DEVIAN [END]

By LalapanFlashback

97.6K 7.7K 958

Mereka yang dipertemuakan dengan tidak sengaja,terbiasa karena keadaan,merasa nyaman karena perhatian,merasa... More

•|Prolog=Murid Baru|•
a.•|Kantin=Most Wanted AHS~1|•
•|Diantar Pulang~2|•
•|Alfamart~3|•
•|Teman Lama~4|•
•|Salam Buat Kakak Cantik~5|•
•|Pingsan~6|•
•|Olahraga~7|•
•|Kedipan Maut~8|•
•|Perpustakaan~9|•
•|Playboy-Sadboy~10|•
•|Kerja kelompok~11|•
•|Pilih 1 Atau 2?~12|•
•|Serius Sayang!~13|•
•|Stay With Me~14|•
•|Cantiknya Vian~15|•
•|Mine~16|•
•|Camer~17|•
•|Pemandangan Memabukkan~18|•
•|Senar Gitar~19|•
•|Ganti Pake Kiss?~20|•
•|Sakit=Seneng~21|•
•CAST•
•|Tukeran HP?~22|•
•|Comeback To School~23|•
•|Date~24|•
•|She Is Mine~25|•
•|Horor~26|•
•|Together~27|•
•|Cowok Polos+Gesrek~28|•
•|Motivasi~29|•
•|Cantik Banget!~30|•
•|Mijon=Prenjon~31|•
•|Menghayal ~32|•
•|Bentar Lagi Jadi Om?~33|•
•|Tanding Basket~34|•
•|Congratulation Kesayangan!~35|•
•|Cinta Satu Malam~36~|•
•|Polos-Polos Playboy~37|•
•|Lo Mati,Gue Party Coy!~38|•
•|Kecewa~39|•
•|4 Sehat 5 Sekarat~40|•
•|Bahagia Itu Sederhana~41|•
•|Lato-lato Merajalela~42|•
•|Terpesona~43|•
•|Don't Play-Play!~44|•
•|CBP=Ciee Beda Perasaan~45|•
•|Pantang Menyerah Sebelum Memiliki~46|•
•|Kiss~47|•
•|Produk Bali~48|•
•|Beruntung?~49|•
•|Gausah Sok Akrab,Aku Cowoknya~50|•
•|609~51|•
•|Nyesek~52•|
•|Nikah yuk!~53|•
•|Dosa Terindah~54|•
•|Nisa?~55|•
•|Alan Sakit Gigi?~57|•
•|Bandung~58|•
•Perjuangan itu tak selamanya mempunyai hasil yang indah!~59|•
•|Tulus~60|•
•|Live~61|•
•|Latihan Soal~62|•
•|Devanlifa~63|•
•|Dua Lawan Satu~64|•
•|Kuliah atau Nikah?~65|•
•|Menualah Bersamaku~66|•
•|Ujian Nasional~67|•
•|Terakhir!~68|•
•|LLS!~69|•
•|Awal dari Segalanya!|•
•|Tentang Malam ini|• EXTRA PART!

•|Pipi tembam~56|•

525 42 1
By LalapanFlashback

Call me lala♡

Hargai author:vote+follow+komen!



Selamat membaca temen²♡

"Gila,Za! Pipi lo tembam banget,tangan gue jadi gatal mau nyubit!"ujar Devan sambil menggerakkan tangannya seolah ingin mencubit pipi tembam milik Zaza.

Membuat,Vian melotot tajam kearah Devan.Enak saja itu semua miliknya eh,belum semua sih masih setengah soalnya belom sah.Tapi,tetap saja miliknya adalah miliknya gak boleh direbut apalagi disentuh-sentuh berani nyentuh? Nyawapun melayang.

"Tapi gue gak mau setelah gue nyubit pipi lo,nyawa gue langsung melayang jadi,ambil jalur aman aja deh,"sambunya lagi.

Zaza mengernyit bingung ia menghentikan acara mengunyah baksonya.Kemudian,menatap Devan dengan tatapan bertanya.

"Emangnya pipi Zaza ada racunnya apa? Yang kalo disentuh bisa langsung mati?"tanya gadis itu melotot.

