TROUBLE? TROUBLES?! [END]

By aiai_raaaa

40.2K 4.9K 391

Niat awal Salvio cuma mau nemenin Hamas ketemu teman kencan onlinenya, eh tapi kok Salvio malah ketemu sama c... More

Awal Bertemu
Menikah?
Jebakan
Status Baru
Baikan
Berangkat
Cium
Stroberi
Sakit
Undangan Reuni
Bertemu Lagi
Pengakuan
Bertemu Klien
New Hair
Launching
Neighbor
📢📢📢

Gagal

2.2K 357 49
By aiai_raaaa

Gagal.



Langkah Salvio terasa berat. Undakan tangga yang dia pijak serasa penuh duri. Kata-kata yang Salvio gunakan hiperbolis memang, maklum saja Salvio ini anak sastra walaupun belum tamat.

Tangan Salvio mendingin saat matanya mulai menangkap perawakan dua orang yang tadi mendampingi dirinya dan juga Saga di altar. Salvio tanpa sadar menarik tangan Saga sebagai pegangan. Bukan bermaksud modus atau apa, tapi untuk jaga-jaga jika dirinya kehilangan kesadaran sebelum sampai di ruang makan.

Saga awalnya kaget saat merasakan tangan dingin menggandeng sikunya. Pikiran buruk Saga awalnya mengira itu tangan hantu, namun pikiran itu langsung dia tepis jauh-jauh.

Mana mungkin ada hantu yang bisa menyentuhnya?

"Tangan lo dingin. Belum mati kan?" bisik Saga.

"Menurut lo?" Salvio ikut berbisik namun dengan nada kesal yang kentara.

Baiklah, Salvio sekarang sedang tidak bisa diajak bercanda.

"Santai aja gak usah tegang. Mereka jinak kok."

Niatnya ingin membuat Salvio tenang namun dirinya malah mendapat cubitan panas di pinggang. Pelakunya? Siapa lagi kalau bukan Salvio yang manatapnya nyalang.

Memang Saga selalu salah di mata Salvio.

Saga mencoba memasang wajah datar andalannya walaupun pinggangnya terasa terbakar. Tak mungkin dia mengeluh kesakitan di hadapan kedua orang tuanya. Ada harga diri yang harus dia jaga soalnya.

"Pengantin baru lama juga ya keluar kamar. Apa kalian sudah mulai kegiatan inti?" Pertanyaan dari mamanya Saga membuat wajah Salvio mulai memanas.

Kegiatan inti? Maksudnya apa ya, Salvio kan masih polos tidak mengerti pembahasan semacam itu.

"Mama.." Kini sang kepala keluarga yang mengeluarkan suara. Aura tegasnya membuat Salvio sedikit salah tingkah.

"Duh ini bapak-bapak kenapa aura gantengnya kuat banget sih kan gue jadi takut khilaf.." gumaman Salvio dengan suara yang Salvio yakini hanya terdengar oleh telinganya sendiri, namun ternyata Saga masih dapat mendengarnya.

Saga berdecih. Dirinya lalu menarik tangan Salvio dan dia letakkan di meja, dengan tangannya yang berada di atasnya. Melingkupi seluruh punggung tangan Salvio dengan telapak tangan besarnya. Salvio bertanya melalui tatapan namun Saga enggan menjawab dan hanya semakin mengeratkan genggamannya.

"Kenapa sih Pa? Kan Mama cuma nanya.." mamanya Saga terkikik membuat suaminya menggelengkan kepala.

"Ayo kita mulai saja makan malamnya. Salvio makan yang banyak ya."

Salvio mengangguk cepat dengan mata berbinar menatap makanan yang tersaji di meja makan. Dan saking cepatnya anggukan kepala Salvio, membuat Saga harus menepuk puncak kepala Salvio dan menahannya agar berhenti.

"Sudah ngangguknya, nanti kamu pusing, Sayang."

Seperti terkena mantra, anggukan kepala Salvio langsung berhenti. Isi kepalanya memproses kata demi kata yang diucapkan Saga tadi.

Kamu? Sayang? Wah sepertinya Saga memiliki kepribadian ganda.

"Sayang.." Mata Salvio mengerjap saat mendengar panggilan dari Saga lagi.

Salvio meringis canggung. Hadeh sayang lagi. Untung Salvio orangnya tidak gampang baper.

"I–iya?"

"Kamu mau apa?"

"Mau pingsan."

"Hah?"

"Eh? Salvio kamu sakit?"

Tangan Salvio langsung menepuk bibirnya. Dirinya merutuki kesinkronan bibir dan juga otaknya yang membuatnya keceplosan bicara.

"En–enggak kok Tan—eh Mama.. maksud Salvio itu pisang.. iya Salvio mau pisang Tan—Mama.."

Saga menggeleng. Tak habis pikir dengan ucapan ajaib dari suaminya. Tapi tak apa, kehadiran Salvio di ruang makan malam ini membuat perbedaan suasana yang cukup signifikan. Biasanya ruang makan hanya terdengar suara alat makan, tapi malam ini penuh dengan suara tawa mamanya dan juga ucapan-ucapan Salvio.



