Be With Me

By Rinniasp

117 96 121

Pict : Astrology Wondering's/google Baru saja Ralisha diputuskan oleh kekasihnya. Ia mencoba untuk tidak g... More

1. Patah Hati
2. Hari Terburuk
3. Hari ke Hari
4. Melihatnya
5. Truth or Dare
6. Sengaja atau Tidak

7. Ditembak dan Jadian

0 1 0
By Rinniasp

Sekolah berjalan seperti biasa, semua kegiatan terlalui, tiada hal yang menarik ataupun istimewa. Demikian dengan Ralisha dan hatinya yang sudah mulai move on, mungkin sudah tiga bulan lebih sangat mudah melupakan seseorang yang dinilai berengsek.

Saat ini Ralisha sedang sibuk-sibuknya latihan menari untuk mata pelajaran Seni Budaya, sebenarnya bukan hanya dia tetapi semua teman seangkatan juga sedang melatih diri mereka ada yang menampilkan karbaret, menyanyi, drama musical dan tentu menari.

Tepat ditiga bulan tersebut sebenarnya Ralisha tengah dekat dengan salah satu kakak kelasnya. Kedekatan mereka tidak terlalu spesifik ataupun kentara, bahkan keduanya terlihat cuek. Tidak seperti remaja kebanyakan, padahal di zaman ini teknologi sudahlah canggih.

Semenjak dare yang dilakukan Ralisha, mereka hanya saling menatap dan diam. Tidak ada sapaan ataupun sebagainya.

Tetapi entah mengapa setiap Ralisha berpapasan dengan sang doi- jantungnya berdebar heboh. Lebay kah dirinya seperti itu jelas tidak, hal yang jadi penyebab itu semua karena satu pesan masuk pagi tadi.

Ting...

628*****
Nanti jangan langsung pulang,
ada yang mau dibicarakan.

Siapa yang mengirimkan pesan kepadanya, apa lagi pesan tersebut bernada perintah. Tak kunjung lama Ralisha berpikir, bunyi pesan masuk terdengar lagi dari gadget- nya. Ralisha bergegas memeriksa dengan hati berdebar dan rasa penasaran yang menggunung. Setelah di cek hanya pesan masuk dari Gena, sahabatnya. Tapi tunggu Ralisha membaca pesan dari Gena sekali lagi dan..

Gena bestieku
Rara
Gimana udah ada yang kirim
pesankan ke kamu? 

Ada, tapi gak kenal Na.

Hehe, itu pasti dari
Kak Arselio Ra, cepetan bales.
Oh iya satu lagi sorry aku kasih no kamu ke dia. Katanya ada perlu

Iya gak papa kok Na.

Semangat, Good luck pokoknya.

Balasan terakhir dari Gena membuat Ralisha tersenyum sendiri memang  kenapa kalo sang doi mengirimkan pesan padanya. Ralisha tak berharap banyak, apalagi mengingat mereka berdua tidak melakukan PDKT seperti pasangan pada umumnya.

Ralisha sedikit geli mengingat kembali dare konyol dari para temannya, tak menyangka akan jadi begini. Bisa dibilang momen ini adalah momen terkonyol percintaan Ralisha.

•••

Sore yang seharusnya cerah kini berganti menjadi mendung, padahal waktu menunjukkan jam pulang. Ralisha dan para temannya bergegas menunaikan ibadah terlebih dahulu,

"Oh iya gimana jadi gak?" Tanya Gena  tiba-tiba.

"Apanya Na?" Ralisha berbalik tanya.

"Bukannya Kak Arsel mau ngomong sepulang sekolah ya! Dia kasih tahu aku kalo mau ngomong sama kamu Ra gimana sih!"

"Gimana ya, aku sendiri bingung."

"Eh itu mereka pada nunggu deh!" Tunjuk Gena pada sekumpulan kakak kelas.

"Gena, ya kali banyakan gitu kek mau demo aja." Ralisha mendengus.

Saat mereka sedang membicarakan para kakak kelas, salah satu dari kakak kelas tersebut menghampiri mereka.

"Gena, gimana jadi gak?" Tanya Kak Aga yang merupakan tetangga Gena.

"Oh iya Aga, bentar."

"Ada apa sih mereka kumpul gitu na? Parah sih ada kang  gebetan lagi, nah bukannya gebetan kamu juga ada ya Ra?" Tanya Isni

"Hehehe kayaknya sih ada."

Gena menghampiri Isni dan Ralisha
"Raa, gimana jadi gak?"

"Jadi apa Na?"

