Between Two

By stroberisoleil

1.8K 180 12

Warning‼️‼️ Nggak terlalu dewasa si sejujurnya 15+ Daily life Naraya atau biasa dipanggil Nara mengahadapi 2... More

Sepatah kata
Haduuh
Pengumuman
The Fight (2)
Jealousy Jealousy (1)
Jealousy Jealousy (2)
Behind "Cheers For You"

The Fight (1)

312 31 4
By stroberisoleil

Hi. How was your day?

Cerita kali ini sih bakal acak ya. Maksudnya aku random update dan yaudah tema nya suka suka hati dan perasaan aja wkwkwk.

Happy reading💗

—————————

7 April 2022

Surabaya adalah kota yang memiliki banyak kenangan. Terutama untuk Jace. Selain karena ia pernah hidup disana, sang mantan kekasih kini tinggal di Surabaya. Namira namanya. Namira adalah mantan terindah bagi Jace. Orang yang mendukung Jace ketika ia memulai karir sebagai penyanyi band.

Hubungan Namira dan Jace berlangsung ketika awal kuliah dimana saat itu Nara dan Jace putus. Jace dan Namira hanya berpacaran 8 bulan, selebihnya sampai sekarang mereka adalah teman.

Nara berpesan kepada Jace sebelum keberangkatan pemuda itu untuk tur ke Surabaya. "Jangan ketemu Namira" itulah pesan yang disampaikan Nara kepada sang kekasih. Jace pun hanya membalas "Namira itu baik kok ay" ujar Jace.

"Don't you dare to say her name in front of me" Nara menaikkan intonasi bicaranya.

"Fine. Aku nggak akan temuin dia"

"Good then. Let us see"

Bukan tanpa sebab Nara memberikan peringatan kepada Jace sebab Namira lah orang yang menghancurkan hubungan mereka dulu. Nara tak ingin Jace membangkang orang tua yang melarang pemuda itu bermusik, sedang Namira adalah orang yang salu mendukung Jace.

***

Surabaya, 8 April 2022.

Jace telah selesai untuk sound check pertama. Samuel, Jason dan Ethan telah kembali bersama sang manager, sedang Jace memilih untuk pulang menggunakan mobil sang manager. Jace akan bertemu seseorang, ya, orang itu adalah Namira.

Namira adalah orang yang baik bagi Jace, namun bagi orang-orang disekitar Jace dia adalah orang yang manipulatif.

Jace dan Namira bertemu di parkiran venue. Mereka sepakat untuk mengobrol di dalam mobil. Sampai pada pembicaraan Namira yang masih sayang Jace.

"Jace, I don't know how to say but I still love you. I do Jace"

Jace hanya diam. Dia jelas tahu bahwa perasaan untuk Namira hanya sebatas teman dan pendukung. Tak lebih.

"Nam. You know that I can't"

"Why? Karena Nara? Jace. Wake up. She loves your brother"

Jace menghela nafasnya. Ia tahu bahwa Nara pernah menyukai kakaknya, Tian. Ia juga tahu bahwa itu hanya cinta monyet. Tetapi yang tidak Jace tahu, Tian menyukai Nara, sebagai perempuan, sampai sekarang.

"Nam. Aku tahu mungkin ini semua enggak adil buat kamu. We had discussed it before. Nothing change, Nam"

"I can be her shadow, Jace. You can come to me everytime"

"Namira. So sorry, I dont want to cheat on Nara again. You know it"

"Jace. Kamu lupa awal kamu mulai nyanyi itu karena siapa, aku Jace. Aku. Gak ada orang yang dukung kamu kan even keluarga kamu sendiri"

Jace terdiam. Sejujurnya inilah yang membuat Jace merasa hutang budi. Dia tau benar bahwa hanya ada Namira dibelakangnya saat semua orang menentang keputusan lelaki itu untuk memulai bermusik.

Namira menyentuh pipi Jace dan mendekatkan wajah mereka, "Jace. When I say I love you, I do. Dari dulu aku selalu dukung kamu kan"

Namira mendekatkan wajahnya. Perempuan itu mencium bibir Jace. Jace yang mengetahui itu membelalakkan matanya.

Tak lama ia sadar bahwa apa yang diperbuat Namira sudah berlebihan. Jace mendorong pelan tubuh Namira, "Nam. Thank you so much for support me. But I can't. I do not have any feelings to you. I just respect you as my friend. What just have done, I will forget it. You can go home now. It's 10 p.m"

Namira mematung sesaat dan keluar dari mobil Jace. Perempuan itu menutup pintu mobil dengan membantingnya.

Jace didalam mobil menghela nafas. Dia merasa sangat bersalah kepada Nara. Ketika ia pulang nanti dia akan meminta maaf kepada Nara.

***

"Nara. Buka pintunya cantik" seru seseorang dibalik pintu.

