Don't Touch Me

By babyyygirls19

10.6K 633 113

[21+] Di sukai dan di incar banyak wanita cantik, itulah aku, Fey. ***** Note : GXG STORY! Di sarankan untuk... More

prolog
1

2

2.3K 183 61
By babyyygirls19

"Makasih ya bang"

"Sama-sama neng, sering-sering aja ya ngojek di saya"

Aku hanya tersenyum mengangguk kepada tukang ojek yang baru saja mengantarkan ku pulang dari kampus. Aku pun berbalik untuk masuk ke halaman rumah, seketika dahiku mengerut saat melihat beberapa koper di luar pintu rumah.

Aku pun melangkah cepat untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi "ada apa ini? Kenapa koper-koper ada di luar rumah?"tanyaku pada mommy tiriku.

Ku lihat mommy tiriku mendekat ke arahku "kita gak bakal tinggal di rumah ini lagi sayang"

Aku mentap mommy tiriku bingung "maksudnya?"

Brugh

Aku tersentak saat melihat beberapa orang bertubuh besar mendorong tubuh Daddy hingga terjatuh. Aku pun langsung membantu Daddy untuk berdiri "ada apa ini?"tanyaku.

"Apa anda putrinya?"tanya pria bertubuh besar itu, dan aku hanya mengangguk.

"Tuan Rey memiliki hutang kepada bos kami, dan sudah dua bulan dia belum melunasinya. Jadi dengan terpaksa saya sita rumah ini sebagai jaminan atas hutang-hutangnya"

Deg

Setelah mengatakan itu beberapa pria bertubuh besar itu pergi meninggalkan kami. Aku menatap Daddy dengan lekat "apa itu benar dad?"

"Maafkan Daddy Fey, Daddy punya utang sama rentenir"

Aku menatap Daddy tak percaya "Daddy punya utang ke rentenir? Bukan kah Daddy mempunyai banyak uang ratusan juta? Kemana semua uang itu?"tanyaku kesal.

"Seperti yang Daddy bilang beberapa hari lalu. Daddy investasikan, dan... ternyata, Daddy di tipu"

"Ya Tuhan.. dad, kalau sudah seperti ini kita mau tinggal di mana? Terus uang penjualan mobilku, apakah tidak cukup untuk membayar separuh utang Daddy?"

"Maafin Daddy Fey...uang penjualan mobil kamu sudah habis tidak tersisa sedikit pun" ucap Daddy, aku mengusap wajahku dengan kasar saat mendengar ucapan Daddy.

"Terus kita tinggal dimana mas?"tanya mommy tiriku tiba-tiba.

"Mungkin untuk saat ini, kita tinggal di rumah yang lebih kecil dulu. Mas janji setelah punya banyak uang, Mas bakal tebus rumah ini lagi. Kamu tetep sama mas kan? Kamu ga bakal ninggalin mas kan, Viona?"tanya Daddyku pada jalang itu.

Ku lihat mommy tiriku menatapku dan menatap Daddy secara bergantian. Kemudian dia tersenyum sembari mengelus lengan Daddy "iya aku bakal tetep sama kamu mas" jawabnya.

Sekarang aku benar-benar pusing dengan keadaan yang baru saja terjadi. Ya Tuhan...aku benar-benar kismin sekarang, padahal aku benar-benar tidak terfikir akan jatuh miskin secepat ini.

"Fey.. gapapakan kita tinggal di rumah yang lebih kecil dari rumah ini?"tanya Daddyku, dan aku hanya mengangguk tak mampu menjawab.

Sejujurnya aku kecewa pada Daddy, tapi tidak mungkin juga aku memilih pergi meninggalkan Daddy di saat seperti ini. Mau bagaimana pun dia orang tuaku, dan sekarang aku hanya punya dia. Walaupun Daddy sering kasar semenjak menikah dengan jalang itu.

"Ayo pergi" ucap Daddy.

Ku lihat Daddy membawa dua koper di ikuti oleh mommy tiriku. Aku menatap rumah yang belum lama ini aku tempati, aku akan merindukan rumah ini.

***

Aku melirik sekitar untuk mencari keberadaan temanku Rayan. Bar miliknya memang benar-benar selalu ramai setiap harinya, apa lagi kalau hari libur pasti banyak sekali yang datang.

"Bay di mana Rayan?"tanyaku pada Bayu bertender Bar.

"Bos di lantai dua Fey, samperin aja" jawabnya.

Aku pun mulai berjalan menaiki setiap anak tangga menuju lantai dua. Seketika langkahku terhenti, saat melihat Rayan yang tengah berciuman dengan seorang pria. Aku langsung membalikkan tubuhku saat Rayan melihatku sekilas.

Astaga mataku selalu ternodai. Bahkan hampir setiap hari mataku selalu melihat pemandangan sex, ntah itu di rumah ataupun di luar rumah seperti sekarang.

"Fey..."

Aku berbalik saat suara Rayan memanggilku. Ku lihat pria yang bersama Rayan tengah menatapku tanpa ekspresi. Aku bisa melihat kemeja putih yang dia pakai kancingnya sedikit terbuka menampilkan dada bidangnya.

