[not] HARMONIOUS ✅

By na_leosky

667K 53.6K 3.9K

[ Season 1 & 2 -end- ] Diusahakan untuk memberikan vote & Komen. "Lika liku tentang hubungan pernikahan yang... More

00. - Diary Haechan -
01. - visit jung family -
02. - Jung fams dinner -
03. - Jung fams dinner 2 -
04. - Meet yeri -
05. - Nomark Sick -
06. - Markhyuck commotion -
07. - about Jung's -
08. - open ur heart, Mark -
09. - touch me, mark 🔞 -
10. - summer love -
11. - little part Nomin -
12. - Haechanie, i'm sorry. -
13. - fix errors -
14. - new barrier? -
15. - Vivi makes a fuss. -
16. - Markhyuck dinner -
17. - go to Thailand -
18. - Thai warmth -
19. - Shotaro accident -
20. - Yangyang and his abilities -
21. - disaster -
22. - Incedent -
23. - lost -
24. - lost (2) -
25. - Now I Know -
26. - Designer 🔞 -
27. - i'm your daddy -
28. - I love You -
29. - we go home -
30. - Daddy Mark -
31. - get well soon -
32. - add a child again -
33. - your my addict 🔞 -
34. - Beautifull night -
36. - The third child -
37. - pregnancy period -
38. - mark sulking -
39. - bebé -
40. - Wellcome baby [End] ☑ -
1. BONUS PART
2. BONUS PART
3. BONUS PART
4. BONUS PART
S2 : 01. harmonious start
S2. 02 : harmonious family
S2. 03 : i hate you, bastard.
S2. 03 : who?
S2. 04 : Drunk Love 🔞
S2. 05 : rank killer
S2. 06 : if without me, how about u?
S2. 07 : strategy.
S2. 08
S2 : 09
S2 : 10 -1- : let's finish today
S2 : 11 : The last.
Dear Chenle

35. - happy family -

9.5K 778 36
By na_leosky

Berpura-puralah bahagia sampai kau lupa bahwa kau sedang berpura pura”
- Na Jaemin -

┅┅┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅┅

"Jadi ini finalmu na?"

Jaemin mengangguk kala Jeno menatap dirinya, Jaemin menyerahkan kertas itu ke jeno lalu meletakkan pulpen diatas meja.

Jeno terdiam menatap kertas perceraian ditangannya, Jaemin bersungguh² akan menalaknya.

"Aku akan melepaskan diri darimu, setelah itu tugasku sudah selesai untuk menjadi kebahagiaan rumah ini" tegas jaemin

Jeno mengambil pulpen yang jaemin letakan diatas meja dan menatap jaemin

"Baiklah... Kau pasti lelah terus berpura² bukan?" Jeno tertawa miris melihat nasib pernikahannya yang akan kandas seperti ini

"Bagaimana dengan jisung?"

Jaemin menghela nafasnya "Karena jisung adalah pewaris perusahaanmu, maka aku izinkan jika hak asuh jisung jatuh ditanganmu"

"Bagaimana dengan Logan & Minjae?"

Jeno menatap bocah tertidur di gendongan jaemin dengan nyenyak tanpa terganggu sama sekali

Jaemin melirik sekilas balita berusia 2 tahun itu "Aku akan membawa mereka..." lirih jaemin

"Aku mohon pikirkan baik² na..."

Jaemin menggelengkan kepalanya "ini sudah final, Jung Jeno"

Jeno menatap sendu ke arah jaemin, tangannya berat untuk menandatangani kertas perceraiannya.

"Jeno, tanda tangani surat itu segera. Dan aku akan segera pergi dari rumah ini, jangan membuatku menunggu"

Jeno menggelengkan kepalanya "aku tidak akan menandatangani surat perceraian ini"

"Kau harus menandatanganinya jeno!"

"Tidak! Aku tidak akan mau bercerai denganmu Na!"

"Kita harus bercerai, agar kau dapat menikahi wanita itu!"

"Bukan aku yang menghamilinya na... Percayalah..."

