SAVAGE LOVE || SUGA BTS (END...

By AnotherApril

120K 6.7K 181

COMPLETE โœ…๐Ÿ’œ Reina dan Suga Dua orang yang bertemu dengan takdir yang sangat tidak menyenangkan. Terlebih ked... More

#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25
#26
#27
#28
#29
#30
#31
#32
#33
#34
#35
EPILOG
Pengumuman

#36

2.5K 102 1
By AnotherApril

"Tenanglah Rei. Keluargaku tidak akan menggigitmu" ujar Suga ketika sebentar lagi mereka berdua sampai di rumah orang tua Suga.

Reina gelisah sehingga membuatnya bergerak gerak terus di tempat duduknya. "Kau sama sekali tidak lucu. Lebih baik aku menghadapi klien yang galak daripada merasakan kegelisahan seperti ini"

Suga terkekeh. "Kau akan baik baik saja hingga sampai di Seoul besok lusa"

Reina memang sudah diberitahu Suga tentang karakter keluarganya. Tapi tetap saja Reina merasa sangat gelisah karena akan bertemu dengan mereka.

Reina menarik sun vissor yang ada di depannya untuk melihat penampilannya lagi. Mulai dari rambutnya yang di rapikan lagi, melihat di pojok luar matanya jika saja ada kotoran, melihat dalam hidungnya jika ada kotoran juga hingga melihat di sela sela giginya yang mungkin saja sisa makanan yang masih menempel setelah ia gosok gigi. Tapi Reina tidak menemukan apapun di wajahnya. Ia hanya saja terlalu khawatir dengan kesalahan kecil yang mungkin nanti ia lakukan.

"Kau sudah bolak balik berkaca Rei. Mungkin kacanya akan pecah jika kau berkaca lagi"

"Oppaa" protes Reina kesal. Kadang kekasihnya itu terlalu menyebalkan dengan kata kata yang keluar dari mulutnya. Tapi mungkin itu salah satu cara Suga membuat Reina tidak merasa gelisah lagi.

"Kau harus bersiap karena kita sudah sampai"

Reina masih mencerna situasi dan kondisi di sekitarnya. Mereka berdua berada di jalanan yang sedikit sempit bahkan mobil mereka harus parkir di pinggir jalan.

"Dimana rumah orang tua mu ?" tanya Reina bingung. Reina melihat rumah yang berjejer rapi tapi saling berdempetan sehingga membuatnya kesulitan menebak rumah orang tua Suga.

"Turunlah, sebentar lagi kau akan tahu" ujar Suga yang turun dari mobilnya lalu mengambil tas mereka.

Reina menghembuskan nafas sebelum turun dari mobil berharap rasa gugupnya sedikit berkurang.

"Ayo" Suga berjalan diikuti Reina di sampingnya lalu mereka menyebrang jalan yang sedikit sempit tadi.

Reina berdiri di depan rumah dua lantai yang bagian luarnya tertutup pagar seperti rumah standar perkotaan di Korea sementara Suga masih menunggu dibukakan pagar setelah memencet bel.

"Yoongi a, kau sudah datang" ujar seorang ibu separuh baya yang langsung memeluk Suga singkat. Reina langsung tahu jika itu ibu Suga karena ia pernah diperlihatkan fotonya oleh Suga.

"Ini pasti Reina ya. Ayo silahkan masuk di gubuk kami. Ku harap kau nyaman ya" Ibu Suga langsung merangkul Reina begitu Reina menyapa dengan menundukkan badannya.

"Iya e ahjummeoni" jawab Reina sedikit canggung.

"Panggil saja eomeoni. Jangan terlalu kaku padaku. Aku tidak akan menggigitmu"

Reina tertawa kecil mendengar perkataan Ibu Suga sementara Suga hanya geleng geleng kepala. Ibu Suga mungkin tahu jika Reina sangat gugup ketika pertama kali dengan keluarga Suga.

