D.N.A || Kim Seok Jin x Hueni...

By msdear_

69 11 2

Jessica harus mengorbankan segala mimpi dan cita-citanya ketika mengetahui ada makhluk kecil yang siap tumbuh... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6

Part 7

12 1 0
By msdear_

Tahun silih berganti,
Jessie berhasil membesarkan putra tercintanya dengan baik.
Meskipun sejak lahir tidak pernah merasakan kehadiran figur seorang Ayah, namun Kai bisa tumbuh menjadi anak yang sempurna.
Ya, sempurna. Bagi Jessie, jika ada kata lebih dari sempurna, maka kata tersebut akan Ia berikan untuk putra tercintanya.

Kai tumbuh besar menjadi anak yang manis dan dicintai oleh semua orang yang ada disekitarnya. Kemampuan akademiknya sungguh tidak perlu diragukan lagi. Disamping otaknya yang cerdas, Ia juga sosok anak yang kritis.

Kai pun memiliki minat yang luar biasa terhadap musik. Ia memiliki kemampuan dalam memainkan beberapa alat musik. Baru-baru ini Ia sedang membujuk sang Mama untuk mendaftarkannya les Drum.

"kalau sudah lulus sekolah dasar, Aku boleh mengejar cita-citaku gak Ma?"

"Emangnya cita-cita Kai mau jadi apa?" tanya Jessie sambil memperhatikan putranya yang tengah sibuk bermain piano.

"Idol Kpop" ucapnya dengan penuh antusias.

*deggg!!

"Ma? Kok ngelamun? Mama gak mau kasih selamat ke Aku?" ucap Kai seraya menyentuh bahu Jessie.

Ucapan Kai berhasil membuyarkan lamunan Jessie.

Jessie tersenyum lebar seraya memberikan pelukan hangat untuk sang putra yang hari ini telah lulus sekolah dasar.

"Congratulations untuk anak Mama tercinta. Mama bangga sekali sama Kai" ucap Jessie ditengah pelukannya.

"Terima kasih Mamaku yang paling cantik sedunia" ucap Kai membalas pelukan sang Mama.

"Kaiiii!!!" seorang wanita berlari ke arah Kai lalu memeluknya.

"Anak gantengnya Mommy, selamat yaa. Akhirnya kamu lulus dan akan masuk ke Junior High School" ucap wanita itu diantara pelukannya.

"Terima kasih banyak Mommy Barbie. Tapi, Kai tidak akan lanjut ke Junior High School" sahut Kai sambil melepas pelukannya.

"Eh? Kok gitu? Kamu mau putus sekolah? No! Gak boleh, Mommy Barbie gak ngizinim" ucap Barbara

Kai terkekeh.

"Kai gak putus sekolah, Mom. Tapi Kai mau ngejar cita-cita Kai jadi Idol Kpop. Mama pun udah tau hal ini.  Iya kan Ma?" ucap Kai.

Jessie hanya tersenyum tanpa berbicara satu patah katapun.

"Ma? Kita udah pernah discuss soal ini kan? Kok Mama diem aja?" ucap Kai dengan raut wajah yang kesal.

"Kita discuss lebih lanjut nanti dirumah ya. Sekarang kita celebrate your graduation dulu yuk. Mommy Barbie udah luangin waktu loh buat kita" ucap Jessie sambil memegang lengan Kai.

"Kalau gitu Kai tunggu dirumah aja" ucapnya seraya pergi meninggalkan Jessie dan Barbara.

Jessie hanya memandang punggung sang anak yang berlalu begitu saja.

"Kayaknya kita perlu coffee time deh.  Yuk" ajak Barbara.

Mereka berdua kini berada di sebuah coffee shop yang terletak tak jauh dari lingkungan sekolah Kai.

"Jessie, kau harus percaya dengan Kai. Dia tidak akan macam-macam di sana" ucap Barbara seraya menyeruput hazelnut latte hangat miliknya.

"Aku bukannya gak percaya sama Kai. Tapi Aku takut." ucap Jessie.

"Takut Kai bertemu dengan Papanya? Dan takut Kai tahu masa lalu kalian berdua?"

Jessie terdiam.

"Jess, Seokjin tidak akan tahu kalau Kai itu anaknya. Kalian berdua saja sudah tidak pernah berhubungan kan sejak malam itu? Lihat wajah anakmu, gak ada miripnya dengan pria itu. Lagi pula Korea Selatan luas Jess. Gak akan mudah juga mereka bisa bertemu." ucap Jessie.

"Tapi tetap saja Aku khawatir. Kau tau kan kalau Aku ini gak bisa hidup tanpa Kai. Cuma Kai yang Aku punya di dunia ini, Bar" ucap Jessie lirih.

"Aku paham Jess. Tapi hari seperti ini akan tiba juga. Kai akan tumbuh dan menikah. Dia akan tinggal bersama istrinya. Walaupun konteksnya berbeda dengan saat ini, tetap saja suatu hari nanti Kai akan memiliki kehidupannya sendiri." ucap Barbara.