Jeno memegang tangan jaemin "Aku tidak menghamilinya na... Ku mohon percayalah padaku" ujar jeno sambil menangis dan mengecupi tangan jaemin

Jaemin membuang mukanya dan menghempaskan tangannya dengan kasar "Bukti sudah kuat Jeno! Apalagi yang harus ku percaya darimu?"

Jeno berlutut dihadapan jaemin dan memeluk kaki jaemin sambil terus menangis

"Aku mohon percayalah padaku, untuk kali ini saja" ucap Jeno, Namun jaemin memundurkan dirinya dan menyeret kopernya

"Aku tunggu surat itu, datanglah padaku dengan surat yang sudah ditandatangani. Selain itu, jangan pernah datang menemuiku lagi" Jaemin perlahan melangkah kakinya melewati Jeno yang masih berlutut

Langkah jaemin begitu berat kala dia ingin melangkah kan kakinya keluar dari rumah yang sudah 20 tahun lebih dia huni. Air mata jaemin perlahan menetes, dengan tangan kiri yang menyeret koper dan tangan kanannya yang menggendong anak bungsunya kini jaemin perlahan keluar dari pintu rumah besar itu.

Jisung yang melihat dari atas hanya mampu menatap perceraian kedua orang tuanya didepan mata, tanpa mampu melakukan apapun bahkan mencegahnya pun jisung tidak bisa. Jisung mengusap air matanya dan berlari turun untuk mendekati ayahnya.

"Ayah..."

Jeno menatap jisung dengan wajah sembabnya, perlahan jisung mendekat dan memeluk ayahnya. Jeno yang mendapati pelukan dari sang anak dengan segera membalas pelukan jisung dan menangis sambil meraung dipelukan sang anak.

"Maafkan ayah... Maafkan ayah tidak bisa mencegah buna untuk tidak pergi" ujar Jeno sambil terus menangis dipelukan jisung

Jisung hanya terdiam dan ikut menangis dipelukan ayahnya, hari itu juga kehidupan yang bahagia untuk jisung dan kedua adiknya perlahan kandas akibat keputusan orang tuanya.

*kalo mau tau lebih lanjut cerita Nomin ada di NH versi Nomin, jadi baca yaaa!

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•

Haechan menatap kepergian jaemin dari rumahnya, tadi jaemin ke rumahnya dengan menangis dan menggendong balita berusia 2 tahun.

Cukup terkejut mendengar semua cerita jaemin, bahkan mark sampai geram karena ulah Jeno. Namun akhirnya haechan dan mark menasehati jaemin dengan pelan dan memberi jaemin semangat.

Haechan mengehela nafasnya lalu masuk kedalam rumah dan melihat mark yang sedang duduk sambil menonton televisi

"Jemput minjung mau sekarang aja?" tanya mark begitu melihat haechan berjalan mendekat ke arahnya

Haechan mengangguk, dengan begitu mark segera bangkit dan mengambil kunci mobilnya. Haechan berjalan dibelakang mark dan menatap punggung lebar milik mark

Pikiran haechan melayang terbang melihat punggung mark dan dengan malu haechan menundukkan kepalanya kemudian dirinya terkekeh

Mark yang mendengar kekehan haechan langsung menoleh ke arah belakang dan mendapati haechan yang sedang tertawa tidak jelas

"Why babe?" kening mark mengerut melihat haechan yang tertawa kecil

Haechan menggelengkan kepalanya "tidak! Tidak apa² melk..." ujarnya lalu berjalan mendahului mark

Mark yang melihat hanya menatap haechan dengan heran, namun dia abaikan dan berjalan menyusul haechan

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Haechan melihat minjung yang sedang bermain diteras depan rumah ten, rumah masa kecilnya dikorea. Terlihat baju minjung yang kotor penuh lumpur dengan air selang yang terus mengalirkan air dan wajah minjung yang juga kotor

"Ya ampun minjung..." haechan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan minjung

"Nah! Tuh papahmu datang! Lihat anakmu, mae sudah melarangnya untuk main lumpur tapi dia malah mendudukan dirinya di lumpur!" ucap ten yang datang membawa handuk dipundaknya

