Kisah Papa Papi - Guanren

By yourxpine

669K 71.5K 11K

Hanya kisah sederhana mengenai perdebatan 24/7 antara Papa Alin dan Papi Injun. © Yourxpine 🚦BXB , MPREG... More

Bagian Perkenalan
satu.
dua. (Kilas balik)
tiga.
empat.
lima.
enam.
tujuh.
delapan. (Kilas balik)
sembilan. πŸ”ž
sepuluh. (Kilas balik)
sebelas.
dua belas.
tiga belas.
empat belas.
lima belas. (kilas balik)
enam belas.
tujuh belas.
delapan belas.
sembilan belas. πŸ₯΅πŸ”ž
dua puluh.
dua puluh satu.
dua puluh dua.
dua puluh tiga. (Kilas balik)
dua puluh empat.
dua puluh lima.
dua puluh enam.
dua puluh tujuh.
dua puluh delapan.
dua puluh sembilan.
tiga puluh.
tiga puluh satu.
tiga puluh dua. (kilas balik)
tiga puluh tiga. (Kilas balik)
tiga puluh empat.
tiga puluh lima.
tiga puluh enam.
tiga puluh tujuh.
tiga puluh sembilan.
empat puluh.
empat puluh satu.
empat puluh dua.
empat puluh tiga.
empat puluh empat. (Kilas balik)
empat puluh lima.
empat puluh enam.
empat puluh tujuh.
empat puluh delapan.
empat puluh sembilan.
lima puluh.
lima puluh satu.
lima puluh dua.
lima puluh tiga.
lima puluh empat.
lima puluh lima.
lima puluh enam.
lima puluh tujuh.
lima puluh delapan.
lima puluh sembilan.
enam puluh. πŸ”ž
enam puluh satu.
enam puluh dua. (kilas balik)
enam puluh tiga.
enam puluh empat.
enam puluh lima.
enam puluh enam.
enam puluh tujuh.
enam puluh delapan πŸ”ž
enam puluh sembilan (kilas balik)
tujuh puluh.
tujuh puluh satu.
tujuh puluh dua.
tujuh puluh tiga.
Tujuh puluh empat.
Tujuh puluh lima.
Tujuh puluh enam.
Tujuh puluh tujuh.
Tujuh puluh delapan.
Tujuh puluh sembilan.
Delapan puluh.
Delapan puluh satu.
Delapan puluh dua.
Delapan puluh tiga.
Delapan puluh empat.
Delapan puluh lima.
Delapan puluh enam.
Delapan puluh tujuh.
Delapan puluh delapan.
Delapan puluh sembilan.
Sembilan puluh.
Sembilan puluh satu.
Sembilan puluh dua.
Sembilan puluh tiga.
sembilan puluh empat.
Sembilan puluh lima.
sembilan puluh enam.
Sembilan puluh tujuh.
Sembilan puluh delapan.
Sembilan puluh sembilan.
Seratus.
Season 2?
Bonus chapter I
Bonus chapter 2
Bonus chapter 3.
Bonus chapter 4
Bonus chapter spesial ulang tahun papi

tiga puluh delapan.

5.8K 679 122
By yourxpine

"Atuu atuu.. akak cayang papwiii"

"Uwa uwa.. akak cayang dedek"

"Iga iga.. cayang enpa enma.. atu uwa iga cayang cemuwanya"

"KOK PAPA GAK ADA?!!!" protes Guanlin ketika anaknya itu menyebut dirinya

"Pwapwa mawu di cayang?"

"Ya iya dong! Emang kakak gak sayang papa? Pilih kasih nih. Padahal papa yang punya peran penting adanya kamu disini"

Ayden menampakan raut tak mengerti. Ia berhenti mengetuk drum mainannya dan menggaruk kepalanya.

"Pwapwa kayo mawu di cayang, uwatin akak cucu duyuuu" (Papa kalau mau di sayang, buatin kakak susu dulu)

"Dih? Gak mau ah. Buat sendiri dong kak"

"Ishhh!! Papwa nih ti akak iyang Pwapi, Papwa jayat!!" (Ish! Papa nanti kakak aduin papi, papa jahat)

"Aduin aja, Papa gak takut Papi kok"

"Papwa jayat gak ayak o-om Abin!"(Papa jahat gak kayak om Abin)

"Om Abin siapa?" tanya Guanlin spontan

"Om Abin, emennya Papwi"

Guanlin kini menegakan tubuhnya, ia yang sedaritadi menjaga Ayden yang tengah bermain dengan beberapa alat musik mainan dan dirinya bermain game di ponselnya itu kini menatap anak sulungnya dengan raut serius.

