KTP

By kejuthebest

47 6 0

Geng KTP bukan artinya Kartu Tanda Pengenal melainkan singkat dari nama depan, Kenan, Tian dan Putra yang tin... More

KTP

47 6 0
By kejuthebest

Haiii yeorobun~~

Note:

Aku buat cerita ini sebagai hiburan buat diri sendiri sih sebenarnya iseng-iseng aja pengen dipublish siapa tau kalian terhibur juga dengan tingkah kocak geng KTP.

Baca selagi suka, aku nyari pembaca yang satu selera sama aku, kalo gak suka silahkan tinggalkan lapak ini tanpa menjelek-jelekkan ya-! Jaga ketikannya.

Happy reading<3

Namanya geng KTP bukan Kartu Tanda Pengenal melainkan singkat dari nama depan  (Kenan, Tian dan Putra) biar makin akrab sama tiga manusia yang katanya paling tampan sekomplek, itu sih kata tukang bubur yang sering lewat depan rumah mereka..yuk kenalan.

Cuap-cuap tentang geng KTP

Pertama ada Kenan Dipta Hadijaya, si anak tunggal banyak hartanya, tapi sayang yang banyak hartanya itu Ayahnya bukan si Kenan. Tetap saja si, Kenan selalu kecipratan kekayaan sang Ayah. Dari ia kecil Kenan terbiasa hidup serba enak, tanpa perlu susah, tinggal sebut apa yang di inginkan maka besoknya langsung ada di depan mata. Tidak perlu susah-susah merengek, Kenan itu termasuk anak yang manja di antara ketiga temannya, oleh karena itu sering diolok-olok..

“Malu sama otot, badan doang gede tapi makan masih aja di suapin.”

Sifat Kenan jauh dari kata kalem, soalnya jika lelaki itu mendadak kalem lebih dari 5 menit saja patut sangat dipertanyakan. Hobi Kenan selain ngehayal jadi pacar Jihyo Twice salah satu idol Korea, ya, cari ribut.

Di rumah Kenan sangat kesepian karena tidak memiliki Adik ataupun Kakak untuk ia ajak ribut atau dijahili, yakali ia menjahili Bundanya yang ada kemoceng mendarat di pantat seksinya. Oleh karena itu, agar tidak terlalu kesepian Ayahnya membelikan Kenan monyet yang ia beri nama 'Cacul' sebagai teman bermain kala di rumah.

Tapi menyebalkan saat Ayahnya mengatakan...

“Waktu Ayah pulang kerja, ngga sengaja liat kembaran kamu di pinggir jalan, yaudah Ayah beli aja, eh, ngga sia-sia Ayah beli ternyata kalian berdua emang mirip.”

“Gapapa nistain aja terus, orang ganteng emang selalu terzolimi.”

Iya, Kenan itu memang tampan, jadi agak ngelunjak karena sering gonta-ganti cewek dengan memanfaatkan ketampanannya untuk memikat perempuan yang anehnya daya tarik Kenan memang sangat kuat sehingga tidak ada satu perempuan pun yang bisa menolak pesonanya. Ditambah gombalan-gombalan hasil copy paste yang dia ambil dari sosial media untuk ia jadikan senjata.

Mungkin agak berlebihan, tapi memang seperti itu kenyataannya.

“Kenalin gue Kenan Dipta Hadijaya, panggil aja Ketan alias Kenan tampan, hasil dari kecebong Ayah Dipta. Cita-cita gue, ngga punya cita-cita sih sebenernya. Tapi setelah ketemu sama Kanara cita-cita gue pengen nikahin dia.”

Emang itu cita-cita ya Ken?

( Kenan Dipta Hadijaya)


Tinggalkan Kenan kita kenalan sama Sebastian Verano alias Tian anak dari Ibu Vera dan Papa Reno itu arti dari nama belakangnya, berbeda dengan Kenan yang notabennya adalah anak tunggal kaya raya. Sedangkan Tian itu anak pertama dan baru mempunyai adik kembar yang baru berusia dua tahun.

Tuhan memang adil dan baik memberikan Tian adik kembar untuk sifatnya yang gampang emosian dan tidak sabaran mungkin Tuhan ingin menguji setipis apa kesabaran Tian, ketika harus menjaga dua adik kembarnya yang sangat menyebalkan dan resek, sering kali menguji sebarapa sabar ia menghadapi dua  'tuyul kesayangannya, karena tidak bisa dipungkiri jika ia sangat menyayangi kedua tuyul itu.

Tian cukup tampan dan terkenal di kalangan gadis-gadis lainnya, sifatnya yang minim kesabaran, tukang ngegas sangat cocok disatukan dengan Kenan yang suka cari ribut. Perpaduan untuk menciptakan kerusuhan.

