SWITCH PRINCE [END]

Da dhiladinia

261K 27.2K 796

Zavandhya Granedain Edzard Seorang putra mahkota yang sebentar lagi akan menjadi raja menggantikan almarhum a... Altro

Prolog
I- Strânïerõ
II- Amàrgā vėrdãd
III- Grąň güərrâ
IV- Victoria y extraño
V- Realitate imposibilă
VI- Încercând să accepte
VII- Casă pe pământ
VIII- În ceață
IX- Pedeapsă
X- Reveni
XI. Şcoală
XII. Zgomotos
XIII. Val
XIV. Aproapé
XV. Imprésionànt
Baca Kuy
XVI. Furiş
XVII. Lôc de joáca
XVIII. Jóc distractiv
XIX. Ceartă
XX. Reapare
XXI. Dimineaţă
XXII. Tîntă
XXIV. Conducând o Mașină
XXV. Penalizare de Accident
XXVI. Furios
XXVII. Ca Urmare
XXVIII. In Cele din Urma
XXIX. Mâncare Nouă
XXX. Timpul s-a Oprit
XXXI. Întoarcere
XXXII. Rezolvæ Problema
XXXIII. Progresivă
XXXIV-XXXVI. About Prince¹²³
XXXVII. Se Concentreze
XXXVIII. Întoarcerea Soarelui
XXXIX. Înapoi Acasă
XL. Regële Soarelui
XLI. Søßīré
XLII. Făptuitorul Găsit
XLIII. Cauta Adevarul
XLIV. Leigh
XLV. de Halls
XLVI. Petrecere Supărătoare
XLVII. Putere Nēagra
XLVIII. Monsterë
XLIX. În Curând să Fie Dezvăluit
L. The Real Plot Twist
LI. Desprë Tron
LII. END
Ēxträ Pârt
New Story

XXIII. Liber

3.5K 435 0
Da dhiladinia

Happy reading!
~•~

Jangan tanya kenapa Gane bisa tahu ada manusia yang bernama itu. Apalagi jika bukan karena dia mencari cerita-cerita yang tak masuk akal di dimensi ini, siapa tahu kan Gane bisa menemukan cara untuk kembali. Malah menemukan manusia kanibal.

"Kau salah, aku ini adalah malaikat," ujar Alvonzo.

"Malaikat pencabut nyawa kan pasti."

"Kembalilah duduk, lanjutkan makanmu."

Gane kembali duduk, hanya saja ia pindah ke tempat duduk yang paling jauh dari Alvonzo.

Setelah ini Gane akan bersemedi untuk memeriksa kekuatannya. Apakah saat kekuatannya keluar benar-benar nyata ataukah hanya halusinasinya.

"Aku selesai."

Gane kembali ke kamarnya tanpa membiarkan Alvonzo menanggapinya. Keluarga Prince kenapa masih belum menemukannya sih? Tidak mungkin kan mereka selama ini dalam menemukannya, sungguh tak habis pikir.

Remaja itu kini tengah duduk bersila dengan tangan di atas lutut. Mencoba memfokuskan pikirannya. Namun entah kenapa dia tak bisa fokus sama sekali.

"Harusnya cara ini berhasil."

Gane mengambil nafas dalam, tangannya membentuk kepalan lalu diarahkannya ke dinding, tapi nihil kekuatannya tak mau keluar. Atau yang dilihatnya kemarin hanya halusinasinya saja?

Menyerah, Gane melempar dirinya ke kasur.

"Apa aku sudah tidak waras ya?" gumamnya pada diri sendiri.

Tiba-tiba Gane seperti mendengar suara tembakan. Sepertinya suasana di luar sedang kacau. Saat Gane akan membuka pintu kamar, pintu itu terlebih dahulu terbuka dari luar, nampaklah Alvonzo dengan nafas terengah.

"Apa yang terjadi?" tanya Gane.

"Lebih baik kau ikut aku sekarang."

"Kemana?"

"Kenapa kau mendadak jadi cerewet seperti ini?" Alvonzo berdecak sebal, ia menarik Gane yang memasang wajah penuh curiga padanya. Akhirnya Alvonzo menarik paksa Gane hingga sampai di gerbang belakang.

"Kau pikir aku sebodoh itu ha, membiarkan kalian membawa adikku lagi?" ujar sebuah suara yang ternyata adalah Allean. Gane membulat melihatnya, setelah sekian lama akhirnya keluarganya datang juga.

"Ternyata pahlawan kesiangan sudah datang rupanya," balas Alvonzo dengan smirknya.

Gane berusaha melepaskan tangan Alvonzo, tapi tak bisa karena saat ini pemuda itu malah mencengkram pergelangan tangannya dengan kuat.

"Lepaskan adikku sialan!"

"Dia sudah bukan adikmu lagi."

"Beraninya kau bicara seperti itu!"

Anak buah Allean yang merasa ini situasi yang tepat untuk menyerang pun langsung bergerak maju akan menyerang Alvonzo.