Jika kalian bertanya dimana suami mungil Guanlin serta Papi hebat Ayden itu berada, jawabannya adalah dia sedang melakukan ritual 'Me time' alias sedang berbelanja dan jalan jalan sendirian.

"Emang Papi punya temen namanya Abin, kak?"

"Unya"

"Kakak kenal darimana?"

"Inyii, om Abin yang beyiin" ucap Ayden menujuk drum mainan

"Kapan?"

"Mayin"

"Ketemu dimana?"

Ayden tidak menjawab, ia kembali membalik tubuhnya dan memainkan mainannya tanpa memedulikan Guanlin.

"Kak?"

"Kakak?"

"Ayden Lai" panggil Guanlin yang membuat Ayden kembali menoleh

"Ish! Papwa iyem dong, anya muyuuuu" (Papa diem dong, tanya mulu)

"Mau susu gak?"

"Mawuuu!!"

"Jawab dulu makanya"

Ayden menghela, menatap Papanya malas. "Apwaaa"

"Papi ketemu om Abin dimana?"

"Emmm nanaa yaa?"

"Ayden.."

"dii oyah akak" (di sekolah kakak)

Guanlin menghela, sepertinya ia akan menanyakan saja langsung pada Renjun di banding harus bertanya kepada bocah mungil di hadapannya itu.

"Pwaaaa nana cucu wat akak?" (Pa, mana susu buat kakak?)

"Males kak, minum susu kemasan aja ya?"

"Ndak mawuuu! Mawuna dot"

Guanlin menarik pelan pipi Ayden. "Udah gede, dot mulu"

"Papwa uga"

Guanlin yang sudah berjalan hendak ke dapur langsung kembali menoleh kepada Ayden. "Sok tau banget, bocil!!"

"Napa bayik? Uatin cucu papwaaa!!" (Kenapa balik? Buatin susu papa!) protes Ayden saat Guanlin berbarik ke arahnya

"Males. Udah gak mood"

"Hiksss.."

"IYA IYA JANGAN NANGIS!"

Ayden yang mendengar Papanya panik dan langsung berlari menuju dapur itupun seketika tertawa. Tidak sia sia dia berakting barusan.

*
*
*

"Papwwwiiiiiiiiii" teriak Ayden dari dalam rumah saat melihat mobil Renjun memasuki garasi

Renjun memarkirkan mobilnya, kemudian mengambil belanjaannya dan segera masuk ke rumah dan langsung di sambut oleh anak sulungnya.

"Kamu kok gak tidur kak? Papa mana?"

"Papwa bobo"

Ayden mengikuti Renjun yang berjalan masuk dan mendudukan dirinya di sofa ruang keluarga.

"Kok kamu gak ikut bobo kak?"

"Mayes. Papwa kayo bobwo beyicik"

Renjun seketika tertawa kemudian mengusak rambut anak sulungnya itu. "Ya udah habis ini bobo ya sama Papi?"

Ayden mengangguk. "Cama dedek ugaa"

"Iya, yuk ke kamar. Papi mau ganti baju dulu"

Renjun dan Ayden berjalan beriringan menuju kamar mereka di lantai atas. Sesampainya di kamar, benar saja Guanlin tengah tertidur. Renjun menghela pelan, bagaimana bisa suaminya itu tertidur dan membiarkan Ayden berkeliaran di dalam rumah?

"Kakak tidur sana samping Papa, Papi mau ganti baju dulu"

Ayden menurut, setelahnya Renjun membersihkan dirinya sebentar dan mengganti pakaiannya.

"Pwiii, pukpuk" pinta Ayden sembari menepuk pantatnya sendiri saat melihat Renjun kembali dari kamar mandi

"Iya, bentar sayang"

Renjun mendekat dan merebahkan dirinya di samping Ayden. Ia juga melakukan apa yang anaknya itu inginkan hingga keduanya sama sama tertidur.

*

*

"Abin siapa?" tanya Guanlin tiba tiba saat Renjun baru bangun dan menuju dapur untuk mengambil minum. Sedangkan Guanlin, dia sudah menunggu Renjun yang belum bangun tadi di meja makan.

"Buset! Tiba tiba amat" jawab Renjun singkat yang kemudian berjalan melewati Guanlin

Guanlin memutar tubuhnya menghadap Renjun "Yang, Abin siapa?"

"Bentar. Biarin gue minum dulu, kenapa sih"

Guanlin hanya menghela pelan dan masih memperhatikan Renjun yang menenggak minumnya itu.

"Udah kan? Ayo jelasin"

"Ini minum baru sampe tenggorokan, Guanlin! Sabar kek"

"Cepetan. Gue nungguin daritadi"

Renjun berdecak kemudian mendudukan dirinya di hadapan Guanlin. "Lo lupa Abin siapa?"

