Don't Touch Me

By babyyygirls19

10.7K 633 115

[21+] Di sukai dan di incar banyak wanita cantik, itulah aku, Fey. ***** Note : GXG STORY! Di sarankan untuk... More

prolog
2

1

3.2K 211 26
By babyyygirls19

Tidurku yang nyenyak mulai terganggu dengan suara alarm yang mengganggu Indra pendengaranku. Perlahan aku pun bangun mematikan alarm tersebut, dan melangkah menuju balkon kamarku.

Ku rentangkan kedua tanganku sembari menghirup dalam-dalam udara segar di pagi hari, dan menghembuskannya lewat hidung mancungku.

"Ahh... segar banget sih pagi-pagi gini, enaknya ngapain ya?"

Untung saja sekarang hari Minggu. Jadi aku tidak perlu siap-siap untuk pergi ke kampus, umurku baru saja menginjak kepala dua. Aku baru mulai kembali masuk kuliah 3 bulan lalu setelah Daddy mendaftarkanku di kampus Elite.

Ah.. Daddyku terlalu menganggap dirinya super kaya. Sampai-sampai ia mendaftarkanku di kampus Elite. Padahal sebenarnya ekonomi keluarga pun pas-pasan dari hasil uang haram.

Tok tok tok

Aku melirik pintu kamar saat tiba-tiba ada yang mengetuknya. Siapa sih yang pagi-pagi begini mengetuk pintu? Atau jangan-jangan mommy tiriku?

Aku pun melangkah untuk membuka pintu kamarku.

Ceklek

Menghela nafas pelan menyilangkan kedua tanganku di dada saat melihat mommy tiriku yang tengah tersenyum padaku.

"Morning sayang... ayo sarapan dulu. Aku sudah siapin makanan kesukaanmu, aku tunggu di meja makan ya"

Cup

Aku membulatkan mataku saat tiba-tiba dia mencium tepat di bibirku. Ku lihat dia mengedipkan matanya sebelah padaku, setelah itu dia pun pergi.

What the fuck! Jalang itu menciumku? Kenapa aku ga menghindar sih?

Ini bukan yang pertama kalinya dia menciumku tiba-tiba, tapi sudah sering sekali dia menciumku tanpa ijin. Bahkan dia berani menciumku di depan Daddy, dan reaksi Daddy? Daddy hanya tersenyum melihatnya.

Dengan langkah malas aku pun melangkah menuju meja makan untuk sarapan bersama mereka berdua.

"Fey, Daddy mau bicara.. apa uang tabunganmu masih ada? Kalau masih ada, apa Daddy boleh pinjam dulu?"

Aku melirik Daddy saat dia tiba-tiba ingin meminjam uang. Tumben sekali Daddy pinjam uang padaku. Apa uang haramnya sudah habis?

"Buat apa dad?"

"Buat bayar pelunasan rumah ini Fey. Kalau ga di bayar, rumah kita ini bakalan di sita"

"Terus uang-uang haram milik Daddy kemana? Kenapa pinjam sama aku?"

"Uang itu sudah Daddy investasikan, membayar kampusmu, dan tentunya Daddy berikan pada mommy mu untuk kebutuhan sehari-hari"

Ku lirik mommy tiriku hanya tersenyum menatapku, apa Daddy bodoh selama ini? Kalau uang yang selama Daddy kasih pada jalang itu pasti di pergunakan hanya untuk keperluan pribadinya.

"Dad.. uangku sudah aku belikan mobil murahku yang terparkir indah di halaman rumah. So, aku ga punya uang lagi"

"Apa bisa kamu jual mobilmu dulu, Fey? Nanti Daddy bakalan ganti sama yang baru kalau Daddy punya uang"

"C'mon dad, aku beli mobil itu pake uangku sendiri, dan aku ga mau ya Daddy beliin aku mobil baru pake uang haram. Sudah cukup uang haram Daddy yang masuk ke dalam perutku"

"Apa kamu mau tinggal di jalanan kalau rumah ini di sita?"

"Aku lebih baik tinggal di jalanan dari pada harus tinggal satu rumah dengan jalang itu" ucapku menunjuk mommy tiriku menggunakan garpu.

