AMOREVOLOUS

By ucu_irna_marhamah

1.3K 59 5

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ Farenza adalah seorang pengusaha kaya yang memiliki istri yang cantik dan baik. Dari luar, ke... More

AMOREVOLOUS
PROLOGUE
Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 08
Part 09
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
EPILOGUE
🍂 NOVEL BARU 🍂
∘☽ NOVEL TERBARU ☾∘

Part 07

43 3 3
By ucu_irna_marhamah

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Jam menunjukkan pukul 7 malam. Farenza tiba di rumahnya. Ia mendapati Neissya yang ternyata sudah pulang lebih dulu. Neissya masih memakai jasnya menandakan kalau istrinya itu juga baru sampai di rumah. 

Neissya tampak duduk di sofa ruang keluarga sambil melamun.

Farenza menghampirinya dan duduk di sampingnya. "Apakah kau baik-baik saja?"

Neissya menoleh pada Farenza lalu menganggukkan kepalanya sebagai respon dari pertanyaan suaminya itu.

Berbeda dari sebelumnya, kali ini Neissya tidak bisa lagi menyembunyikan kekhawatirannya.

"Apakah terjadi sesuatu?" tanya Farenza yang menjadi khawatir pada istrinya.

Lagi-lagi Neissya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kau pasti lapar, aku akan memesan makanan." Farenza mengeluarkan ponselnya untuk memesan makan malam.

Neissya tidak merespon. Ia menatap suaminya yang sedang mengotak-atik ponsel. Tersirat tatapan yang tidak terbaca dari sorot mata Neissya.

Farenza menoleh pada Neissya. Sejenak keduanya saling menatap sebelum Neissya memutuskan kontak terlebih dahulu setelah beberapa detik kemudian.

Apa mungkin... Neissya sudah tahu tentang masa laluku? Tanya Farenza dalam hati.

Neissya beranjak dari sofa. "Aku mandi dulu, ya."

Farenza mengangguk.

Tak lama kemudian, kurir pengantar makanan yang dipesan Farenza telah datang dan menekan bel rumah.

Farenza membuka pintu untuk mengambilnya.

Kurir bertopi itu tersenyum ramah sembari menyerahkan pesanan Farenza. "Ini pesanannya, Tuan."

"Terima kasih." Farenza menerimanya.

Kurir itu pun pergi.

Farenza pun menutup pintunya, tapi tiba-tiba rentetan tembakan mengenai pintu rumah Farenza hingga roboh.

Farenza berguling dan bersembunyi di balik sofa. Ia mendongkak menatap ke tangga lantai dua dan berharap Neissya masih sibuk mandi dan tidak melihat ini.

Di luar rumah, terlihat kurir pengantar makanan yang tadi berdiri dengan senapan serbu di tangannya. Ternyata ia adalah pembunuh bayaran. Si kurir pun masuk dan melihat ke sekeliling ruangan.

Farenza mengeluarkan pisau milik Megan dan menyerang si kurir dari samping. Terjadilah perkelahian yang cukup sengit.

Si kurir menembak dengan membabi buta ke segala arah yang menyebabkan ruangan menjadi berantakan dan barang-barang pun rusak berserakan di lantai.

Perkelahian yang cukup sengit itu membuat Farenza sedikit kewalahan pasalnya si kurir memiliki ukuran tubuh yang lebih besar darinya dan lebih kuat pula.

Farenza juga khawatir kalau-kalau Neissya mendengar suara keributan dan tiba-tiba muncul. Jadi, ia lebih fokus meminimalisir suara keributan tersebut.

Di satu kesempatan, Farenza berhasil menusuk perut si kurir dengan pisau Megan. Cairan kental berwarna merah langsung terciprat ke wajah Farenza. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Farenza menerjang dada pria di depannya itu lalu menusuk lehernya. Hanya dengan pisau itu, si kurir langsung tewas seketika dengan darah yang mengalir deras.

Farenza segera menelepon seseorang. "Bersihkan rumahku tanpa ada suara sedikit pun. Saat ini istriku ada di rumah, jangan sampai dia tahu."

Setelah mengatakan itu, Farenza menutup panggilannya. Ia menaiki tangga menuju ke lantai dua. Dari luar kamar, Farenza mendengar suara gemericik air. Ia yakin istrinya masih mandi. Dengan begitu, Farenza segera masuk ke kamar mandi yang merangkap dengan kamar lain di lantai dua untuk membersihkan diri.

Farenza berjalan sembari mengancingkan kemejanya. Ia memasuki kamar. Farenza melihat pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Ia juga mendengar suara gemericik air dari dalam menandakan kalau Neissya masih sibuk mandi.

Farenza berjalan menuju ke jendela. Ada dua mobil hitam memasuki pelataran rumah. Orang-orang misterius yang memakai APD hitam keluar dari mobil tersebut. Farenza segera menutup gorden.

Ada gelas berisi air setengahnya di meja. Tanpa pikir panjang, Farenza mengambilnya lalu melemparnya ke lantai hingga pecah.