***
Setelah mengobrol dengan Barbara, Jessie segera pulang ke rumah.

"Mama pulang... Kai?!" seru Jessie seraya melepas alas kakinya.

Jessie menyusuri ruang tamu,  dapur dan halaman belakang namun Ia tak menemukan sosok putranya.

Ia segera bergegas ke lantai dua, tepatnya ke kamar anaknya.

"Kai" ucap Jessie berusaha membuka pintu yang terkunci itu.

"Kamu di kamar Nak? Makan dulu yuk" ucap Jessie seraya mengetuk pintu kamar itu.

"Aku gak laper" sahut Kai dari dalam kamarnya.

"Kalau gitu tolong buka pintunya dong Nak. Mama mau masuk boleh?" ucap Jessie.

Tidak ada sahutan dari dalam kamar Kai.

Jessie menghela nafas gusar.

"Kai, kita kan harus discuss soal cita-cita kamu. Tolong dibuka yaaa" ucap Jessie.

Pintu kamar itu akhirnya terbuka.

Jessie melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar anak laki-laki yang dilahirkannya itu.

Kai saat itu sedang duduk di meja belajarnya sambil memegang selembar kertas.

"Kai lagi baca apa?" tanya Jessie dengan lembut.

Tanpa menjawab, Kai memberikan selembar kertas itu.

Jessie membaca setiap baris kalimat yang tertera pada kertas tersebut.

Air mata Jessie mengalir begitu saja ke pipinya.

"Kai?" tanya Jessie seolah meminta penjelasan dari Kai.

"Setahun lalu ada salah satu agensi asal Korea Selatan yang melakukan audisi di sekolahku. Agensi itu memang sedang membuka global audition. Hampir seluruh siswa mengikuti audisi itu namun gagal. Mama tau gak? Aku bisa lolos tanpa proses audisi." ucap Kai.

Sekolah Kai merupakan gabungan sekolah dasar hingga menengah atas.

Jessie berusaha mendengarkan putranya yang serius berbicara.

"Waktu itu Aku lagi di ruang musik, lebih tepatnya lagi main piano. Tanpa Aku sadari, salah satu staff agensi tidak sengaja melihat kemampuanku bermain piano. Staff itu nyamperin Aku. Aku ditanya bisa memainkan alat musik apa lagi, aku disuruh nyanyi."

"Dan staff itu bilang, Dia tertarik dengan bakatku. Tapi saat itu umurku masih kurang. Jadi Dia akan menungguku sampai berusia 12 tahun, tepatnya saat Aku lulus sekolah dasar. Dan seminggu yang lalu, staff itu datang ke sekolah untuk meminta kepastian dariku apakah Aku masih berminat untuk menjadi trainee di agensi mereka atau tidak."

"Trainee Ma, trainee. Aku gak akan ikut audisi lagi. Tapi akan dilatih untuk debut menjadi Idol"

"Staff agensi itu bilang kalau Dia akan memberikanku waktu seminggu untuk memikirkan tawaran darinya."

"Sekarang Kamu siap-siap ya" ucap Jessie

"Siap-siap kemana Ma?" tanya Kai bingung.

"Kita urus semua dokumen yang diperluin kamu untuk bisa pergi ke Seoul" ucap Jessie

"Jadi Mama ngizinin Aku pergi?" tanya Kai tak percaya.

Jessie tersenyum dan mengangguk.

Kai yang tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya itu pun segera memeluk Jessie.

"Terima kasih banyak Ma." ucap Kai.

"Mama akan selalu support kamu" ucap Jessie.

Dan mereka berdua segera menuju kantor imigrasi untuk mengurus passpor dan visa Kai.

Jessie tak kuasa menahan rasa gembiranya karena melihat senyuman di wajah Kai yang sedari tadi tak pernah menghilang.

Teruslah tersenyum,
Karena hanya senyumanmulah yang mampu menguatkanku disaat Aku rapuh.
Senyumanmu bak sebuah cahaya di tengah gelapnya hidupku.
Dan karena senyummu, Aku bisa bertahan sampai dititik ini.
Senyummu adalah sebaik obat termanjur yang pernah ada di dunia ini.
Tetaplah menatap Mama dengan senyuman itu.



Hot Momma.... Jessica Nourah Parker 💅

Continue Reading

You'll Also Like

125K 5.1K 93
a sister who's actions are untamed, and a brother who's feelings are untamed. With complete different personalities, yet an awesome bond, the sibling...
432K 6.7K 80
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...
418K 10.5K 59
Lady Florence Huntingdon, daughter of the well-known and more importantly, well-respected Earl and Countess Huntingdon is stepping into the 1813 marr...
1M 39.3K 92
๐—Ÿ๐—ผ๐˜ƒ๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ ๐˜„๐—ฎ๐˜€ ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๐—ณ๐—ถ๐—ฟ๐—ฒ, ๐—น๐˜‚๐—ฐ๐—ธ๐—ถ๐—น๐˜† ๐—ณ๐—ผ๐—ฟ ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ, ๐—”๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€ ๐—น๐—ผ๐˜ƒ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๏ฟฝ...