"Yeobo, Yoongi dan Reina sudah datang" ujar Ibu Suga memanggil suaminya. Reina merasa sedikit lega karena ia merasa diterima dengan baik oleh Ibu Suga.

"Ah, kalian sudah datang" Reina melihat ayah Suga memasuki ruang tengah.

"Annyeonghaseyo" sapa Reina ramah tak lupa sambil membungkukkan badannya lalu memberikan sekeranjang buah untuk ibu Suga.

"Kenapa kau repot sekali Rei. Tapi terimakasih ya. Kalian pasti lelah, istirahatlah terlebih dahulu. Biar kami siapkan makanan"

"Apakah perlu saya bantu ?" tanya Reina sopan.

"Tidak usah Reina, kau pasti lelah. Yoongi, ajaklah Reina beristirahat sebentar sebelum makan malam"

"Baik eomma" respon Suga saat ibunya menyuruh mereka beristirahat terlebih dulu.

Suga lalu mengajak Reina ke taman kecil yang berada di samping rumah Suga, lalu ia memanggil Holly.

Holly yang merasa dipanggil langsung mendatangi orang yang memanggilnya. Bukan pada Suga yang memanggilnya, Holly justru berlari pada Reina yang berada di samping Suga.

"Hai Holly, apa kau merindukanku ?" tanya Reina sambil menggendong Holly lalu Holly menggonggong kecil seperti menjawab pertanyaan Reina.

"Hei Holly, kau lebih merindukan Reina ya daripada aku ?"

Reina tertawa karena Suga tidak mendapat jawaban dari pertanyaannya.

"Kau lucu sekali Holly. Maukah kau tidur bersamaku nanti malam ?" Holly menggonggong kecil untuk menjawab seperti menyetujui pertanyaan Reina membuat Suga mendengus protes.

"Dari kecil kau tinggal di sini ?"

Suga mengangguk. "Orang tuaku tidak mau pindah ketika aku ingin membelikan orang tuaku rumah yang sedikit lebih besar"

"Mungkin rumah ini punya banyak kenangan untuk keluargamu. Kau tahu, dari kecil ternyata kau menggemaskan sekali dilihat dari foto fotomu saat kecil yang masih di pajang di ruang tengah tadi"

"Tentu saja. Jika kau ingin anakmu seperti aku, menikahlah denganku"

Reina tertawa, tidak terlalu menganggap serius perkataan Suga.

Tak berapa lama, semua anggota keluarga Suga berkumpul untuk makan malam. Ternyata orang tua Suga sangat ramah bahkan ayah Suga kadang suka melontarkan jokes jokes ala bapak bapak seperti yang biasanya Jin ucapkan.

"Ternyata kau memang sangat cantik seperti yang Geum Jae bilang. Betapa beruntungnya Yoongi bisa mendapatkanmu, pasti banyak laki laki di luar yang mendekatimu" ujar Ibu Suga yang membuat Reina sedikit tersedak, entah mengapa tenggorokan Reina menjadi sangat seret.

"Apa yang ku bilang benar kan eomma. Pilihan Yoongi memang sangat tepat" ujar Geum Jae. Sedangkan Suga hanya tersenyum tipis meskipun di dalam hatinya ia sangat bangga pada dirinya sendiri karena tidak mudah membuat Reina menerimanya lagi setelah kekacauan yang ia buat.

Reina memang baru dua kali bertemu dengan kakak Suga ketika ia ke Seoul, selain juga tampan, kakak Suga sangat baik pada Reina. Mereka berdua juga langsung akrab karena kepribadian Reina yang supel.

Reina tersenyum lebar. "Tidak eomeoni. Sepertinya akulah yang beruntung karena sainganku sangat banyak di luar sana. Jutaan gadis di seluruh dunia mengajaknya menikah. Bahkan mereka membuat sekte Yoongi marry me"

"Ah ya, Geum Jae pernah bilang begitu. Sebenarnya apa sih yang mereka idolakan dari Yoongi ? Dia juga tidak setampan member lainnya" tanya Ibu Suga heran.