"Lupa. Gak kenal"

"Bisa bisanya lo lupa"

"Emang siapa?"

"Abin, Lin Abin. Ketua kelas gue dulu. Lo dulu sering banget di omelin dia karena main ke kelas gue mulu"

Guanlin mengerutkan keningnya. Ia kemudian melebarkan matanya. "Oh, Abin yang pakai kacamata? Yang kalau ngomong suka songong?"

Renjun memutar bola matanya malas. "Iya, itu. Inget kan?"

Guanlin mengangguk. "Kok lo bisa ketemu dia? Terus kenapa tiba tiba ngasih hadiah buat Ayden?"

"Lo lupa bentar lagi ada apa?"

"Apa?"

Renjun berdecak. "Bisa bisanya ya lo lupa ulang tahun anak sendiri!"

"Hah? Siapa?"

Plakkk

Renjun memberikan satu pukulan di lengan Guanlin. "ANAK LO AYDEN, AYDEN LAI!"

"Ohhhhh"

"Lo jangan bikin gue ngamuk dah lin. emang anak lo ada yang lain?!"

"Ada. Tuh masih di perut" ucap Guanlin menunjuk perut Renjun

Renjun menghela. "YA MAKSUDNYA YANG MAU ULANG TAHUN!!"

"Udah jangan marah marah dong sayang" ucap Guanlin sembari mengusap punggung Renjun

"Lo sih ah bikin gue emosi aja!"

"Tapi beneran kakak mau ulang tahun?"

"Masih tanya?!!!" ucap Renjun sembari melebarkan matanya dan berkacak pinggang

"Make sure aja sih"

"Ck! Ulang tahun anak sendiri bisa bisanya lupa"

"Iya iya maaf. Tapi itu si Abin kok tau kalau Ayden mau ulang tahun?"

"Ya kan gue kemarin bikin upload tuh di twitter. Lo gak liat ya? Bisa bisanya yang lebih peka malah temen gue. Apa gue nikah sama dia aja ya?"

"Heh! Mulut lo sembarangan aja kalau ngomong"

Renjun terkekeh. "Makanya, lo tuh kalau ada gini seenggaknya peduli dikit dong lin. maksud gue tuh inget hal hal kecil"

"Inget yang. Cuma gue lupa sekarang tanggal berapa"

"Ya gue bisa maklum sih, lo kan udah tua jadi wajar kalau pikun"

"Dih? Lo sama gue aja umurnya sama"

Renjun tidak menjawab, ia sudah malas berdebat dengan suaminya. Renjun beralih memainkan ponselnya guna membuka sesuatu.

"Linn"

"Hm?"

"Rayain ulang tahunnya kakak yuk?"

Guanlin menoleh. "Boleh, mau tema apa tahun ini?"

"Tebak, kakak Sukanya apa?"

"Apa ya? Tuyul?"

Plakkk

"Aduh, yang! Kok lo kdrt mulu sih?!"

"Lagian lo aneh aneh mulu sih! Sumpah ya lin, habis Ayden panggil adeknya tuyul, sekarang dia sering manggil adeknya bakso. Ini pasti lo nih yang ngajarin"

"Sumpah kalau bakso bukan gue yang ngajarin" ucap Guanlin sembari mengacungkan dua jarinya

Renjun hanya mendengus. "Nih, Kayaknya tema upin ipin lucu deh. Kakak lagi seneng banget tuh sama mereka"

"Hmmm.. pantes kelakuannya kayak tuyul"

"Guanlin!"

Guanlin terbahak, "bercanda yang"

"Jangan upin ipin deh. Mending itu aja, siapa tuhhh" lanjut Guanlin

"Siapa?"

"Itu lo yang naik sepeda berdua"

"Siapa sih?!"

"Adit?"

"Ahhhh.. boleh tuh. Nanti lo cosplay jadi sopo atau jarwonya ya?"

"Ngawur! Gak mau lah gue"

"Ya udah kalau gitu yang normal normal aja lah lin"

Guanlin menarik ponsel Renjun. "Nih, coba ini aja yang"

Renjun menoleh dan seketika melotot ketika Guanlin menunjukannya foto anak kecil hanya memakai popok dengan badan berwarna putih, alias tuyul.

"SUMPAH GUANLIN, LO!! AKHHHH TAU AH SEBEL GUE!!" kesal Renjun yang kemudian meninggalkan Guanlin, sedangkan yang ditinggalkan hanya tertawa terbahak bahak.

*
*

"Pwapa napa?" tanya Ayden yang menghampiri Papanya dengan sebotol susu di genggamannya

"Apa?"

