Mylovelly

By chihamusen

503K 6.6K 189

Ini kisah tentang Alyra yang selalu sabar dan tetap tegar mencintai Axello yang mempunyai hati sekeras batu h... More

Pacar lama?!
Mantan temannya
Berusaha buat Lo?!
Siapa itu cewek?!
Ingat dia gak?!
Rela kotor deminya
Sahabat cowok terbaiknya
Iseng Pembalasan
Kacamata Hitam
Bukan selera gue!
Perasaan lebih
Masih Kangen
Sama yang Baru
Niat busuknya?!
Mimpi mustahil
Berhati malaikat?!
Sekalian Kencan.
Terbayang gemas
Ambigu aturannya?!
Latihan praktek anu?!
Dibuat tak betah?!
Si mesum gila?!
Takdir atau nasib?!
Guru Privatenya
Benci atau suka?
Simpanan temannya sendiri?!
Apa maunya?!
Perintah Tuan?!
Kena jebakannya
Benda terlarang
Merasa kehilangan?!
Kekasih sebenarnya?!
Menipu perasaannya
Teman masa kecilnya.
Terasingkan perasaan
Sentuh atau Injak?!
Teman barunya
Saingannya
Pindah sebangku
Hukuman bersamanya.
Jawaban Cinta!!
Mengejar hati?!
Mewujudkan buktinya!!
Gebetan Baru
Permainan gila!!
Calon Mertua Idaman
Tak mengakuinya
Kencan serius!?
Masa lalunya?!
Terasa Berat Baginya
Bahaya mengancam?!

Pasangan Resmi!!

230 13 0
By chihamusen

Selamat membaca!!

Semoga suka dan terhibur!!

VOTE DAN KOMENT YAA!!

Harap maklum typos bertebaran....

"Kevan Lo kenapa dah jalannya gitu kek biji perawan baru mau pecah aja lo," tanya Savero yang sudah siuman entah sejak kapan cowok itu bangkit dari pingsannya terakhir mereka bersama. Lalu anak itu itu tertawa renyah diikuti oleh yang lainnya.

"Lo gak tau apa-apa yang barusan gue alamin jadi gak usah sok peduli dah basi Lo pada!!" kesal Kevan dengan muka sedikit memerah menahan malunya.

Axello terkekeh sebentar saat melihat ke arahnya. Meski dia balas memeluk Alyra dalam keadaan cewek itu masih sesenggukan dibalik dekapannya.

Alyra tak mau melihatnya, ia masih membenamkan wajahnya di dada hangat cowok gondrong itu dengan nyamannya. Kevan yang juga memandangnya merasa bingung, kenapa Alyra masih saja menangis apa karena sehabis melecehkan dirinya terus cewek merah itu malah meanggap dirinya sendiri sebagai korbannya Kevano. Cih! Kevan tak jadi membongkarnya didepan mereka kalau tahu Alyra semakin seperti jelas teman-temannya yang lain pada akan mengira Kevan lah membuat kondisi perempuan itu menjadi terpuruk dimata mereka.

Sedangkan teman mereka tadi hanya mengisi hiburan dalam candaan tawa ria sejenak agar suasana tak terlalu mencekam saat Alyra menangis tiba-tiba memeluk Axello yang hampir saja terjatuh dibuatnya.

"Masa sih? Kayaknya abis sakit membekas enak. Gitu gak sih peribahasanya." ujar Satria ngasal.

"Diem lu pada! Mentang-mentang gue kayak gini berani banget mulut lentur Lo pada sama gue!! Awas lihat aja entar gue patahin leher Lo kayak burung hantu!!" sengit Kevan balas menatap mereka satu-satu. Eboy  terlihat mengelus dadanya dengan tenang. "Aman lanjutin,," kekehnya saat melihat Kevan semakin terpancing dibuatnya.

"Terus siapa yang buat Lo udah kayak gitu, kasih tau lah sama anak-anak biar mereka yang akan ngehajarnya,," kata Axello santai pada Kevan.

