Male lead Antagonist

By Raraayyy16

665K 46.1K 7.9K

[ BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] @rryaxx_x8 Adrea tidak percaya dengan yang namanya transmigrasi. Mun... More

Prolog
🍂Part 2
🍂Part 3
🍂Part 4
🍂Part 5
🍂Part 6
🍂Part 7
🍂Part 8
🍂Part 9
🍂Part 10
🍂Part 11
🍂Part 12
🍂Part 13
🍂Part 14
🍂Part 15
🍂Part 16
🍂Part 17
🍂Part 18
🍂Part 19
🍂Part 20
🍂Part 21
🍂Part 22
🍂Part 23
🍂Part 24
🍂Part 25

🍂Part 1

48.4K 2.8K 41
By Raraayyy16

   SEORANG gadis berwajah pucat terbaring dibrankar UKS sekolah. Mata yang tadinya tertutup rapat, kini perlahan terbuka, menampilkan iris coklat miliknya. Adrea mengerjab pelan, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

Suara ringisan keluar dari mulutnya ketika kepalanya berdenyut nyeri. Tangannya terangkat untuk memijitnya pelan, berharap rasa sakit itu reda.

Adrea mendengus sebal ketika mengingat insiden terjatuh dikamar mandi tadi. Bisa-bisanya ada sabun terletak dilantai basah itu.

Apa mungkin sabun itu terjatuh atau karna ia yang toledor? Entahlah memikirkan itu semua membuat kepalanya semakin pusing.

"Rea, kamu udah sadar?" Suara lembut itu mengalun diperdengarannya sontak ia menoleh mendapati seorang gadis berparas cantik dengan pahatan wajah yang sempurna tersenyum padanya.

"Ini saha nying?" Batin Adrea binggung ketika gadis itu beranjak dari sofa dan berjalan mendekatinya.

Adrea mengamati gadis itu yang sudah duduk di bangku tepat disamping brankas. Adrea tidak bisa menyembunyikan kekagumannya atas paras sempurna didepannya ini.

Mata indah, bulu mata lentik, hidung kecil mancung, bibir tipis pink alami, wajah cantik, bahkan semua yang ada ditubuh gadis itu seperti memang diciptakan sebegitu sempurna. Jujur dia jadi insekyurr.

Gadis itu mengerjab beberapa kali merasa aneh ditatap se intens itu. Dia meneliti penampilannya, mungkinkah ada yang salah darinya?

"Emm... Rea, kamu gak papa kan? Aku minta maaf karna nolongin aku kamu jadi kayak gini," Gadis itu tertunduk merasa tidak enak. Adrea yang tadinya sibuk mengagumi ciptaan tuhan didepannya ini lantas tersadar dari lamunannya.

Adrea tertawa sumbang binggung harus menghadapi situasi ini. Dia jelas tidak mengenal sosok didepannya ini tapi kenapa gadis itu bersikap seakan dia mengenal dirinya?

Adrea berdehem lalu mengibaskan tangannya bersikap sksd pada gadis itu seperti yang dilakukan gadis itu padanya.

"Hahaha.. santai-santai gue emang baik kok. Lupain aja," Ucap Adrea ngasal walaupun sebenarnya tidak mengerti apa yang dikatakan lawan bicaranya ini.

Terlihat gadis itu mengukir senyum padanya. Membuat Adrea meringis, kenapa tuhan tidak memberikan pahatan wajah seperti ini juga untuknya?

"Senyumnya anjim! Kalau gue cowok udah gue pacarin lu," Batinnya.

"Kamu udah gak papa kan? Ada yang sakit gak? Kalau iya aku panggilin dokter ya," Ujar gadis itu yang masih tidak Adrea ketahui namanya.

Adrea menggeleng sebagai bentuk respon. Ia menelisik seluruh ruangan yang dia yakini adah ruang UKS.

Tunggu...UKS?

HAH? UKS!

Adrea melebarkan matanya ketika menyadari sesuatu yang aneh. Dimulai dari ia terbangun disini dan gadis ini yang berlagak mengenalnya. Bukankah seharusnya dia berada dirumah sakit?

