I LOVE YOU,BUT,,

By Anryany91

4.5K 668 103

This is my first story, mohon dukungan dari kalian readers tercinta dengan follow akun mimin, vote cerita mim... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
just info
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
bonus chapter

Part 41

56 11 2
By Anryany91


Disudut sebuah cafe lea tengah menunggu seseorang sambil sesekali memeriksa jam di tangannya. Lea tampak gelisah dan beberapa kali mengetuk-ngetuk lantai dengan tumitnya.

Tak lama seseorang yang lea tunggu akhirnya datang dan langsung mendudukan diri pada bangku diseberang meja.

"raka, akhirnya kamu dateng juga.

Aku udah pesenin minuman kesukaan kamu"kata lea dengan antusias

"makasih, tapi aku nggak lama"jawab raka dingin

"kenapa? Kamu ada acara?mau aku temenin?"tanya lea

"nggak,,

Aku nggak lama karena mau cepet pulang"jawab raka

"kenapa? Aku ikut donk, kamu belum pernah ngajak aku kerumah lho ka" rengek lea

"kayaknya nggak perlu, karena aku harap ini pertemuan terakhir kita" kata raka to the point

"mMmm,,Mmaksud kamu?"lea tampak bingung

"kayaknya aku nggak bisa terusin hubungan sama kamu lagi lea" jelas raka

"kenapa? Aku bikin salah sama kamu?"kata lea tak mengerti

"iya,,kamu udah bikin salah sama aku, karena kamu udah nyakitin sahabat aku"kini raka tampak marah

"tara? Jadi tara ngadu sama kamu?"kini lea tampak kesal

"tara nggak pernah ngadu, aku tau sendiri. Karena salah satu orang yang kamu fitnah sama tara itu adalah ayahku" kata raka

"apa??aAa..Ayaah?"lea tergagap, tidak menyangka bahwa pria paruh baya yang dia foto bersama tara adalah ayah raka.

"iya,,bagus banget lea.

Aku udah mencoba nerima kamu meskipun awalnya aku nggak ada perasaan sama kamu karena kamu gigih, kamu baik, tapi apa kenyataannya?

Kamu jahat lea, aku bener-bener nggak nyangka" raka menaikan nada suaranya.

"aku bisa jelasin semua raka,aku,,"ucapan lea terpotong karena kemarahan raka yang meluap.

"nggak ada yang perlu dijelasin lea, aku udah tau semua dan aku bener-bener kecewa.

Kamu tau aku sama tara udah bareng dari kecil, semua yang nyakitin tara itu nyakitin aku juga.

Aku fikir kamu bisa memahami kedekatan aku sama tara karena kamu juga sahabatnya. Tapi apa??"

"nggak gitu ka, aku Cuma,,"lea tak melanjutkan ucapannya dan kini menundukkan wajahnya

"lea, jika memang harus milih antara tara yang udah tumbuh bareng aku selama bertahun-tahun dan kamu yang baru jadi pacarku beberapa bulan,menurut kamu siapa yang akan aku pilih?

Aku juga tau nggak ada yang akan tetap sama selamanya, tapi cara kamu salah lea. Cara licik kamu justru memperkokoh persahabatan kami.

Andai kamu bisa bersabar, kamu bisa paham posisi kamu, dan coba aja kamu bisa paham situasiku dan tara mungkin kelak kamu bisa jadi prioritas aku."

"andai aja kamu nggak nglakuin tindakan sepicik itu mungkin aku udah mulai bener-bener suka sama kamu, tapi kesalahan kamu nggak bisa aku tolelir lea.

Jadi aku minta maaf karena kayaknya aku nggak bisa nerusin hubungan kita"raka berdiri dan melangkah pergi meninggalkan lea yang kini menangis sendirian disudut cafe dan menjadi bahan bisik-bisik pengunjung cafe yang menyaksikan pertengkaran raka dan lea.

>--<

Raka memarkir motornya dihalaman dan masuk kedalam rumah dengan langkah gontai.