"Gila kali ya! Bukannya ngebelaain gue yang ada mereka gak percaya, malah pada gebukin gue segala lagi ramai-ramai demi belain ayang Lo itu!!" batin Kevan bergumam pelan sejenak lalu menatap miris dirinya. Tentu saja para temannya itu akan lebih memilih cewek itu ketimbang dirinya. Bisa habis Kevano dikeroyok oleh tangan mereka. Kevan tahu kalau Alyra itu lumayan terkenal disekolahnya karena parasnya yang sangat cantik juga sebagai ratu primadona hampir membuat seluruh para anak lelaki akan tunduk dibawah kakinya kecuali Axello yang sulit terpengaruh hal apapun dari gadis itu, hanya karena dia cukup bodoh dan Axello tak menginginkannya tapi entalah kalau kedepannya cewek itu pasti punya banyak jurus rahasia agar bisa melumpuhkan hati baru Axello dengan sedikit mudahnya.

"Gara-gara Lo!!" sahut Kevan berdecak kasar membalas cowok gondrong itu meski tatapannya melirik samar ke arah punggung Alyra yang membelakanginya masih dipeluk oleh Axello. Lantas Kevano memilih pergi saja dari situ agar tak semakin dicurigai oleh mereka.

"Lah kok gue sih hah?!" kata Axello tak terima malah dirinya yang disalahkan oleh cowok itu atas perbuatannya sendiri.

Begitu Alyra itu mulai tenang baru lah dia kemudian memutuskan pamit untuk pulang setelah Kevano pergi. Ia mengusap air matanya sesekali saat Ale menunggunya diparkiran. Yang sebenarnya Alyra ingin sekali meminta diantarkan oleh Axello tapi cowok itu masih punya urusan lain, jadi Alyra harus terpaksa dengan Ale yang sempat mengomelinya karena ayah mereka terus menantikan kepulangannya.

______

Dan hasil ujian sekolah akhirnya telah keluar. Alyra bisa menggeserkan posisi nilai Mea untuk sementara. Jadi   karena Alyra bisa memenuhi syarat dari Axello untuk mendapatkan nilai yang cukup tinggi. Mau tidak mau akhirnya dia terpaksa menerima gadis itu menjadi pacarnya. Status baru Axello yang telah dua tahun kosong kini kembali diisi oleh perempuan itu.

"Mea kok Lo bisa kalah sih dari dia? Kan gue jadi harus pacaran sama dia. Lo gimana sih tumben otak Lo jadi turun dikit?" protes Axello pada gadis itu yang satu-satunya masih dia harapkan kini tak bisa membantunya sama sekali.

"Hehe maaf Xello, aku cuman sengaja biar kalian bisa jadian. Kasihan kan dia selalu ngejar kamu tapi kamu semakin gak jauh dari dia." kata Mea terkekeh kecil.

"Ya tapi gak gitu juga. Ini harus diulang!!" sewot Axello masih tak percaya.

"Udah Lo terima aja!!" ucap Rendra dengan tatapan datarnya yang seolah tak bersahabat sambil menepuk pundak cukup keras agar cowok itu tersadar dengan perjanjian yang telah dia buat pada cewek itu.

"Ta-tapi gue belum siap mau nikah!! ujar Axello mendadak sedikit tergagap. Ia menjadi khawatir takut Alyra akan berlebihan memintanya saat Axello terbayang akan bagaimana cewek itu terus memaksanya dengan segala cara apalagi mereka sekarang resmi pacaran karena kesalahannnya membiarkan Mea ikut campur dalam urusannya.

Tanpa disadari Ale menggebrak meja dan memukulnya dengan kepalan keras. Hingga membuat Axello yang sempat tergagap jadi lancar berbicara karena ulah cowok satu itu. "Lo bisa santai gak sih Le?! Jantungku jadi tempat diskotik dengarnya!!" sengit Axello.

"Ale bilang aja Lo gak suka kan liat gue akan bersanding dengan Axello? Gue tahu Lo orangnya suka benci gak jelas!!" celetuk Alyra yang tiba-tiba muncul sempat ikut terkejut juga sejenak dengan Ale yang seolah terlihat marah entah apa yang membuat cowok itu ingin membakarnya.

"Gue cuma kaget doang sama nilai hasilnya." jawabnya kemudian.

"Mana coba gue liat!!" ujar cewek itu ikut penasaran.

"Gak usah liat punya orang!!" delik Ale. Kevan sontak menoleh cepat kearahnya sebentar. Melihat Kevan yang juga menatapnya membuat Ale baru tersadar dengan ucapan ambigunya pada Alyra yang kadang suka memancing keadaan.

"Maksudnya tuh cewek mau liat apaan dah dari lo?!" bisik Kevan terlanjur penasaran. Alyra memberikan pelototan yang cukup mengerikan untuk dilihat oleh cowok itu.