"Kak Vian aja yang sering nyubit pipi Zaza gak mati,"sambungnya lagi.

Vian yang berada disampingnya sudah geregetan mendengar penuturan gadisnya yang sangat polos itu.Tangannya jadi gatal ingin mencakar gadis itu.Untung saja ia tau tempat.

"Gak gitu konsepnya,sayang!"sahut Vian gregetan.

Gadis itu menoleh kearah Vian kemudian,menyengir lucu.Jantungnya yang berada didalam sana sudah berdetak tak menentu.

"Sumpah gue gak tahan anjj! Gemes banget gue sama lo,Za! Polosnya udah diatas rata-rata!"celetuk Devan melihat gadis yang berada didepannya itu.

"Bodo amat! Wlee!"ejek Zaza meleletkan lidahnya mengejek Devan.Membuat cowok itu kesal.

Sedangkan yang lainnya merasa gemas dengan tingkah gadis itu.Ingin memilikinya,tapi gadis itu sudah dimiliki orang lain.Yang tak mungkin sekali pun ingin berpaling darinya.

Zaza melihat-lihat sekitar hingga matanya melihat Nisa yang sedang mencari tempat duduk.

"NISA!"teriak Zaza membuat mereka menoleh kaget.

Nisa yang merasa dipanggil langsung menoleh kearah sumber suara kemudian,menunjuk dirinya sendiri.

"Iya sini!"suruh Zaza melambaikan tangannya.

Nisa menghampiri meja yang diduduki Zaza."Kenapa,Za?"tanyanya saat sudah berada disana.

"Duduk sini aja bareng kita!"jawab Zaza.

"Emm emang boleh?"tanya gadis itu.

"Gausah deh,Za! Gue duduk sama temen gue aja disana,"tolak gadis sambil menunjuk teman-temannya.

"Udahlah! Gabung sini aja,masih kosong tuh disamping Alan!"ujar Lifa.

"Ayo sini,kak! Yang lalu biarlah berlalu! Mari kita memulai hidup baru,siapa tau nanti jadi pasutri baru!"goda Alan.

"Azeek,Lan!"sahut Arzan.

"Udah bareng aja! Kita temenan sekarang! Yang dulu-dulu dilupain aja!"ucap Vania yang diangguki mereka semua.

"Udahlah lama kak!"decak Alan menarik tangan Nisa agar duduk disebelahnya.

"Eh!"Nisa terkejut saat tangannya ditarik hingga ia terduduk disamping Alan.

"Ya-yaudah gue gabung!"ujar Nisa pada akhirnya.

"Huhu teman baru,pacar baru!"seru Alan.

"Pacar mulu lo,Lan!"tegur Vian membuat cowok polos itu menyengir.

"Berjanda,bang!"

"Bercanda!"koreksi Devan,dan juga Arzan barengan.Membuat mereka tertawa.

Nisa tersenyum melihat itu,ia bersyukur bisa mengenal orang-orang seperti mereka.Ternyata mereka itu sangat asik.

—•✿•—

Berjalan santai dikoridor sekolahnya,dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.Membuat para kaum hawa menatap cowok itu dengan tatapan terpesona.

Apalagi,melihat rambut cowok itu yang acak-acakan,ditambah dengan dua kancing baju bagian atas yang tidak dikancing.Membuat para siswi menatapnya penuh kagum.Cowok jaksel emang gak usah diragukan.

Kalian pasti tau'kan? Cowok itu adalah Vian yang kini berjalan sendirian.Tidak bersama sahabatnya ataupun gadisnya.Cowok itu berjalan kearah parkiran.

Bel pulang sudah dari dua puluh menit yang lalu.Tapi,cowok itu masih berada disekolah,karena ia tadi pergi ke rooftop.Bersama Arzan,Devan,dan juga Alan.Sedangkan Zidan? Tidak tau cowok itu katanya ada urusan dengan keluarganya.Arzan dan juga Devan masih di sekolah,mereka berdua katanya akan singgah dulu ke kantin.

Begitu sampai ia langsung memakai helmnya,kemudian naik keatas motor sport berwarna hitam itu.Melenggang pergi dari sana,tidak pulang.Melainkan pergi kerumah sang kekasih.

