenal deket sama dia."

"Gue harap itu benar dan lo memang serius, ga main-main, " ucap Keir yang tau tabiat Damian, suka goda cewek sana-sini, baperin anak orang, Damian playboy abal-abal.

"Yang ini beda. Gue yakin. "

Damian sudah mengucapkan itu dua kali. Damian adalah sahabatnya, jadi Keir akan mendukungnya. Keir yakin Damian sungguh-sungguh dengan ucapannya. 

"Because when I saw her, I felt attracted to her for the first time," Damian menyisir rambutnya ke belakang lalu melanjutkan ucapannya dengan sorot mata tajam penuh kesungguhan, "I have my target now. She is my prey and the hunt has just begun." 

Dan itu pun terjadi. 

Damian benar-benar mengejarnya. Berusaha merebut perhatian dan hatinya. Keir tidak pernah melihat Damian yang begitu gigih. Keir juga merasa Damian berbeda, seperti mentega yang meleleh karna suhu panas seperti itulah Damian di dekatnya. Gadis yang berhasil memikat perhatian Damian bernama Callista. 

Damian mulai mengenalkan Callista kepada sahabatnya dan semenjak itu, setiap istirahat di kantin Callista hangout bersama mereka, tidak lupa membawa teman dekatnya yang bernama Nescha. 

Tidak lama kemudian, Damian berencana menyatakan perasaannya. Membuat sebuah kejutan, menyiapkan bunga dan hadiah.

Bahkan Keir, Theo dan Rick ikut membantu Damian menyiapkan kejutannya. Damian mengajak Callista nobar di rooftop rumahnya oleh sebab itu mereka pun bergotong-royong menyiapkan dari projektor, layar proyektor tripod, dan menghias roodtop dengan lampu tumblr yang berwarna kuning serta karpet untuk alas dan kursi bean bag besar. 

Karna dari mereka yang hanya bisa memasak adalah Keir, jadinya Keir menjadi chef dadakan. Keir pun tidak masalah. Ia membuatkan creamy steak fettuccine pasta. Meski masakan yang di buat Keir simple tapi penyajiannya bagaikan di sebuah restauran fancy. Membuat yang lainnya terkesan. 

Pada malam itu, Damian berhasil. Callista menerima pernyataan cintanya. 

Untuk seseorang yang tidak sepenuhnya menerima cinta dari orang terdekatnya, Damian dapat menunjukkan cintanya dan kepeduliannya. Callista yang menunjukkan semua itu padanya.

Tentu saja, Keir senang melihat Damian menemukan kebahagiaannya. Damian tidak pernah bertingkah konyol, salting, dan di mabukkan oleh seorang perempuan justru malah sebaliknya. 

Namun, itu tidak berlangsung dengan lama. Callista yang memang friendly dengan siapapun, mudah di dekati. Itu membuat Damian menjadi was-was melihat laki-laki berusaha mendekati gadisnya. Callista selalu bilang bahwa ia hanya bersikap ramah dan mereka tidak ada niatan lain selain teman, menganggap Damian hanya nethink. 

Tapi Damian lebih tau dari itu, ia lebih mengerti laki-laki. Mereka memiliki niat terselubung, mencari cela, sedikit demi sedikit dengan halus mencoba merayu hati perempuan, sama seperti yang Damian dulu lakukan. 

Ia tidak ingin Callista berpaling padanya begitu sadar bahwa ada yang lebih baik darinya. Ketakutan dan masa lalu mencampur menjadi satu, membutakan Damian membuatnya tidak rasional. Padahal yang sebenarnya, itu hanya ilusi yang Damian buat. Callista benar-benar mencintainya, hanya Damian yang Callista inginkan. 

Damian mulai berubah posesif, mengekang Callista untuk menjauh dari teman laki-lakinya, mengabarinya jika ingin pergi dengan siapa, mengucapkan kalimat yang menyakitinya dengan mengatakan untuk jangan bersikap centil dan ramah karna membuat mereka salah paham. 

Callista masih bisa mentoleransinya karena dari semua itu, Damian tetap pacar yang baik dan berusaha membuatnya bahagia, memberinya hadiah dan bunga, perhatian dan manis.

Namun, sepertinya Callista selalu salah di mata Damian meskipun Callista sudah mengikuti keinginan Damian. Kadang sedikit-sedikit curigaan kepadanya. Ada keadaan di luar kendali Callista seperti dirinya yang menjadi karyawan part time di cafe sepulang sekolah, ia tentu saja harus melayani semua pesanan termasuk berinteraksi dengan laki-laki termasuk meladeni godaan mereka. Callista hanya tinggal bersama neneknya, jadi ia harus bekerja. 