"Sayang?" Neissya memanggil dari dalam kamar mandi ketika mendengar ada suara benda yang pecah.

Farenza menginjak pecahan gelas tersebut. Ia tidak menunjukkan ekspresi apa pun bahkan ketika kakinya berdarah, Farenza tidak kesakitan sama sekali.

"Farenza?" Neissya membuka pintu kamar mandi.

Farenza segera memasang ekspresi kesakitan sambil menyingkirkan kakinya dari pecahan gelas. Ia meringis pelan, "Aw, sakit sekali."

"Sayang? Apa yang terjadi? Kau terluka?" Neissya terkejut dan panik saat melihat kaki suaminya yang berdarah. Ia segera mengikat tali jubah mandinya lalu menghampiri suaminya.

Neissya memapah Farenza agar duduk di ranjang. Dengan telaten dan hati-hati, Neissya mengobati luka tersebut.

Farenza memperhatikan istrinya yang begitu khawatir dan peduli padanya. Neissya mendongkak menatap Farenza. Farenza memasang ekspresi kesakitan.

"Bagaimana bisa kau ceroboh begini?" tanya Neissya setengah menggerutu.

"Tadi aku mau minum air dari gelas itu, tapi tanganku licin. Jadi, gelasnya jatuh dan pecah. Saat aku akan membereskan pecahannya, aku tidak sengaja menginjak pecahan yang sudah menyebar di lantai," jelas Farenza.

Neissya menghela napas berat. "Lain kali hati-hati."

Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari lantai bawah.

Neissya menghentikan aktivitasnya sejenak dan menoleh ke pintu.

Orang-orang berpakaian APD hitam di lantai bawah menoleh ke arah rekan mereka yang tidak sengaja menyenggol kotak tisu di meja. Mereka langsung diam membeku seperti patung.

Farenza panik bukan main. Ia berinisiatif memegang perutnya. "Aku tidak tahan ingin buang air kecil."

Perhatian Neissya kembali tertuju pada Farenza. "Kau ingin buang air kecil? Tapi, kenapa memengang perutmu?"

Farenza memindahkan tangannya ke bawah. "Aku ingin buang air kecil, bisakah kau membantuku pergi ke kamar mandi?"

Neissya mengangguk. Ia memapah suaminya menuju ke kamar mandi lalu mendudukkannya di closet duduk. Ketika Neissya keluar dan akan menutup pintu, Farenza menahannya.

"Ada apa?" tanya Neissya.

"Bisakah kau ikut masuk? Aku membutuhkan bantuanmu untuk berdiri nanti," pinta Farenza.

"Kau buang air saja dulu nanti kalau sudah selesai panggil aku. Setidaknya biarkan aku memakai baju dulu," ucap Neissya.

Farenza pun menurut. Setelah pintu tertutup, ia berdiri tanpa kesulitan dan menyalakan kran air. Farenza membuka pintu kamar mandi sedikit. Ia melihat Neissya membuka jubah mandinya dan mencari pakaian di lemari.

Farenza mematikan air kran lalu ia duduk di closet dan memanggil Neissya, "Sayaaang?"

Neissya pun menghampiri Farenza. Ia membantu suaminya itu berjalan dan duduk di tepi ranjang.

"Tidurlah," kata Neissya lembut. Ia membantu Farenza berbaring.

Dengan penuh perhatian, Neissya menyelimuti tubuh Farenza dan hanya menyisakan kakinya yang terluka. Neissya melanjutkan mengobati luka itu. Setelahnya, ia membalut kaki Farenza dengan perban.

Neissya bersuara, "Apakah makanan pesanan kita sudah sampai? Kau pasti lapar."

"Aku tidak lapar," sahut Farenza cepat.

"Aku akan memasak mie instan atau apa pun itu untuk makan malam kita," ujar Neissya.

Namun, tiba-tiba Farenza menarik Neissya ke pelukannya. "Aku hanya ingin memakanmu."

Neissya melepaskan diri dari Farenza. "Kau harus makan sesuatu."

Farenza menarik Neissya dan menindihnya. "Jangan tinggalkan aku."

Selanjutnya Neissya merasakan ciuman Farenza di bibirnya.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

20.21 | 1 Desember 2021
By Ucu Irna Marhamah

Continue Reading

You'll Also Like

33.7K 1.7K 33
Max Theo Walton, pria tampan yang berkuasa.Pewaris tunggal keluarga Walton . Max memiliki segalanya, ia bisa melakukan apapun untuk orang yang ia cin...
922K 26.9K 23
Ini adalah versi revisi!! Hidupku hancur setelah hari itu tiba, kehidupan yang awalnya selalu di landasi dengan keceriaan kini telah hilang ditelan o...
2.3K 146 30
"Hilang secara tiba-tiba, hadir membuat bencana." Kehadiran sosok itu membuat Violetta Alesha penasaran, pikirannya penuh dengan tanda tanya. Ia teru...
278K 12.5K 39
Sequel dari King and Queen (of The Underworld) dan Xander's hanya sepenggal kisah anak-anak King dan Queen juga beberapa kerabat dekat mereka Terinsp...