Tian cukup mandiri karena didikan dari orang tuanya yang cukup keras menjadikan lelaki itu seorang Tian yang mandiri, dewasa dan juga memiliki sifat tenang jika berhadapan dengan masalah.

Meski sifatnya yang tidak jauh beda absurdnya dengan Kenan, tetapi Tian itu tipikal lelaki setia dan bertanggung jawab ditambah memiliki senyum menawan yang bisa memabukkan setiap kali orang melihatnya.

Jika Kenan suka tebar pesona pada setiap gadis, berbeda dengan Tian hanya tebar pesona pada Celia.

“Pantang mundur sebelum Celia jadi pacar Sebastian Verano! Hujan badan, angin ribut, halilintar bakalan gue lewatin demi sang pujaan hati uhuy~~”

Sudah seperti moto tukang Go-jek saja.


Ekspresi Tian ketikan disuruh jagain adik kembarnya.

Dann yang terakhir.. si paling berwajah  imut tapi sifatnya yang amit-amit yaitu, Sakala Putra Atmajaya atau bisa dipanggil Putra, anak dari salah satu pengusaha sukses yang jika dipuji sedikit saja langsung besar kepalanya.


Putra itu paling muda diantara kedua temannya wajar saja sifatnya sering kali kekanak-kanakan, sifatnya yang random lebih rumit dari rumus matematika. Mukanya memang terlihat kalem, imut, bisa juga terlihat menjadi keren dengan penampilannya, tapi sifatnya yang nggak ada bagus-bagusnya sering kali membuat orang jengkel adalah kelebihan Putra.

Sipaling tahu fashion Putra itu paling tahu tentang fashion dari ketiga temannya yang sering ia sebut 'norak karena tidak tahu fashion yang sedang trend. Maka tak aneh jika pakai yang sering lelaki itu pakai adalah keluaran terbaru.

Kesan pertama saat melihat Putra, kebanyakan orang akan mengira lelaki itu kalem dan keren tapi kenyataan memang pahit untuk orang-orang yang berekspektasi tinggi tentang Putra. Nyatanya lelaki itu sering kali di luar nalar dengan segala tingkah yang bisa membuat orang geleng-geleng kepala.

“Hai, nama gue Putra, orang yang nggak bisa hidup tanpa bernafas.”

🧍🏻🧍🏼‍♂️🧍🏻

Momen perpisahan di rumah Kenan terlalu dilebih-lebihkan sampai kelewatan haru dengan drama keluarga, siapa pun yang melihatnya maka akan bergidik ngeri seperti Tian dan Putra yang tengah berdiri di ambang pintu menatap drama keluarga di depan mereka.

“Ken, titip Cacul sama Ayah... Hak asuhnya sekarang ada di tangan Ayah tolong dijaga baik-baik jangan sampe dia sedih karena kesepian–”

Dipta menggaguk dengan wajah sedih yang dibuat-buat, menatap Kenan yang tengah memeluk monyet kesayangan lelaki itu sedikit tak ikhlas karena tidak diperbolehkan membawa anak angkatnya oleh Tian dan Putra.

“Lo pikir itu kosan tempat pengungsian monyet?!” Tian

“Gue sebenarnya nggak masalah kalo lo mau bawa anak angkat lo si Cacul itu, tapi gue takut gak bisa bedain mana si Cacul dan mana lo Ken.” Putra.

Ibunya Rani hanya memeluk Kenan seolah tengah menguatkan anaknya agar ikhlas. “Jaga diri kamu baik-baik Ken, jangan lupa makan, jangan tidur terlalu malem, jangan lupa minum susu sebelum tidur, kamu mau bawa botol susu–”

“Pfttt...” Tian dan Putra kompak mengalihkan bola matanya ketika tak sengaja hendak menyemburkan tawa, tidak ingin menatap Kenan yang kini menatap tajam ke arah mereka.

“Nggak usah Nda, Ken udah gede gak perlu di ingetin lagi–”

Tiba-tiba Dipta nyeletuk, “Halah gak butuh katanya, semalam nangis sambil ngerengek cuman gara-gara gak dibuatin susu.”

“Ayah.” Kenan menekan kata 'ayah sambil tersenyum paksa seolah menyuruh Ayahnya untuk diam. Bisa-bisa harga diri Kenan semakin turun dihadapan kedua temannya.

Putra dan Tian terlalu asik mentertawakan drama keluarga Kenan sehingga melupakan jika sebelum berangkat ke sini tingkah mereka tidak jauh dengan Kenan saat perpisahan.

“Huaaa.... Mamih, Putra janji bakalan rajin sholat–” Satu tarikan ditelinga Putra membuat lelaki itu mengadu kesakitan dan melepaskan pelukan dari Mamihnya-Dewi.

“Sholat itu 'kan kewajiban! Ya, harus rajin.” Jawab Dewi galak.

