GISYARA (END)...

By GinRmh4

111K 4K 35

Dikhianati oleh tunangannya dan selingkuh dengan sahabatnya.... Rion dia adalah tunangannya , windi adalah sa... More

0.1
00.1"
00.2
00.3
00.4
00.5
00.6
00.7
00.8
00.9
0.10
Info
0.11
0.12
~
0.13
0.14
0.15
0.16
0.17
0.18
Author
0.19
0.20
0.21
0.22
0.23
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Hallo
31.
32.
33.
35.
36.
37.
38.
End

34.

1.3K 60 3
By GinRmh4

Happy reading 😊

Mubar pun memperkenalkan diri tanpa menunggu jawaban Gisya dkk dan Givan dkk yang acuh pada mereka.

"Nama aku Wanda haira putri, moga kita bisa berteman" ucap wanda yang duduk di sebelah Gisya

"Bodoamat" celetuk Rara sedang-kan Gisya hanya berdehem.

"Kalau aku Lolita sering di panggil Loli, semoga bisa berteman " ucap nya sambil tersenyum ramah.

"Dan aku Andin sering di panggil an atau Adin" ucap nya, mereka memperkenalkan diri meskipun tak ada yang mau mendengarkan bacotan mereka.

"Kalau kamu siapa?"tanya Wanda pada Gisya.

"Gisya"

"Ohhh Gisya moga kita bisa berteman baik"ucap nya ramah.

"Kalau kalian?" Tanya Wanda tapi tidak ada yang mennyaut karena mereka sibuk masing-masing.

"Heyyy, kenapa kalian cuekin kita sih kan kita cuma mau kenalan doang kok" ucap kesal loli sembari mengerucut kan bibir nya terlihat ingin menjadi wanita yang mengemas kan tapi semua yang ada di sana yang melihat itu bukannya gemas malas pengen muntah.

"Kalau Lo pada pengen kenalan jangan sama kita, kita bukan tipe orang yang mudah akrab dengan orang baru" celetuk Rara yang mulai kesal dengan bacotan mubar.

Alex yang melihat tunangannya mulai band mood (gitu bukan sihh nulisnya?) langsung mengusap kepala nya lembut sambil mencium pipinya agar band mood nya berkurang dan benar saja suasana hati nya mulai membaik kembali.

"Emm maaf, karena menggangu kalian" ucap wanda dengan wajah menyesal.

" Dah tahu ganggu malah masih diam aja" ucap Vina yang mulai kesel juga.

"Maa....
Ucapan Wanda terpotong karena suara memelas Fikri

"Udah, udah kalau bacot trus kapan makan nya, peliharaan gw dah bersuara nih" ucap Fikri sambil mengusap perut nya.

"Hooh nih, pesan kuyyy" ajak Andra menangapi ucapan Fikri.

"Seperti biasa, samaiin semuanya " ucap Gevan yang berada di samping Vina sambil menggenggam tangan nya.

"Oke " ucap Fikri dan Andra bersamaan mereka pun beranjak dari tempat duduknya tapi belum juga melangkah mereka pun berbalik karena mendengar suara yang lembut bukan lembut tapi lebih tepatnya sok lembut.

"Kak boleh kita nitip gak?" Tanya Wanda.

"Kami tidak tau tempat membeli makanan di sebelah mana" ucap loli

Author "yah ikutin lah masa nyuruh most wanted yang di kagumi oleh semua siswa sihh"

Mendengar perkataan dari mubar itu membuat Dion dan Andra kesal
Siapa dia nyuruh gw ' pikir nya.

Bukan Dion dan Andra saja yang kesal tapi seluruh penghuni kantin juga kesal mereka saja yang udah lama sekolah disini tak berani menyuruh lah ini berani-beraninya tuh mubar.

"Hah, gak salah dengar gw nih mubar nyuruh most wanted untuk membeli kan makanan?" Tanya Rara sambil menatap wajah mubar yang menunduk.

"Ra Lo gak salah dengar kok, dia emang bilang gitu" ucap Vina memicingkan matanya kearah mubar.

Sedangkan Givan dkk hanya menatap adu bacot mubar dengan teman Gisya.

"Lo... " Ucapan Vina terpotong karena instruksi Gisya yang mengangkat tangan nya.

Melihat itu mereka hanya bisa diam membuat nya tambah naik darah saja.

Sedangkan sang mubar, mengira bahwa Gisya mengasihani nya tapi mereka salah setelah Gisya berucap...

"Kalian punya tangan? Punya kaki? Gak lumpuhkan?" Tanya Gisya dingin.

Semua siswa yang merasakan aura Gisya yang mulai dingin membuat mereka tak bisa bergerak barang sedikit pun, menghirup udara pun terasa sulit.

"JAWAB?" Tanya Gisya dengan menekan kata kata nya.

"I...yaa" ucap mereka bersamaan sambil memandang Gisya dengan rasa yang agak gugup.

