DEVIAN [END]

By LalapanFlashback

97.7K 7.7K 958

Mereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa... More

•|Prolog=Murid Baru|•
a.•|Kantin=Most Wanted AHS~1|•
•|Diantar Pulang~2|•
•|Alfamart~3|•
•|Teman Lama~4|•
•|Salam Buat Kakak Cantik~5|•
•|Pingsan~6|•
•|Olahraga~7|•
•|Kedipan Maut~8|•
•|Perpustakaan~9|•
•|Playboy-Sadboy~10|•
•|Kerja kelompok~11|•
•|Pilih 1 Atau 2?~12|•
•|Serius Sayang!~13|•
•|Stay With Me~14|•
•|Cantiknya Vian~15|•
•|Mine~16|•
•|Camer~17|•
•|Pemandangan Memabukkan~18|•
•|Senar Gitar~19|•
•|Ganti Pake Kiss?~20|•
•|Sakit=Seneng~21|•
•CAST•
•|Tukeran HP?~22|•
•|Comeback To School~23|•
•|Date~24|•
•|She Is Mine~25|•
•|Horor~26|•
•|Together~27|•
•|Cowok Polos+Gesrek~28|•
•|Motivasi~29|•
•|Cantik Banget!~30|•
•|Mijon=Prenjon~31|•
•|Menghayal ~32|•
•|Bentar Lagi Jadi Om?~33|•
•|Tanding Basket~34|•
•|Congratulation Kesayangan!~35|•
•|Cinta Satu Malam~36~|•
•|Polos-Polos Playboy~37|•
•|Lo Mati,Gue Party Coy!~38|•
•|Kecewa~39|•
•|4 Sehat 5 Sekarat~40|•
•|Bahagia Itu Sederhana~41|•
•|Lato-lato Merajalela~42|•
•|Terpesona~43|•
•|Don't Play-Play!~44|•
•|CBP=Ciee Beda Perasaan~45|•
•|Pantang Menyerah Sebelum Memiliki~46|•
•|Kiss~47|•
•|Produk Bali~48|•
•|Beruntung?~49|•
•|Gausah Sok Akrab,Aku Cowoknya~50|•
•|609~51|•
•|Nyesek~52•|
•|Nikah yuk!~53|•
•|Dosa Terindah~54|•
•|Nisa?~55|•
•|Pipi tembam~56|•
•|Bandung~58|•
•Perjuangan itu tak selamanya mempunyai hasil yang indah!~59|•
•|Tulus~60|•
•|Live~61|•
•|Latihan Soal~62|•
•|Devanlifa~63|•
•|Dua Lawan Satu~64|•
•|Kuliah atau Nikah?~65|•
•|Menualah Bersamaku~66|•
•|Ujian Nasional~67|•
•|Terakhir!~68|•
•|LLS!~69|•
•|Awal dari Segalanya!|•
•|Tentang Malam ini|• EXTRA PART!

•|Alan Sakit Gigi?~57|•

566 39 0
By LalapanFlashback

Sesuai dengan apa yang diinginkan Zaza.Mereka sampai disalah satu mall.Mereka,kemudian masuk kedalam.

Begitu mereka masuk,banyak pasang mata  yang melihat  kearah mereka.Terutama,para kaum hawa yang berlalu lalang.Menatap Vian dengan penuh kagum.

Bagaimana tidak? Cowok itu masih menggunakan seragam sekolahnya,dengan kedua kancing baju bagian atas yang tidak dikancing,baju yang tidak dimasukan.Dan juga,kaca  mata hitam yang ia pakai.Membuat para kaum hawa menatap Vian tanpa henti.

Zaza yang melihat itu berdecak kesal.Gadis itu melepas genggaman tangannya dengan Vian,berniat pergi dari sana.Biarkan saja cowok itu tebar pesona disana.

Tapi,dengan sigap Vian menahannya.Cowok itu tau apa yang terjadi dengan gadis itu sekarang.Sudah dipastikan gadis itu sekarang tengah kesal.Dengan sigap Vian merangkul pinggang gadis itu posesif.

"Kenapa mukanya kesel gitu hm?"tanya cowok itu tersenyum geli.