Brak

Aku langsung menatap Daddy saat dia tiba-tiba mengebrak meja makan "Fey jangan berbicara seperti itu! Mau bagaimana pun dia mommy mu sekarang. Berikan kuncinya sebelum Daddy melakukan sesuatu"

Argh bangsat!

Kalau aku memberikan mobilku pada Daddy, lalu aku ke kampus menggunakan apa? Uang cashku saja hanya tinggal sedikit. Itu pun uang hasil pemberian Yanto, dan beberapa wanita yang membayarku untuk berjoget bersama di Bar, tapi kalau aku tidak memberikannya pak tua itu pasti akan terus memaksa.

"Kuncinya ada di meja belajarku, Daddy punya kaki kan? Jadi ambil sendiri"

Setelah mengatakan itu aku masuk kembali ke dalam kamar. Moodku benar-benar hancur gara-gara laki-laki tua itu. Kalau bukan orang tuaku mungkin sudah aku lempar ke laut.

Drettt drettt

Aku mengerutkan dahiku saat ponselku bergetar. Siapa yang menelpon pagi-pagi seperti ini? Apa tante-tante yang berada di Bar?

Aku meraih ponselku sembari merebahkan tubuhku di ranjang, Yanto? Tumben sekali dia menelpon, ga mungkin kan pagi-pagi gini dia ajak aku ke Bar?

"Halo Yanto"

"C'mon Fey.. my name is R A Y A N. Understand?"

"To the point Yan. Ada apa?"

"Aku lupa ngasih tau kamu semalam kalau aku bakalan buka caffe baruku pagi ini, apa kamu bisa datang?"

"OTW"

Aku langsung mematikan ponselku secara sepihak, dan bergegas menuju kamar mandi untuk memperwangi tubuhku. Tidak mungkin aku datang dengan keadaanku yang belum mandikan? Ya walaupun mau mandi atau tidak aku akan selalu tetap wangi dan cantik.

Tapi aku pergi menggunakan apa? Mobilku pasti akan di bawa Daddy untuk di jual. Ah tak apalah aku bisa memesan Ojol nanti.

Hanya membutuhkan waktu 5 menit semuanya sudah selesai, aku tersenyum menatap diriku di pantulan kaca.

"Ah Fey kamu benar-benar perfect"

Drett

Aku meraih ponselku yang bergetar, aku tersenyum saat Ojol pesananku sudah di depan rumah. Aku melangkah keluar dari kamarku, semoga aja di caffe Rayan nanti aku bisa makan sepuasnya, karna tadi aku belum memakan apa-apa, gara-gara perdebatanku dengan Daddy.

"Ah mas"

Langkahku terhenti saat mendengar suara aneh dari arah dapur, dengan rasa penasaran aku melangkah pelan menuju dapur. Mataku seketika membulat saat melihat Daddy dan mommy tiriku tengah melakukan hubungan intim di....dapur?

What the fuck!

Mereka berdua benar-benar kalau lagi sange ga tau tempat. Seorang jalang dan pria bernafsu benar-benar sangat cocok.

***

"Ayo bang jalan"

Aku menepuk punggung Abang ojol dan mulai naik di belakangnya, motor yang aku tumpangi pun mulai melaju.

Uangku sudah mulai menipis, sepertinya aku harus mulai mencari pekerjaan sampingan untuk kebutuhan diriku sendiri. Apa aku meminta bantuan pada Rayan saja ya? Pasti dia mau membantu mencarikanku pekerjaan.

Cekitttt

Reflek aku memeluk pinggang Abang ojol saat dia tiba-tiba mengerem mendadak. Aku bisa merasakan tubuhnya yang menegang saat aku peluk, semoga aja burungnya tidak ikut menegang juga.

"Kenapa ngerem dadakan sih bang?"tanyaku kesel.

"Maaf mbak.. ada mobil di depan"

Aku mengerutkan dahiku saat mendengar suaranya yang lembut. Aku memiringkan kepalaku untuk melihatnya, ku lihat wajah dia yang tertutupi oleh masker jadi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, sepertinya ojol ini perempuan.