Mark hanya tertawa kecil melihat putrinya yang anteng memainkan lumpur dan air itu, kemudian tangan mark terulur ke arah minjung

"Sudah yuk mainnya... Ayok pulang" ucap mark

Minjung menatap ke arah daddy nya dan mengangguk lalu dirinya bangkit dan dengan segera haechan mengambil selang air dan membasuh sisa² lumpur yang menempel pada tubuh minjung

Ten menyerahkan handuk ke arah haechan dan haechan pun menerima handuk itu, haechan segera melepas semua baju minjung dan segera menyelimuti nya dengan handuk

"Kau harus mandi lagi agar tidak gatal" ucap haechan sambil menggendong minjung yang terbalut handuk

"Untung papah membawa baju kamu, udah firasat bahwa kamu bikin ulah" haechan berdecak kemudian membawa minjung ke dalam

Mark yang semula sigap mengambil baju minjung dimobil kini datang dan menyerahkan baju itu ke ten sedangkan dirinya memungut baju basah minjung diteras dan membungkusnya di kresek

Haechan masuk ke dalam dan mendapati hendery dan ayahnya sedang asik menonton televisi, sedangkan kakak ipar dan keponakannya ada didapur entah sedang membuat apa.

"Oh? Ada haechan?" tanya hendery

"Bukan, ini arwahnya" ketus haechan pada kakaknya

Hendery hanya tertawa mendengar jawaban adiknya, sedangkan Johnny masih fokus menonton televisinya. Ten masuk menyusul haechan dengan membawa baju minjung

Haechan berjalan ke toilet dan segera menaruh minjung dibathup, dan dengan cepat dia menyalakan shower untuk membasahi tubuh minjung.

Haechan mengambil sabun dan menggosoknya ditubuh minjung, minjung yang senang dengan air dia terlihat girang dan memainkan air.

"Mae padahal sudah memandikan minjung" ujar ten diambang pintu toilet dan melihat anaknya sedang memandikan cucunya

"Sudah biasa jika minjung mandi berkali² dalam sehari" Haechan menghela nafasnya dan fokus memandikan anaknya.

"Dia persis sama denganmu" ten tertawa meledek ke haechan dan membuat haechan kesal

"Kan dia anakku!" kesal haechan

Ten tertawa terbahak mendengar itu, sudah ten bilang bukan? Kalau anak haechan mirip dengan haechan maka ten akan tertawa puas.

Haechan akhirnya bisa merasakan sama sepertinya saat haechan kecil, bagaimana sabarnya Ten dalam menghadapi nakalnya haechan kecil.

Setelah minjung sudah bersih, haechan mematikan shower nya dan menghanduki minjung kembali untuk mengeringkan badan minjung

Ten menyerahkan baju minjung dan haechan mengambilnya lalu memasangnya satu persatu pakaian itu ditubuh anaknya

Setelah semua beres, Ten menjauh dari toilet dan minjung dengan cepat berlari keluar dari toilet

Minjung berlari ke arah mark dan merentangkan kedua tangannya agar mark menggendongnya

"Woahh anak daddy sudah wangi" ucap mark sambil mencium pipi minjung

Minjung mengangguk lalu mengarahkan tangannya ke kandang kucing

"JANGAN KE KANDANG KUCING!" teriak Ten

"Anakmu tadi sudah bikin Louis mandi bedak, mark!" Ten menggelengkan kepalanya dengan cepat dan mengkode agar mark jangan membawa Minjung ke kandang kucing

"Tadi juga Minjung menyeret² ekor leon kesana kemari, lalu dia juga menggendong bella hingga terjungkal dan menangis" Johnny tertawa menjelaskan tingkah cucunya yang satu itu

"Mae trauma, mark hahaha" ucap hendery sambil tertawa juga

Haechan yang mendengar itu semua langsung menatap Minjung dan memijat pelipisnya

"Minjung..." gumam haechan dengan lelah, sehari saja Minjung tidak berulah kayanya tidak mungkin.

Haechan duduk disofa dan menghela nafasnya. biarlah Minjung menangis karena tidak dituruti ke kandang kucing, daripada anaknya membunuh hewan peliharaan dan kesayangan Mae nya. Bisa pusing haechan!