"Enggak!"jawab gadis itu dengan ketus.

"Tenang aja aku cuman suka sama kamu! Gak bakalan tergoda,"ucap Vian terkekeh pelan.

"Soalnya,kamu lebih menggoda,apalagi bibi--"

"Kakak..."rengek gadis itu memotong ucapan Vian.

Vian tertawa pelan kemudian,mengajak gadis itu berjalan mengikutinya.Entahlah mau diajak kemana gadis itu oleh Vian.

⭑⭒⭑

"Mau makan?"tanya Vian menatap gadisnya yang sibuk memakan sosis bakarnya.

Gadis itu menggeleng,dengan mulut penuh.Membuat Vian gemas,gadis itu sangat lucu ketika seperti ini.Pipinya kembung penuh dengan makanan membuat Vian gemas.

"Pelan-pelan makannya!"tegur Vian menatap tajam kearah Zaza.

Gadis itu menelan sosis bakarnya dengan paksa.Kemudian menyengir lucu.

"Maaf!"sahutnya.

"Gapapa! Mau pulang sekarang?"tanya cowok itu sambil menarik Zaza agar lebih dekat dengannya.Mengusap rambut gadis itu.Membuat,mereka yang melihat itu,menatap dengan tatapan iri.

"Mau beli martabak."jawab gadis itu dengan semangat.

Vian sudah tidak tahan,cowok itu mencubit pipi tembam gadisnya dengan gemas.

"Gemes banget sih,kamu!"ujar cowok itu saat sudah mencubit pipi gadisnya.

Vian menggenggam tangan mungil gadisnya."Ayo!"ajaknya.Melenggang pergi dari sana.

—⭒—

Zaza turun dari motor besar milik Vian.Gadis itu tidak memakai helm,katanya ia merasa kepanasan.Sudah dipaksa tapi tetap tidak mau.

"Habis ini langsung pulang gausah kelu--"gadis itu terpaku melihat Vian.

Cowok itu melepas helmnya,kemudian menyugar rambutnya kebelakang yang sedikit berantakan.

Hal itu membuat Zaza terpukau,ia tidak munafik.Vian itu sangat tampan,pantas saja banyak yang menyukainya.Contohnya seperti tadi saat mereka berada di mall.Banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan terpesona.

"Kakak ganteng banget!"celetuk Zaza tanpa sadar.

"Baru tau?"tanya Vian mendelik kesal.

Gadis itu sadar dari keterpukauannya.Gadis itu mengerjapkan matanya lucu.

"E-eh apa kak?"gadis itu malah bertanya balik.

Vian mengernyitkan dahinya bingung.Kemudian,ia terkekeh pelan.Cowok itu turun dari motor besarnya.Kemudian mengecup singkat kening gadisnya.Lalu,mengusap puncak kepala gadis itu dengan sayang.

"Udah sana masuk! Martabaknya keburu dingin nanti!"ucap Vian.Karena,gadis itu masih menatapnya bingung.

Zaza tersadar,kemudian menunduk melihat martabak manis yang berada di kantong plastik yang ia genggam.

"Ihh lupa! Yaudah kalo gitu Zaza masuk dulu,"sahutnya.

"Hati-hati! Jangan ngebut! Dadahh!"gadis itu melambaikan tangannya dengan riang.Kemudian,berlari masuk kedalam rumahnya.

Vian tersenyum tipis,menggelengkan kepalanya melihat kelakuan gadisnya yang sebelas duabelas dengan kekakuan anak kecil.

Cowok itu kemudian,naik keatas motornya,memakai helm fullface miliknya.Lalu,melenggang pergi dari sana.

—⭒✿⭒—

Baru saja membuka  pintu rumahnya.Vian sudah dikagetkan dengan adiknya yang tengah memakan coklat hingga mulutnya belepotan.

Ian berjalan menghampiri dirinya.Tangan mungilnya bergerak meminta untuk digendong oleh abangnya.

"Gendong,bang!"ujar Ian dengan lucu.

Vian mengangkat adiknya kedalam gendongannya.

"Sampe belepotan gini!"cowok itu berjalan masuk sambil menggendong adiknya.Yang masih setia memakan coklatnya.

