Elano

By syyasy

2.1K 256 542

ꜱᴇᴋᴜᴇʟ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ꜱᴛᴏʀʏ ᴋᴀɪʟᴀ. ʙɪꜱᴀ ᴅɪ ʙᴀᴄᴀ ᴛᴇʀᴘɪꜱᴀʜ ɪɴɪ ᴋᴀʀʏᴀ ᴅɪɴᴅᴀ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴅɪ ᴛɪʀᴜ. -- Elano Alister Danendra... More

PROLOG
1 => DARE OR TARUHAN?
3 => INTEROGASI
4 => RASA NYAMAN
5 => MOVE ON
6 => ELEVAR
7 => PERTEMUAN
8 => SHEERA DAN AZA
9 => LUKA
10 => PENYERANGAN
11 => MOOD BOOSTER
12 => BULLYING
13 => MANA MATAMU?
14 => MEMBUJUK BUNDA
15 => KEMBALINYA SAGALA
16 => PENGAKUAN
17 => TENTANG SAGALA
18 => REYYA
19. Bertahan Untuk Membuktikan

2 => MINE

212 22 99
By syyasy

Allo, assalamualaikum!

Kali ini gada note, ya.

>HAPPY READING<

=> MINE

-+

Suasana menjadi ramai saat El dan ketiga sahabatnya berjalan masuk menuju kantin. Yang lebih parah lagi, El yang biasanya duduk di bangku paling pojok, kini menghampiri salah satu meja yang terdapat empat gadis yang sedang asik makan tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

"Tumben kantin ramai banget, ngga kek biasanya?" celetuk seorang gadis yang diketahui bernama Reyya. Tanpa menyadari kedatangan El serta antek-anteknya.

Sedangkan yang ditanyai hanya mengangkat bahu tanda tak tau dan tak mau tau. Hal itu membuat Reyya mendengus sebal.

"Biasalah, ada pangeran berkuda mau lewat!" seru Aluna menatap El serta sahabatnya dengan mata berbinar.

"Mana ada pangeran berkuda, itu mah rombongan calon imam gue!"

"Calon imam bukan, Pak Imam iya."

"Iya deh, si paling calon imam." sahut Aza terkekeh melihat tingkah para sahabatnya.

Reyya, Aluna serta Ghea. Tiga cewek ini, mungkin orang yang berbeda menurut Aza. Di mata orang lain, mereka adalah sosok yang sok seleb. Padahal memang benar, mereka termasuk dalam deretan selebnya SMA Trisakti. Namun, di mata Aza, ketiganya sosok tengil dan tentunya friendly.

"Aza?" suara berat nan tegas itu masuk ke indra pendengarannya.

"Ya?" sahutnya tanpa menoleh dan menatap ketiga temannya bingung.

Ghea yang duduk disebelah kiri Aza, menyikut lengan temannya itu. Matanya mengisyaratkan agar menengok ke belakang untuk melihat siapa yang datang dan mencarinya. Seketika, kening Aza berkerut melihat siapa yang datang.

"Lo ada masalah apa sama El, Za?" bisik Ghea takut-takut. Aza hanya menggelengkan kepalanya pelan. Ia juga heran, perasaan Ia tak membuat masalah dengan El dan juga teman-temannya. Lagipula, Ia juga tak mengenal mereka. Tidak mengenal bukan berarti tidak tahu, hanya saja Ia tahu nama tapi tidak pernah berhadapan langsung dengan mereka.

Aza berdiri diikuti ketiga temannya. Berbalik badan menghadap ke arah El yang menatapnya datar. "Ada apa? Dan sebelumnya maaf, aku rasa kita ngga pernah punya masalah. So?"

El terhenyak, kala suara lembut itu mengalun dengan indahnya, "Lo yang namanya Aza?" Aza mengangguk menanggapi.

Semua mata tertuju pada Aza, setelah gadis itu membuka suara.  Aza menatap bingung ke depan. Terkecuali El. Cowok itu dengan santainya berjalan semakin dekat ke arah Aza, dengan kedua tangan yang dimasukkan dalam saku celana. Jaraknya yang semakin dekat membuat Aza mundur hingga menubruk bangku kantin yang Ia duduki tadi, karena takut. Ketiga sahabat Aza yang berdiri dibelakang gadis itu, ikut menatap inti Fuerza takut-takut.

Sejauh ini, tidak ada yang berani mencari masalah dengan El apalagi inti Fuerza. "Sekali lagi aku tanya, apa aku pernah buat salah sama kamu?" dengan berani, Ia menatap balik El yang tengah menatapnya-- dalam?

Hal ini, membuat Aza berpikir keras. Ia benar-benar merasa bahwa tidak memiliki masalah apapun dengan mereka. Bertatapan mata langsung saja tidak pernah, bagaimana bisa Ia punya masalah dengan segerombolan geng itu? El memajukan wajahnya sedikit mendekat ke arah Aza.

"Mulai sekarang, Lo jadi pacar gue!" tukas El, lalu menjauhkan wajahnya kembali seperti semula.

"Al, si Aza mimpi apa semalam, di tembak cucu pemilik sekolah? Ketua geng pula." bisik Reyya histeris.

Sedangkan Aza, mata gadis itu membulat sempurna mendengar ucapan yang dilontarkan cowok di depannya ini. Kaget? Sudah dapat dipastikan, karena El mengatakannya dengan suara tegas dan lantang. Hingga membuat seisi kantin juga kaget dibuatnya.

Aza menggeleng, "kamu gila? Aku ngga kenal sama kamu." ungkapnya kesal.

