YANG BELOM PUNYA KTP HUSHH HUSHHH... ☠️☠️
Yang lagi puasa skip dulu aja sampe waktunya buka😈
⚠️Hayooooo, warga 24% gk boleh ngintip! 😂
Awas loh ya adeck adeck....
.
.
I see u👀
.
.
Yang ngintip bisulan🌚
.
.
SERIUS LOH INI!😭 Jangan nakal kalian😇🔪
Walaupun yakin banget otak kalian udah pada sesat semua😭
🔞🔞🔞
"P-panas... I-ini kenapa?"
"Aishh siallll" Frustasi Jeffrey mengacak rambutnya sendiri
"Pasti ulah ibu. Ibu memang benar benar!"
"Shhh" Lengguh Alicia yang sudah melemparkan selendang tidurnya entah kemana
Jeffrey mengalihkan pandangannya, enggan menatap Alicia. Berbahaya.
"Ibu pasti mencampurkan sesuatu pada makanan kita tadi, untuk itu kita merasa sangat bergairah saat ini" Jelas Jeffrey sambil beranjak menuju pintu
Alicia membelalak "Apa??"
"Pintu dikunci dari luar. Pasti ini juga ulah ibu" Decak Jeffrey semakin gusar
"Lalu bagaimana? Rasanya sangat tidak nyaman" Rengek Alicia, dia sudah sibuk mengipasi tubuhnya sendiri
Jeffrey memejamkan matanya, menyandar pada tembok. Berusaha mengendalikan dirinya sendiri, jangan sampai ia kembali kehilangan akal sehat seperti kejadian tempo lalu
"Masuklah ke kamar mandi, berendam dengan air dingin. Kunci pintunya dari dalam" Kata Jeffrey
"Berendam?"
Jeffrey menggeram "Hanya itu yang bisa dilakukan agar efeknya berkurang. Cepatlah."
Dengan tubuh yang sudah banjir keringat, Alicia segera memasuki kamar mandi. Melakukan apa yang Jeffrey katakan tadi
Melihat Alicia telah masuk, Jeffrey segera mendudukkan diri di ranjang. Menyandarkan tubuh shirtlessnya sambil mengatur nafas
Sial... Gairahnya benar benar sudah di ujung tanduk sekarang
Matanya kembali terpejam, tangannya mulai terulur ke bawah sana... Mulai melakukan aktifitas yang ehem~
Jeffrey berusaha memuaskan dirinya sendiri.
Karna tak mungkin ia menyerang Alicia tanpa persetujuan, apalagi tadi Jeffrey kan sedang marah pada wanita itu. Mau ditaruh mana wajahnya jika dia tiba-tiba malah mengajak Alicia bercinta?
"Shh... Alicia...hh"
"Hahh... Ibu memang benar benar... Hhh"
Jeffrey terus menggeram kesal, semua ini karna ibunya itu... Benar benar membuatnya susah!
Setengah jam telah berlalu... Dan kedua anak manusia itu masih sibuk dengan urusannya masing masing
"Shh...sialan...bukannya membaik, kenapa aku semakin panas...? Hahh" Frustasi Jeffrey
Cklek
Mata Jeffrey terbelalak saat mendengar suara engsel pintu, dengan cepat ia memperbaiki posisinya.
Memasukkan sesuatu yang berbahaya kembali ke kandangnya
"Duke... hiks..." Alicia berjalan mendekat dengan air mata berderai
Jeffrey langsung berdiri, namun tak berani mendekat
Bagaimana tidak? Alicia saat ini hanya menggunakan gaun tidur yang melekat indah di tubuhnya, rambutnya basah dengan tetesan air bahkan masih mengalir di seluruh tubuhnya
Hahh... wanita ini memang benar benar ingin menyiksanya!
Tidak tau apa jika menahan diri itu rasanya sangat sakit!
"Huaaaaa...dingin tapi tetap panass" Rengek Alicia memeluk tubuhnya sendiri
Setengah jam berendam di air dingin malam malam begini jelas saja membuat kulitnya berkerut kedinginan, tapi entah kenapa dari dalam tubuhnya ini rasanya masih begitu panas
Alicia berjalan mendekat pada Jeffrey, bibirnya mencebik. Wajahnya itu semakin memerah, dan matanya sayu dengan sisa jejak air mata
Glekk...