"Eomma" protes Suga.

Reina terkekeh. "Mungkin karena kepribadiannya yang cuek tapi sebenarnya sangat perhatian. Entahlah eomeoni, aku juga tidak tahu bisa mengapa bisa bertahan dengannya karena aku tahu aku akan dibenci oleh gadis gadis yang mengidolakannya"

Perkataan Reina membuat suasana makan malam menjadi lebih hangat dan menyenangkan.

"Sebenarnya kau tidak perlu repot repot mencuci piringnya Rei" ujar Ibu Suga yang sedang membersihkan dapur ketika di dapur bersama Reina yang sedang cuci piring.

"Tidak apa apa eomeoni. Aku sudah biasa melakukannya"

"Ku kira Yoongi tidak akan pernah berkencan dengan wanita di kehidupannya. Yang ia lakukan hanyalah bekerja dan bekerja. Terimakasih Rei, sepertinya kau membuat hidupnya lebih berwarna"

Reina tersenyum. "Sama sama eomeoni. Aku juga tidak menyangka bisa menjalin hubungan dengannya"

"Ku harap kalian bahagia selalu. Jangan dengarkan omongan orang lain Rei. Yang kalian lakukan harus saling percaya"

Reina mengangguk. "Baik eomeoni"

Keesokan harinya Suga mengajak Reina bersama keluarganya untuk berkeliling di kampung halamannya. Setelah mereka mengunjungi rumah bibi Suga yang ternyata memang sangat mirip dengan Yoonji, mereka lalu mengunjungi beberapa tempat seperti sekolah Suga, lalu ke kuil Donghwa dan berjalan jalan menyusuri jalanan Daegu bersama Holly.

"Oppa, diamlah sebentar. Aku akan memfotomu sebentar" Reina segera mengeluarkan ponselnya untuk memfoto Suga.

"Ayolah oppa. Pose yang bagus" lanjut Reina.

"Kau harus menguploadnya di instagram"

Suga mengerutkan alisnya. "Kenapa ?"

"Pasti ARMY sangat histeris jika melihatmu memakai celana pendek karena kau sangat jarang memakai pakaian yang terbuka"

Suga tersenyum. "Oh ini alasanmu memintaku memakai celana pemdek ? Kau mau membuat ARMY cemburu padamu ?"

Reina menggeleng. "Mereka bahkan tidak tahu kau berkencan, bagaimana aku bisa membuatnya cemburu. Justru mereka akan bahagia melihatmu nanti. Kau harus sering sering memakai celana pendek"

"Aigoo" Suga mengacak acak rambut Reina dengan gemas.

Tiga hari Reina menghabiskan banyak waktu dan kenangan bersama Suga dan keluarganya di Daegu membuatnya sangat bahagia terlebih diterima keluarga Suga dengan baik.

"Kenapa kau tidak bilang jika keluargamu juga menyenangkan ?" Reina meletakkan ipadnya ketika Suga tiba tiba meletakkan kepalanya di pangkuan Reina yang sedang menonton film.


"Bukankah aku sudah bilang padamu jika keluargaku tidak akan menggigitmu ?"

Reina menghela nafas, ia sudah terbiasa mendapatkan jawaban yang sarkatis dari Suga ketika ia bertanya padanya.

"Tapi mereka sangat baik padaku. Kau tahu, aku sangat lega bisa diterima dikeluargamu dengan baik" ujar Reina sambil mengusap usap kepala Suga pelan.

"Aku senang jika kau sudah tidak overthinking lagi. Baiklah sudah waktunya tidur. Dua malam di Daegu aku tidak bisa tidur denganmu sehingga membuatku tak bisa tidur dengan baik"

Reina terkekeh. Memang selama dua malam ia dan Suga tidur di kamar yang terpisah saat mereka di kediaman orang tua Suga.