"dari mana lo? Kusut amat tu muka?" sapa tara yang sedang merebahkan diri di sofa sambil membaca komik favoritnya.

"ketemu lea"jawab raka singkat

"oohhh,,"tara tidak bertanya lagi dan mendudukkan diri untuk minum lalu kembali merebahkan diri.

"minggir lo"raka menyingkirkan kaki tara yang terjulur untuk bergabung duduk di sofa

"ah ilah,,resek lo.disitu kan luas"tara justru menaruh kakinya dipangkuan raka sambil menunjuk sofa single diseberang meja

"gue maunya disini, minggir nggak kalo enggak,,,"raka menggelitik telapak kaki tara yang sukses membuat tara akhirnya mendudukkan diri, lalu dengan cepat raka menidurkan kepalanya di atas paha tara dan menyilangkan tangannya didepan dada lalu memejamkan mata.

"ck,,ganggu orang PW aja lo ka"gerutu tara, tapi tetap membiarkan kepala raka di pangkuannya.

Dan raka hanya tersenyum sambil memejamkan mata.

"lo lagi ada masalah sama lea?"tanya tara yang entah kenapa hari ini sedikit peka.

"gue baru aja putus"jawab raka masih memejamkan mata

"lah kenapa?"kata tara terkejut

"menurut lo gue bisa jalanin hubungan sama orang yang udah fitnah dan nyakitin orang yang gue sayang?"tanya raka

Tara bergeming mendengar jawaban raka.

"gue nggak masalah ka, gue udah maafin lea kok"jawab tara

"tapi gue nggak bisa ra, siapapun orang baru yang dateng diantara kita berdua nggak boleh misahin kita. Dari awal udah seperti ini, kalo dia mau nerima aku, dia juga harus nerima kedekatan kita.

Atau nggak usah sama sekali."raka berkata dengan serius, membuat tara tertegun.

"itu namanya egois ka, nggak semua orang bisa nerima hubungan persahabatan antar lawan jenis"jawab tara yang kini melanjutkan kegiatannya membaca komik sambil sebelah tangannya memainkan rambut raka.

" gue tau, tapi gue nggak bisa ra kalo harus dijauhin sama elo lagi. Gue nggak mau, cukup sekali aja "jawab raka, diam-diam tara tersenyum kecil di balik komiknya.

Permana yang sedari tadi mendengar percakapan kedua anak kesayangannya itu dari ruang kerjanya tersenyum kecil dan geleng-geleng kepala, Seolah merasa dejavu dengan apa yang baru saja dia dengar.

Tara dan raka hening, tara yang fokus dengan komik ditangannya dan raka yang tengah fokus mengamati wajah tara yang sedang fokus.

"go food"teriak seseorang diluar pagar

"yeeaay,,makanan gue dateng.

Ayaaahhhh minta uang"teriak tara

"awas lo"tara langsung berdiri dan membuat kepala raka yang sedari tadi tidur dipangkuannya terbentur meja

"aaacckkhhhh,,,parah lo"pekik raka sambil mengelus pelipisnya yang sepertinya benjol. Dan tara hanya menjulurkan lidahnya pada raka dan berlari keluar mengambil pesanannya.Permana yang menyaksikan kejadian kekerasan itu hanya geleng-geleng kepala.

"yah, kamar di atas disulap jadi perpus mini donk yah.

Raka udah ngomel-ngomel terus aku simpen buku di kamar dia" kata tara di sela-sela kegiatan makan siang mereka

"bukan buku yah, itu komik semua yah."protes raka

"Buku gue ngga ada 10, buku lo sampe menuhin rak. Bawa pulang sana, biar di bakar sama mama"omel raka

"tuh yah, denger kan? Di dunia ini dia doank yang nggak ngertiin tara"keluh tara

"boleh aja sih ra, nanti kita panggil tukang kayu buat ukur rak yang kamu butuhin ya?"kata permana

"yess,,,

Makasi yah"pekik tara girang

"jangan diturutin yah,lama-lama jadi penuh komik rumah kita yah.