" Lo pada tau gak? Kenapa Tuhan ciptakan Lo pada dengan kesempurnaan, punya tangan punya kaki no cacat? Badan Lo pada sehat?" Tanya Gisya dengan tatapan mata yang dingin.

"Un... untuk di pergunakan " jawab Andin agak gugup.

"Nah Lo tau tuh! Kasih tau tuh teman Lo dan satu lagi gunain sopan santun Lo pada sama kak Dion dan kak Fikri dia itu kakak kls Lo dan juga most wanted Di sekolah ini semua siswa disini menghormati nya dan Lo... baru juga masuk sekolah sini dah buat gara-gara ingat ini, siapa pun itu mau Adek kls kek mau kakak kls kek Lo gunain tuh sopan santun yang Lo pada pelajari saat Lo masuk Sekolah dasar dan sekolah menengah " ucap Gisya panjang sambil mengambil minuman Boba coklat yang ia pesan tadi trus minum karena haus habis ngebacot panjang.

Mendengar itu mereka pun diam tanpa mau berucap untuk meminta maaf, sedang kan Dion dan Fikri mereka sedang memesan makanan setelah mendengar adu bacot Gisya dengan mubar.

Skippp...

Givan dkk pun sedang makan sekarang, sedang Gisya dkk mereka sedang fokus pada HP masing-masing entah apa yang di lakukan nya.

Jikalau kalian tanya si mubar kemana tentu saja mereka sedang memesan makanan.

Singkat cerita mubar pun datang dengan masing-masing membawa nampan yang berisi kuah bakso panas dan minuman jeruk nya dan duduk di bangku kumpulan Givan dan Gisya dkk.

Posisi tempat duduk

        Gisya Rara Alex Gevan Vina

Givan======================Dion
        Winda loli Andin Fikri andra

Sedang nikmat-nikmat nya makan ehhh si mubar buat masalah

Brakkk....

Isshhh...

Ringgis Gisya karena kuah bakso milik Givan tersenggol oleh Wanda saat akan mengambil saus di depan Gisya samping Givan.

Entah sengaja atau tidak, tapi yang nyata adalah kuah bakso itu masih panas terlihat dari asap nya yang membuah lengan kiri, paha sama atas perut Gisya memerah dan perihhh.

"Gisya" teriak Rara dan Vina mengundang banyak perhatian dari orang yang sedang ada di kantin.

"Lo sengaja yah? Buat kulit teman gw melepuh" marah Rara yang kini sudah berdiri di samping Gisya bersama Vina dengan raut wajah khawatir.

"Hikss.... Maaf aku tak se..sengaja hikss" ucap Wanda menye menye

"Iya Wanda tak sengaja"
Bela loli dan Andin yang kini sedang mengusap punggung Wanda mungkin sedang menenangkan nya

"Ehh Napa Lo yang nangis bangsat, yang kena kuah itu Gisya buka Lo, dan kalau Lo mau caper jangan saat ada kita karena kita jijik bin ilfil lihat tingkah Lo pada" Rara emosi.

"Udah Ra, mening kita obatin Gisya, kasihan tau" ucap Vina khawatir karena Gisya kini sedang menahan rasa perih nya

"Lo mau digen...

Ucapan Vina terpotong kala Givan mengangkat tubuh Gisya ala bridal style lalu berjalan cepat keluar kantin tanpa sepatah kata pun yang membuat Rara, Vina, Alex, Gevan dkk tak lupa semua orang yang ada di kantin yang melihat kelakuan Givan melongo karena terkejut membuat semua orang bertanya-tanya ada hubungan apa kah antara Givan dan Gisya?

Rumah sakit
Kini Givan dan Gisya berada di rumah sakit untuk mengobati luka Gisya karena kuah bakso itu.

Setelah selesai di obati oleh dokter dan telah menebus salep obat luka Gisya kata dokter salep ini bisa membuat luka Gisya cepat kering dan tidak membekas tapi yah lumayan perih juga sihh kalau pertama di oles.

Skipp.....

Kini Gisya berada di apartemen milik Givan

"Lo kenapa ke apartemen kakak sih?" Tanya Gisya heran karena ia meminta untuk diantar ke massion Seno.

Kini Gisya lagi duduk di atas kasur Givan yang berarti di kamar Givan yang berwarna hitam abu pokonya terlihat elegan.

"Nurut aja, sekarang dan selamanya kamu tinggal sama aku no bantah, urusan orang tua itu urusan ku" ucap Givan sambil menaruh nampan yang berisi makanan.

" Ko gitu sihh?"

"no rebuttal Gisya" ucap Givan dengan suara berat khas nya dan dengan nada yang tidak bisa di bantah lagi.

"Udah, makan aku suapin setelah itu tidur nanti kalau udah malam aku bangunin" lanjut Givan sedang kan Gisya hanya mengangguk dan menerima suapan dari Givan.

Skippp....

Malam pun tiba, sedang kan sejoli ini masih asik di alam bawah sadar nya.

