ATHALLA

By Arhaqueen_

187K 14.3K 2.1K

"Iyuohhh Athalla. Muka nya luar biasa, dingin nya luar binasa!" °°° Athalla. Cowok indigo berparas tampan itu... More

Prolog
Chapter 1• Athalla
Chapter 2• Athalla
Chapter 3• Athalla
Chapter 4• Athalla
Chapter 5• Athalla
Chapter 6• Athalla
Chapter 7• Athalla
Chapter 8• Athalla
Chapter 9• Athalla
Chapter 10• Athalla
Chapter 11• Athalla
Chapter 12• Athalla
Chapter 13• Athalla
Chapter 14• Athalla
Chapter 16• Athalla
Chapter 17• Athalla
Chapter 18• Athalla
Chapter 19• Athalla
Chapter 20• Athalla

Chapter 15• Athalla

5.7K 528 36
By Arhaqueen_

Hallo
Sorry ga bisa update kayak dulu lagi
Lagi bingung sama dunia :)

Sayang kalian banyak-banyak ❤️

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

"Athalla."

Athalla menoleh ke belakang melihat seorang gadis yang kini sedang menguyah permen karet.

"Lebih cantik mana? Ini atau ini?" Tanya Ainsy mengangkat bando dengan pita besar di tengah nya berwarna merah dan juga kuning

Ainsy mendengus kasar ketika Athalla malah menunjuk ke arah wajah nya. Gadis itu sudah biasa akan sikap Athalla yang sering membuat jantung nya berdebar, berdebar karena takut atau berdebar karena salting.

"Beli aja dua-duanya kalau bingung."

Athalla dengan segala ketajiran nya. Kadang itu membuat Ainsy sedikit bingung, apakah anak orang kaya memang sering menghambur-hamburkan uang demi hal yang menurut Ainsy tidak terlalu penting.

Ia membelikan bando karena adik nya yang di panti bernama Tara sedang berulang tahun hari ini. Ainsy ingin membeli gadis kecil itu hadiah, yah walaupun kado yang akan ia berikan nanti tidaklah terlalu mewah.

Ainsy harus menghemat demi keberlangsungan hidup dan para adiknya, ia harus pandai dalam mengatur keuangan untuk kebutuhannya.

Untung saja bunda Yana sudah membuat kue, Ainsy cukup bersyukur akan hal itu. Karena iya tidak perlu mengeluarkan uang banyak.

"Kenapa ga beli boneka?" Tanya Athalla sembari mengekori Ainsy dari belakang

Ainsy menggelengkan kepalanya sembari melihat pernah pernik yang memanjakan matanya.

"Boneka mahal, disini paling murah dua ratus ribu, gue bukannya pelit. Tetapi kehidupan nuntut gue harus pelit," ujar Ainsy

"Gue bisa bayar."

"Ga! Gue mau kado hasil uang gue sendiri," ujar Ainsy menolak, langkah gadis itu berhenti ketika melihat pita besar berwarna coklat yang sangat indah di mata nya.

Tangan gadis itu terulur ingin mengambil pita tersebut, tetapi sebelum itu tangan Athalla lebih dahulu mencapai nya.

"Pita nya cantik kan? Kayaknya Tara bakalan suka deh sama kado gue," ujar Ainsy menatap ke arah Athalla

Cowok itu memandang Ainsy dengan datar, lalu melirik ke arah pita yang berada di tangan nya.

"Balik."

"Ha?!" Ujar Ainsy tidak mengerti

Athalla membalikan badan Ainsy secara paksa, mengambil rambut Ainsy secara perlahan-lahan mengumpulkan nya menjadi satu, tangan cowok itu cukup kaku ketika memasangkan pita tersebut di rambut Ainsy.


Ikatan Athalla tidak cukup rapi memang, tetapi ikatannya yang tidak rapi malah menambah kesan manis tersendiri pada rambut Ainsy.

"Woy! Ini kado buat Tara! Bukan gue anjir!" Ucap Ainsy ingin menarik pita tersebut dari rambutnya tetapi tertahan oleh tangan Athalla

"Cari yang lain, ini gue yang bayar," ucap Athalla enteng

"Enak aja! Gue capek tau udah dua jam mutar-mutar, pokoknya gue dulu yang ketemu berarti ini kado untuk Tara!" Ucap Ainsy kesal, pasalnya kaki nya sudah mulai pegal. Sedari tadi mereka mencari kado tetapi Ainsy selalu ragu untuk membelinya atau tidak.

