Setelah menyelesaikan seluruh sesi latihannya hari ini tara berganti pakaian dan berjalan pelan menuju loker untuk mengambil ransel dan barang bawaannya yang lain.
Tara tampak lemas dan sedikit pucat, sesekali juga tara memegangI perutnya.
Marco yang juga baru selesai berganti pakaian melihat tara yang tampak lesu sedang mengetik sesuatu diponselnya. Seperti mendapatkan jackpot, marco tersenyum tipis lalu melangkahkan kaki menuju cafetaria.
TO : Rakacau
"Raka, jemput gue.. perut gue sakit banget"
"aduh gue lagi sama lea nih ra, gimana ya"
"Yaudah deh gue balik sendiri , lo temenin lea aja"
"gue kesana deh, tunggu ya gue anter lea balik dulu"
"ngga usah ka, nggak enak. Gue nebeng temen gue aja deh"
"serius? Gue kesana nih kalo ngga ada tebengan?"
"udah tenang aja gue bisa balik sendiri"
"yaudah, kabarin kalo udah sampe rumah"
"Iya bawel"
Tara meletakkan ponselnya dilantai setelah mengirim balasan terakhir, dengan posisi duduk dilantai dan bersandar pada dinding, sedang kakinya dia biarkan menjulur lurus. Tara mengelus perutnya yang nyeri karena hari pertama siklus bulanannya.
"nih ra,,," marco menyodorkan satu cup teh panas pada tara lalu duduk disamping tara.
"marco? Aku kira udah pulang" tanya tara
"belum, tadi kedepan sebentar. aku liat kamu duduk disini mainan HP" jawab marco,marco melirik sekilas kaki tara yang terjulur lurus dilantai
"boleh ngga ra?" tanya marco menunjuk jempol kaki tara,meminta ijin untuk memijatnya seperti yang biasa raka lakukan.
Tara sedikit bingung dengan sikap marco, lalu dengan ragu mengangguk pelan, karena memang itu yang dia butuh kan saat ini.
"ini ngga ngrepotin ko?duh ngga usah deh ko,kesannya aku kaya lagi nge-babuin kamu."kata tara sungkan
"aku pernah liat raka nglakuin ini buat kamu kalo lagi sakit perut, ngga repot kok ra.
Aku malah seneng kalo kamu mau ngrepotin aku, kaya kamu suka ngrepotin raka" marco tersenyum sambil memijat lembut jempol kaki tara.
"hah,,kenapa mau direpotin?aneh kamu marco,
raka aja mencak-mencak kalo aku suruh-suruh. Ini malah menawarkan diri"tara tertawa mendengar ucapan marco
"emang ngga boleh ya kalo aku mau kamu repotin juga? Aku mau kok jadi andalan kamu juga kapanpun"jawab marco serius
"yY..yaa ngga tau juga sih, aku ngga pernah ngrepotin orang selain raka dan keluargaku.hehehehe.."tara menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"mulai sekarang kamu boleh ngrepotin aku kok ra, kapanpun. Bahkan tengah malampun aku bakal datang kalau kamu panggil"
Tara masih bingung dengan ucapan dan sikap marco, tapi akhirnya memilih menanggapinya dengan bercanda
"tengah malem? Mau main jelangkung?hahahaha,,,
Marco-marco,," tara tertawa sambil geleng-geleng kepala
"jangan nyesel ya udah ngomong gitu, aku kalo udah mau ngrepotin orang ngga pernah setengah-setengah lho" gurau tara sambil menepuk-nepuk pundak marco
"anytimes tara,,"jawab marco ikut tertawa.
Marco sedikit kecewa, susah payah dia mencari momen dan membangun situasi yang tepat untuk menunjukkan sedikit perhatian dan perasaannya, tapi gadis dihadapannya sungguh cuek dan tidak peka. Tapi marcotidak akan menyerah, marco akan terus berusaha mendapatkan hati tara.Mungkin tidak hari ini,lain kali marco akan lebih berusaha lagi
>>>---<<<
hai readers,please support my work by following my account and voting for this story.
don't forget to leave your comments too..
thanks guys,,,
love you all,,
-Author-