Mark menenangkan Minjung yang kesal karena dilarang ke kandang kucing, sedangkan Johnny menepuk² punggung haechan dengan pelan sambil tertawa kecil

"Anakmu itu chan..." ucap Johnny sambil terkekeh

"Sssttt... Sudah sudah... Nanti bagaimana kalau daddy belikan Minjung boneka? Kita ke mall nanti ya?" bujuk mark pada Minjung yang masih merajuk

Minjung mengangguk dan menatap mark lalu mengeluarkan jadi kelingkingnya "boneka naga! Minjung mau boneka naga, daddy..."

Mark mengangguk dan menautkan jari kelingkingnya pada Minjung "iyaa nanti daddy belikan Minjung boneka naga ya?"

"Lele mana mae?" haechan mencari keberadaan chenle yang tidak ada diruangan ini

Ten yang sedang di dapur pun menatap haechan "masih ada dikamar, masih tidur. Tadi dia bergadang bersama ayahmu!" dengus Ten

"Padahal mae sudah bilang pada ayahmu, jangan mengajak lele bergadang!" omelnya

Haechan bangkit dan berjalan menuju Minjung lalu mengambil alih Minjung di gendongan mark

"Kita bangunkan oppa, ayok!" ucap haechan kemudian berjalan menuju kamar yang ditempati chenle

Mark mengekori haechan dibelakang, dan haechan membukakan pintunya kemudian berjalan menuju kasur yang disana chenle masih tertidur pulas

Haechan mendudukan Minjung di kasur chenle, kemudian dia melangkah kan kakinya ke jendela dan membuka jendela itu dengan lebar dan cahaya matahari langsung masuk ke indra penglihatan chenle

Chenle terusik dan merenggangkan tubuhnya namun dirinya masih memejamkan kedua matanya

Mark berbaring dan memeluk chenle sambil menepuk² pelan tubuh anaknya

"Lele bangun hey! Sudah siang ini" mark mengecupi pipi chenle, kemudian mark mengkode Minjung agar mendekat ke arah chenle

"Bangunkan oppa" bisik mark pada Minjung

Minjung merangkak mendekati chenle kemudian dia duduk diperut chenle yang tidur terlentang

"OPPAAAA!!! BANGUNNN!!!" teriak Minjung  dengan tangan mungilnya yang menepuk² pipi chenle

Haechan dan mark tertawa melihat itu, haechan kemudian ikut berbaring disamping chenle dan memeluk tubuh chenle, sedangkan Minjung berbaring diatas tubuh chenle

"Berat minjungie~..." erang chenle dan menatap Minjung yang berada diatas tubuhnya

Mark segera mengangkat tubuh Minjung dan menaruh Minjung ditengah² dirinya dan chenle

"Oppa bangun! Kita akan ke mall bersama" Minjung bangkit dan memencet hidung chenle

"Kata siapa begitu?" tanya haechan

Minjung menunjuk ke arah mark "kata daddy!"

Haechan kekeh dan kembali membaringkan kepalanya lagi dibantal "bangun ayok!" haechan membelai lembut pipi chenle

"Kata nani kau bergadang dengan kakek? Habis ngapain kalian?" tanya haechan

"Um? Ouh... Chenle habis nonton film dengan kakek" ujar chenle sambil membuka matanya

"Cepat mandi, jung jinrak!" haechan bangkit dan menarik tubuh chenle agar terduduk

"Mandi, lalu kita ke mall bersama" ucap haechan sambil menggendong Minjung kemudian berjalan keluar

Chenle mengangguk, mark mengusap pelan rambut anaknya dan bangkit

"Daddy dan papah tunggu kamu, cepatlah mandi" ujar mark sebelum pergi keluar

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Haechan memakan snack sambil memangku Minjung, sedangkan mark mengemudi dan chenle duduk dibelakang. Mark menepati janjinya pada Minjung untuk membeli boneka naga di mall.