Jeffrey menelan ludahnya kasar... Serius, jiwa binatangnya ini sudah meraung raung keluar sejak tadi
Ia sudah berusaha menahan diri sedari tadi, tapi wanita ini malah menghampirinya. Astagaaa
"Nghhh... Ini bagaimana?..."
"Hanya satu cara mengatasinya" Kata Jeffrey dengan suara yang memberat. Matanya juga mulai sayu, tatapannya menggelap tertutup kabut gairah
Persetan!
Ia sudah tidak tahan. Semua ini salah ibunya yang laknat itu!
"Apa?"
Jeffrey menarik tangan Alicia, membuat tubuh ramping itu menabrak dada telanjangnya
Jeffrey menunduk, manatap Alicia yang yang tingginya hanya sebatas bahunya. Tangannya melingkar erat di pinggang wanita itu
"D-Duke...?" Panik Alicia
Tangan Jeffrey merambat naik, berhenti tepat di leher belakang Alicia. Ia mencengkram lembut leher wanita itu, menahannya dan menekannya agar mendongak
Tanpa kata Jeffrey segera menyambar bibir plum yang terus menggodanya sedari tadi
Menciumnya rakus seolah tak ada hari esok. Melumatnya seolah kedua belah bibir itu adalah makanan paling enak di dunia
"Mmhh..."
Alicia memukul mukul dada Jeffrey, merasa terkejut sekaligus mulai kehabisan nafas
Perlahan Jeffrey melepaskan tautan bibirnya, menggeram pelan merasa semakin bergairah menatap bibir Alicia yang membengkak dan berkilat basah karna ulahnya
"Ayo habiskan malam bersama" Ucap Jeffrey dengan suara yang semakin memberat
Tangan Jeffrey berpindah, membelai leher hingga sisi wajah Alicia dengan gerakan sensual
Alicia memejamkan matanya. Sentuhan Jeffrey benar benar berdampak besar pada tubuhnya
Jeffrey kembali menunduk, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Alicia
Bibirnya dengan nakal mulai mencium, melumat dan menjilat kesana kemari. Tubuh Alicia langsung meremang dibuatnya
"Ahh..."
"Alicia" Pangil Jeffrey tepat di samping telinga kanan Alicia. Bibirnya terbuka, mengulum dan menggigit gigit kecil cuping telinga Alicia
"Shh... Aku menginginkanmu..." Bisik Jeffrey, tangan kanannya semakin menarik pinggang Alicia mendekat- sedangkan tangan kirinya bergerak nakal menurunkan tali gaun
"T-tapi..."
"Layani suamimu, istriku..." Ucap Jeffrey yang bersamaan dengan jatuhnya gaun Alicia
"Ahhh" Desah Alicia mendongak dengan bibir terbuka
Tubuhnya bergetar merasakan puncak dadanya yang dihisap kuat
Jeffrey menggeram, matanya terpejam menikmati kegiatannya
Kaki Alicia melemas, jemarinya meremas pundak dan rambut Jeffrey
Jeffrey mendorong tubuh Alicia ke ranjang, ia kemudian menindihnya dan kembali melanjutkan kegiatannya
"Shhh... J-Jeff..." Rintih Alicia saat merasakan dadanya yang lain diremas kuat
Tubuhnya menegang, mereka memang pernah bercinta- tapi itu benar benar sudah lama sekali... Dan ada satu hal yang benar benar Alicia ingat dari malam itu
Jeffrey ini... Tipe lelaki yang menyukai hard seks. Memang tidak menyiksa, namun dirinya itu begitu menggebu gebu
Antara terpengaruh gairah dan juga ngeri membayangkan nasibnya, Alicia kini hanya bisa pasrah membiarkan Jeffrey berlaku sesuka hati pada tubuhnya
"Mmhh...aku sudah tidak tahan lagi" Jeffrey menggeram dengan nafas memburu
Ia kembali mencumbu Alicia dengan rakus, sambil dengan tergesa-gesa melepaskan sisa kain yang membalut tubuhnya
Jeffrey membuka paha kedua paha Alicia, bibirnya ikut turun. Menyesap setiap inchi kulit putih yang begitu lembut itu
"Nghh..."
Tubuh Alicia semakin meremang, merasakan usapan lembut di bagian bawah sana
"AHHH"
"Shhh...Alicia sayang...hhh" Desah Jeffrey
Bibirnya kembali mendarat di puncak dada Alicia, dengan jari yang terus bermain dibawah sana
"Ahh...Jeffreyhh..." Desah Alicia, nafasnya semakin tidak beraturan. Punggungnya melengkung merasakan perih akan hujaman kencang di intinya
Padahal baru satu jari... Rasanya Alicia ingin menangis membayangkan jika sesuatu yang lain akan masuk kesana
Yang dulu saja sangat sakit, kali ini juga pasti tidak akan jauh beda kan?