"Baiklah. Aku akan menuruti permintaanmu karena aku juga sudah mengantuk"

Suga lalu berpindah posisi berbaring di sebelah Reina.

"Cepatlah tidur, besok kau sudah terbang ke Jepang"

Reina mengangguk. "Kau akan menemuiku empat hari lagi kan saat ada pertandingan NBA di sana ?"

"Iya, aku sudah tidak sabar akan bertemu dengan pemain Golden State Warrior"

"Ku kira kau tidak sabar jika bertemu denganku"

Suga terkekeh. "Itu juga. Mengapa kau juga tidak sabaran sekali"

Reina tertawa. "Entahlah. Aku juga tidak tahu"

*****

Suga sedikit terkejut melihat banyaknya ARMY yang berada di bandara karena jadwal pribadinya. Padahal seharusnya ia berangkat ke Jepang besok. Tetapi begitu mendengar Reina sakit perut dan muntah muntah tadi pagi, Suga langsung berangkat ke Jepang sehari lebih awal untuk memastikan kondisinya.

Begitu ia sampai di kamar hotel yang Reina tempati, Suga langsung mengetuk pintu. Tak lama kemudian, ia melihat Reina dengan piyama tidurnya membuka pintu untuknya. Tentu saja membuat Reina terkejut dengan kedatangan Suga yang lebih awal.

"Apa yang terjadi padamu ?" tanya Suga yang tampak khawatir dengan kondisi Reina. Lalu ia segera menutup pintu kamar begitu Reina membukakan pintunya.

"Entahlah, sepertinya asam lambungku kambuh. Tapi aku sudah agak baikan setelah meminum obat dari Pak Choi"

"Kenapa pakaianmu sangat gelap sekali" Reina melihat pakaian yang dipakai Suga dari kepala hingga kaki berwarna hitam semua kecuali sepatu putihnya. Bahkan tas yang dipakainya juga berwarna hitam. Tapi Reina memakluminya karena Suga memang suka warna hitam.

Suga mengabaikan komentar Reina. "Kau istirahatlah, biar aku menjagamu"

Reina mengangguk lalu berbaring lagi ke tempat tidur untuk menutup matanya lagi. "Terimakasih sudah mengkhawatirkanku"

"Tentu saja aku mengkhawatirkanmu gadis bodoh" ujar Suga pelan setelah melihat nafas Reina yang sudah mulai teratur, pertanda ia sudah berada di alam mimpi.

Reina bangun dari tidurnya setelah ia tidur beberapa jam dan tubuhnya sudah lebih baik dari sebelumnya. Reina mencari keberadaan Suga tetapi ia tidak menemukannya. Ia justru menemukan senampan makanan dan minuman di meja yang ada di kamar hotelnya.

Reina membaca tulisan Suga yang tertempel di samping nampan bahwa Suga memiliki jadwal mendadak untuk melihat pemain Golden State Warriors latihan sebelum pertandingan besok.

'Kau harus menghabiskannya sebelum aku sampai di hotel'

Reina tersenyum membaca pesan Suga. Meskipun Suga tidak memberi pesan seperti itu, Reina tetap akan menghabiskan makanan di depannya karena ia merasa sangat lapar.

Reina baru saja saja keluar dari kamar mandi dan hanya memakai bath rope ketika Suga masuk ke dalam kamar mereka.

"Apa kau selesai mandi ?"

"Apakah aku terlihat baru saja bercocok tanam" tanya Reina kembali.

Suga terkekeh. "Kau beruntung karena kau ku bebaskan saat ini. Tapi berhati hatilah dengan besok. Kau bawa turtle neck kan ?"

"Oppaaaa" protes Reina keras.

Keesokan harinya Suga yang telah kembali dari Saitama Super Arena, tempat pertandingan basket berlangsung dikejutkan dengan Reina yang sedang bermain piano di kamar hotelnya yang kebetulan ada fasilitas piano di dalam kamarnya.

