I LOVE YOU,BUT,,

By Anryany91

4.5K 668 103

This is my first story, mohon dukungan dari kalian readers tercinta dengan follow akun mimin, vote cerita mim... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
just info
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
bonus chapter

Part 36

58 11 2
By Anryany91

Tara berjalan santai menyusuri koridor sekolahnya tanpa peduli tatapan-tatapan sinis dari beberapa pelajar disekitarnya sambil memainkan ponselnya.

"sekarang,,," ketiknya yang dikirim entah pada siapa.

Tara memasuki kelasnya dan meletakkan ransel pada bangku miliknya, dan melirik sekilas ke arah lea.

"le,,mau cerita nih,rooftop yuk"ajak tara

"tumben banget.cerita apa?disini aja. Si harie juga kok belum kelihatan?kemana tu anak" tolak lea

"tau tuh..

ini serius, gue pengen curhat. Ayo le.."tara merengek

"yaudah ayok,,"

Merekapun kini sudah berada di rooftop sekolah, tempat paling sepi disekolah yang sebagian digunakan untuk menaruh barang sekolah yang tidak terpakai.

Tara menarik dua buah kursi dan menatanya berhadapan.

"duduk le"tara menyuruh lea duduk setelah meniup dudukan kursi yang berdebu

"jadi lo mau cerita apa?"tanya lea, tara menghela nafas lalu duduk.

"gue sedih banget sama rumor yang beredar, parah banget sih yang nyebarin berita nggak bener kayak gitu"kata tara dengan nada yang dibuat sedih

"iya ya,,ada masalah apa coba tu orang sama elo?"lea ikut emosi, meski tara diam-diam justru tersenyum kecil mendengar jawaban lea.

"itu dia, gue lagi pengen nyari tuh siapa orangnya. Mau gue telanjangin di lapangan sekolah.

Lo mau kan bantuin gue nyari pelakunya?"wajah tara kini berubah serius

"i'iiyaalah gue pasti bantuin elo,kita kan sohib"jawab lea yang kini sedikit ngeri dengan ucapan tara,

lea tau bagaimana tara saat dalam mode dendam. Bahkan tara pernah membuat kakak kelasnya malu karena pernah menyuruhnya mengatakan cinta didepan banyak orang kepada kakak kelas yang terkenal jutek dan dingin saat masa orientasi sekolah. Dan tara membalasnya dengan merekam adegan penolakan yang diterima kakak kelasnya itu dan mengirim pesan broadcast ke seluruh forum dan grup disekolah dengan caption lucu sehingga adegan yang seharusnya tidak diketahui siapapun itu menjadi konsumsi dan bahan candaan seluruh sekolah.

"gimana caranya le?lo mau bantu gue dengan cara apa?"tanya tara

"ya gue bakal cari tau siapa aja yang mungkin nggak suka sama elo, dan mungkin tega nglakuin ini ke elo"jawab lea

"Pppfftthhhhh,,,,"tara menahan tawanya

"kok lo ketawa ra?"lea heran dengan perubahan mood tara yang tiba-tiba

"lo mau nyari siapa kalo yang lo cari udah ada disini lea?"kata tara dengan tawa yang kini meledak

"mM,,mmaksud lo?"lea semakin tidak mengerti

Tara mengeluarkan ponsel dari sakunya dan memutar sebuah video yang menampilkan lea sedang memasang lembar kertas besar pada papan mading dengan buru-buru.

"iii..iinniii??"lea tergagap

"aduh-aduh,, ,

bentar ampe sakit banget perut gue ketawa"tara memegangi perutnya yang sakit karena tertawa. 

Tara menghela nafas dan memasukan ponselnya kembali kedalam kantong seragamnya.

"Tau nggak yang paling menyebalkan?bukan soal foto-fotonya,gue masih keliatan cantik kok disitu, tapi kata-kata di kertas itu.

'bitch'???waahh,,bisa ya setiap hari barengan,curhat sana-sini, ketawa-ketawa bareng taunya ada yang ke enakan pake topeng. Sampe nggak keliatan lho warna aslinya"sindir tara

Lea hanya mengepalkan kedua tangannya sambil menatap marah ke arah tara

"kenapa??salah gue apa sampe lo tega fitnah gue begitu lea?"tanya tara

"karena gue benci sama elo"jawab lea yang sukses membuat tara sedikit terkejut

"benci?atas dasar apa?"tara kini bersandar pada kursi dan menyilangkan kakinya , menatap lea dengan santai. Yang justru membuat lea semakin merasa terintimidasi

"lo tu jahat ra, elo udah rebut semua yang gue mau. Dari perhatian guru, sampai lomba yang seharusnya gue wakilin lo ambil juga.

Lo juga udah ambil perhatian kak fandi, padahal lo tau gue udah suka sama dia sejak masuk kesini.

Lo serakah ra, lo udah punya semua tapi lo masih mau ngambil yang di inginkan orang lain.

Dan raka?lo tu bukan siapa-siapa ra,raka cowok gue sekarang. Lo nggak berhak nyuruh-nyuruh dia buat ngurusin elo.

Lo nggak berhak apa-apa atas raka, raka punya gue sekarang"lea berdiri dan meledakkan semua kemarahannya pada tara

"gue?ngrebut?ngrebut dari siapa?"tanya tara heran dengan jawaban lea

"nggak usah munafik lo, sekarang udah saatnya lo ngrasain jadi murid buangan ra.