"Pita ini terlalu besar untuk anak kecil," ucap Athalla menarik tangan Ainsy ke arah bando yang tadi Ainsy tanyakan pada nya

"Yang merah lebih cantik, ini aja!" Ucap Athalla menyodorkan bando tersebut

"Gue tadi na--"

"Mau atau tidak?"

"Yaudah ini aja!" Putus Ainsy mengambil kasar bando tersebut, gadis itu berjalan ke arah kasir yang di ikuti oleh Athalla

"Kak ini saya yang bayar," ujar Ainsy menyerahkan bando tersebut, tangan nya terulur ke arah pita yang berada di rambutnya, lalu menyodorkan nya ke arah penjaga kasir

"Ini dia yang bayar," ujar Ainsy kembali seraya menunjuk ke arah Athalla

Selepas membayar barang yang diinginkan Ainsy, mereka berjalan ke sebuah restauran. Tentu saja Ainsy tidak akan melewatkan ini, memporoti Athalla adalah hobby nya yang baru.

"Iya terima kak," ucap Ainsy mengambil pesanan nya

Ia akan makan dengan adik-adiknya di panti nanti, Athalla hanya membayar dan memegang belanjaan Ainsy saja, berjalan dengan wajah dingin yang tercetak jelas di wajahnya.

Tidak puas dengan makanan di restauran, Ainsy berjalan ke arah mini market di dalam mall tersebut. Ia dengan segera menarik tangan Athalla.

"Gue mau beli cemilan, Lo mau juga ga?" Tanya Ainsy yang dibalas gelengan kepala oleh Athalla

"Kartu jangan sampai hilang ya kak," ujar sang penjaga barang menyerah kan kartu pada Ainsy yang dibalas Ainsy dengan anggukan

"Cemilan gue masih banyak," ujar Athalla

"Perasaan setiap gue belanja Lo ga pernah beli apa-apa, Lo lagi hemat duit ya?" Ujar Ainsy menatap Athalla dengan mata yang di sipit kan

Athalla mengangkat tangan nya, mengacak rambut Ainsy gemas.

"Setiap minggu bakalan ada yang beresin apartemen gue Ainsy," ujar Athalla menggenggam tangan Ainsy ketika melihat seorang cowok menatap Ainsy terlalu lama

Aisny mendenguskan nafasnya kasar, membiarkan Athalla memegang tangan nya.

"Enak ya jadi anak orang kaya," cibir Ainsy merasa iri

"Lo bisa tinggal di apartemen gue kalau mau rasain hidup orang kaya," ujar Athalla menaik turunkan alisnya tersenyum menyebalkan ke arah Ainsy

"BIG NO!"

Bukan sekali dua kali Athalla menawarkan hal tersebut, tetapi hampir setiap hari. Aisny cukup waras untuk tidak menerima tawaran Athalla.

"Padahal kalau tinggal sama gue, Lo ga perlu ngerasa cemas sama keuangan," ucap Athalla pelan, tapi mampu untuk di dengar oleh Ainsy

"Gue masih bisa porotin Lo tanpa tinggal bareng sama Lo," ucap Ainsy secara blak-blakan

Athalla tersenyum mendengarnya, mencubit pipi Ainsy yang berisi, membuat gadis itu meringis menatap ke arah Athalla kesal.

"Kalau gue ga bisa minta cara baik-baik, gue lakuin secara paksa."

"Jangan gila Athalla!" Pekik Ainsy

"Liat aja nanti," ujar Athalla mempercepat jalan nya

"Gue lebih baik tinggal di pinggir jalan dari pada tinggal sama Lo!" Ujar Ainsy mempercepat jalan nya, mencoba untuk mengejar Athalla. Sesekali tangan gadis itu mengambil cemilan yang dia suka

"Kita tidak tau apa yang terjadi kedepannya sayang," ujar Athalla mengambil cemilan yang berada di tangan Ainsy, memasuki nya kedalam troli yang ia bawa

Ainsy mendengus nafas kasar, berjalan mendahului Athalla sesekali mengambil beberapa cemilan.

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Pesta ulang tahun Tara berjalan lancar, yah walaupun hanya pesta kecil-kecilan, tetapi mereka semua sangat menikmati nya.

Athalla memberi banyak kado membuat Ainsy terkejut bukan main, pasalnya dia tidak pernah melihat Athalla membeli apapun sewaktu di mall tadi.

Mulai dari sepeda, tas, beberapa pasang baju, hingga boneka besar yang di  dapatkan oleh Tara. Anak kecil itu sudah pasti senang dengan semua pemberian yang ia dapatkan.