"Kau sudah pulang ?" tanya Reina yang dijawab anggukan oleh Suga. Reina lalu berhenti untuk bermain piano dan menyalakan ponselnya.

"Kau tahu, hari ini kau trending di sosial media"

"Benarkah ?" Suga lalu melihat ponsel Reina yang menampilkan foto dan video Suga saat berada di Saitama Super Arena tadi.

"Terlebih para ARMY mengatakan penampilanmu sangat luar biasa. Merek tergila gila dengan rambut panjangmu. Aku sudah pernah bilang kan kalau mereka suka melihat dahimu"

Suga terkekeh. "Kau yang menatanya seperti ini"

"Sepertinya kau harus membayarku sebagai stylist"

Suga lalu duduk di sebelah Reina. Jari jarinya mulai menekan tuts tuts piano dengan indah.
Lagi lagi Reina terpana melihat Suga saat bermain piano. Reina beranjak dari kursinya untuk mengambil ponselnya yang diletakkan Suga di atas tempat tidur.

"Kau harus merekamnya dan membagikn di instagrammu. Penggemarmu pasti akan sangat suka melihatnya" ujar Reina setelah Suga berhenti memainkan pianonya.

Suga menggeleng. "Mengapa kau menjadi antusias dengan ARMY ?"

Reina tersenyum lebar. "Kau lupa jika aku seorang fangirl juga ? Aku ingin membagi dengan mereka saat bersamamu. Mungkin bagimu tidak berarti, tapi bagi mereka sangat membahagiakan"

Akhirnya dengan rayuan Reina akhirnya ia menurutinya.

Ia mulai memencet tombol kamera lalu mulai memainkan pianonya. Melihat Suga memainkan piano di depannya dengan indah membuat perasaan Reina sangat bahagia.

Begitu Suga selesai memainkan pianonya dan mematikan kameranya, Reina langsung memeluk Suga dari berlakang.

"Kenapa kau selalu membuatku jatuh cinta padamu ? Terimakasih sudah berada di sisiku"

Suga tersenyum lalu menyentuh tangan Reina, "Aku yang seharusnya berterimakasih padamu karena sudah mau menerimaku lagi"

"Bukankah aku terlalu baik hati padamu ?" Reina bergerak menjauh dari Suga untuk mengambil baju yang akan di pakainya karena saat ini ia hanya memakai bath rope. Reina juga tidak tahu kenapa Suga selalu datang di saat ia selesai mandi.

"Rei" Suga menahan tangan Reina ketika ia akan beranjak ke kamar mandi untuk ganti baju.

"Hmmmmm" Reina menatap Suga heran.

Tiba tiba Suga mengeluarkan sesuat dari kantong celananya. Reina melihat Suga mengeluarkan sebuah kalung warna perak yang hanya ada hiasan permata berbentuk kupu kupu sebagai liontinnya.

"Maukah kau menikah denganku ?"

Ucapan Suga membuat Reina terkejut. Tidak ada angin tidak ada hujan, Suga melamarnya. "Kau jangan bercanda. Itu sama sekali tidak lucu. Hentikanlah prank mu. Apakah ini hidden kamera ?"

Suga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Aku serius. Tolong jawablah"

Reina menatap Suga serius tetapi dilihat dari raut wajah Suga, tampaknya ia tidak sedang main main. Akhirnya Reina mengangguk dengan ragu.

Suga tersenyum lebar lalu memberikan kalungnya pada Reina.

"Kau tidak ingin memakaikannya padaku ?" tanya Reina yang bingung melihat tingkah laku Suga yang sangat tidak romantis.

"Kau mau aku memakainya ?"

Reina menghela nafas panjang. "Tentu saja. Itu hal basic yang dilakukan oleh seorang pria. Kau sama sekali tidak romantis"

Suga terkekeh tapi tetap memasangnya di leher Reina.