"Sorry Yan ganggu" ucapku tak enak.

"Santuy aja Fey, sini sekalian aku kenalin kamu sama pacarku"

Aku melangkah menuju samping Rayan. Kenapa sedari tadi pacar Rayan terus menatapku ya? Jangan bilang dia menyukaiku lagi?

"Baby kenalin ini Fey temanku" ucap Rayan memperkenalkan ku pada kekasihnya.

"Lio" ucapnya menyodorkan tangan padaku.

"Fey"

Aku pun menerima jabatan tangannya, pintar juga Rayan memilih pacar benar-benar sangat tampan seperti oppa Korea.

"Ingat baby.. kamu jangan naksir sama Fey, karna dia gak suka sama yang berbatang"

"Mm... Gak akan. Lagian dia masih bocah"

What the... Apa dia bilang? Bocah?! Aku sudah berumur 20 tahun, dan bukan bocah lagi. Memang pacar Rayan ini umur berapa sih? Bisa-bisanya dia mengatakan aku masih bocah, ckk.

"Aku pulang dulu, nanti kita lanjutkan yang tadi di apartmentmu" ucapnya lagi.

Ku lihat pacar Rayan mengambil jasnya lalu dia mencium kepala Rayan. Setelahnya dia berlalu pergi meninggalkanku dan juga Rayan. Kenapa aku sedikit geli ya melihat pemandangan barusan? Padahal aku dan Rayan saja 11 12.

"Maafkan pacarku Fey, dia memang begitu benar-benar cuek terhadap orang baru"

"It's okey Yan"

"So, ada perlu apa mbak Fey datang kesini? Bukannya beberapa hari lalu kita udah ketemu? Atau jangan-jangan kamu kangen sama aku ya, Fey?"tanya Rayan sembari tersenyum jahil.

"Jijik aku mas kangen sama kamu"

Ku lihat Rayan tertawa pelan saat aku berkata seperti itu "jangan jijik neng, nanti eneng naksir lagi sama Abang"

"Idihhh... gak bakalan Yan. Kamu bukan tipeku. Tipeku itu yang cantik-cantik"

"Tapi Fey.. kamu harus coba rasanya di coblos sama yang berbatang. Aku yakin kamu bakal ketagihan"

"Aku gak mau Yan. Pengennya aku yang coblos bukan di coblos"

"Kamu kan gak punya batang Fey, gimana caranya nyoblos?"tanya Rayan menatapku bingung.

"Pake batang pohon" ucapku asal.

Ku lihat Rayan hanya tersenyum menggelengkan kepalanya "oke-oke.. jadi ada perlu apa kamu datang kesini Fey? Apa kamu butuh sesuatu?"tanya Rayan.

Aku pun mulai menceritakan semuanya yang terjadi beberapa hari lalu tentang keluargaku pada Rayan. Kurasakan Rayan mengusap pundakku, dan tersenyum.

"Kenapa kamu harus sedih Fey? Kan kamu masih punya aku yang siap membantu. Kamu udah aku anggap sodaraku sendiri, jadi jangan sungkan untuk meminta bantuan ku"

"Tapi aku gak enak sama kamu Yan. Kamu selalu bantuin aku"

"It's okay Fey. Aku punya rumah tapi gal terlalu besar sih. mungkin bisa kamu tempati bersama keluargamu, dan aku juga bisa memberikan kamu uang"

Aku langsung menggeleng saat Rayan menawarkan rumah dan uang padaku "gak usah Yan. Aku cuma butuh pekerjaan aja. Aku mau Daddy ku yang songong itu merasakan rasanya jadi orang susah dulu"

"Okey baiklah. Pekerjaan seperti apa yang kamu butuhkan Fey?"

"Apa aja deh Yan. Yang penting pekerjaan itu bisa membagi waktuku. Karna aku harus kuliah juga"

Ku lihat Rayan mengangguk-angguk sembari memikirkan sesuatu, ntah apa yang dia pikirkan "kebetulan temanku sedang membutuhkan sekertaris. Apa kamu mau jadi sekertaris dia?"

Aku terdiam, kalau aku jadi sekertaris sepertinya waktu kuliahku pasti akan terbagi. Tapi sekarang yang aku butuhkan adalah uang untuk membayar hutang Daddy, dan tidak mungkin aku meminjam uang terus menerus pada Rayan.

Sepertinya aku harus keluar dari kampus Elite itu, dan fokus mencari uang. Kuliah bisa kapan saja kan? Tidak harus sekarang. Di saat aku benar-benar tidak memerlukannya, tapi kalau aku keluar pasti Daddy akan memarahiku bahkan menyiksa ku.

"Hey Fey, are you okay? Apa kamu mau pekerjaan yang lain saja?"

Aku menatap Rayan, sepertinya aku menerima saja tawarannya. Lagi pula gaji sekertaris pasti besar "aku mau ko Yan jadi sekertaris temanmu"

"Baiklah... besok kamu dateng aja ke alamat yang aku kasih ya, soalnya aku gak bisa anter kamu, besok pagi aku harus pergi keluar kota karna ada urusan"

"Iya Yan gapapa, kamu mau bantu aku aja. Aku udah bersyukur"

Ku lihat Rayan tersenyum "aku yakin kamu pasti bakalan di terima"

"Kenapa kamu bisa begitu yakin? Kalau aku bakalan di terima?"tanyaku penasaran.