"Pwapa napa jeyek?"

Guanlin spontan melotot. "Ejek terus ejek papanya. Biarin gak bakal Papa beliin mainan lagi kamu yaaa!!"

"Dapapa, ti beyiin enma we" (Gapapa, nanti di beliin grandma wleee)

"Bisaan banget jawabnya" ucap Guanlin sembari menyentil pelan kening Ayden.

"Aduh pwapaaa atitttt!!"

"Makanya jangan usil" ucap Guanlin sembari mengusap kening Ayden.  "Papi mana kak?"

"Agi bikin cucu wat dedek" (Lagi bikin susu buat dedek)

Guanlin mengangguk, yang di maksud membuat susu buat adiknya adalah Renjun tengah membuat susu hamil untuk dirinya.

"Kak, nanti bilang Papi ya kamu mau ulang tahun tema tuyul"

Ayden melepaskan botol di mulutnya dan menoleh kepada Guanlin lagi. "Aun uyul?" (Tahun tuyull)

"Iya, jadi nanti kamu di bedakin kayak tuyul" lanjut Guanlin menahan tawanya membayangkan Ayden benar benar merayakan ulang tahun dengan tema seperti itu

"Terusin linnn terusin, gue bisa denger ya!"

Guanlin menoleh mendengar suara dari arah belakangnya. "Hehehe kok lo udah disini aja sih yang?"

Renjun berdecak dan mendudukan dirinya di samping Guanlin.

"Dedek dah mim cucu pwii?" (Adek udah minum susu pi?) tanya Ayden yang menghampiri Renjun dan menempatkan kepalanya di hadapan perut Renjun

"Udah, kakak" jawab Renjun dengan suara yang ia buat seolah suara anak kecil

"Gwudddd, dek na akak gwuddd no ayak pwapa" (Good, adeknya kakak good, no kayak papa) lanjut Ayden sembari mengacungkan jari telunjuknya

"Ini anak, ya! Lama lama papa kasih kamu ke pak maman biar di rawat dia aja!" ancam Guanlin kepada Ayden

Pak Maman yang di maksud Guanlin adalah tukang rongsokan yang selalu lewat rumah mereka seminggu sekali. Putra sulung Guanlin itu takut dengan pak Maman karena jika dia lewat, suara yang di timbulkan gesekan rongsokan itu sangat berisik seperti suara gledek, apa lagi pak Maman berperawakan tinggi besar dan berkumis membuat Ayden takut.

"Ihhh ndak mawuuu!! Papwiiiii hiksss"

"Papaaaa!!"

Guanlin terkekeh. "Dih, penakut"

"Pwapaaa jeyekkkk!!!"

"Kakak jelek!"

"Pwapaaaa!!"

"Kakakkk!!"

"Berantem terus! Lama lama kalian berdua yang Papi kasih ke pak Maman!!" Ancam Renjun

"Nooo papiiii" ucap Ayden yang kemudian langsung memeluk Renjun

"Dih curi start!"

"Udah ya Lin lo gak usah mancing lagi!"

"Dacar Ayin jeyekkk!!" Ejek Ayden

"KAKAKKKK"

Ayden terkekeh kemudian menyembunyikan wajahnya di perut Papinya.







Tbc

*******

ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴍᴇɴɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ᴊᴇᴊᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴ ᴀɢᴀʀ ᴀᴋᴜ ᴍᴀᴋɪɴ ʀᴀᴊɪɴ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ! ʜᴇʜᴇʜᴇ

~~~~~~~~~~~~

Hayooo mau tema apa buat ulangtahun si kakak?

Ahhh akhirnya bisa update 😭
Maaf ya kalau aku bakal jarang update.

Btw guys, kalau ada yang mau join giveaway aku, bisa ke twt aku ya @pinejsuh giftnya ada album 2baddies sealed juga. End tgl 7 November 🤗

Continue Reading

You'll Also Like

157K 14.5K 60
FOLLOW DULU YA, SEBELUM MEMBACA😊 Alkan tidak mengerti bagaimana semesta mempermainkannya. Dijodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya disaat Alkan...
155K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
89.1K 11K 35
πΊπ‘–π‘šπ‘Žπ‘›π‘Ž π‘Žπ‘˜π‘’ π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘ π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π‘šπ‘’π‘›π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žπ‘– π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”?? π½π‘–π‘˜π‘Ž π‘Žπ‘˜π‘’ π‘šπ‘’π‘›π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žπ‘– π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” 𝑖𝑑𝑒 π‘π‘Žπ‘ π‘‘π‘– π‘Žπ‘˜π‘’ 𝑠𝑒�...
69.6K 6.3K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...