"Bagaimana kau melamarku seperti ini. Sangat jauh dari ekspektasi para wanita"

"Memangnya apa yang ingin wanita bayangkan dari laki laki yang melamarnya ?"

"Biasanya mereka membayangkan jika mereka dilamar saat dinner romantis, atau saat mereka berdua liburan. Yah semacam itu lah. Tidak seperti ini, apalagi aku hanya memakai bath rope seperti ini"

Suga lagi lagi tertawa. "Maaf aku tidak sesuai ekspektasimu. Tapi bukankah aku melamarmu sudah beberapa kali ? Kau selalu mengabaikan lamaranku"

Reina terkekeh. "Ku kira kau hanya asal bicara"

Suga lalu menggerakkan tubuh Reina untuk menghadapnya. "Aku tidak akan asal bicara pada hal yang sakral. Kau memang sangat baik padaku, kepada keluargaku, kepada teman temanku. Setelah kita pulang dari Daegu, aku jadi memikirkan perkataan ibuku untuk segera melamarmu jika aku serius denganmu karena gadis sepertimu tidak akan datang dua kali. Ehm, sepertinya tiga kali jika dihitung lagi"

"Jadi tanpa pikir panjang sebelum ke bandara, aku mampir ke toko perhiasan dan membelikanmu kalung untuk melamarmu karena aku belum mengetahui ukuran jarimu. Tapi tenang saja, kita tidak harus langsung menikah. Kita bisa memikirkan dan mempersiapkan lebih dulu"

Reina langsung memeluk Suga. "Sungguh aku sangat bahagia. Terimakasih sudah datang ke kehidupanku"

"Tapi ku lihat kau tadi ragu saat menerima lamaranku" ujar Suga ketika Reina melepas pelukannya.

"Tentu saja. Otakku seperti berhenti bekerja melihatmu melakukan itu dengan tiba tiba. Ku kira perkataanmu saat di rumah orang tuamu itu hanya gurauan saja"

"Aku tidak pernah seserius ini Rei. Apalagi dengan masalah perasaan"

Reina terkekeh. "Baiklah, aku bisa menerimanya. Karena kau tetaplah Suga dengan sifat yang kadang sangat cool, tegas, sarkas, cuek dan blak blakan tapi sangat menggemaskan"

Mendengat hal itu justru membuat Suga bergidik geli sementara Reina tertawa melihatnya. Ia tahu Suga masih tidak suka dipuji berlebihan.

Setelah mereka berpelukan, Suga memberikan amplop pada Reina. "Bukalah"

"Tiket pesawat menuju Yunani ?" tanya Reina dengan matanya yang membesar.

"Kau bilang ingin ke Yunani kan ? Seminggu lagi kita berangkat ke Yunani. Bukankah kau tidak ada jadwal keluar negeri saat itu ?"

Reina mengangguk. "Ada apa denganmu hari ini ?"

Suga tertawa. "Entahlah, ini adalah moment paling impulsif yang membahagiakanku"

"Tapi kau harus janji padaku untuk melamarku kembali di depan Kuil Pathernon"

"Girl, permintaanmu banyak sekali"

******

Happy Reading 💜💜

Typo bertebaran ‼️‼️

Please vote ya 😘

Continue Reading

You'll Also Like

6.2K 573 82
aku hanya sekedar fans yang begitu sangat mengagumi mu min yoongi dan aku tak mungkin bisa menggapai mu,dan meraih mu,,ku hanya akan selalu melihat m...
1.9M 178K 126
Kamu pikir dating sama suga itu enak? emang ena sih ( อกยฐ อœส– อกยฐ) Note: gak selamanya Suga itu swag ?
782K 79.8K 55
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
39.2K 4.6K 51
Kisah-kasih di kampus yang bikin meleleh kayak lagu BTS "Butter" Cast : Kim Namjoon Shin Hyein (Original My Work) [Update tidak menentu]