Putra beralih memeluk Papihnya seolah meminta perlindungan, tentu dengan senang hati Papihnya menambah menjewer telinga Putra.

“Di sana belajar yang bener! Jangan sering keluar malem Papih bakalan pantau kamu!” peringat Atma serius pada sang anak.

Bibir Putra komat-kamit kesal. “Iyaiya.” Namun sedetik kemudian Atma tidak tega dengan wajah melas putranya.

“Uluh-uluh... Anak Papih mukanya jelek banget, sini peluk.”

Putra mengulum bibirnya ke dalam dengan wajah terharu memeluk Papihnya yang memang paling pengertian sedunia. “Kamu boleh bawa satu motor pespa–”

“SERIUS?!” Putra kegirangan sampe melepas pelukan tiba-tiba yang membuat Papihnya hampir tersungkur ke belakang akibat dorongan anaknya.

“Anak kurang asem!” Tidak perduli dengan umpatan Atma, Putra meraih kedua tangan Papihnya untuk digenggam dan melemparkan kecupan jauh.

“Papih emang paling pengertian!”

“Terus Mamih kamu ini apa?” sindir Dewi yang diabaikan sejak tadi.

Putra cekikikan dan kembali memeluk Dewi dengan sayang. “Mamih paling cantik sedunia... tapi–” Putra mengantungkan perkataan sebelum mendapat cubitan dari Dewi.

“–galak macam kakak si Upin-IPIN!” Putra lebih dulu berlari ke belakang punggung Atma sebelum kena amukan dari sang Mamih.

“Bercanda Mamih, Putra mau berangkat lo masa digalakin terus.” dumel Putra dengan wajah sedih dibuat-buat.

Dari kejauhan seorang gadis yang usianya lebih tua dari Putra menonton drama adik dan orang tuanya yang membuatnya hanya bisa menghela nafas... lelah.

“Kelakuan anak sama bapaknya emang gak ada bedanya, mana gue juga anaknya lagi.”

Lain dirumah Tian saat hendak berangkat bukan acara peluk-pelukan seperti Teletubbies tidak seriuh di rumah Kenan dan Putra. melainkan Tian harus menggendong dua tuyul yang menangis sambil memeluk lehernya tak ingin lepas.

“Papah bisa singkirin nih dua tuyul ngga sih?! Tian bentar lagi berangkat.” Kata Tian menatap jengah ke arah sang Ayah yang hanya asik menonton. Seolah menikmati kesusahan lelaki itu.

“Itu adik kamu Tian, jangan di samain sama tuyul,” sahut Reno.

“Ya abisnya nemplok terus.” Jawab Tian, karena melihat Ayahnya tidak bergerak sama sekali dan masih menonton, ia siap-siap untuk mengeluarkan senjata andalannya. Dengan satu tarikan nafas siap untuk berteriak...

“IBU, AYAH SEMALEM MAKAN–” Kalap Reno, saat Tian tiba-tiba berteriak pria itu langsung mengambil alih salah satu anaknya.

“Ngadu teross,” sindir Reno.

“Cielah... suami takut istri yahh,” balas Tian mengejek.

Vera yang baru saja datang membawa kotak makan untuk Tian, menghampiri suami dan anaknya, lalu mengambil alih Chesa yang ada dalam gendongan Tian. Sedangkan adiknya yang satu lagi Chesi sudah anteng dalam gendongan sang Ayah.

“Ini tupperwarer Ibu jangan sampe ilang!” kata Vera seraya memasukkan ke dalam tas Tian.

“Kalo Tian yang ilang gimana?” tanya lelaki itu.

“Gampang, Ayah bisa bikin lagi banyak yang modelannya kek kamu,” celetuk Reno menjawab.

“Sadis,” balas Tian.

“Mau cama Abang!” Chesa yang ada dalam gendongan Ibunya tiba-tiba menangis dengan tangan terbuka meminta di gendong oleh Tian.

Jerita Chesa, memancing Chesi yang ikutan menangis, jadilah pagi itu di rumah Tian ramai oleh kedua tangisan adiknya yang saling bersahutan karena tahu jika Tian akan pergi. Tian hanya pasrah saat dua tuyul itu kembali nempel.

Perjalanan ketiganya baru saja akan di mulai...





Continue Reading

You'll Also Like

47.1K 1K 53
not you're average mafia brothers and sister story.. This is the story of Natasha Clark, an assassin, mafia boss, and most of all the long lost siste...
99.6K 3.1K 30
[ONGOING 🔞] #8 insanity :- Wed, May 15, 2024. #2 yanderefanfic :- Sat, May 18, 2024. After y/n became an orphan, she had to do everything by herself...
1.1M 61.8K 40
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...
991K 22.4K 48
Luciana Roman was blamed for her mother's death at the age of four by her family. She was called a murderer until she was shipped onto a plane for Ne...