"Gue ngga menerima penolakan dalam bentuk apapun. You are mine!" ucapnya, "gue pergi dulu." lanjutnya.

Sebelum beranjak dari kantin, El menyempatkan untuk mencium pipi kiri Aza. Sedangkan Aza, jantungnya berdegup kencang, pipinya bersemu merah. Antara salting, baper, kesal dan marah. Semua bercampur aduk.

--

Hari sudah sore, keadaan sekolah pun sudah sepi. Namun, Aza masih setia berdiri di halte yang tak jauh dari Trisakti. Menunggu jemputan yang tak kunjung datang. Ponselnya mati karena habis daya, membuatnya tak bisa memesan taksi online. Dengan pasrah dan gelisah Ia menunggu.

"Apa aku jalan aja, ya? Jam segini mana ada taksi lewat." gumamnya lirih.

"Tapi jarak dari Trisakti ke rumah, kan, jauh! Handphone pake segala mati, lagi!" gerutunya seraya menghentakkan kakinya sebal.

Aza kembali berpikir, antara Ia diam menunggu jemputan atau jalan kaki. Kalau Ia menunggu, mau sampai kapan? Kalaupun Ia jalan kaki, jaraknya sangat jauh. Bisa-bisa kakinya patah karena berjalan terlalu jauh.

Ia menyesali keputusannya untuk menunggu. Padahal tadi Reyya sudah menawarinya untuk nebeng, tapi Ia tolak dengan alasan mau menunggu saja. Aza juga merasa tak enak, karena sering kali menebeng pada Reyya.

Hari sudah mulai gelap seiring berjalannya waktu. Dengan amat terpaksa, Ia mulai melangkahkan kakinya menjauh dari halte. Kepalanya menunduk menatap aspal, kakinya menendang apapun yang yang ada dijalan, karena kesal pada dirinya sendiri. Baru beberapa langkah, terdengar suara motor yang berhenti tepat didepannya.

"Ayo pulang." ucap seseorang yang tak di gubris oleh Aza.

Tangan orang itu terulur untuk menyentuh dagu Aza yang setia menunduk dan membuat gadis itu mendongak. Satu nama yang terlintas dikepala Aza saat ini hanyalah El. Ya, Elano. Cowok yang tadi mengklaim Aza menjadi pacarnya.

"Kamu cantik, kenapa nunduk?" tanya El lembut. Aza tercengang mendengar penuturan El, aku-kamu? Sejak kapan? Dan kenapa, dia berbicara lembut seperti? Pasalnya El yang dikenal arogan dan keras, berbicara lembut padanya? Mustahil. Tapi itulah faktanya.

"Minggir, aku mau pulang!" usirnya berusaha menepis tangan El yang ada pada dagunya.

"Pulang sama aku!" putus El mutlak.

"Aku-"

"Aku ngga butuh penolakan, Aza." tekan El lagi membuat Aza menghela napas berat.

"Sebenarnya kamu ada masalah apa sih, sama aku? Aku rasa kita ngga pernah punya urusan. Bertatap muka langsung aja baru tadi. Tapi tiba-tiba, kamu mengklaim aku jadi pacar kamu itu maksudnya apa? Gini deh, kalau memang kita punya masalah, bisa dibicarakan baik-baik. Tapi tolong, jangan seret aku untuk masuk dalam dunia kamu!" Aza berbicara seolah tengah melampiaskan kekesalannya pada El.

El menatap manik Aza dalam, "kita ngga punya masalah." jawabnya singkat.

"Terus?"

"Kita pulang sekarang, udah mau malem!" ujarnya berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Ngga bisa jawab, kan?" desak gadis itu seraya tersenyum mengejek. El diam tak berkutik. Baru kali ini Ia dibuat bungkam oleh seseorang.

"Aku ngga akan pulang sama kamu." tukas Aza kemudian berjalan meninggalkan El.

El yang melihat itu sontak menarik pergelangan tangan Aza. "Mau jalan? Yakin kuat jalan sampai rumah kamu?"

Aza menghembuskan napasnya lelah. Ia berbalik menghadap El yang sedang tersenyum penuh kemenangan disana. Bibirnya tertarik membentuk sebuah senyum yang terlihat sangat dipaksakan.

"Kok berhenti? Ngga jadi jalan?" tanya El semakin menggoda gadis itu. Rasanya senang sekali membuat gadisnya kesal.

"Kamu ikhlas ngga?" sewotnya membuat tawa El terhenti.

"Ikhlas dong." El menyodorkan sebuah helm pada Aza. Setelah gadis itu menaiki motor, barulah El melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

-+

<<TO BE CONTINUE>>

cukup sekian, dibayar utang:)

lanjut atau next?

See u.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 89.7K 39
𝙏𝙪𝙣𝙚 𝙠𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙡𝙖 , 𝙈𝙖𝙧 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞 𝙢𝙞𝙩 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞 𝙃𝙤 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞...... ♡ 𝙏𝙀𝙍𝙄 𝘿𝙀𝙀𝙒𝘼𝙉𝙄 ♡ Shashwat Rajva...
4.1M 88.2K 62
•[COMPLETED]• Book-1 of Costello series. Valentina is a free spirited bubbly girl who can sometimes be very annoyingly kind and sometimes just.. anno...
50K 1.4K 35
„You are the reason why I'm here today." _-_-_-_-_ After the truth about the relationship between Max Verstappen and Kelly Piquet came out, his world...
35.1K 2.2K 15
الكاتبه : رند السبيعي✍🏼 روايتي الاولى أتمنى تعجبكم واستمتعو...