Nara membuka pintu yang sejak tadi diketuk oleh orang dibaliknya. Setelah membuka pintu, Nara menghambur memeluk orang itu.

"Abang" ujar Nara menumpahkan air matanya lagi.

"Shhh. Nangis aja. Sampe kamu capek"

Beberapa saat berlalu. Nara mulai mengehentikan tangisnya. Masih didalam pelukan Tian, "Udah dong. Nggak capek apa nangis terus"

"Iya ini udah. Muka aku jadi jelek. Arrghh Jace brengsek"

"Abang. Ayo keluar. Ayo kita ke Dice*"

Jace membelakkan matanya, "Enggak! Nggak ada ke Dice"

"Abaangg" rengek Nara.

"Kamu mau apa kesana. Jangan sembarangan Nara" ujar Tian tegas.

"Kan ada abang yang jagain aku"

"No"

"Abaangg. Yaudah aku pergi sendiri ya. Emang aku nggak bisa apa"

Tian menghela napas. Menghadapi Nara sama saja menghadapi gadis keras kepala, "Fine. Tapi kita di bar nya aja"

"Okay"

***

"Nara. Stop. You already drunk"

"No. I am sober" jawab Nara sambil mengangkat kembali minumanya.

"Stop okay. You don't to push yourself"

"Bang. Kenapa aku nggak jadian sama abang aja sih. Kenapa sama adek abang yang brengsek itu"

Tian hanya diam membiarkan gadis mabuk didepanya ini meracau.

"Padahal aku udah bilang jangan ketemu Namira. I fuckin told him. Tapi apa. He kissed her. That motherfucker kissed her"

"Namira you fuckin moron. Bitch go to hell" sumpah serapah Nara

Tian kemudian bergegas memapah gadis itu untuk dibawa pulang. Gadis itu sudah mabuk. Nyatanya Nara memiliki toleransi terhadap alkohol yang rendah.

***

Sesampainya di apartemen Nara, Tian lalu memapah sang gadis itu menuju kamar tidurnya. Dibaringkanya dengan pelan tubuh sang gadis. Tian kemudian menyelimuti tubuh Nara. Tak langsung beranjak Tian memandangi dalam diam rupa sang dewi.

Dalam hati Tian, dia selalu berharap kebahagiaan datang untuk Nara. Ya, Tian memang memiliki rasa terhadap kekasih adiknya ini. Sama brengseknya bukan. Tetapi ia tak mau status yang disandangnya sebagai 'abang' harus hilang karena ia mengungkapkan perasaanya. Dia hanya tidak ingin menyakiti siapapun.

Ada perasaan menyesal kenapa dirinya dulu tidak menganggap perasaan Nara adalah sungguhan. Dia selalu berpikir bahwa Nara hanya sekedar mengagumi nya. Nyatanya dalam ketidaksadaran nya, Nara mengungkapkan seluruh isi hatinya.

—Flashback

"Abang kenapa sih gak pernah percaya sama aku. Padahal aku dari dulu udah bilang kan kalo aku naksir abang. Iyasih aku masih anak SMA terus abang udah kuliah. Tapi kan emang aku nggak boleh suka gitu?"

"Sekarang rasain deh aku jadian sama Jace. Sekarang aku sayangnya sama Jace. Tapi kenapa Jace brengsek banget sih, Bang? Abang nggak mau rebut aku dari Jace ya? Aku sedih banget abang. Masa dia ciuman sama Namira. Abang tau kan Namira itu manipulatif. Kenapa juga Jay nggak mutusin aku aja. Aku emang engga secantik Namira si, aku juga nyebelin bang. Bawel terus galak. Kalo Namira si kayaknya engga ya"

"Aku juga sebel sama abang. Kenapa dulu gak serius. Atau sekarang aja abang serius sama aku. Aku bakal putusan Jay. Soalnya dia jahat banget sama aku, dia bikin aku sedih bang"

"Abang...ayo cium aku. Plis aku mau balas dendam sama Jay. Mau ya...ya...abang plis"

—end

Racauan Nara lah yang membuat Tian memutuskan membawa pulang gadis itu. Bagaimana pun ia adalah lelaki yang memiliki perasaan terhadap gadis yang sedang tidur didepannya ini. Dia tidak mau mencuri kesempatan. Ia sayang Nara. Ia juga berusaha untuk menyayangi Nara seperti adiknya sendiri.

Diusapnya kepala Nara, kemudian dikecupnya kening Nara. Tian kemudian keluar dari kamar Nara. Ia memutuskan untuk menginap di apartemen sang gadis dan tidur di sofa ruang tengah. Berjaga barangkali gadis itu terbangun dan merasa sedih kembali.

.
.
.
.
.

POV Tian

POV Nara





Yogyakarta, 19 Oktober 2022

Continue Reading

You'll Also Like

544K 8.4K 85
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...
191K 4K 46
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
199K 7K 97
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
907K 20.9K 49
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.