Adrea menatap gadis itu dengan pandangan sulit dimengerti, melihat penampilan gadis itu yang dibalut seragam sekolah. Matanya berpindah menatap tubuhnya sendiri yang juga berseragam sama persis dengan gadis itu.

Apa-apaan ini?

Adrea panik. Dia segera turun dari brankar lalu berlari keluar UKS. Matanya menyapu seluruh lorong disana, atensinya menangkap siswa-siswi yang berjalan, berkumpul dan duduk di bangku yang tersedia.

Adrea tidak bodoh jika sekarang ia berada di sekolah menengah atas. Ini sangat aneh, bahkan sangat. Adrea tidak mengerti situasi apa yang terjadi padanya.

Kebingungan Adrea semakin bertambah ketika gadis tadi mengikutinya.

"Rea, ada apa? Kenapa kamu keliatan panik?" Tanya gadis itu yang tersirat kekhawatiran.

Pikiran Adrea sedang kalut saat ini, ia tidak bisa berfikir dan gadis itu malah melempar pertanyaan padanya.

"Rea kalau kamu-"

"Lo diem! Lo siapa sih? Jangan sok dekat, bisa?" Ketus Adrea. Perasaannya tidak menentu.

Banyak pertanyaan yang muncul dibenaknya.

Bagaimana bisa ia disini?

Bukankah tadi ia dikamar mandi?

Tidak mungkin bisa teleportasi kan?
Itu jelas tidak mungkin.

Dan yang jelas ia sudah lulus 1 tahun yang lalu kenapa kembali menjadi siswi SMA? Ini gila!

Tidak masuk akal!

Adrea tanpa sadar meremas rambutnya membuat gadis disampingnya ikut panik melihat tingkah Adrea yang aneh.

"Rea, ada apa sama kamu? Lepas Rea, rambut kamu bisa rontok," Pinta gadis itu menahan tangan Adrea agar berhenti menarik rambutnya sendiri.

Tidak bisa begini. Adrea menghela nafas panjang berusaha mengontrol diri agar kewarasannya kembali. Matanya beralih menatap gadis didepannya dengan mengulas senyum, lebih tepatnya senyum terpaksa.

Adrea harus mengorek informasi dari gadis itu. Sebenarnya ia kesal karna direcoki terus, tapi demi sebuah informasi. Adrea harus mengesampingkan kekesalan itu.

"Begini... Gue jujur nggak kenal lo sama sekali, wajah lo asing. Gue yakin ini adalah pertemuan pertama kita. Dan..." Adrea kembali melihat sekitarnya yang masih tampak sama.

"Kok bisa gue disini?"

Pertanyaan itu menimbulkan kerutan dikening gadis yang menjadi lawan bicaranya.

"R-rea? Kamu ngomong apa si? Ini aku. Erliza, temen kamu." Jelas gadis itu menimbulkan suara tawa yang berasal dari Adrea.

Adrea mengusap sudut matanya yang berair." Astaga, lucu lo. Gue itu udah lulus. Gue juga udah bilang gue nggak kenal lo. Teman kelas darimananya? PFFFFFFF" Adrea tidak bisa menahan tawanya, tidak habis pikir dengan gadis didepannya ini.

Adrea ingat betul, ia tidak memiliki teman yang bernama Erliza. Tapi sepertinya ia merasa tak asing dengan nama itu. Tapi dimana ya?

Ah, benar! Ia baru ingat nama gadis itu persis dengan nama tokoh didalam novel yang ia baca semalam.

Terdiam. Keheningan melanda keduanya sesaat sebelum pekikan tiba-tiba mengagetkan Erliza.

"NGGAK MUNGKIN!"

Mustahil.

Mustahil Adrea berada didalam novel. Ya, itu jelas tidak!

Ia harus memastikannya. Adrea mencengkram bahu Erliza membuat sang empu terkejut.

"Nama panjang."

Melihat raut binggung Erliza, Adrea kembali mengutarakan maksudnya.