"Karna temanku lagi benar-benar butuh sekertaris Fey, dan aku hanya percaya sama kamu. Dari pada aku kasih pekerjaan itu sama orang lain, lebih baik aku kasih kamu"

***

Aku menatap gedung besar yang menjulang tinggi di hadapanku. Demi apa? Aku bakalan kerja di gedung sebesar ini? Pasti gajinya tidak main-main.

"Hey mbak ngapain bengong disini?"

Aku menoleh saat seorang satpam bertanya padaku "pak saya kesini mau ketemu yang punya gedung ini"

"Beliau gak bisa bertemu dengan sembarangan orang mbak"

"Tapi saya di suruh teman saya, yang namanya Rayan buat dateng ke kantor ini"

Ku lihat pak satpam itu mengangguk-anggukkan kepalanya "ohh... pak Rayan. Kebetulan saya kenal beliau, ayo mbak ikut saya biar nanti di anter ketemu atasan saya"

Aku hanya mengangguk mengikuti pak satpam dari belakang. Aku masih terpesona dengan gedung besar di hadapanku ini, kapan ya aku memiliki gedung sebesar ini?

Aku mulai masuk ke dalam gedung besar ini, aku benar-benar terkagum dengan interior dalam gedung ini yang terkesan mewah.

"Mbak... nanti di anter sama mbak ini buat ketemu atasan saya" tunjuk satpam pada seorang wanita yang sedang tersenyum padaku.

Aku hanya mengangguk, setelah itu satpam pun pergi meninggalkanku bersama wanita ini. Kenapa sedari tadi wanita ini terdiam? Bukan kah harusnya ia mengantarkan ku bertemu atasannya?

"Hey mbak?" ucapku sembari mengibaskan tanganku di depan wajahnya.

"A-ah yaa mari ikut saya"

Sepertinya dia terpesona denganku sampai-sampai menatapku saja tanpa berkedip. Ku lihat beberapa orang pun tersenyum padaku, aku hanya membalas mereka dengan senyuman.

"Ini ruangan atasan kami, silahkan masuk aja mbak. Saya tinggal dulu" ucapnya, dan aku hanya mengangguk.

Tok tok tok

Ceklek

Perlahan ku buka pintu, aku bisa melihat seorang wanita tengah berdiri membelakangi ku. Apakah dia yang akan menjadi bos ku? Aku kira yang akan menjadi atasanku adalah laki-laki.

"Permisi.. saya kesini untuk menjadi sekertaris anda" ucapku. Wanita itu pun mulai berbalik.

Deg

Mataku seketika membulat saat wanita itu berbalik, aku melihat dia juga sedikit terkejut saat menatapku. Bukan kah dia wanita yang melempari uang ke wajahku? Jadi dia yang akan menjadi bos ku?

Ku lihat dia menaikkan alisnya sebelah sembari tersenyum miring padaku "ohh.. jadi kamu yang di maksud oleh Rayan? Yang bakal jadi sekertarisku? Apa kamu masih ingat denganku?"tanyanya, sembari berjalan ke arahku.

"Tentu saja ingat. Wanita songong di jalanan"

"Heh jaga omongan kamu ya! Saya punya nama!" tegasnya menunjukku dengan jarinya.

Perlahan aku mendekat ke arahnya dia pun memundurkan langkahnya dariku, hingga dia mentok sampai meja kerjanya. Aku mencondongkan tubuhku, hingga jarak kami sangat dekat. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang beraroma vanila.

"Namamu bagus, tapi tidak dengan sikapmu Aurel" ucapku pelan.

Cup

Mataku seketika melotot, dan tubuhku menegang saat tiba-tiba Aurel menciumku, dan menempelkan bibirnya di bibirku cukup lama.

Kenapa dia berani sekali menciumku?

"Orang sepertimu harus di beri pelajaran karna sudah tidak sopan kepada calon bos nya" bisiknya tepat di depan wajahku.

Kurasakan Aurel memegang pinggangku dan mengelusnya, aku langsung menyingkirkan tangannya "don't touch me!" ucapku pelan dengan penuh penekanan.

Ku lihat Aurel tersenyum miring menatapku "bukannya kamu yang memulainya? Dengan senang hati aku akan melanjutkannya"

Aku langsung memundurkan langkahku saat Aurel berbicara seperti itu. Ku lihat dia mengambil beberapa berkas dan menyodorkannya padaku "pelajari ini semuanya karna kamu akan menjadi sekertarisku, lebih tepatnya bawahanku"

Aku langsung melemparkan semua berkas itu hingga berceceran di lantai "saya tidak sudi mempunyai bos seperti anda! Dasar cabul!"

____
TBC

Author ragu mau up adegan plusnya 😭🙏🏻

Continue Reading

You'll Also Like

5.4M 391K 55
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
3.4M 275K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
2.6M 263K 62
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
648K 8.5K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+