Zaza sudah pulang lebih dulu bersama teman-temannya.Gadis itu tadi,sempat meminta izin padanya.Karena,tidak tega,jadilah ia membolehkan gadis itu pulang bersama teman-temannya,ia juga tidak mau mengekang gadis itu.Karena,ia belum memiliknya sepenuhnya.Masih separuh ini wkwk.

—☾⭒☽—

Duduk di pangkuan sang kekasih,dengan kepala yang bersandar nyaman di dada bidang milik kekasihnya itu.Dengan si cowok yang memeluk lengannya.Tangan cowok tersebut sibuk bermain game online.

"Kak!"panggil gadis itu.

"Hm?"sang kekasih berdehem singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone nya.

Gadis itu berdecak kesal."Hadap sini dulu!"rengek gadis itu.

Dengan gemas si cowok mencium rambut gadis itu.Kemudian menoleh,"Kenapa?"

"Giliran ya? Mainnya,bosen."jawab gadis itu menghela nafas lesu.

"Emang bisa?"tanya cowok itu sambil terkekeh pelan.Mengalihkan perhatiannya,kembali menatap handphonenya.

Cowok itu mengumpat didalam hati saat melihat ia sudah terkulai lemas ditanah.Karena,diserang oleh lawannya.

"Ihh ngeremehin!"gadis itu menatap kesal sang kekasih.

"Lepasin dulu!"gadis itu berniat turun dari pangkuan kekasihnya.

Cowok itu malah mengeratkan pelukannya."Mau ngapain sih,Za? Diem aja!"

"Zaza mau ambil hp,kak!"gadis itu melepas paksa pelukan kekasihnya.Kemudian pergi meninggalkan sang kekasih.

Zaza dan juga Vian,kedua pasangan remaja itu kini tengah berada dibalkon kamar milik Zaza.

Gadis itu kembali dengan handphone yang ia pegang.Zaza kemudian,duduk kembali dipangkuan Vian.Yang langsung disambut oleh Vian,cowok itu melingkarkan kedua tangannya,memeluk tubuh mungil gadisnya.

Zaza merebut handphone Vian.Kemudian,menyondorkan handphone miliknya.Yang di ambil alih oleh cowok itu,sambil mengernyit bingung.

"Tuker! Punya Zaza susah dimainin!"ujar gadis itu.

"Bay one?"ajak Vian sambil membuka aplikasi game online di handphone milik Zaza.

"Ayok!"jawab gadis itu.

Beberapa menit berlalu hingga tidak sadar bahwa permainan sudah selesai,dan yang menang adalah Vian.Karena,Zaza yang menukar handphone nya dengan handphone milik gadis itu.Membuat Vian tidak kesusahan melawan.

Karena,hero milik gadis itu lebih kuat.Cowok itu sempat terkejut melihat level permainan milik Zaza yang sudah diatas miliknya.

"Yess menang!"seru Vian dengan senang.

"Karena,itu aku mau minta sesuatu!"sambungnya.Membuat Zaza mengernyit bingung.

"Perasaan tadi gak taruhan deh. Gak ih gamau!"tolak Zaza menggeleng.

"Harus mau!"paksa cowok itu.

"Yaudah,apa?"tanya gadis itu dengan pasrah.

"Janji dulu!"ucap cowok itu.

"J-janji!"sahut Zaza dengan gugup.Tiba-tiba jantungnya berdetak kencang.

"Kiss me!"jawab Vian tersenyum miring.

Zaza melototkan matanya."Ih gak! Gak mau!"tolaknya.

"Udah janji loh,gak boleh diingkar!"ujar Vian.

"Di pipi aja ya?"tawar gadis itu.Karena,Vian suka meminta yang aneh-aneh.

Cowok itu mengangguk mantap."Iya,buruan cepet!"suruh cowok itu tidak sabar.

Zaza mengangguk pelan.Gadis itu mendekatkan wajahnya bersiap untuk mencium pipi cowok itu.Tapi,tanpa diduga cowok itu malah menolehkan kepalanya membuat,Zaza yang seharusnya mencium pipi milik Vian menjadi mencium bibir cowok itu.