Dikamar si harie aja penuh sama komik dia yah" profokasi raka

"jangan di dengerin yah, tara Cuma nitip kok.

Nanti kalo tara menang di ASEAN games, bonus dari pemerintah kan gede tuh. Tara ada rencana mau buka comic cafe gitu yah, jadi tara bisa beli komik terus tanpa di omelin mama"tara mulai berkhayal

"yakin banget lo bakal menang?PON besok aja lo belum tentu bawa pulang emas"ledek raka, yang sukses membuat tara mendelik kesal

"nggak boleh gitu raka, didukung donk bukan malah doain jelek begitu."nasehat permana

"omong-omong kamu udah dapet tanda tangan mama kamu belum?"tanya permana

"udah yah, Cuma ya gitu banyak syaratnya."tara mengedikkan bahunya

"ayah ngerti kenapa mama kamu bersikap seperti itu, Cuma ayah juga tau seberapa keras kamu berusaha buat sampai titik itu.

Ayah bangga sama kamu, ayah pasti dukung kamu sayang"
permana mengusak kepala tara

"makasi ayah, ayah emang paling ngertiin tara.

Nanti kalo tara bisa wakilin negara kita di ajang ASEAN ayah harus dateng dan bawa spanduk gede buat dukung tara ya"tara mengacung dua ibu jarinya.

"siap,,ayah bakal bawa supporter dari klub tenis ayah sama anak buah ayah dikantor deh"jawab permana

"lah, emang ayah mau biayain mereka semua keluar negeri?kan negera kita udah pernah jadi tuan rumah?hahhahaaa"tara terbahak

"lah iya ayah lupa, bisa jual villa nenek kalo ayah bawa semua ya?"semua yang ada di meja makanpun tertawa bersama.

Permana adalah penggambaran ayah yang hangat dan selalu mendukung keputusan anaknya, tidak pernah menuntut dan selalu mengutamakan kebahagiaan anaknya.

Itulah kenapa tara selalu nyaman berada didekat permana, selain papanya sendiri tara selalu menyempatkan waktu untuk bisa menghabiskan waktu bersama permana, entah hanya bermain seharian dirumah raka atau pergi berbelanja dan makan bersama diluar.

Sebuah bentuk perhatian sederhana yang selalu di inginkan setiap orang tua, terkadang kedewasaan membuat anak-anak sibuk sendiri dan lupa bahwa orang tua mungkin juga merasa rindu dan kesepian. Dan permana hampir tidak pernah merasa kesepian karena tara yang selalu menanyakan kabarnya, menghampirinya saat dia rindu, dan mengajaknya melakukan hal-hal menyenangkan jika dia merasa bosan. Walau dia sudah bertahun-tahun menjadi orang tua tunggal dari raka yang kini sudah sedikit malu untuk bersikap manja padanya.

Permana berjanji akan selalu menjaga dan mendukung tara, entah sampai kapan janji itu bisa dia jaga.


>----<

aku juga mau punya ayah angkat kayak ayah permana euy,,

adem bener.hehehehee....

btw, makasi yang udah baca.

jangan lupa follow ya..

tinggalin komenn dan vote kalian juga di tiap part cerita.

makasi semua.

love yoy

-author-

Continue Reading

You'll Also Like

11.4K 404 41
Trinity is a normal teenage girl about to start high school until one awful night. She spends the following months going through all the ups and down...
3.6K 58 23
Lillian was just a normal girl until one day she lost her father. she became very depressed after that event, then her mother began to start drinking...
2.2M 114K 64
↳ ❝ [ INSANITY ] ❞ ━ yandere alastor x fem! reader β”• 𝐈𝐧 𝐰𝐑𝐒𝐜𝐑, (y/n) dies and for some strange reason, reincarnates as a ...
528K 11.4K 38
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.