AMOREVOLOUS

By ucu_irna_marhamah

1.3K 59 5

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ Farenza adalah seorang pengusaha kaya yang memiliki istri yang cantik dan baik. Dari luar, ke... More

AMOREVOLOUS
PROLOGUE
Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 08
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
EPILOGUE
🍂 NOVEL BARU 🍂
∘☽ NOVEL TERBARU ☾∘

Part 09

27 3 0
By ucu_irna_marhamah

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Sam mengambilnya lalu memperhatikan detailnya. "Aku bukan ahli senjata tajam. Seharusnya kau bertanya pada ahlinya. Tapi, aku pernah mendengar rumor tentang pisau ini."

Farenza mendengarkan dengan serius.

Sam melanjutkan, "Pisau ini bernama Jagkommando. Karena bentuk dan ketajamannya, pisau ini sangat mematikan dan dilarang digunakan saat perang. Luka yang disebabkan oleh tusukan pisau ini akan sulit ditangani oleh medis. Benar-benar mengerikan. Seharusnya assassin tidak menggunakannya di lapangan."

Farenza mencerna ucapan Sam.

"Apa kau menggunakan pisau ini untuk membunuh pemiliknya sendiri?" tanya Sam penasaran.

Farenza menggeleng. "Tidak, aku menggunakan kapak untuk membunuh wanita assassin itu."

"Setidaknya kau memiliki sedikit empati dalam dirimu," ujar Sam.

Farenza menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tapi, aku pernah menggunakannya untuk membunuh assassin yang menyamar menjadi kurir pengantar makanan."

Sam mendelik Farenza sambil menggeleng pelan. "Ya, sepertinya kau memang tidak punya empati."

"Aku tidak tahu apakah aku punya empati atau tidak, tapi yang pasti aku bisa mencintai seseorang. Aku juga orang yang berkomitmen," sahut Farenza.

Sam mengangguk. "Ya, aku tahu. Jadi, apakah kau datang ke mari hanya untuk menanyakan tentang pisau ini?"

Farenza mengangguk. "Jaga dirimu."

Sam tersenyum merespon ucapan Farenza membuat kerutan di wajahnya terlihat semakin nyata. Ia menatap punggung Farenza yang menghilang dibalik pintu dibarengi dengan suara lonceng.

"Aku sudah tua, tidak masalah meski mereka mengincar kepalaku," gumam Sam.

Farenza telah sampai di rumahnya. Ia memasuki ruang kerjanya dan menyalakan komputer. Farenza membuka sebuah web rahasia dan login menggunakan akunnya. Ternyata itu adalah web khusus milik para assassin alias pembunuh, lebih tepatnya pembunuh bayaran.

Farenza melihat daftar harga kepala yang mana akunnya berada di urutan ke-5 teratas dengan harga yang fantastis. Sebelumnya Farenza pernah menduduki peringkat 1 sebagai kepala orang yang paling diburu.

Web tersebut awalnya dibuat sebagai perantara antara 'pesuruh' yang ingin memburu seseorang dengan assassin yang bersedia membunuh orang yang ditarget oleh si pesuruh dengan kesepakatan pembayaran yang sudah ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku.

Biasanya target yang diinginkan oleh pesuruh adalah orang-orang tertentu, yaitu orang penting seperti pejabat negara, aparatur negara, pengusaha, atau siapa pun itu yang berkemungkinan diburu karena urusan politik, persaingan usaha, atau dendam pribadi dari si pesuruh itu sendiri.

Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa assassin yang pensiun atau yang masih bekerja di dunia assassin justru menjadi target bagi assassin lain. Uniknya harga kepala yang ditawarkan juga tidak kalah tinggi tergantung rekor yang dilakukan si assassin yang ditarget.

Farenza mendapatkan banyak sekali teror dari sesama assassin yang ingin membunuhnya dan mendapatkan kepalanya untuk uang. Meski ia sudah pensiun sejak beberapa tahun terakhir, tetap saja rekor pembunuhannya di masa lalu membuatnya menjadi salah satu assassin yang kepalanya diinginkan oleh banyak pihak.

Bukan masalah bagi Farenza meski mereka (assassin) mengejarnya sampai ke ujung dunia pun. Ia bisa melawan mereka tentunya. Namun, sekarang berbeda karena Farenza memiliki seorang istri yang selalu bersamanya. Ia tidak ingin Neissya menjadi terseret ke dalam masalahnya. Farenza tidak ingin Neissya terluka.

Farenza berhenti dari pekerjaannya itu. Ia ingin berubah menjadi orang biasa seperti warga sipil lainnya. Terlebih lagi setelah bertemu dengan Neissya. Farenza ingin mengubah kehidupannya menjadi lebih baik setelah menikah. Ia ingin hidup bahagia bersama Neissya.

Namun, itu tidak membuatnya bisa hidup tenang. Meski sudah berubah dan menjadi warga biasa, ada saja assassin yang menargetnya. Bahkan dalam satu bulan, mungkin ada sekitar 6 orang assassin yang mencoba membunuhnya. Tentu saja merekalah yang harus mati di tangan Farenza.