"Kau mau?" tawar haechan pada mark, mark menggelengkan kepalanya

"Buat kamu aja sayang" mark tersenyum dan mengacak pelan rambut haechan

Haechan menaikan bahunya kemudian memakan snacknya lagi "lele mau tidak?" tawar haechan pada chenle yang berada dibelakang

Chenle menggelengkan kepalanya "masih kenyang, papah" ujar chenle, pasalnya sebelum berangkat Ten memaksa dirinya untuk makan terlebih dahulu.

Al hasil haechan memakan snacknya sendirian, haechan menatap Minjung yang tertidur sambil mengenyot botol susunya dipangkuan haechan.

Kata Ten, semalam Minjung tidak mau meminum susunya dan malah tertidur karena kecapaian bermain.

Haechan kemudian menaruh snacknya disamping tubuhnya, kemudian dia membuka snack lain yang tadi dijalan mark belikan.

"Ini rasa apa ya?" ujarnya sambil melihat rasa dibungkus snacknya "ouh rumput laut"  haechan kemudian membuka bungkus snacknya dan memakan snack itu

"Snack terdahulu kan belum habis, kau membuka lagi?" tanya mark

"Aku penasaran sama yang lainnya" ujar haechan sambil mengunyah snacknya

Mark hanya menggelengkan kepalanya, kalau begini sih dia lagi jaga anak² semua. Haechan kalau berada di cemilan, seketika berubah jadi seorang bocah.

Mark melirik botol susu Minjung yang akan jatuh dari mulutnya dan dengan sigap mark mengambil botol itu sebelum ber gelinding kebawah, mark kemudian menaruh botol susu Minjung ke tas Minjung.

Minjung yang merasa tidak ada botol di mulutnya pun terbangun dan sedikit merengek dan dengan cepat haechan menaruh snacknya lalu mengambil botol susu Minjung yang kosong kemudian mengeluarkan susu bubuk dan menaruh susuk bubuk itu ke botol Minjung, haechan kemudian menuangkan air panas sedikit untuk melarutkan susu bubuk Minjung dan mark yang melihat haechan sedang menuangkan air panas langsung memelankan mobilnya agar air panas itu tidak tumpah. Kemudian haechan menambah air mineral biasa ke dalam botol susu Minjung dan menutup botol itu kemudian mengocok nya

Haechan lalu menyodorkan botol itu ke Minjung dan dengan cepat Minjung mengambilnya lalu meminumnya kembali

"Kayanya kamu harus ganti botol deh... Masa udah gede masih pake botol bayi?" gumam haechan sambil melihat Minjung yang meminum susunya, haechan kemudian menatap ke arah mark

"Nanti sekalian mampir di tokoh botol ya? Mau beli botol yang ada sedotannya buat Minjung" ucapnya pada mark

Mark mengangguk, haechan kemudian menepuk² pelan tubuh minjung dan matanya melirik ke arah chenle yang memejamkan matanya dengan earphone dikedua telinganya.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Minjung berlarian kesana kemari dengan girang, namun tidak dengan haechan yang kewalahan mengejar Minjung yang berlari lincah

"Minjung! Jangan jauh² dari papah!" haechan berlari mengejar Minjung kemudian mengangkat tubuh Minjung dan menggendongnya

"Udah, kamu digendong aja!" dengus haechan

Haechan lalu berjalan menuju tokoh botol, sedangkan mark dan chenle mereka sibuk mencari sepatu untuk chenle di tokoh sepatu.

Haechan kemudian berhenti jejeran botol² lucu, kemudian menunjuk botol² itu kepada Minjung

"Kau suka yang mana?" tanya haechan pada Minjung

Haechan lalu mengambil botol pertama dan menunjukkannya pada Minjung

"Mau yang ini?" haechan menunjukan botol itu pada Minjung "tapi ini tidak bisa buat sampai kamu besar, jadi percuma kalo sekali pakai" haechan lalu menaruh botol itu pada tempatnya lagi

Kemudian haechan mengambil botol kedua dan menunjukkannya pada Minjung

"Yang ini bagaimana?" tanya haechan pada Minjung

Minjung menggelengkan kepalanya dan menyingkirkan botol itu dari hadapannya, kemudian tangan mungilnya mengambil botol yang menurutnya dia suka

"Mau ini, Minjung suka!" ujar Minjung dan menunjukkan botolnya pada haechan

Haechan mengangguk kemudian dia berjalan menuju kasir untuk membayarnya, saat menunggu pembayaran haechan melihat² botol bayi yang beraneka bentuk dan warna, rasanya lucu dan haechan ingin membelinya namun Minjung kan sudah besar

Setelah selesai membayar, haechan kemudian berjalan keluar tokoh itu dengan Minjung yang masih dia gendong, haechan takut Minjung kebawa arus orang dan malah hilang. Melihat anak itu sangat aktif.