《¤》



"Jadi Salvio ini siapa kamu Saga?" Pertanyaan dari papanya membuat Saga berdecih. "Dia suamiku. Bukannya tadi Papa sendiri yang mengantarkannya ke altar?"

Saat acara makan selesai, Tuan Ivander mengajak istrinya, anaknya, dan juga menantunya untuk duduk di ruang tamu. Katanya sih untuk mengakrabkan diri dengan anggota baru Ivander.

"Ah iya dia suamimu. Tapi yang Papa tanyakan, bagaimana bisa Salvio yang menjadi suamimu? Seingat Papa calon menantu Papa namanya Jazel Danendra bukan Salvio Delvian."

Dalam hati Salvio mulai ketar-ketir. Apa sinetron yang biasanya ditonton bundanya akan terjadi pada dirinya? Dihina oleh mertua yang tak mendukung pernikahan anaknya karena perbedaan kasta? Salvio sebenarnya sudah kenyang mendapat hinaan sedari kecil. Jika sekarang dirinya kembali dihina mungkin tak akan terlalu pedih rasanya.

Eh tapi tunggu, kalau orang tua Saga tak menyetujui pernikahan mereka, berarti Salvio bisa bebas dari pernikahan ini? Salvio bisa kembali ke kehidupannya sebelum bertemu Saga kan?

Senyum mulai muncul di wajah Salvio, yang awalnya keruh kini menjadi berseri-seri. Salvio tak sadar bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya.

Orang itu Saga, yang sekarang ikut tersenyum saat melihat wajah penuh senyum Salvio.

"Jazel kabur dan Salvio yang menggantikannya."

Mamanya Saga menutup bibirnya dengan kedua tangan. "Jadi kamu memaksa Salvio? Iya begitu Sa? Kamu dipaksa menikah sama Saga?"

"Iy—"

"Aku mencintainya."

Bola mata Salvio rasanya ingin menggelinding saking lebarnya dia melotot.

Berbeda dengan reaksi wajah Salvio yang pias seakan darah tiba-tiba hilang dari tubuhnya, mamanya Saga bertepuk tangan heboh mendengar ucapan lantang anaknya.

Anaknya terlihat berlipat gantengnya saat berbicara tadi dan beliau bangga.

Tuan Ivander mengangguk paham. "Lalu apa pekerjaanmu Salvio? Pekerjaan keluargamu?"

"Sa–saya kerja part time di minimarket, ngajar di salah satu tempat les, dan di toko bunga. Saya dari panti asuhan jadi saya tidak tau keluarga asli saya bekerja apa. Saya hanya orang biasa-biasa saja, malah tergolong tidak mampu. Jadi semisal Mama dan Papa tak setuju dengan pernikahan ini saya siap kalau harus cerai dengan Saga. Saga lebih layak bersanding dengan orang yang sepadan dengan dirinya daripada dengan saya yang orang biasa ini Pa."

Sebelum Saga membuat naskah drama baru lagi, kali ini Salvio ingin menceritakan siapa sebenarnya dirinya. Melihat seperti apa kekayaan keluarga Ivander, cerita yang akan dia ceritakan pasti akan menampilkan salah satu adegan sinetron kesenangan Bunda.

Si miskin di tendang dari kediaman si kaya.

Mamanya Saga dengan langkah cepat mendekati tempat duduk Salvio. Salvio menutup matanya erat. Bersiap jika saja dirinya harus mendapat satu atau dua tamparan yang diikuti makian. Salvio sudah siap jiwa raga mendapat itu semua.

Namun apa yang di dapat Salvio ternyata sangat jauh dari ekspektasinya. Dirinya kini malah masuk ke dalam pelukan hangat Nyonya Ivander, dengan sesekali puncak kepalanya dikecup.

"Hidup kamu pasti dulu sangat berat. Kamu tenang saja ya Salvio, sekarang kamu sudah jadi tanggung jawabnya Saga. Kami jamin kamu tidak akan kekurangan satu apapun lagi." Mamanya Saga masih setia memeluk Salvio. Papa Saga hanya menyaksikan bagaimana interaksi istrinya dengan sang menantu.

Mata Salvio bertemu dengan mata Saga. Senyum miring mulai muncul di wajah Saga yang bagi Salvio sangat menyebalkan. Saga mengangkat ponselnya yang menunjukkan beberapa kata yang terbentuk menjadi dua kalimat. Mata Salvio membola saat membacanya. Matanya langsung berpindah memelototi Saga yang kini tersenyum menang.

'Tidak perlu susah-susah memikirkan skenario untuk kabur karna itu semua akan percuma. Lebih baik kamu persiapkan dirimu untuk menjadi anggota keluarga Ivander, Sayang.'





《¤》


Salvio dan otak randomnya. Seru banget nulisnya🤣



Gimana? Lanjut jangan nih?

Continue Reading

You'll Also Like

503K 37.4K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
497K 5.3K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
155K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
71.1K 7.6K 22
🚫 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐩𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐫𝐢𝐳𝐞 𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐰𝐨𝐫𝐤𝐬. [Complete] ❝(30/10) Pesawat yang ditumpangi anggota boygroup Penpen, jebolan acara survival Eg...