Sebenarnya assassin yang 'mendatangi' Farenza juga terdaftar dalam jajaran orang yang diburu kepalanya. Namun, setelah membunuh mereka, Farenza tidak menukar kepala mereka dengan sejumlah uang. Ia tidak berniat membunuh untuk mendapatkan uang, tapi membunuh untuk mempertahankan diri. Kenapa? Karena ia memang sudah berhenti dan tidak membutuhkan uang dari hasil membunuh orang lagi.

Ada banyak sekali hal yang mengganggu pikiran Farenza belakangan ini mengingat sikap Neissya yang berubah padanya. Ia berpikir mungkin saja Neissya mengetahui pekerjaan Farenza di masa lalu yang membuat Neissya kecewa, sedih, benci, jijik, atau mungkin bahkan takut pada suaminya sendiri.

Sementara itu, Neissya sedang berada di kantornya. Ia sedang berbicara serius dengan Hilda di ruangannya sambil melihat ke layar komputer.

Tiba-tiba ponsel di mejanya berdering. Ternyata Farenza yang menelepon.

Hilda pamit keluar dari ruangan tersebut untuk memberikan privasi bagi Neissya.

"Halo, Sayang?"

"Kau sudah makan siang?" tanya Farenza dari seberang sana.

Neissya melihat jam tangannya. "Belum, ini belum waktunya istirahat."

"Oh."

"Ada apa menelepon? Apakah ada sesuatu?" tanya Neissya.

"Tidak, aku hanya ingin mendengar suaramu," sahut Farenza.

Neissya terdiam sejenak. Ia merasa khawatir setelah mendengar ucapan suaminya barusan.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Neissya kemudian.

"Aku baik-baik saja."

Setelah sedikit berbincang dan berbasa-basi, mereka pun mengakhiri teleponnya.

Neissya menatap wallpaper layar kunci di ponselnya, yaitu foto Farenza dan Neissya saat berpacaran dulu. Dalam foto itu Neissya terlihat memiliki rambut yang curly sebahu dan Farenza tidak gondrong seperti sekarang. Dulu Farenza memiliki gaya rambut surf cut.

⋅∘∙⊱⋅•⋅ Flashback On ∘∙⊱⋅•⋅

Hujan deras turun mengguyur kota. Sebuah bus berhenti. Beberapa penumpang turun dari bus tersebut. Salah satunya adalah seorang gadis cantik berambut curly sebahu. Ia memakai jas hujan berwarna merah muda. Gadis itu duduk di bangku halte sambil mengotak-atik ponselnya.

Namun, baterai ponselnya habis. Ia mendengus pelan dan memasukkan ponselnya ke dalam tas.

Pandangan gadis itu tertuju pada seorang pria yang berdiri di seberang jalan. Pria tampan itu tengah berdiri sambil memegang payung. Ia juga terlihat sedang mengotak-atik ponselnya.

Gadis itu terpesona dengan ketampanan pria itu. Ia pun bangkit dari tempat duduknya lalu menyeberangi jalan dan melawan hujan untuk menghampiri pria itu.

"Permisi?" Gadis itu bersuara.

Pria itu menoleh. "Iya?"

Gadis itu menjelaskan situasinya, "Baterai ponselku habis. Maaf, bolehkah aku meminjam ponselmu untuk menghubungi temanku."

Dengan baik hati, pria itu menyodorkan ponselnya.

Gadis itu pun segera menelepon seseorang menggunakan ponsel pria itu. Setelahnya, ia mengembalikan ponsel tersebut pada pria itu dan berterimakasih. Ia juga memberikan beberapa lembar uang sebagai ganti pulsa yang ia gunakan barusan untuk menelepon.

Tapi, laki-laki itu menolak, "Tidak apa-apa."

"Kalau begitu terima kasih." Gadis itu pun mengangguk santun kemudian berlalu.

"Tunggu." Pria itu menyusulnya.

Si gadis menghentikan langkahnya dan menoleh. Pria itu menghampirinya dan memayunginya juga.

"Aku akan mengantarmu pulang. Di mana rumahmu?" tanya pria itu.

Kedua pipi si gadis memerah. "Oh? Rumahku... tidak jauh, kok."

Mereka pun berjalan bersebelahan di bawah payung tersebut.

"Namaku Arfarenza."

"Neissya."

⋅∘∙⊱⋅•⋅ Flashback Off ∘∙⊱⋅•⋅⋅

Neissya memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu ia pun bergegas pulang ke rumah.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

07.08 | 1 Desember 2021
By Ucu Irna Marhamah

Continue Reading

You'll Also Like

258K 9.5K 69
Suatu hari seorang gadis yang sedang tidur pada malam hari, ia bertemu dengan sosok yang ia rindukan muncul dalam mimpi nya. Yaitu ayah nya beliau me...
1K 121 31
"Rangkaian cerita terang dan gelap akan menjadi sebuah lukisan di dalam hidup mu."
805K 96K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
278K 12.5K 39
Sequel dari King and Queen (of The Underworld) dan Xander's hanya sepenggal kisah anak-anak King dan Queen juga beberapa kerabat dekat mereka Terinsp...