Saat mereka kebingungan tiba-tiba doi nyamperin dan langsung mendudukkan dirinya. Perilaku itu sukses membuat Ralisha ketar ketir, disaat seperti ini Ralisha hanya bisa tersenyum tak tahu harus berkata apa. Ditambah lagi doi gak bersuara sedikit pun yang doi tampilkan senyum kaku nan canggung.

Akhirnya Ralisha berinisiatif untuk membuka suara.

"Kak, sholat dulu aja yuk!" Sambil berlalu menuju tempat Wudhu.

Doi hanya mengangguk dan lagi menampilkan senyum andalannya.
Mereka bergegas melaksanakan ibadah dengan khusu, setelah selesai masing-masing segera memakai sepatu.

Ralisha gugup tak karuan segera menghampiri Gena untuk ke toilet.

"Gena, antar dulu ke toilet ya." Ajak Ralisha.

"Iya yuk sekarang aja."

Keluar lah mereka dari toilet lalu Aga yang merupakan teman Gena sekaligus sahabat doi mengintruksi Gena agar mendekat dan berkata sesuatu.

Pada saat itu Arselio pun menghampiri Ralisha yang posisinya masih disekitar Toilet dengan menampilkan senyum andalannya yang terlihat aneh dimata Ralisha.

"Aku sebenarnya suka sama kamu dari lama...."

Ralisha sudah ketar ketir dengan pernyataan Arselio yang sangat mendadak, dia salah tingkah tak karuan apalagi melihat teman-teman sang doi tersenyum lebar kearah mereka.

"Gimana kamu nya suka juga gak..." Katanya lagi.

Sekilas alis Ralisha menukik keatas antara baper tapi ngakak juga.

"Iya suka Kak!" Balas Ralisha cepat.

Kembali menampilkan senyum andalannya tapi kali ini terlihat lebih lebar dan berseri.

"Kalo gitu terima cokelatnya ya,.."

"Makasih kak!" Ralisha bingung juga harus berkata apalagi, habisnya doi gak ketebak banget orangnya.

Berjalan sama-sama dengan perasaan yang tak karuan antara senang, lucu dan malu bercampur aduk.

"Kamu pulang gak?" Tanya Arselio memecahkan kecanggungan diantara mereka.

"Gak Kak, latihan dulu."

Menepuk pundak Ralisha "Kalo gitu aku duluan, kamu hati-hati ya."

Ralisha sempat melongo ditempat, kemudian tersadar.

"Eh... Iya hati-hati juga Kak!"

Setelah melihat Arselio dan para temannya berlalu pergi, Ralisha CS menghampiri dan bertanya banyak.

"Udah besok lagi aja ceritanya ini udah mau pukul 7, kita harus selesain latihan dan pulang." Pungkas Ralisha

"Yah..." Ucap mereka serempak.

•••

Pagi ini Ralisha memiliki jadwal kelas Multimedia yang mengharuskan dirinya datang lebih awal, saat sampai di Sekolah Ralisha bertemu dengan para sahabatnya yang kebetulan memiliki jadwal kelas yang sama.

"Raraaa.... Cie-cieee yang baru jadian nih! Mana dong bagi PJ-nya!" Seru Saani.

Ralisha mengerut tak paham
"Apaan PJ, gak ada pokoknya!" Tukasnya.

"Tapi kemarin Gena udah cerita ih, sayang banget kita gak lihat drakol ya kan Saani." Kata Oca.

Saani dan Ralisha sempat bingung dengan pernyataan teman mereka itu.

"Wait... Ocaa drakol apaan tuh baru denger deh?"

"Iya kok asing gitu singkatannya Oca."

"Ah kalian Drakol itu drama lokal guys gimana sih kudet!"

"Eh gak penting amat sih Oca, udah kita kan mau denger ceritanya Ralisha lupa kan kamu!"

"Iya nanti deh cerita, yuk bentar lagi kelas Multimedia sama TKJ bakal dimulai. Ceritanya pas istirahat aja ya guys!"

"Oke Rara." Sahut mereka bersamaan.

•••

Hai guys gimana segini dulu yh! Jangan lupa untuk vote and comment share this story ✨♥️



Continue Reading

You'll Also Like

313K 28.8K 80
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
119K 11.2K 91
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
532K 20.7K 49
Takdir yang membawa gadis cantik selalu kena hukuman setiap harinya dari kakak lelaki nya sendiri, karena kenakalan nya dan memiliki sahabat yang sam...
207K 2.6K 14
⚠homophobic skip aja ini lapak markhyuck⚠