"Lo jangan salah paham! Gak tau dah gue malas jawabnya." lalu Ale langsung pergi keluar dari kelasnya begitu saja sembari ingin bertanya dengan guru tentang hasil nilai ujian mereka tadi.

"Yuk Mylove mari kita deklarasi hubungan baru kita ke semua anak-anak pungut disini biar pada tahu dan yakin kalau kita udah beneran sepasang kekasih." kata Alyra langsung menyambar lengan kekar Axello dengan memeluknya manja.

"Plis tolongin gue Kev!!" ujar Axello tanpa suara pada Kevano yang hanya bingung "Hah? Gak dengar congek!!" sahutnya begitu saat Axello telah dibawa oleh cewek itu keluar dan mencari tempat yang lebih terbuka disana untuk menyatakannya.

"Katanya Axello masih gak percaya kalau Alyra bisa menjadi pacarnya sekarang makanya dia keberatan gitu buat nerimanya." jelas Mea.

Kevan terdiam sebentar, kalau biasanya dia lebih semangat untuk mengurusi kedua pasangan baru itu, kini Kevan tak mau terlibat lagi dengan hal itu apalagi si Alyra. Masih teringat bagaimana rasanya tangan Alyra membekas pada bagian milik dirinya itu sejak terakhir malam bermain. "Oh gitu ya, gue gak mau ikutan dah capek liatnya." kekeh Kevan agak terdengar garing. Ia pun menggelengkan kepalanya keras demi memenangkan pikirannya.

"Jangan sampai gue berubah jadi cewek beneran," batin Kevan menggumam dan bergidik seketika saat membayangkannya sekilas.

"Bagus dong! Biar mereka berdua gak gangguin hubungan kita lagi. Dari kemarin selalu ngagetin saat kita mau mesra-mesraan,, " Rendra masih teringat bagaimana dirinya selalu saja dipergoki oleh Axello. Ataupun Mea yang kadang merasa cemburu saat tahu Alyra sangat dekat dengan cowoknya. Jadi itulah saat yang tepat bagi mereka untuk menjodohkan Alyra dan Axello meski keduanya berlawanan bertolak belakang dengan otak yang masing-masing jauh berbeda sekali.

"Sabar Kev. Lo tinggal minta rujuk aja sama Syella dia pasti langsung mau mengiyakannya. Itu sih saran gue biar Lo gak ngenes liat orang pacaran." ujar Savero menimpalinya.

"Lo ngaca sana! Udah cantik belum? Kalau gak bisa tanya sama kakek lo biar lebih yakin,," desis Kevan tajam.

"Gue mah masih ada anak-anak lain yang harus diurus dulu sebagai bapak tiri buat mereka jadi kalau masalah cewek belakangan dulu biar enak," sahut Savero melirik ke arah Eboy, Jastin dan Satria saling ribut dengan hal sepele entah karena apa yang pastinya adu mulut mereka yang tak berhenti terus mengatakan dirinya lebih baik.

"Bisa gila lama-lama gue disini." gumam Kevan kesal sendiri dengan tingkah macam-macam para temannya itu saat melihat mereka lalu masih terlintas bayangan mengerikan cewek merah itu dan sekarang ia mulai teringat kembali dengan Syella mantan terindahnya itu sesaat.

"Jangan lupa kasih tau gue ya kabar kalian kalau udah balikan lagi." teriak Savero dari jauh ketika Kevan sudah mencapai depan pintu. Cowok itu langsung menutupnya dengan sangat keras.

***

"Selamat ya Xello sama Yira kalian udah jadian resmi. Gue senang dengarnya."

"Serius Lo senang? Atau masih sedih belum bisa baikan sama Kevan?" kini Axello terlihat lebih menyebalkan dari sebelumnya ketika Syella berbicara memberikan selamat atas mereka berdua. Sebelum akan balas menjabat tangan Syella, namun bukan Alyra namanya kalau membiarkan Axello berpegangan dengan cewek lain, Alyra bergerak lebih gesit menjabat tangan Syella lalu menghentakkan sejenak membuat cewek sempat terkejut.

"Iya dong kan sayang? Kita akhirnya beneran pacaran kemarin sih masih calon gebetan. Sekarang udah dekat tinggal selangkah lagi maju bisa masuk sah jadi suami istri." ucap Alyra sambil menyentaknya.