"Cheryl"

Aku menoleh saat seorang perempuan cantik turun dari mobil memanggil nama tersebut, ia mulai melangkah sembari melepaskan kacamatanya.

"Aku mau bicara empat mata sama kamu"

Perempuan tersebut menarik tangan mbak ojol hingga aku pun ikut turun "gak bisa Aurel. Aku lagi kerja"

"Pleasee... ikut aku sebentar aja. Kamu salah paham sama kejadian semalam"

Aku terus memperhatikan dua perempuan ini yang terus berdebat di pinggir jalan. Apa mereka lupa kalau ada aku di sini yang memperhatikannya?

"Hey hey mbak maaf ya. Tapi mbak ojol ini harus anterin saya dulu ke tempat tujuan main tarik-tarik aja"

Perempuan bernama Aurel tersebut menatapku dia menyipitkan matanya menatap ke arahku. Aku mengerutkan dahiku saat dia menatapku aneh, ku lihat dia merogoh sakunya dan mengeluarkan sejumlah uang.

Reflek aku memejamkan mataku saat beberapa lembar uang menerpa wajahku, ku lihat uang yang berceceran di aspal. Aku langsung menatap tajam perempuan tersebut, apa dia tidak punya sopan santun?

"Itu ambil uang naik angkot kek, atau ojol yang lain"

"Aurel itu gak sopan dia penumpangku" ucap mbak ojol.

Aku mengepalkan kedua tanganku. Aku melangkah mendekat ke arah perempuan bernama Aurel, dan menatapnya dengan tatapan tajam tapi dia yanya menaikkan alisnya sebelah.

"Heh mbak! Punya sopan santun ga sih?! Main lemparin uang segala ke muka saya"

Ku lihat ia hanya menghela nafas, kembali menatap ke arah mbak ojol yang berada di sampingku.

"Please Cheryl ikut aku seben..."

"Gak bisa!"

Aku tersentak saat tiba-tiba mbak ojol ini menarik tanganku menuju motornya, dan mulai menyalakannya. Ku lihat perempuan bernama Aurel menyatukan kedua tangannya memohon.

Sepertinya mereka pasangan lesbi yang sedang memiliki masalah rumah tangga?

"Ayo mbak naik, maaf atas kejadian barusan" ucapnya.

"Pleaseee... Cheryl Christy. Kasih waktu aku buat jelasin sebentar aja"

Aku hanya terdiam melihat Aurel memohon dengan mata berkaca-kaca. Motor yang aku tumpangi pun mulai melaju meninggalkan Aurel di belakang yang sedang menghentakkan kedua kakinya di aspal.

Dasar perempuan gila.

"Maaf ya mbak kalau nanti kita datang ke tempat tujuan mbaknya telat gara-gara masalah pribadi saya tadi"

"It's okay"

***

Sesampainya di alamat yang Rayan kirim aku langsung turun dari motor mengeluarkan satu lembar uang untuk membayar mbak ojol ini, aku pun menyodorkan uang tersebut.

"Gak usah mbak. Anggap aja tumpangan mbak gratis gara-gara tadi"

"Mbaknya lagi cari nafkah kan? Jadi terima aja uangnya"

Mbak ojol ini hanya terdiam menatapku. Aku menghela nafas mengambil tangannya dan memberikan uang pada telapak tangannya, setelah itu aku pergi meninggalkan dirinya.

"Fey caffe ku udah di buka 15 menit yang lalu"

"Sorry Yan, tadi ada problem di jalan"

"It's okay, ayo duduk biar pelayanku membuatkanmu makanan, btw tadi pacarku datang, tapi hanya sebentar. Aku mau kenalin ke kamu tapi dia udah balik lagi ke kantor"

"Mungkin lain kali kamu kenalin ke aku Yan"

Sebenarnya aku belum tau wajah pacar Yanto ini bagaimana, yang ku tau dia memiliki kekasih seorang pria. Yeah temanku ini seorang gay, dan hanya aku yang mengetahuinya karna aku tidak sengaja mempergokinya sedang berciuman dengan seorang laki-laki pada saat itu.