Minjung yang senang mendapatkan botol baru, dari awal mengambil sampai sekarang dia terus memeluk botol itu

Haechan melihat mark dan chenle menenteng 2 kresek, kemudian mereka berjalan menuju arahnya

Mark kemudian segera mengambil alih Minjung di gendongannya dan membuka kresek yang dia bawa

"Lihat, daddy belikan Minjung boneka naga" ujar mark

"Daddy bahkan membelikan dua untuk minjungie"

Minjung yang melihat itu langsung melepaskan pelukan botolnya, kalo saja haechan tidak segera menangkap botol itu mungkin botol itu sudah jatuh menggelinding.

Minjung dengan senang langsung memeluk dua boneka itu dengan erat

Haechan menatap chenle "sudah beli sepatu yang suka?" tanya haechan

Chenle mengangguk "sudah pah, dan chenle suka sekali dengan sepatu ini" ujarnya sambil tersenyum

Haechan mengusap pelan rambut chenle, kemudian mengambil naga hitam di Minjung

"Satu aja ya, nanti susah kalo dua... Minjung peluk yang pink dulu ya" ujarnya sambil memasukkan naga hitam ke tas belanjaan

Minjung mengangguk dan terus memeluk boneka naga nya, kemudian tangannya menunjuk ke arah tokoh permen

"Minjung mau permen?" tanya mark

Minjung mengangguk, lalu melihat haechan. "Boleh kan papah?"

Haechan terkekeh lalu mengangguk "boleh, tapi jangan banyak²"

Minjung tersenyum girang mendengar izin haechan dan segera menyuruh mark agar ke tokoh permen

"Melk! Aku dan chenle ke tokoh sebelah ya?" teriak haechan saat mark sudah pergi ke tokoh permen

Mark mengangguk dan dengan segera haechan membawa chenle ke sebuah tokoh, tokoh apapun itu agar dirinya juga bisa Quality time dengan chenle.

Semenjak ada Minjung, haechan memang jarang QT dengan chenle. Dan mumpung Minjung sedang bersama mark, haechan mempunyai kesempatan untuk itu.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Kelak nanti, kalo kalian punya lebih dari satu anak... Jangan pernah lupakan anak yang pertama ya? Sesekali ajak dia QT dengan kalian, biar dia ga ngerasa ga adil dan diacuhkan.

Aku selalu suka dgn ilmu parenting dan bahkan disetiap sosmed ku selalu follow orang² yang mengedukasi tentang parenting

Aku juga suka anak kecil dan kadang di weekend aku menghabiskan waktu dg anak Tante ku

Dan karakter Minjung sebenarnya sebagian kenakalan dan kepintarannya itu terinspirasi dari anak tante ku sendiri

Tapi sebagian juga karakter Minjung, murni dari imajinasiku.

5:5 lah
50% mirip anak tanteku
50% imajinasiku

Oke, jangan lupa vote & komennya ☑

Continue Reading

You'll Also Like

418K 40.2K 44
🌻MarkHyuck Universe🌻 Tentang lika-liku kisah cinta Seo Donghyuck dan sang idola. ✓B×B ✓ M-preg Highest Rank : 3 in #markhyuck 3 in #mpreg 1 in #m...
582K 62.8K 62
Tadinya Mark cuman mau beli paku di toko bangunan, tapi malah nemuin bocil kesasar.
413K 15K 30
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
90.4K 3.9K 35
markhyuck apa ya?pokok nya itu deh slow update warning‼️ bl Bxb/homo markhyuk nomin