"Mengkhayal mulu mana bisa Lo." cibir Syella langsung menoyor jidat gadis itu agar berhenti membayangkannya hal yang belum pasti.

Sedari tadi Axello terus meminta untuk dilepaskan dari cewek itu. Tapi Alyra tetap saja keras kepala dan tak mau melakukannya. Hingga mantan Axello lewat sekaligus cinta pertamanya saat dulu, kini Rania berhenti di depannya. Kedua pasangan itu sempat saling ribut karena Alyra yang manja dan Axello yang sudah tak tahan ditempeli olehnya. Langsung terdiam begitu ada  Rania didekat mereka.

"Axello ka-kamu beneran sama dia..." ucapan Rania terhenti saat Axello langsung merengkuh pinggang Alyra dengan sangat erat yang membuat cewek itu sontak terkejut dan melotot tak percaya apa yang dilakukan dengan cowok gondrong itu.

"Iya gue sama dia sekarang. Maaf ya  gue udah gak bisa lagi temanan sama anak-anak cewek lainnya sih. Kalau mau Lo ngomong sama dia aja." ujar Axello melirik ke arah Alyra saat masih berbicara pada Rania. Syella hanya menggelengkan kepalanya sebentar. Alyra saat itu juga menatap Axello dari samping dengan penuh cinta karena akhirnya lelaki itu membalasnya.

"Lo dengarin tuh! Jangan jadi pelakor baru ingat ya awas aja Lo sampai gangguin hubungan mereka. Gue injek pala Lo." kata Syella yang menggantikan Alyra saat cewek itu hendak mengatakan sesuatu pada Rania namun Syella malah mendahuluinya. Axello hanya bisa terdiam melihatnya saat Rania seolah sedang disudutkan oleh sahabat ceweknya itu.

"Engh... Gitu ya yaudah aku duluan ya,," kata Rania canggung saat bertatapan sempat dengan mata galak Alyra yang seolah siap akan menerkamnya. Ia mengigit bibirnya dan bergegas menjauh karena ucapan Syella tadi cukup tajam untuknya.

"Tenang Ra, urusan mantan Axello kalau mau berani macam-macam biar gue yang hadapin Lo cukup jaga Axello aja biar gak diculik tante-tante." kekeh Syella. "Sialan Lo Syell." dengus Axello pelan.

"Ih sayang kok kamu tiba-tiba meluk aku sih didepan dia? Kamu sengaja ya mau manfaatin aku biar mantanmu itu harus cemburu gitu?" kesal Alyra yang baru sadar dengan maksud dibalik perilaku Axello agar membuat Rania semakin menjauh darinya.

"Tadi aku peluk kamu gak mau! Giliran gak diminta pas ada orang lain baru deh dipamerin segala." cebik Alyra yang merasa aneh dengan sikap Axello yang tiba-tiba itu tadi. Awalnya ia sangat senang sudah dianggap oleh laki-laki itu namun ternyata Axello hanya ingin memanasi mantan ceweknya itu. Kalau dipikir-pikir Alyra merasa dibodohi dengan sikap manis palsu cowok itu.

"Eh beneran kok sayang. Lo gimana sih ini gue udah mau balas meluk Lo. Jangan nyari masalah dah cuma karena dia,," kata Axello baru melepaskannya. Tapi Alyra masih tetap bergelantungan dilengan Axello hingga membuat bahu Axello sedikit berat karena cewek itu terus merengek padanya.

"Tapi aku gak suka kamu kayak gitu tadi." manyun Alyra masih kesal dengan Axello tadi padanya mengingat soal Rania yang muncul dihadapan mereka.

"Yaudah kita makan dulu gue laper ngeliat Lo gak ada habisnya ngoceh."

"Tapi suapin ya!!" pintanya.

"Gak ada! Makan sendiri pake kaki Lo!!" sahut Axello.

"Biarin aja Lily gak usah diajak udah sana pergi!! Alyra mulai ngambek.

"Iya tapi gantian!!" ujar Axello kemudian, barulah Alyra kini tersenyum riang dan naik melompat ke punggung Axello, membuat cowok itu terpaksa harus menggendongnya dari belakang.

Syella hanya bisa meringis malu dan menahan dirinya untuk tidak ikutan mengamuk saat menyaksikan keromantisan baru mereka berdua sebagai sepasang kekasih resmi bersemi.

TBC....




Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 327K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
2.6M 140K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
812K 96.9K 13
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
1.6M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...