Dengan gerakan cepat cowok itu melumatnya.Kemudian mengecup bibir itu dengan singkat.Lalu,melepasnya.Beralih menatap gadisnya yang mematung.

"Blushing!"ejek Vian sambil terkekeh pelan.Melihat wajah Zaza yang memerah.

Gadis itu tersadar kemudian,menatap kesal kearah Vian.Mencubit pinggang cowok itu.Membuat Vian meringis.

"Awsh..."

"Berani ya? Aku hukum mau?"tanya cowok itu tersenyum miring.

Dengan gerakan cepat cowok itu menggendong tubuh mungil gadisnya ala bridal style,kemudian menidurkan Zaza di ranjang milik gadis itu.Mengunci pergerakan Zaza.

"Kakak! Ya deh iya Zaza minta maaf,lepasin!"rengek gadis itu dengan gugup.

Vian tersenyum miring.Cowok menggeleng pelan.Lalu,mengikis jarak antara mereka berdua.Membuat Zaza memejamkan matanya.

Vian terkekeh gemas melihat wajah gadisnya yang sangat lucu saat seperti ini.Vian sangat suka mengerjai gadis itu.

Zaza yang tidak merasakan hal apapun yang terjadi,membuka matanya.Gadis itu membelalakan matanya melihat Vian yang tersenyum geli sambil menatapnya.

"Ngapain nutup mata gitu?"tanya Vian,tersenyum jahil.

Gadis itu menggeleng pelan.Sial,ia dikerjai oleh kekasihnya itu.Malu sekali rasanya.

"Kamu kira aku mau cium kamu hm?"tanya cowok itu,seolah tau apa yang ada didalam pikiran gadis itu.

"E-enggak ya!"jawab gadis itu dengan cepat.Memalingkan wajahnya malu.

"Masa sih?"tanya cowok itu menggoda.

"Serius ihh,minggir sana!"titah Zaza sedikit gugup.

"Gak!"cowok itu menggeleng.

"Minggir gak?"gadis itu menatap tajam kearah kekasihnya itu.

"Gak mau,sayang!"tolak Vian menggeleng.

"Beneran sayang?"tanya gadis itu sedikit malu dengan apa yang ia ucapkan.

"Beneranlah."jawab cowok itu.

"Kalo gitu minggir!"titah Zaza.

Vian mengubah posisinya.Cowok itu duduk di sisi ranjang diikuti oleh Zaza.

"Bosen,kak!"ucap gadis itu.Seperti anak kecil.

"Yaudah,mau kemana?"tanya cowok itu,mengusap rambut gadisnya.

"Mau jalan-jalan! Beli martabak,"jawab Zaza antusias.

"Ayo!"ajak Vian.Beranjak dari duduknya.

Zaza mengangguk semangat."Nggak ganti baju dulu,kak?"tanya gadis itu.Karena, Vian masih menggunakan baju seragam sekolahnya.

"Gausah,nanti aja."jawabnya.

"Udah ayok!"cowok itu menarik tangan Zaza mengajaknya keluar.Pergi membeli martabak,yang gadis itu inginkan.

—⭒TBC⭑—

Aduh aduh aduhh puas nggak??

Lala triple up loh hehe

Biar cepet endnya ini!

20 persen lageee menuju end nih!!

Happy end or Sad end?

Sad end?

Jangan lupa spam komen!!

Papayyyy


Continue Reading

You'll Also Like

5.3K 325 24
" lo bisa minggir ngga sih", suara bariton seorang lelaki menggelegar diseluruh penjuru kelas. Langit Sastra Adiwiyata, sosok lelaki tampan dengan t...
34.6K 2K 42
Arkananta Darren Agnibrata Panggil saja kulkas berjalan karena dia dingin, gapeduli terhadap apapun, irit bicara, cuek banget sama yang namanya cewek...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.6M 51.4K 23
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1.5K 160 7
"Heh! Pendek!" "Bella nggak pendek! Galvin aja yang ketinggian!" "Tinggi aja lo nggak nyampe satu lima puluh. Lu mah bukan manusia, tapi botol yakult...