"Makasih kado nya, Tara senang banget sama kado pemberian Lo," ujar Ainsy tersenyum melihat ke arah adik nya itu

Athalla hanya diam saja, menatap datar rumah sederhana yang berada di hadapannya, serta canda tawa yang menghiasi rumah tersebut.

"Ternyata tanah bunda," gumam Athalla pelan lalu terkekeh geli

Ainsy yang berada di samping Athalla was-was melihat tingkah cowok itu. Melihat ke arah Athalla dengan pandangan skeptis, dia jadi curiga Athalla kesurupan lagi.

Cowok itu menoleh ke arah Ainsy, lalu tersenyum membuat Ainsy merinding bukan main. Senyum Athalla mengandung kecurigaan tersendiri untuk Ainsy.

"Gue pulang."

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Ainsy berjalan menuju ke ruangan kepala sekolah, sembari memegang formulir data untuk ia mengikuti olimpiade nantinya.

Sebenarnya Ainsy sudah mengumpulkan formulir nya dengan ketua kelas, tetapi ketua kelas bilang formulir nya tidak diterima. Ainsy tentu saja tidak bisa percaya, ia tidak pernah membuat masalah, kecuali membolos sih.

"Permisi pak?" Ujar Ainsy setelah mengetuk pintu

"Ada apa Ainsy?" Tanya kepala sekolah sudah memperkirakan pasti anak ini akan menemui nya

"Pendaftaran saya kenapa di tolak pak? Saya ga pernah buat onar kok pak," ujar Ainsy dengan wajah memelas

"Kamu sudah sering membolos, kami tidak bisa mentoleransi lagi Ainsy," ujar kepala sekolah

"Pak beri saya kesempatan, kemarin-kemarin bapak bilang ga masalah kalau saya membolos. Bapak kan tau sendiri keadaan saya bagaimana, bapak kan tau saya membolos untuk kerja" ujar Ainsy memohon kepada pria paruh baya yang berada di hadapannya

"Tidak bisa, nilai kamu juga saya liat menurun," ujar kepala sekolah

"Pak saya janji bakalan lebih giat lagi belajar, saya janji kalau ikut olimpiade ini bakalan dapat juara. Pak saya mohon, saya butuh banget sama beasiswa ini, tolong saya pak. Bapakkan tau gimana keadaan ekonomi saya pak," ujar Ainsy dengan air mata yang sudah menumpuk

Jika ia tidak mendapatkan beasiswa sebesar ini, maka Ainsy harus membayar uang sekolahnya. Tentu saja Ainsy tidak sanggup walaupun uang sekolah nya tidaklah terlalu mahal, tetapi tidak untuk ukuran Ainsy.

"Keluar Ainsy, pekerjaan saya cukup banyak har ini."

"Pak saya mohon, saya butuh bang--"

"Kamu keluar sendiri atau saya geret paksa kamu keluar?" Ancam kepala sekolah membuat Ainsy akhirnya mengalah, gadis itu melangkah keluar dari ruangan tersebut

"Dunia ga adil banget sama gue," ujar Ainsy menyeka kasar air mata nya

Gadis itu segera memutar badan nya ketika melihat Athalla yang berada di depan mata. Langkah kaki nya semakin lama semakin cepat.

"Kenapa?" Tanya Athalla menarik paksa Ainsy membuat gadis itu tertarik kebelakang

"Apaan sih Lo!" Kesal Ainsy menyentak tangan Athalla

Hari ini dia tidak ingin berdebat atau apapun yang berhubungan dengan menguras energi, termasuk bertemu dengan Athalla tentu nya.

Walaupun cowok itu selalu menuruti semua yang dia minta, Ainsy tentu saja tidak akan lupa tentang ke mesum-an Athalla yang menguras emosi dan juga kesabaran nya.

"Lo kenapa?" Tanya Athalla sekali lagi menahan tangan Ainsy

"Bukan urusan Lo!"

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Aku usahakan besok malam update lagi

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

5K 780 50
Cerita ini bukan tentang kisah fantasi kehidupan Tuan Putri di kerajaan, bukan juga kisah tentang Tuan Putri dan pangeran dari negri sebrang, atau ki...
378K 13.3K 109
Sub unit : 🌱 NCT U 🌱 NCT 127 🌱 NCT DREAM 🌱 WayV 🌱 NCT DOJAEJUNG ❌ Note : Ini adalah book kedua dari buku Lirik Lagu NCT. Tidak seperti pada boo...
177K 14.4K 53
Sebelum membaca, alangkah baiknya jika kalian membaca lebih dulu Te Amo (Revandy Qayro) agar alur dapat dipahami. Alevan Dykara, bagaimana kisah pemu...
889K 43K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...