Selain itu, saat ada kerja kelompok, kegiatan ekstrakulikuler, akan ada dimana Callista harus berinteraksi dengan teman cowoknya. 

Hingga main tangan tidak terhindarkan lagi. Damian mulai bermain tangan tiap kali Callista menyaut balik bahwa Damian tidak mempercayai perasaannya, ia tidak mungkin mengkhianati cinta Damian, ia punya teman dan tidak mungkin menjauhi mereka seterusnya. 

Hingga puncaknya, di rumah Damian, Callista sadar bahwa cintanya tidak di hargai, bahwa ia terlalu menyayangi Damian hingga menyakitinya dan maka itu, Callista rela melepas Damian. Callista pun meminta putus dengan Damian. 

Damian yang sudah dari tadi gelap mata, berteriak dan memukulnya mengatakan ia tidak akan bisa melepaskan Callista lalu membanting vas bunga di dekatnya. Sadar kelakuannya namun itu semua sudah terlambat begitu apa yang telah ia lakukan. 

Damian yang pengecut pergi meninggalkan Callista yang masih terisak dan menahan perih mau di dalam hatinya dan di keningnya yang kini mengucur darah. Callista dengan tangannya yang bergemetar, menekan nomor kontak yang dapat ia percayai yaitu Keir. 

Keir yang mendengar apa yang terjadi. Dengan panik menuju rumah Damian. Keir tidak bisa fokus, tujuannya cepat membawa Callista ke rumah sakit. Hingga sesuatu hal buruk terjadi di tengah perjalanan. 

Kecelakaan yang menewaskan Callista. 

Kenyataan yang menyakitkan Damian.

Awal putusnya hubungan Damian dan Keir. 

"You took Callista away from me, Kei!!" ucap Damian dengan tatapan penuh kemarahan dan kebencian kepada Keir yang tengah terbaring lemah dengan luka. 

Hades dan yang lainnya menahan Damian untuk tidak melakukan hal konyol. Karna seseorang yang tengah marah, amarahnya mengambil kendali, membuat tidak dapat berpikir dengan jelas. 

Judah memberikan bokeman di rahang Damian yang meronta. 

"You motherfucker! This is not Keir's fault!!" Ucap judah kesal.

"Yes, his fault!!" teriak Damian.

"Keir udah cerita, Callista yang menelfon Keir untuk datang dan menolongnya. Keir hanya ingin membantu, Dam. Kita tidak tau hal ini akan terjadi akhirnya, " ucap Nathan. 

Damian menyisir rambutnya gusar, "then at least, you need to be careful, Kei! Look around!! You know that we have an enemy!!" 

Keir hanya diam, memalingkan wajahnya, menatap ke arah jendela tanpa ekspresi. Jujur saja, Keir masih syok dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Bahkan tangannya terasa bergemetar dan Keir menutupinya dengan mengepalkan tangannya erat. 

 Damian terus berteriak hingga Judah yang maju lagi. Jari telunjuknya menunjuk-nunjuk dada Damian. 

"You better get the fuck out here!!" bentak Judah. "Before I punch you again!" 

Damian pergi dari sana masih dengan api amarah yang sampai sekarang belum padam. 

Api amarah yang bercampur penyesalan. 

Keir memejamkan kedua matanya. Mengingat kembali memori terakhir sebelum kecelakaan, Kejadian yang lalu. Memori di mana Callista menghadiahkannya sebuah buku novel yang jelas bukan bacaannya Keir. 

"Why you gave this?" tanya Keir. 

"Because you might need it," jawab Callista. 

"I don't need it."

"Yes, you are." 

Callista menunjuk buku yang ada di tangan Keir. 

"This is my favorite book. You want to know why?" 

"No, " jawab Keir langsung. 

"Eyy, c'mon, man, " Callista memukul lengan Keir. 

Keir menghela nafasnya, "why?"

"Karena Pride and Prejudice adalah novel tentang menyadari bahwa mencintai seseorang berarti menerima mereka terlepas dari bukan karna siapa mereka. That love is healthy, that love can actually improve a person's character." 

Callista tersenyum lalu berucap.

"You will understand later why I still love him despite everything. You may say I am fool. It's true."

Continue Reading

You'll Also Like

760K 36.5K 56
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...
253K 13.8K 26
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
390K 31.6K 41
Rifki yang masuk pesantren, gara-gara kepergok lagi nonton film humu sama emak dia. Akhirnya Rifki pasrah di masukin ke pesantren, tapi kok malah?.. ...
3.6M 210K 56
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...