"Nama panjang lo. Sebutin."

Ah, nama panjangnya. Erliza mengerti sekarang, tapi mengapa Adrea menanyakan hal yang jelas gadis itu ketahui? Cukup heran, namun Erliza tetap menjawab.

"Kamu beneran nggak ingat sama sekali? Aku Erliza Karlina Tacmilla. Kita temen sekelas, dan kenapa kamu bisa masuk UKS itu karna kamu nolongin aku dari Bianca."

Erliza meneliti wajah Adrea yang berubah pucat.

"Rea? Kamu yakin kamu baik-baik aja?"

Tidak mendapat respon, Erliza semakin dibuat heran dengan perilaku Adrea yang tak seperti biasanya.

Apa benturannya sangat keras? Kenapa Adrea kayak orang linglung? Masa amnesia si? Batin Erliza penuh tanda tanya.

Sementara itu, Adrea mematung mendengar ucapan yang tak ingin ia denger justru jadi kenyataan.

Sial! Adrea tau betul nama itu. Erliza Karlina Tacmilla adalah karakter utama yang digilai oleh tokoh antagonis didalam novel Obsessed with you. Novel yang ia baca semalam hingga membuatnya prustasi karna tak terima dengan ending tokoh figuran yang berakhir mati ditangan antagonis.

Dan sekarang? Ia malah bersama karakter novel itu. Apa benar dia memasuki novel keparat yang ia beli kemarin?

Is it serious?

Adrea masih tak percaya. Ia kembali menatap Erliza seolah meminta penjelasan. Adrea menelan ludahnya yang terasa tercekat. Semoga saja jawaban dari Erliza bukan apa yang ia pikirkan.

"Gue siapa?" Tanyanya dengan nada putus asa.

"Manusia," Jawab Erliza spontan."Eh, enggak-enggak. Maksud aku kamu Adrea. Adrea Stephanie Yolanda,"

Deg

Untuk kesekian kalinya Adrea dibuat mematung tiap ucapan yang keluar dari mulut Erliza. Adrea terkekeh miris, menertawakan nasibnya.

Hatinya terasa seperti dihujami ribuan jarum, kakinya bahkan tak sanggup untuk menopang berat tubuh. Adrea berpegang pada dinding dengan sorot kosong.

Adrea menolak percaya bahwa dirinya benar-benae menjadi tokoh figuran. Tokoh yang hanya muncul 2 kali dan berakhir mati tragis ditangan tokoh antagonis.

Adrea ingin menangis rasanya.

Adrea menggeleng. Dia tidak ingin mati konyol disini. Dia masih belum menerima kenyataan yang memimpanya, namun kalau takdirnya memang ditakdirkan untuk disini. Maka jalan satu-satunya untuk membuat akhir yang bahagia dengan hidup damai jauh dari segala ancaman dunia, dia harus-

"JAUHI TOKOH PENTING DINOVEL!" Itulah yang terbesit diotak mungilnya.

29 Desember 2022


Ini karya kedua aku, semoga kalian suka.

Tinggalkan jejak kalian dengan memberikan vote serta komen agar dengan begitu aku tau siapa saja yang menanti kelanjutan cerita ini.

I'm Ray salam kenal(◠‿•)

Follow akun wattpad aku ya(≧▽≦)

See you
Raraayyy16

Continue Reading

You'll Also Like

185K 15.2K 24
Louis merupakan seorang antagonis dalam ceritanya sendiri. Dia dengan tega menelantarkan Istrinya, Isabella, beserta anak-anaknya dan mengkhianati me...
15.2K 1.2K 34
bacaa aja
26.7K 1.4K 58
Ganti judul. JUDUL AWAL : Aku Karakter Novel?! . . . Seseorang dari dunia nyata bertransmigrasi ke dunia novel mungkin sudah biasa. Tapi, bagaimana j...
1.5K 88 8
Kayla adalah seorang remaja yang baru saja menamatkan bangku sekolah menengah terakhir. hidup di sebuah desa terpencil dengan keadaan ekonomi sulit...