"Beraninya kalian keroyokan, bagaimana kalau satu lawang satu, aku dan kau?"

"Aku tidak ada waktu meladeni bedebah tidak berguna sepertimu."

Alvonzo terlihat mengeluarkan sesuatu dari sakunya. "Baiklah kalau begitu, bagaimana jika pisau ini menggores leher adik manis ini." Alvonzo mengunci Gane dan mengarahkan pisau lipat itu ke leher Gane.

"Baiklah, aku ladeni tawaranmu jangan kau lukai adikku."

Alvonzo melepaskan Gane dan menyerahkannya pada sang bawahan yang baru saja datang.

Allean yang terpancing emosi langsung menyerang Alvonzo dengan membabi buta. Perkelahian pun tak terelakkan.

Bugh

Allean berhasil memukul Alvonzo tepat di pelipis. Tentu saja Alvonzo membalas dengan pukulan yang tak kalah keras.

Bugh

"Akhirnya kita melepas rindu, wahai kawan lama," ujar Alvonzo.

"Cih, aku tak sudi berkawan dengamu, sialan."

Gane hanya memandang datar dua orang yang tengah berkelahi sekarang, tiba-tiba rasa kantuk menghampirinya. Lama sekali sih mereka, malah berdebat pula. Ia melirik ke dua pengawal yang memegang tangannya.

"Lepas, aku ingin duduk," ujar Gane datar, tapi kedua pengawal itu tak menghiraukannya. Karena emosi Gane melepas paksa cekalan mereka dan berhasil.

"Diam, aku hanya ingin duduk." Gane menatap tajam mereka.

"B-baiklah, Tuan Muda."

Remaja dengan kemeja biru itu duduk di bersandar pada salah satu pohon kelapa terdekat dengan tangan bersedekap memandang perkelahian itu bosan.

Baik Allean dan Alvonzo memiliki luka yang seimbang. Memang keduanya ini dulu mantan pemain MMA dan dulunya juga mereka bersahabat, tapi entah karena apa keduanya lepas pertemanan.

"Kekuatanmu masih sama ternyata," kata Alvonzo.

"Tidak usah mengejekku," balas Allean sengit, ia melirik ke arah Gane berada. Hampir saja dia dibuat menganga ketika melihat Gane yang malah tertidur di bawah pohon kelapa.

"T-tuan, lebih baik hentikan saja perkelahian ini, tidak akan selesai jika tak ada yang berhenti."

"Tidak! Kau mau harga diriku jatuh hah karena mengalah?!" Alvonzo berkata pada bawahannya yang kurang ajar itu, tidak tahukah jika harga dirinya tengah dipertaruhkan?!

Argon baru saja sampai di TKP, ia langsung mendekat dan menghajar anak buah Alvonzo. Tak berapa lama kemudian, para anak buah Alvonzo yang menjaga Gane tumbang.

"Prince bangun, ini kakak."

Gane terbangun dan melihat kakak keduanya.

"Kakak kira kamu diberi obat tidur oleh mereka, yasudah lebih baik kita pergi sekarang. Biarkan kakakmu reuni dengan saha– maksudnya musuhnya."

Karena merasa lama, akhirnya Argon menggendong Gane, membuat remaja 14 tahun itu sedikit terkejut.

"Tidak perlu digendong di depan seperti ini!" protes Gane yang merasa harga dirinya jatuh.

"Kamu lama."

"Aku mengantuk tahu!"

"Kakak rindu sama kamu Prince, untung kamu baik-baik saja, kecuali luka di lehermu, semoga saja Kak Alle bisa mencincang Alvonzo jelek itu."

"Ini tidak seberapa," kata Gane mengendikkan bahu, tentu saja karena dia pernah merasakan, lebih tepatnya sering mendapatkan luka yang lebih parah dari ini.

Cup

"Kakak! Don't kiss me!" Gane berusaha menjauhkan wajahnya, tapi sulit karena posisinya yang tengah digendong Argon.

"Kamu menggemaskan sekali sih, songong pula, bagus kakak suka."

***

Udah 2023 aje nih kiw kiw

Gane: "Selamat tahun baru, kawan. Walaupun aku belum pernah merayakannya karena di dimensiku tidak ada *tersenyum tipis"

Me: "Kmrn udah gue kasih kembang api ya, lo yang minta. Itu juga termasuk ngerayain tau."

Gane: "Oh iya, lupa."

Yaudah gitu aja, kuy vomment!

See ya!

06/01/23

Continua a leggere

Ti piacerà anche

1.2M 90.4K 36
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
323K 30.1K 23
~[ Arseano Narendra Alexander ]~ Siapa yang tidak mengenal nama tersebut ? Nama yang membuat semua yang mendengarnya merasa ketakutan terbesarnya Seo...
1.1M 130K 60
Vallen terbangun dan mendapati ia kembali ke masa lalu. Ternyata ia bukanlah anak kandung dari keluarganya saat ini. Saat mengetahui itu ia menolak u...
1.2M 106K 52
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...