Vian mengambil tisu yang disediakan diruang tamu."Udah jangan makan coklat terus! Nanti giginya sakit mau?"

Vian mengelap bibir dan juga pipi adiknya yang dipenuhi coklat.

Ian menggeleng pelan."Enggak mau!"jawabnya.

Vian tersenyum kecil,ia mengecup pipi adiknya dengan gemas.Cowok itu duduk,sambil memangku adiknya.

"Kakak cantik dimana,bang?"tanya Ian sambil menatap abangnya itu.

"Dirumahnya,emang kenapa? Nanyain kaka cantik hm?"tanya Vian sambil menatap adiknya.

"Mau ketemu,kakak cantik! Pengen main sama kakak cantik lagi!"jawab Ian dengan antusias.

Sepertinya sudah lama Vian tidak mengajak Zaza kerumahnya sehingga Ian sangat ingin bertemu dengan Zaza.

"Mau kerumah kakak cantik? Atau diajak kesini?"tanya Vian memberi pilihan.

Pandangan Ian menerawang seoalah sedang berpikir."Mau kerumah kakak cantik aja deh! Boleh gak?"tanya Ian.

Vian mengangguk sebagai jawaban.Membuat Ian tersenyum lebar.Lelaki bertubuh kecil itu menepuk tangannya senang.

Vian menatap adiknya dengan gemas.Cowok itu mencubit pipi gembul milik adiknya itu.

"Loh,Yan? Kok belum ganti baju? Baru pulang? Habis dari mana kamu?"tanya ayahnya bertubi-tubi.Sambil turun dari tangga.

"Habis dari rumah Zaza!"jawab Vian sambil memainkan jemari adiknya yang sedang fokus menonton TV menayangkan si kotak kuning Spongebob.

"Bucin kamu!"ejek ayahnya.

Membuat Vian berdecak kesal."Kayak ayah dulu enggak aja!"sahutnya.

"Emang enggak!"ucap ayah Ardi sambil duduk berhadapan dengan putranya itu.

"Iya'in biar cepet!"sahut Vian mendelik kesal.Ayahnya itu sering sekali mengejeknya.Walaupun memang benar bucin.

"VIANN!! GANTI BAJU DULU,HABIS ITU MAKAN!"teriakan melengking dari sang bunda membuat mereka bertiga terpenjat kaget.

"Astaga lupa!"gumam Vian melihat dirinya yang masih memakai seragam sekolah.

"IYAA BUNDAA!!"sahut Vian ikut berteriak.Kemudian mendudukkan adiknya di sofa.Lalu,melenggang peegi dari sana.

~✶~

Empat cowok kini sedang dilanda kebingungan lantaran,temannya yang dari masuk sekolah hingga sekarang istirahat tidak mengeluarkan suaranya.Entah apa yang terjadi kepada cowok itu.

Keempat cowok itu adalah Vian,Devan,Arzan,dan juga Zidan,Mereka berempat menatap aneh kearah Alan si cowok P3 alias,polos-polos playboy.

Arzan menyenggol bahu Vian.Membuat cowok itu menoleh.Sambil menaikkan sebelah alisnya.Arzan menunjuk Alan dengan dagunya.

Vian yang mengerti pun langsung,menoleh kearah Alan."Lan!"panggilnya.

Alan menoleh sambil menaikkan sebelah alisnya."Kena--awshh!"cowok itu meringis sambil memegang pipi sebelah kirinya.

"Kenapa,Lan?"tanya mereka barengan.

"Sa-akit gigi."jawab Alan sedikit kesusahan.Membuat,mereka berempat mengangguk mengerti.

"ARGHHH! SAKIT BANGET ANJIR!!"teriak Alan membuat seisi kantin kaget.

"Buset,Lan! Ngagetin aje lu!"ujar Zidan berdecak kesal.

"Noh rasain pasti itu karma gara-gara suka nyakitin cewek,Lan!"ejek Devan.

"Wahh sabi dija tuh!"timpal Zidan.

"Buset apaan tuh sabi dija?"tanya Arzan kebingungan.Begitu juga dengan yang lain.

"Bisa jadi,bang!"jawab Zidan tertawa.