Jeffrey mendongak, menegakkan kepalanya. Tangannya mengambil alih tugas untuk memanjakan gundukan lembut yang kini menjadi kesukaannya
"Nghh...jariku saja sangat terhimpit apalagi milikku...shh" Gumamnya sambil menatap jarinya yang bergerak cepat disana
Ia menggigit bibir bawahnya. Sungguh... Melihat itu membuat miliknya semakin mengeras dan berkedut nyeri. Rasanya seperti ingin segera masuk dan bergerak menggila disana...
"Ahh...Ahh...J-Jefff..."
Jeffrey menjilat bibir bawahnya, matanya semakin berkabut tertutup nafsu "Iya, Alicia?"
Jeffrey mendekatkan wajahnya pada wajah Alicia, menatap paras cantik yang sedang terpejam dengan bibir terbuka dan terus mendesah
Ia terkekeh pelan, kemudian lidahnya terjulur- menjilat bibir Alicia. Jarinya semakin ia pacu dengan cepat
"Shh...nikmat sayang?" Desah Jeffrey setelah Alicia membuka matanya
Alicia mencengkram kuat sprei ranjang, menatap Jeffrey dengan peluh yang terus menetes
"A-aku...a-ku...Nghh" Racaunya dengan nafas memburu, punggungnya semakin melengkung dan perut bawahnya terasa keram
"Keluarkan, berikan padaku sayang" Kata Jeffrey sambil menciumi leher Alicia
"Ahhhhhh" Desah panjang Alicia. Matanya terpejam menikmati sisa sisa pelepasannya
Jeffrey menghentikan gerakan jarinya, ia menegakkan tubuhnya. Mendudukkan diri di antara kedua kaki Alicia yang mengangkang
"Sekarang giliranku" Ucapnya sambil mengeluarkan jarinya yang telah basah oleh cairan.
Jeffrey menatap jarinya dengan pandangan puas
Ia memposisikan dirinya, menindih tubuh Alicia dan mulai memasukkan miliknya
"J-Jeffrey... Jangan dulu" Tahan Alicia mendorong dada Jeffrey menjauh
Gila saja, ia baru saja pelepasan bisa bisanya akan langsung dihajar lagi?!
Dengan panik Alicia menggeleng, tangannya berusaha mendorong tubuh Jeffrey
"Shhh...aku sudah tidak tahan" Protes Jeffrey menggeram
"Tapi—"
Jeffrey mengecup bibir Alicia sekilas "Aku akan pelan pelan"
Alicia tetap menggeleng, matanya menatap ngeri milik lelaki itu yang terlihat jauh lebih besar dari ingatannya dulu
Satu jari tadi saja rasanya sudah nyeri, apalagi yang sebesar itu?!
Tak mendengarkan, Jeffrey malah menahan kedua tangan Alicia ke atas kepala. Dan dengan perlahan ia mulai memaksa masuk
"J-jangan dul—Akhh"
"Ahh...kenapa masih sulit? Padahal bukan yang pertama kali" Desis Jeffrey
Pantang menyerah, ia kembali berusaha membobol masuk
"T-tunggu! Tunggu dulu Jeff— AKHHHH"
"Ahhhhhhhhh" Desah panjang Jeffrey, kepalanya mendongak. Matanya memutih dengan mulut menganga merasakan kenikmatan
Lain Jeffrey, lain Alicia. Wanita itu kini sedang merintih kesakitan
"S-sakit"
Seolah tersadar, Jeffrey langsung menunduk. Memandang Alicia yang saat ini sudah berkaca kaca dengan raut wajah menahan nyeri
"Maaf... Maafkan aku. Apakah sangat menyakitkan?" Jeffrey melepaskan tangan Alicia, kemudian mengecupi wajahnya dengan sayang
Ia menatap Alicia dengan wajah bersalahnya, "Maaf... Maaf..." Gumamnya menempelkan dahinya dengan dahi Alicia
Ia terus mengecupi hidung istrinya itu, tangannya juga terus bergerak membelai kesana kemari menyalurkan kenyamanan
Jeffrey terus berusaha menenangkan Alicia selama beberapa saat, berusaha keras menahan diri untuk tidak bergerak bruntal mengejar kenikmatan
"Masih sakit?" Tanya Jeffrey
Alicia mengangguk "Sakit..." Adunya
"Apa harus aku lepaskan?" Tawar Jeffrey bertanya
Nada suaranya memang terdengar khawatir, tapi raut wajahnya memelas tak rela
"Pelan pelan saja" Putus Alicia akhirnya
Sudah terlanjur masuk juga, kenapa tidak sekalian dilanjutkan?