Beberapa pelayan pun datang membawa begitu banyak makanan, dan menaruhnya di depan mejaku "woah ini gratiskan Yan?"tanyaku.

"Gratislah makan aja"

"Btw Yan aku lagi cari kerja sampingan sambil kuliah. Apa kamu punya pekerjaan untukku? Tapi pekerjaan yang gak bikin aku cape, apa ada?"

Ku lihat Rayan menatapku dengan lekat "perkerjaan yang gak bikin cape?"tanyanya, aku pun mengangguk.

"Jaga lilin, pelihara tuyul, terus apa lagi ya...?"

"Yang halal Yan"

"Cuma itu pekerjaan yang gak bikin cape Fey, atau kamu bisa jadi simpanan sugar mommy atau sugar Daddy"

"Gak bisa Yan. Soalnya aku pernah jadi simpanan sugar mommy. ehh.. dia mau nyentuh tubuhku yang masih suci, ya aku gak mau lah"

"Yaudah ke Bar aja seperti biasa temenin tante-tante joget"

"Tapikan gak bisa setiap hari aku ke bar Yan. Kamu tau Daddyku kan? Dia terlalu membatasiku semenjak mommy meninggal"

"Ah kamu mah ribet Fey"

Aku hanya menghela nafas kembali memakan makananku. Apa aku harus kembali seperti pada saat di New York lagi ya? Menjadikan para wanita kaya untuk menjadi pacarku dan memanfaatkan nya? Ck tapikan aku sudah mulai pelan-pelan bertobat, masa berbuat seperti itu lagi.

"Fey"

Aku menatap Rayan saat dia memanggilku. Aku mengerutkan dahiku saat Rayan memberikan ku kode agar melihat ke samping. Aku pun menoleh ke samping, aku melihat dua orang wanita yang tengah menatap ke arahku sambil tersenyum, sepertinya umur mereka masih di bawahku.

"Dari tadi kamu datang mereka liatin kamu terus" bisik Rayan.

"Kan udah aku bilang Yan, aku ini cantik pasti semua orang terpesona"

Ku lihat Rayan memutarkan bola matanya, aku terkekeh aku kembali melanjutkan makanku.

"Hai ka"

Aku menoleh menatap gadis tadi yang kini tengah berdiri sembari menatapku dengan senyuman manisnya.

"Ya?"

"Ak-aku mau minta nomor Wa nya, boleh?"tanyanya sembari menyodorkan ponselnya padaku.

Aku dan Rayan saling melirik "buat apa ya?"tanyaku.

"Buat aku save ka, boleh ya"

Aku pun mengangguk menerima ponselnya dan mengetikkan nomorku di ponselnya. Sedekah nomor ponsel gapapa kali ya? Nanti juga pasti bakal berujung menjadi penonton story.

"Kakak namanya Fey?"tanyanya, aku hanya mengangguk.

"Kenalin ka, aku Alena dan itu temenku Elsa"

Aku melirik temannya yang sedang tersenyum ke arahku, aku hanya membalas dengan senyuman saja.

"Te-terimakasih ka"

Kenapa dia gugup sih dari tadi? Kan makin gemes pengen gigit.

"Masama cantik" ucapku tersenyum manis.

Ku lihat pipinya yang memerah, dia langsung menundukkan wajahnya dan pergi. Apa dia salting?

"Fey.. disini aku yang ganteng, kenapa kamu yang di mintain nomor sih?"

Aku menatap Rayan yang tengah cemberut, aku terkekeh "aku ini bisa jadi ganteng dan cantik Yan, jadi maklumin aja fansku lebih banyak"

"Yayaya up to you Fey... kayanya tu cewek naksir kamu deh Fey. Kenapa ga kamu deketin aja? Pasti dia anak orang kaya, terus porotin uangnya biar kamu ga capek kerja"

Aku terdiam saat Rayan berkata seperti itu. Aku menoleh menatap kembali ke gadis tadi yang tengah tersenyum malu-malu padaku.

Apa aku ikutin kata Rayan saja ya?

____
TBC

Continue Reading

You'll Also Like

628K 24.7K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
317K 18.9K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
497K 53.8K 23
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
557K 43.1K 29
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...