Lo harus tau rasanya di abaikan dan tidak dianggap spesial,

Lo harus ngrasain ra.

Gimana rasanya ketika apa yang lo punya direbut dari tangan lo?gimana rasanya nggak lagi jadi prioritas sama orang yang lo sayang? Hahahahahhaa"kini lea tertawa seperti psikopat.

"jadi ini warna lo?hahahaahaaa,,,"tara tertawa terbahak sambil bertepuk tangan

"iya, terus lo mau apa?

selamat menikmati masa keterpurukan elo. silahkan bersihin nama lo, jelasin sana satu-satu ke semua murid disini sampe mereka percaya.

Gue yakin beasiswa kebanggan lo itu sebentar lagi juga bakal dicabut"ejek lea

"oke deh, makasih udah jujur. Lo emang baik banget lea"tara mengacungkan kedua jempolnya.

"dasar aneh,,,"leapun melangkah pergi meninggalkan tara sendirian diatas rooftop

"kalian boleh keluar"kata tara entah pada siapa..

>--<

Tara mendapat panggilan untuk menghadap kepala sekolah saat dirinya baru kembali dari rooftop setelah perdebatannya dengan lea. Tarapun melangkah keluar, sekilas pandangannya bertabrakan dengan lea yang kini tengah tersenyum licik ke arahnya. Dan tara membalasnya dengan seringaian yang tak kalah liciknya.

Tara mendudukan diri pada kursi diseberang meja kepala sekolah dan berusaha bersikap sesantai mungkin.

"maaf,ada apa memanggil saya ya pak?"tanya tara sopan

"bisa jelaskan ini semua pada bapak"kepala sekolah itu menyodorkan beberapa foto yang sempat menempel pada papan mading beberapa waktu yang lalu.

"yang mana yang ingin bapak ketahui?"tanya tara

"yang ini PNS, yang ini pengusaha, yang ini dokter, terus yang ini anak STM PERMADA"jawab tara santai

"apa benar yang tertulis disini?" kepala sekolah mempercepat arah pembicaraan mereka

"ck,, bapak mau mempercayai yang mana?kalau saya bilang tidak benar nanti bapak bilang saya membela diri, kalo saya bilang benar salah lagi saya" tara sudah mulai muak dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, setelah menghadap guru BK tara fikir masalah ini sudah selesai.

"jawaban kamu ini yang membuat semua menjadi ambigu tara, jawab saja benar atau tidak?"kini kepala sekolah bertumbuh pendek dengan kepala setengah botak itu sedikit menaikan suaranya.

"itu semua tidak benar pak"jawab tara singkat

"lalu mereka siapa?kenapa kamu dekat dengan banyak laki-laki?lihat pose apa ini?bapak tau ini bukan papa kamu"kata kepala sekolah menunjukkan foto tara tengah mencium pipi seorang laki-laki setengah baya dengan banyak belanjaan ditangannya.

Tara malas menjawab dan memilih diam

"beasiswa kamu terpaksa saya tangguhkan sampai masalah ini selesai,,"tegas kepala sekolah

"Atau kalau kamu mau masalah ini tidak saya perpanjang lagi, kamu bisa,,

Kamu tau kan"kepala sekolah itu mencolek dagu tara dan mengedipkan sebelah matanya, yang sukses membuat tara sangat terkejut.

Tara berdiri, dan menahan kemarahannya dengan mengepalkan kedua tangannya .

"silahkan pak, jangankan ditangguhkan. Dicabut juga tidak masalah..

Saya tidak perduli, tapi saya tidak menyangka seorang kepala sekolah bisa se remeh ini"ejek tara dengan senyum sinis

"jangan munafik kamu"kepala sekolah mulai marah

"siapa?saya?bapak kali yang munafik, sok wibawa, padahal kelakuan seperti orang mesum begini.

Udah pak, saya ngga perduli mau beasiswa saya dicabut atau bagaimana. Yang jelas saya sudah bilang kalo rumor itu tidak benar. Terserah bapak mau percaya atau tidak.

Permisi" tara keluar dan membanting pintu dengan kasar

"tua bangka sialan..!!!"umpatnya lalu pergi dengan langkah cepat dengan kemarahan yang memenuhi dadanya,,

Tara tidak menyangka dia hampir saja mendapat pelecehan dari kepala sekolahnya sendiri, seseorang yang selama ini terlihat paling berwibawa dan paling disegani disekolah.

Sebelumnya tara hanya merasa cukup mengabaikan rumor tentang dirinya dan membiarkannya berlalu dengan sendirinya, tapi kali ini tara benar-benar marah dan bertekad akan mencari keadilannya sendiri.




>>>---<<<



hai readers, 

please support my work by following my account and vote for this story..

don't forget leave your comments to,,

thanks,,

-author-


Continue Reading

You'll Also Like

10.8K 382 12
Avyanna always had been a mischief thing. She is always getting into trouble and doing mischief, getting everyone fall in love with her, more and mor...
2.2M 114K 64
↳ ❝ [ INSANITY ] ❞ ━ yandere alastor x fem! reader β”• 𝐈𝐧 𝐰𝐑𝐒𝐜𝐑, (y/n) dies and for some strange reason, reincarnates as a ...
6.4K 250 39
Hanya kumpulan kata-kata tak beraturan. Tidak mengenal prolog. Tidak sempat bertemu epilog.
3.6K 58 23
Lillian was just a normal girl until one day she lost her father. she became very depressed after that event, then her mother began to start drinking...