Mata Jeffrey seketika berbinar girang "Boleh ku gerakkan?"
Alicia mengangguk pasrah "Pelan"
"Shh... Iya pelanhh..." Jawab Jeffrey sambil mulai bergerak
Ia menggeram pelan, menikmati jepitan dan gesekan dibawah sana
Aneh...
Padahal saat pertama melakukannya dulu, ia menyetubuhi Alicia yang masih gadis. Tapi kenapa rasanya malah jauh lebih nikmat yang sekarang ini???
Apa karena hubungan mereka telah jauh lebih baik?
"Ahhh... J-Jeffrey..." Desah Alicia meremas surai lelaki yang sedang asik menggagahinya ini
Sungguh... Lelaki ini penipu handal!
Tadi saja mengatakan akan bergerak dengan pelan, tapi apa? Sekarang ia bergerak dengan menggebu gebu, menyentak miliknya sangat dalam
"Ahhh... Alicia..." Kepala Jeffrey mendongak, pinggulnya masih bergerak liar. Tubuh Alicia bahkan sampai tersentak sentak
•••
Tubuh Alicia bergetar hebat. Entah ini pelepasannya yang keberapa... Yang jelas dirinya kini benar benar sudah lemas
"Nghhhh... j-jangan dijepit sayanghh" Desah Jeffrey yang masih bergerak
Gila. Benar benar gila.
Lelaki itu sudah tiga kali keluar, dan Alicia sudah lebih dari 5 kali keluar. Alicia kini sudah lemas setengah mati, tapi lelaki itu masih sangat menggebu gebu...
"S-sudahh.." Keluh Alicia
"Sebentar lagi..hhh"
Jeffrey kembali menunduk, mencium Alicia dengan begitu panas
"Ahhh...a-aku sampai..hhh" Desah Jeffrey melepaskan ciumannya.
Kepalanya kembali mendongak, nafasnya semakin memberat. Tempo gerakannya semakin cepat dan semakin keras
"Shh...p-pelan..." Rintih Alicia merasa milik Jeffrey menusuk terlalu dalam
"Aaahhhhhhh" Jeffrey menggeram panjang. Matanya terpejam menikmati pelepasannya yang luar biasa
Miliknya kembali ia dorong masuk secara perlahan, menyumpal lebih dalam tak membiarkan sedikitpun cairan cinta mereka merembes keluar
Tak lama kemudian tubuhnya ambruk, menjatuhkan kepalanya di dada Alicia
"Uhhh... Berattt" Keluh Alicia mendorong tubuh besar Jeffrey ke samping
Jeffrey terkekeh, ia kemudian menarik Alicia- membuat tubuh wanita itu tengkurap di atas tubuhnya
"Lelah?"
Alicia yang sudah lemas hanya mendengus pelan
Digempur habis habisan seperti itu bagaimana bisa tidak lelah?!
"Alicia...kau nikmat, aku suka..." Bisik Jeffrey, telinganya memerah saat mengatakan itu
Alicia memejamkan mata menyandarkan pipinya pada dada Jeffrey tanpa menyaut
Ia sudah benar benar tidak bertenaga, Ia hanya ingin tidur nyenyak saat ini...
Apalagi sekarang telah lewat tengah malam, mungkin hanya tinggal 2 jam lagi untuk menunggu fajar datang
Jeffrey mengecupi kepala Alicia dengan penuh cinta
"Terimakasih sayang..."
"Hm" Dehem Alicia asal. Matanya sudah memberat, sebentar lagi pasti ia akan tenggelam ke alam mimpi
"Sekali lagi boleh?"
PLAKKK
🌹🌹🌹
HUEHUEHUE AKU IKI LO GUNG RABI SU😭 astagfirullah, jomblo macam apa yang nulis beginian 😭😭
Geli geli geliiiii😭😭😭
MARI BERTAUBAT BERSAMA KAWAN KAWAN🙏🙏 Istighfar yuk istighfar😭
How to unlock next part
🔒 Gimme 1,02k likes
🔒 Gimme 300 comments