Arzan tertawa mendengar itu."Ada-ada aje lu!"cowok itu menghentikan tawanya kemudian,menoleh kearah Alan yang terus memegangi pipi kanannya.

"Lebih sakit mana,Lan? Sakit gigi apa sakit hati?"tanya Arzan.

"Sakit hati aja deh soalnya belom pernah.Daripada sakit gigi--awshh gila-gila ngilu banget anjir!"Alan terus meringis.Malang sekali nasib cowok polos itu.

Arzan,Devan,dan juga Zidan tertawa melihat nasib Alan.Sedangkan Vian terkekeh kecil melihat tingkat mereka bertiga.

Cowok itu menoleh kearah meja disampingnya,yang hanya berjarak 1 meja darinya.Disana terlihat gadisnya,Zaza yang sedang tertawa bersama para sahabatnya.

Mereka memang pisah meja karena,para gadis yang ingin berbicara,tanpa diganggu para lelaki.Katanya sih,urusan perempuan.Entah apa itu biarin mereka yang tau.

Yang nulis aja gk tau;,(

Vian mengedipkan sebelah matanya saat Zaza menoleh kearahnya membuat gadis itu,dengan cepat memalingkan wajahnya malu.Cowok itu terkekeh kecil melihat itu,lalu kembali menyantap makanannya.

—❃—

"Healing kuy! Mumpung besok libur!"ajak Arzan dengan semangat.

Mereka sedang berada diparkiran,menunggu para siswa-siswi pulang karena,motor mereka yang paling depan membuat mereka kesusahan untuk mengambil motornya.

Hanya ada Vian,Zaza,Devan,Arzan,Lifa,dan juga Zidan disana.Sedangkan,Alan sudah pulang lebih dulu katanya,ingin memeriksa giginya yang sakit itu.Vania juga sudah pulang karena,dijemput supir pribadinya.

"Boleh juga tuh,ide lo! Gimana,Yan?"tanya Devan menatap Vian.

Kenapa Devan meminta persetujuan dengan Vian? Jawabannya simple,kalau Vian tidak di ajak maka tidak ada traktiran.Maka dari itu bapak negara harus diajak kalau mau kantong aman.Nggak ada akhlak? Memang.

"Kebetulan ayah gue punya villa dibandung,kita ke bandung aja gimana?"usul Vian.

"Bayar apa kagak nih?"tanya Arzan,sudah dipastikan cowok itu minta ditraktir.

"Gausah."jawab Vian.

"Kalo gitu gue--"

"SETUJU!"sahut Arzan,Zidan,dan juga Devan dengan senang.

"Kalo gitu kita pulang sekarang,nanti jam tiga kita berangkat,kumpul dulu dirumah Zaza,"ucap Vian memberitau.

"Emang Zaza ikut?"tanya gadis itu mengerjapkan matanya lucu kearah Vian.

"Harus ikut!"jawab cowok itu sambil menjawil hidung mancung gadisnya.

Yang lain mendengus kesal melihat keuwuan itu.

"Ayo-ayo pulang! Kita siap-siap mau liburan biarin aja tuh dua sejoli uwu-uwuan disini!"ujar Devan mengajak teman-temannya.Karena,kesal melihat mereka berdua yang tidak tau tempat.

→»TBC«←

Continue Reading

You'll Also Like

2.5K 367 9
"A-aku hamil kak" ucap seorang gadis dengan kepala menunduk. ups mungkin sekarang dia lebih cocok dipanggil seorang wanita. "Lu yakin tuh anak gua? b...
252K 1.1K 7
(Pindah ke Dreame) -Prolog- Ketika sebuah permainan membawa mereka ke dalam cinta yang sebenarnya. Lalu, apa yang bisa Reyhan dan Reina lakukan? Apak...
1.2M 89.2K 42
Masih tentang kisah Aina dan Xyan yang terikat kuat sebuah janji suci *** FOLLOW SEBELUM MEMBACA♡ Season 2 cerita Gafahrlich, supaya paham ceritanya...
REZA By fiii

Teen Fiction

15.5K 676 33
Singkat saja, cerita ini tentang Reza dan Kayra