Mereka adalah Gisya dan Givan.

Uugghhh.....
Lenguhan Gisya, sambil membuka matanya.

"Ohh rupa udah malam?" Tanya Gisya pada diri sendiri tapi ketika ia akan merubah posisi menjadi duduk ia merasa di atas perutnya ada beban dan ketika melihat rupanya sebuah lengan kekar berotot dan berurat.

Pemiliknya? siapa lagi kalau bukan Givan.

Kini Gisya sedang mengamati wajah rupawan milik Givan dengan mata yang masih tertutup.

Sebenernya ia tak tega membangunkan nya karena lapar ia pun membangun Givan.

Eitts jangan salah paham dulu, Gisya sebenarnya bisa masak kok cuma tangan Givan yang melilit di perut Gisya itu sangat susah untuk di lepaskan, jadi dengan berat hati Gisya pun membangun Givan.

"Kak... Kak.. kakak bangun ihhh" ucap Gisya sambil menepuk pipi Givan dengan lembut.

Euggghhh...
Lenguhan Givan terdengar jelas di telinga Gisya.

"Kak ihh bangun, trus lepasin tangan kakak dari perutku, Gisya lapar kak" rengek Gisya membuat mata Givan terbuka meskipun masih dengan mode ngantuk.

"Mau aku masakin" tanya Givan dan langsung Gisya menggeleng kan kepala.

"Gisya bisa masak sendiri kok kak, trus Gisya juga ingin mandi dah lengket nih badan nya" jelas Gisya.

"Mau aku mandikan" ucap Givan yang kini sudah mengubah posisi nya menjadi duduk.

" Tidak usah"

"Tapi kamu sedang luka"

"Gak papa kak"

"Gisya?"

"Serius kak ihh" ucap Gisya memelas membuat Givan mengangguk kan kepala lalu melepaskan lilitan tangan nya pada perut Gisya.

Dan segeralah Gisya lari menuju kamar mandi tapi sebelum di tutup pintunya Gisya pun menonggol kan kepalanya keluar sambil berkata

"Kak?" Panggil Gisya membuat Givan menoleh kearah suara itu

"Ada apa?" Tanya Givan penasaran

"Emm baju aku?" Ucap Gisya membuat Givan mengerti arah kata Gisya.

"Ada, lihat aja di lemari " ucap Givan, karena Givan sudah menyiapkan keperluan Gisya di apartemen nya, ingatkan waktu ortu Gisya menitip kan Gisya pada Givan tapi malah di massion orang tua Givan?

Mendengar itu Gisya pun langsung menutup pintu kamar mandi.

Sedangkan Givan yang melihat itu hanya tersenyum tipis lalu bangkit dan melangkah keluar kamar untuk mandi di kamar sebelah tak lupa membawa pakaian nya.

Selesai mandi Gisya pun keluar tapi sebelum keluar ia melihat kiri kanan takut ada Givan soal nya ia hanya memakai handuk saja untuk menutupi aset yang penting.

Kini Gisya sudah memakai pakaian, sweeter hitam yang besar menutup setengah paha nya yang hanya memakai celana hitam pendek setengah paha jadi terlihat ia hanya memakai sweeter saja.

Dan tak lupa ia telah mengoleskan salep pada kulit yang melepuh, baru saja selesai mengoleskan salep Givan pun datang dengan pakaian kaos harian biasanya yang membuat otot tubuh nya terlihat jelas oleh Gisya tapi untuk nya Gisya bisa menstabilkan mimik wajah nya

"Udah di olesin?" Tanya Givan sambil melangkah ke arah Gisya

"Udah kok kak" jawab Gisya.

"Emm yaudah ayo kita makan"

"Loh, kakak yang masak? Kan di sini ngak ada maid?"

"Enggak, tadi mesen"

"OHH"

"Yaudah yuk kebawah" ucap Givan sambil menggenggam tangan Gisya.

Sedangkan di sisi lain
Seorang wanita sedang uring-uringan pada kedua wanita mungkin temannya, karena misi nya di kasihan gagal.

"Udahlah, kan kita masih ada banyak cara supaya mereka ada di pihak kita"

"Hooh, tenangkan lah diri mu"

"Oke, tapi besok rencana selanjutnya harus berhasil mendapatkan simpati mereka" ucap wanita yang tadi uring-uringan itu kini tersenyum misterius karena memikirkan rencana selanjutnya.

Adutttzz siapa kah mereka?
Trus baca cerita ini yah sampai selesai

Terimakasih atas perhatiannya jangan lupa Follow akun author dan vote

Continue Reading

You'll Also Like

95K 6.2K 16
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
278K 16.7K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
1.5M 136K 74
NOT BL! (Follow biar tahu cerita author yang lain ok!) Update sesuai mood 🙂 Seorang remaja laki-laki spesial yang berpindah tubuh pada tubuh remaja...
219K 13.7K 22
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...